Share

Sembilan

Dirgam menatap lurus ke depan, di mana punggung kokoh seseorang yang berbalut jas formal bersama antek-anteknya menghilang.

Pandangan pria itu begitu sulit diartikan, membuat Zuhra yang sedari tadi juga ikut mengamati berhenti mengunyah makanannya.

“Mas....” Teguran Zuhra mengalihkan perhatiannya.

Dirgam menoleh dengan pandangan seakan bertanya ‘ada apa?’

“Kenapa nggak makan?” tanya Zuhra.

“Tadi sudah makan dengan klien.”

“Kalau gitu kenapa pesan makanan sebanyak ini?” gerutu Zuhra.

Dirgam mengedikkan bahu. Kamu kan harus makan dua porsi. Ingat, kamu bukan hanya memerlukan gizi untuk dirimu sendiri saja, omelnya.

Meskipun begitu, bukan berarti Zuhra harus menghabiskan semua ini. Ingat, perut Zuhra cuma satu ini saja, kesalnya.

Sudah jangan cerewet, habiskan yang sanggup kamu habiskan saja, pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status