Share

48. Kamu Yang Kutunggu

Sudah tiga hari sejak Ruri membawa surat yang kutulis untuk Evan tersebut. Namun belum ada tanda-tanda kedatangannya. Aku tidak pernah meragukan bahwa Ruri akan terlambat menyerahkan surat itu. Mungkin … Evan sedang sibuk.

Aku tidak membohongi diriku sendiri bahwa rasa sakit ini mulai menyiksaku. Berharap bahwa ini akan segera berakhir. Bukan hanya soal rasa sakit secara fisik, tetapi batinku tersayat melihat ayah, ibu dan Kanaya yang menangis di sampingku kala aku memejamkan mata seolah tengah tertidur, padahal mendengar bagaimana rintihan mereka.

Hari ini gerimis hujan turun membasahi tanah. Aroma petrichor menyusup ke dalam kamar rawatku, sengaja aku meminta Kanaya tidak menutup jendela. Suara rinai hujan membuat ingatanku tertaut pada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
ww afts
kak ini bner³ menyayat hati lo, masa baru aja tunangan trs kirannya gitu. kak jgn sad lah kasian evan kiran blom nikah huwaa😭😭🥺
goodnovel comment avatar
Pramudita Agustin
😭😭😭😭 smg ada keajaiban kiran bisa sembuh.. bisa brsatu dgn evan... dan hidup bahagia...
goodnovel comment avatar
esa widia
serasa kiran blm pernah bahagia. baru aja kiranya nge rasa se titik ke bahagian eh selalu ada penghalang. nyesel klu dia bener" meninggal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status