Share

03. Nazifah Aliester

Dia adalah seorang wanita

Dengan semua kemampuan yang tertata

Membuatnya harus terus menjadi penjaga tahta

Sayangnya kisah itu terlalu Nyata

Untuk melihat semua kejadian yang ada didepan mata!

***

Tempat yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan kota, ada seorang gadis yang cerdas bergaya apa adanya, Nafiza Alister, memiliki bibir tipis disaat orang-orang berlomba-lomba untuk mendobelkan bibirnya. Hidungnya, ya hidungnya juga tidak terlalu mancung, tapi juga tidak terlalu masuk kedalam sehingga batang hidungnya hanya terlihat sedikit saja dan dia tidak berusaha untuk melakukan filler hidung disamping harga filler hidung termasuk mahal, uangnya juga sayang untuk dihamburkan barang sesaat, karena yang dia tau filler hidung itu tidak permanen, artinya bisa balik lagi seperti semula itu artinya mubazir!

Lalu, kelebihan wajahnya ada di rahang yang tirus, alis lebat yang bisa dia modelkan sendiri tanpa harus menato alis, mata yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil dengan kelopak mata yang terlihat nyata. Kulitnya tidak putih seperti porselen tapi juga tidak hitam, yah mungkin bisa dibilang kulitnya bewarna putih kekuningan, rambut agak bergelombang sebatas punggung. Tinggi badan yang tidak terlalu tinggi mungkin sekitar seratus lima puluh sembilan sentimeter saja dan untungnya punya berat badan ideal sehingga penampilannya cukup oke juga kalau dilihat.

Dia tinggal di sebuah panti asuhan. Lebih tepatnya, sekarang mengurus panti tersebut karena dari kecil dia memang tidak memiliki orang tua, berdasarkan cerita ibu pengurus panti asuhan, dia menemukan Nazifah di dekat rumah ibadah pada saat siang hari yang sangat panas, bayi mungil ini diselimuti dengan pakaian tebal beserta catatan singkat untuk namanya dan juga pesan untuk tetap merawatnya apapun yang terjadi. Ibu Maryam yang memiliki panti asuhan akhirnya memutuskan untuk tidak membiarkan bayi mungil ini diadopsi. Itulah singkat kehidupan Nazifah Aliester. Hidup akan terus memiliki rahasia dan rahasia besar tentang bayi perempuan ini sampai sekarang masih tersimpan rapat oleh Ibu pemilik 'Panti Asuhan Pelangi Ceria'. Kejadian yang terjadi dua puluh enam tahun yang lalu, tentang sebuah surat rahasia dan juga pesan yang sangat membuatnya benar-benar menjaga Ester sampai detik ini.

Hari ini wajah Nazifah Aliester, dihiasi senyum merekah setelah mendapatkan pesan elektronik dari ponselnya, karena akhirnya setelah sekian lama dia mengharapkan untuk bekerja di perusahaan besar, dia lolos seleksi juga dan yang membuat bangga adalah perusahaan kelas internasional memilihnya dari sekian banyak peserta yang mengikuti wawancara sampai tahap akhir!

Ree Charta Technology, siapa yang tidak ingin masuk ke perusahaan ini adalah orang bodoh! Penghasilan yang besar sudah pasti, insentif, dan tunjangan lain seperti tunjangan makan, transport, pulsa dan yang paling utama adalah tunjangan kesehatan yang sangat baik! Ree Charta Company ini memiliki stasiun siaran televisi swasta nasional, media cetak, pusat perbelanjaan megah, rumah sakit elite, bidang properti, perbankan, asuransi dan salah satunya adalah bidang teknologi yang bernama Ree Charta Technology atau biasa dikenal RCT, anak perusahaan ini dipegang langsung oleh anak satu-satunya dari presiden direktur Ree Charta Company Group.

Surat elektronik yang diterima oleh Ester, yang merupakan nama panggilannya dari Nazifah Aliester, mengatakan bahwa dia berhak atas jabatan Asisten Manajer Pemasaran di RCT, mungkin karena pengalaman pekerjaan sebelumnya di bagian yang sama dan juga dia juga pernah bekerja di bidang pengembangan teknologi jadi sedikit banyak dia paham tentang hal ini.

Ester, dia ini wanita yang sangat pintar, dan sangat unggul dalam bidang pemasaran apalagi terkait dengan dunia teknologi, entah kenapa otaknya sangat encer berpikir tentang hal ini, seolah susunan syaraf-syarafnya sangat cepat merespon. Apa itu ada hubungan dengan kehidupannya atau tidak, mungkin akan terjawab dengan sendirinya nanti karena rahasia yang dia miliki ini sampai sekarang belum diungkap oleh Pemilik Panti Asuhan, Ibu Maryam.

Dia sangat menyukai tempat ini, tempat dimana dia tumbuh besar dan juga beberapa kali dia melihat anak-anak yang diadopsi oleh keluarga baru mereka. Kadang dia berpikir kenapa orang tak pernah mau mengadopsinya, padahal dia terlihat cukup baik. Lalu akhirnya Ibu Maryam mengatakan kalau dia harus mengurus semua yang ada disini. Bu Maryam mengatakan kalau Ester harus tetap ada disini sampai waktunya tiba, Sebulan yang lalu Bu Maryam memanggil Ester yang saat itu sedang bekerja di kota untuk kembali kesana, Ester tahu, pasti yang dimaksud Bu Maryam tentang kehidupan masa lalunya akan diceritakan.

Namun, sayangnya setelah kembali kemari Bu Maryam tak mengeluarkan sepatah katapun kenapa dia menyuruhnya untuk kembali pulang, dia hanya mengatakan kalau di kota akan sangat berbahaya untuk dirinya. Dia ingin sekali bertanya tapi tak semudah mengutarakan apa yang dia pikirkan, ternyata menyuruh bibir untuk mengungkapkan sebuah perasaan itu jauh lebih sulit, dari sekedar mengajak orang lain untuk membeli produknya. Bibirnya tetap bungkam tak mampu berkata-kata saat melihat raut wajah Bu Maryam yang terlihat sangat sedih jika Ester mulai menyinggung tentang dirinya. Ester tak ingin melihat wanita yang sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang ini menjadi sedih, dia bersedia menunggu sampai Bu Maryam akan menceritakan semuanya dengan jelas padanya. Ester yakin waktunya pasti akan ada.

Panti Asuahan ini adalah tempat paling nyaman dan juga paling membuat Ester merasakan banyak pengalaman seru, disini adalah tempat dimana mereka tak seluruhnya tak memiliki orang tua, dari tiga puluh anak yang ada disini, yang benar-benar mereka tak punya orang tua hanya sepuluh orang saja, sisanya ada yang masih punya ayah, ada yang masih punya Ibu, atau masih ada keduanya tapi keadaan ekonomi yang menghimpit sehingga mereka dititipkan ditempat ini.

Di Panti Asuhan Pelangi Ceria ini, semua anak-anak selalu diajarkan hal yang baik dan juga dilatih untuk berwirausaha, dan dilihat kearah mana mereka menguasi bidangnya masing-masing, atau lebih kepada apa yang mereka bisa kuasai dengan sangat baik, karena kemampuan anak itu pada umumnya berbeda satu sama lain, ada yang pintar berhitung tapi lemah dalam bidang hafalan, ada yang pintar hafalan tapi tak suka menghitung, pokoknya ditempat ini mereka akan diajarkan hal apa saja yang menjadi kelebihan mereka masing-masing, sehingga nantinya apabila mereka tak ada keluarga yang mengadopsinya, mereka akan bisa bertahan hidup sebagaimana orang yang memiliki keluarga yang utuh.

Dipanti ini ada anak laki-laki bernama Rico, yang dia adalah seorang yang sama seperti Ester, saat ini dia berusia tiga belas tahun, dan sekarang dia sedang menngikuti olimpiade Teknologi Informasi tingkat dunia, Yah! Tingkat dunia! Dia menguasai beberapa bahasa pemrograman sejak kecil dan otaknya bisa dengan cepat mengerti apa yang diajarkan oleh Ester.

Ester juga adalah salah satu wanita yang akhirnya mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi negeri mengambil jurusan teknologi informasi dan semuanya full beasiswa karena kecerdasan yang dia miliki. Selanjutnya dia juga akan dibiayai unutk pendidikan gelar master, tapi dia menolaknya, karena saat itu Ibu Maryam mengalami sakit yang harus membutuhkan perawatan intensif, untuk itu, kemudian dia membuang mimpinya meneruskan pendidikannya.

***

Pagi hari setelah anak-anak berangkat sekolah, Ibu Maryam memanggil Ester ke dalam bilik kamarnya.

“Kenapa Bu?” Tanya Ester, dia tahu bahwa arah obrolan ini akan sangat menarik sekali, sepertinya ini tentang kehidupannya, tentang bagaimana kisahnya dia ada disini.

“Duduklah disini sebentar.” Ucapnya pada Ester menunjuk pinggir ranjangnya.

“Iya Bu.” Ester berjalan mendekati wanita itu, lalu duduk ditempat yang dia perintahkan barusan.

Ester tersenyum memandang wanita itu, wanita yang sekarang guratan kening dan juga pipinya sudah terlihat jelas, membuat keriput disana-sini. Wanita itu kian menua, dan mungkin saat ini sudah tepat bagi Ester untuk mengetahui kisah sejarah hidupnya, bukankah hal itu yang selalu di gaung-gaungkan oleh wanita ini pada Ester sejak dulu.

“Kau … namamu Nazifah Aliester, jika kau tahu, dunia ini ada banyak tempat yang sebenarnya kita harus tahu dimana tempat yang seharusnya kita huni.” Kalimat pembuka yang dilontarkan oleh wanita ini membuat Ester tak mengerti, sepertinya hal rumit akan segera terjadi.

Wanita yang bernama Maryam itu, dia mengambil sebuah benda dari dalam nakas disamping tempat tidurnya, sebuah benda yang dibungkus dengan kain bewarna emas dan hijau dengan hiasan bunga lotus, saat dia membuka kain itu, didalamnya ada sebuah belati, yang didalamnya terdapat ukiran bunga lotus tapi sepertinya belati itu tidak utuh, lebih terlihat terbelah dua.

“Apa itu Bu?” Tanya Ester penasaran.

“Ini sebuah belati yang akan menghubungkan kembali kemana dunia yang seharusnya kau tempati.” Ucapan ini makin menimbulkan tanda tanya yang luar biasa dikepala Ester.

“Maksudnya?”

“Kau akan tahu sendiri kemana kau akan berlabuh nantinya. Kau adalah seorang Aliester, seorang penjaga yang akan menjaga pangeran agar dia tak dihancurkan oleh Iblis jahat yang saat ini sedang mengumpulkan kekuatannya untuk merusak dua dunia.” Ucapan yang keluar dari mulut Bu Maryam ini terdengar seperti dongeng anak-anak ditelinga Ester, dia bahkan berpikir mungkin Bu Maryan sekarang sedang mendongeng.

“Bu, bisa dijelaskan secara perlahan? Aku bahkan tak mengerti maksud dari semuanya, apa ini cerita dongeng?” Ester menolak untuk mengerti, karena otaknya tak pernah berfantasi terlalu jauh tentang hal ini.

“Nak, mungkin waktuku ditempat ini tak akan banyak lagi, aku juga sudah bicara pada Amita, kalau nanti dia akan mengurus tempat ini jika Aku dan kamu sudah tak ada lagi disini.” Kalimat ini jujur membuat Ester terperangah, maksudnya apa? Apa maksudnya dia harus segera mati?

“Bu, bisa dibuat sederhana? Aku tak mengerti maksud perkataanmu.” Ucap Ester.

“Mungkin ini tak masuk akal bagimu, tapi ini nyata terjadi. Dulu ada sebuah dunia pecahan kaca, didalamnya ada sebuah negeri bernama Akkdyra, disana semuanya sangat damai, sampai akhirnya sang penyihir bersekutu dengan seorang iblis yang akhirnya dia menguasai semua negeri, lalu para penjaga itu, lari bersembunyi, termasuklah salah satunya Ibumu.”

“Ibuku? Dunia lain?” Ester mencoba perlahan mencerna ucapan wanita ini barusan.

“Yah, kita ini berasal dari tempat itu, semua para penjaga negeri Akkdyra berusaha untuk memusnahkan iblis wanita itu, tapi kita belum mampu, dan dia juga sudah membuat kesepakatan dengan seseorang dari dunia ini, artinya dia akan membuat dirinya jauh lebih kuat, hanya ada satu caranya.” Wanita itu lalu menatap ke depan dengan pandangan kosong, tapi otaknya bermain tentang pertempuran yang terjadi kala itu, pasukan Wanita iblis dan juga seluruh penjaga Akkdya, yang akhirnya membuat Akkdyra menjadi diselimuti oleh kabut gelap.

“Bagaimana?” Ester bertanya dengan cepat.

“Kau harus menyelamatkan anak laki-laki dari wanita pembuat kesepakatan itu dengan sepenuh jiwa ragamu dari cengkraman wanita iblis itu.” Ucapnya lalu memandang Ester dengan tatapan penuh keyakinan.

“Aku? Bagaimana caranya?” Ester sebenarnya masih mencoba untuk mencerna ucapan Bu Maryam ini.

“Waktunya tinggal sedikit lagi, tak lebih dari empat bulan empat hari lagi dari sekarang.” Ucap wanita itu.

“Siapa anak laki-lakinya? Apa kau sudah tahu?” Ester mencoba mencari tahu dari sorot mata wanita itu.

“Anak pemilik Ree Charta Company, Ravindra Altezza.” Ucap wanita itu.

Ester tercekat mendengar apa yang baru saja dia dengar, sepertinya hal sulit akan benar-benar terjadi kali ini. Bagaimana caranya? Bagaimana cara melindungi orang yang sudah dilindungi dengan sangat ketat?

“Ibu tahu darimana?” Ester bertanya dengan penasaran.

“Mimpinya makin nyata jika waktunya sudah mulai dekat. Ini adalah kesempatan kita untuk menyelamatkan juga negeri kita, semuanya ada padamu, dan dua dunia ini akan bergantung padamu Nak!” Ucapnya.

Ester masih terdiam, otaknya berpikir kalau saja ini hanya mimpi biasa, lebih baik dia tak tahu cerita tentang hidupnya saja.

“Belati ini sebelahnya ada pada pangeran itu, kau harus menemukan pasangannya, karena itu adalah salah satu sumber kekuatanmu dan juga kekuatanmu untuk melindungi dirimu sendiri.”

***

Ester yang baru saja mendapatkan cerita itu segera memikirkan cara apa yang harus dia perbuat saat ini? Kenapa sepertinya semua sudah benar-benar teratur? Dia bisa diterima di perusahaan Ree Charta Techonology, dimana perusahaan itu yang memimpinnya adalah seorang anak dari pemilik RCCG, Ravindra Aliester, lantas bagaimana caranya untuk mendekati laki-laki itu?

Dia hanya seorang wanita yang tak terlalu paham bagaimana cara mendekati laki-laki, yang dia tahu dari seringnya menonton drama diwaktu senggang biasanya hanya dengan membuat kesan pertama yang tak akan pernah dilupakan olehnya, misalnya saja menabrakkan dirinya, atau pura-pura jatuh dihadapannya?

Dari semua cara itu, tak ada satupun yang bisa menunjukkan itu adalah Ester yang sesungguhnya, tak mungkin dia akan berpura-pura menabrak laki-laki itu agar dia bisa dilirik, yang ada nanti malah pemimpin perusahaan itu malah akan menjauhinya.

“Bagaimana caranya aku mendekati laki-laki itu?” Dia berpikir dengan keras, saat ini dia sedang mencari cara yang ampuh untuk mendekati seorang CEO, semuanya itu mengarahkannya pada bacaan novel-novel romantis dengan genre erotis, tak mungkin dia melakukan hal seperti itu!

Dia kembali mencari cara ampuh lainnya, tapi semuanya percuma sepertinya semua tak masuk akal bagi Ester, dia tak mirip seperti perempuan murahan yang harus menggoda laki-laki kaya.

Hari pertama besok, yah besok, dia harus mencari cara agar bisa bertemu dengan pimpinan perusahaan itu, bukankah harusnya dia menjadi sekretaris saja biar bisa dekat dengan bosnya seperti drama yang dia tonton dan juga cerita-cerita romance yang dia baca barusan.

“Ah! Kenapa semuanya sangat rumit sih?! Apa sesusah itu mendekati laki-laki? Apa mendekati laki-laki kaya harus dengan membuka baju terlebih dahulu?” Ester lalu mengacak-acak rambutnya sampai kusut.

“Semangat! Semangat Ester! Besok hari pertama, dan kau harus berhasil menemukan caranya!” teriaknya menyemangati diri sendiri.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status