Share

9. Lelaki Brengsek

Flashback On.

Liana berlari dengan bertelanjang kaki dan dress di atas lutut. Bagian dadanya sedikit robekan, sambil berlari Liana terus memegangi robekan agar tidak memperlihatkan belahan payudara. Liana berlari sekuat tenaga dan berhasil kabur dari pacarnya. Liana merasa lelah, dia menghentikan larinya untuk mengatur napas, kepalanya menoleh ke belakang.

Tiba-tiba pacarnya muncul dengan cepat. Liana kembali berlari sekuat-kuatnya. Dia menyesali kenapa koridor malam ini sepi, Liana sudah berteriak namun tidak ada seorangpun yang merespon. Akhirnya Liana berlari ke pintu apartement dengan cepat dan hati-hati. Di halaman apartemen, Liana melihat sinar lampu mulai mendekat, pastinya dia akan selamat. 

TINNNNN !!!

Pengemudi mobil menekan klakson panjang. Seorang wanita melintas di depannya begitu saja membuat pengemudi mengerem mobilnya secara mendadak hingga menimbulkan bunyi decitan memekik telinga. 

Liana sudah merentangkan kedua tangannya seolah ingin bunuh diri. “STOP! STOP!” jerit Liana. “STOP!!!”

Brak. Dug!

Mobil tersebut berhenti mendadak. 99℅ seperti dugaannya. Liana sudah bisa memastikan bahwa dirinya tidak akan pernah mati konyol karena tertabrak mobil.

Lelaki di dalam mobil mengelus-elus keningnya akibat terhantam kemudi, hampir saja menabrak tubuh seseorang. Wanita gila yang menjadi penghalang perjalanan pulang, mata tajamnya menatap tajam wanita itu dibalik kaca mobil. Kesal. Lelaki yang di dalam mobil langsung membuka kaca mobil dan menyembulkan kepalanya keluar jendala mobil. 

“Heh wanita gila! Kamu mau cari mati—” 

Lelaki itu mengeryit melihat wanita yang hampir ditabrak tidak ada di depan mobil. Kemana dia? Aneh, jangan-jangan tadi hantu? Lelaki itu menjadi merinding.

Tok, tok, tok. Suara kaca mobil diketuk keras, lelaki itu menoleh ke samping mendapati wanita gila di sana. Lelaki sempat kaget mendengar bunyi ketukan kaca mobil. Apakah dia manusia? 

“Buka pintunya! Buka pintunya!” 

Lelaki itu tidak sempat berpikir, apakah wanita itu manusia atau hantu?

“Buka pintunya! Buka pintunya!” perintah Liana secara paksa, dia berkali-kali menarik pintu mobil.

Karena sudah tidak tahan mendengar ketukan pintu mobil, Lelaki itu membuka pintu mobil. Pintu terbuka, Liana langsung masuk ke dalam mobil tersebut. Tidak peduli siapa pemilik di dalamnya, Liana harus menyelamatkan diri.

“Jalan mobilnya sekarang!!!”

Mata cantik Liana sama sekali tidak melirik ke samping, dimana pemilik mobil tengah memandang Liana dari samping dengan heran dan kesal. 

“Aku bilang jalankan mobilnya!”

“Keluar!!!” tajam seorang lelaki di sampingnya. 

Liana menoleh. “Aku bilang jalan! Ya jalan!” Liana tidak kalah tajam. Liana tidak peduli ketika lelaki itu menyuruh untuk keluar. Sama sekali tidak peduli!!!

Tok ... tok ... tok!!!

Lelaki itu mengerutkan kening bingung melihat seseorang lelaki mengetuk kaca mobilnya, sedangkan Liana menghela napas dan sama sekali tidak menoleh. Sudah bisa ditebak lelaki itu adalah pacarnya.

Sial!!!

“Liana!!! DENGERKAN AKU! KELUAR DARI MOBIL SEKARANG! AKU—”

“Jalan mobilnya, sekarang!” Mata Liana mendelik. Kepalanya terasa pening mendengar ocehan Revan di luar sambil mengetuk kaca mobil bak orang gila. “Aku bilang jalan! Budek ya kamu!”

Pengemudi mobil itu menelan ludahnya sedikit kaget, kemudian menurut menjalankan mobil meninggalkan Alex yang sedari tadi berteriak tidak jelas. Mobil pun melesat mulai menjauhi tempat itu. 

“Kamu siapa dan mau kemana?” tanyanya. Dia sempat melirik Liana sebentar, menelan saliva lagi melihat baju bagian atas sobek dan memperlihatkan belahan payudara.

“Tidak penting kamu tahu siapa aku." 

Lelaki itu kesal. Tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi berhenti di tepi jalan, lelaki itu menatap Liana tajam, setajam mata elang.

“Keluar!!!”

“Tidak!!!”

Lelaki memijat keningnya, pening. “Keluar sekarang!” perintahnya lagi.

Mata Liana mengedarkan melihat ke jalanan yang sepi sekali karena hari sudah mulai tengah malam. Liana bergidik ngeri, takut jika ada preman jahat.

“Aku bilang keluar! Budek ya kamu!” usirnya tajam, menirukan ucapan Liana. "Keluar dari mobilku!!!"

Liana mendesah pasrah, mau tidak mau harus keluar dari mobil itu. Sebelum benar-benar keluar, Liana sempat memberi salam kepada lelaki di sampingnya.

“LELAKI BRENGSEK! TIDAK PUNYA HATI NURUNIN WANITA DI PINGGIR JALAN! DASAR BRENGSEK!!!"

Flashback Off.

Nasib sial beberapa bulan lalu! Bertemu dengan lelaki yang pernah dia katakan brengsek, ternyata lelaki itu adalah bossnya Liana. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jasmin Mubarak
kbnykn typo..... 😌😌😌
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status