Dengan tangan gemetar, dan napas yang memburu serta keringat dingin yang menjalar di tubuh gadis itu. Tubuh yang sedikit gemetar. Musim dingin, tak menyurutkan semangat gadis itu, untuk menginjakan kakinya di negri orang.
Dengan modal nekat Irish pergi menyusul Galen. Dua tahun berlalu hubungan mereka tak ada hasil, akhirnya Irish menyusul Galen dan berjumpa langsung dengan cowok itu.
Desember kelabu dengan musim dingin yang begitu menusuk. Berkali-kali Irish membenarkan scraf yang melingkar di lehernya. Katakanlah ia norak, tapi Irish tak nyaman dengan semua pakaian yang berlapis-lapis yang membungkus tubuhnya.
"Udah mending?" Tanya seorang cowok di samping Irish. Sekarang mereka berada dalam bus menuju kampus Galen. Modal nekat dan hanya berbekal nama kampus Galen, Irish akan mencari di segala sudut kampus sampai ia menemukan cowok itu.
Irish yang tubuhnya berkeringat dingin sekarang hanya menggosok-gosok tangannya walau sudah me
"Udah tahu, anak akuntan publik yang baru?" Tanya Welly. Pagi hari semua orang dihebohkan, dengan kehadiran sosok Galen dan istrinya--Emery Mclan. Sosok pirang yang menari perhatian siapa saja, karena berpenampilan unik sendiri.Hati Irish sudah kebal menerima semuanya. Kabar apalagi yang tak lebih mengenaskan dari nasibnya? Ia rela menabung selama 4 tahun dan berhemat demi menemui sang kekasih yang nyatanya tak membuahkan hasil sama sekali, dua bulan berikutnya Irish mendengar kabar, Galen kembali ke tanah memboyong istri. Demi biji-bijian yang ada di muka bumi ini, otak Irish mau pecah seorang Galendra Raksa telah menikah. Meni fucking kah. Dengan gadis pirang yang ia tak kenal sama sekali, Irish mengira keduanya akan berakhir bersama, nyatanya ia hanya jadi masa lalu.Galen tiba-tiba membuat kabar lebih mengejutkan lagi, ia kerja di kantor yang sama, bagian akuntan publik, walau mereka berbeda divisi. Irish hanya diam.
"Ai." tegur Galen pada Irish yang sudah terduduk sambil terisak. Ia tak sanggup berhadapan dengan Galen. Bahkan, selama 4 tahun berpisah pertama kalinya mereka bisa sedekat ini.Galen sengaja menghidupkan air di dalam toilet dan membiarkan air itu mengalir jika melubar akan membasahi baju Irish. Dan ia tak ingin orang lain mendengar mereka masuk ke dalam toilet dan ada skandal yang lain. Galen tak peduli pada reputasinya, ia bisa mencari pekerjaan lain, tapi ia tak mau gadis pendiam dan tulus itu mendapat masalah.Galen memandangi Irish, napasnya memburu."Ai." panggil cowok itu pelan. Irish terus saja menggeleng. Suara yang selalu ia mimpikan, memanggilnya dengan suara selembut ini, dengan penuh cinta. Tapi semuanya berubah sekarang, Galen milik gadis pirang. Salah jika ia bersikap seperti ini? Salah jika ia marah pada Galen? Salah jika Irish overact? Semesta tak pernah memihak pada mereka. Irish sudah tahu, perpisahan mereka akan terjad
"Makan Irish." perintah Declan. Irish hanya memegang sendoknya dengan malu-malu dan memasukan nasi merah dalam mulutnya. Ia malu. Dan Declan benar-benar mendeklarasikan ucapannya, pulang bersamanya.Saat Irish sedang menunggu angkutan umum, mobil Range Rover warna hitam sudah berdiri gagah di depannya dan Declan dengan wajah tanpa dosa menyuruh Irish masuk. Irish memastikan terlebih dahulu sebelumnya, ia melihat sekelilingnya jangan ada karyawan yang lain, atau ada CCTV di sekitarnya.Irish hanya diam, dan Declan tidak berbicara sepanjang perjalanan, membuat gadis itu makin gugup. Dan tiba-tiba Declan sudah membawanya ke warung makan. Bahkan Declan yang memesan nasi merah, bebek goreng dan jus tomat. Padahal, Irish tak suka makan tomat. Karena merasa tak enak, Irish harus meminum jus yang rasanya tak karuan tersebut."Papah, suapin." pinta Nayjla manja. Bocah itu tidak ceria sekarang. Declan menjemput Nayjla di tempat les,
Gosip.Menurut Wikipedia, Gosip, gibah, atau gunjing adalah sebuah obrolan atau rumor kosong, yang biasanya berkaitan tentang urusan pribadi atau orang lain.Masyarakat Indonesia merupakan salah satu negara dengan gemar bergosip. Apabila membicarakan keburukan orang lain. Dan biasanya kaum hawa yang paling banyak didominasi tentang masalah gosip, walau tak menutup kemungkinan kaum adam juga saat berkumpul bisa megunjing.Dan pagi ini, kantor Sehat Sentosa, mendapat gosip yang sangat baru seperti daging segar yang bisa dibagikan ke yang lain. Dan objek yang dibicarakan adalah manusia pemalu luar biasa. Irish Mauren menjadi centre topic karena ia ketahuan pulang bersama boss besar saat pulang kemarin. Dan hanya menunduk malu, saat satu kantor mencie-ciekan dirinya.Irish terus menunduk di kubikel miliknya, dan mengambil buku miliknya dan mulai mencoret-coret. Ia malu, kepalang malu dan tak berani bertatatapan dengan makhluk di kantor.&nb
Dunia tak selalu ramah. Kadang kita bisa tertawa, kita bisa menangis. Bahkan, kita bisa merasakan dua hal itu dalam waktu bersamaan. Irish berada di tengah, ingin menangis dan tertawa sekarang. Setan menyuruhnya bahagia, dan malaikat hanya bisa menggeleng.Separuh hati Irish berontak, agar mendorong Galen segera, tapi ia sudah berjanji, dan tak ingin melakukan semua ini dengan setengah hati. Harus totalitas, jadi pelakor. Karena bagi Irish, ia melakukan hal yang benar. Mengambil kembali, apa yang menjadi miliknya.Dengan banyak pikiran yang bercabang, Irish melepaskan tautan keduanya dan hanya bisa menunduk. Tanpa sadar, sebutir air mata lolos. Tubuh gadis itu bergetar. Apa yang akan dikatakan orang-orang padanya, jika ia telah berubah jadi jalang sekarang? Ini bukan Irish yang orang kenal. Irish gadis polos, gadis pemalu, bukan gadis murahan! Bagaimana ibunya tahu ini?Irish menunduk, dan bisa merasakan napas Galen tepat di depan wajahnya. Galen
Warning!!! Plus-plus, not for virgin eyes. __________________________________Irish hanya mampu tersenyum, setiap melihat wajah Declan. Boss besar itu walau hanya menampilkan wajah kaku, tapi entah kenapa menggelitik perasaan Irish. "Kenapa senyum-senyum?" tanya Declan membuka suara, setelah ia melihat bawahannya tak berhenti senyum dan ditanggapi Irish dengan gelengan. Melihat tingkah konyol Irish membuat Declan akhirnya ikut tersenyum. Tak ada hal lain yang bisa Declan ajak kecuali makan. Dan berakhir lagi mereka di pasar loak. Sekarang masih sore hari, Declan sengaja tak membawa putri cerewetnya, karena akan menganggu saja. Declan sedang melihat keadaan sekeliling. "Lihat pasar loak begini, saya ingat Jerman. Disana sama juga seperti ini, tapi lebih rapi dan bersih, yang menariknya mereka jualan di sepanjang pesisir sungai." Irish hanya tersenyum, karena ia tida mempunyai gambaran Jerm
Terdiam. Galen terdiam di samping Irish yang terisak. Nasi telah menjadi bubur sum-sum, bahkan jika ditambah gula merah sebagai pemanis Irish menjamin rasanya berubah hambar bahkan pahit. Gadis itu hanya mampu terisak. Dan Galen hanya duduk berjongkok di samping Irish tak tahu harus berbuat apa. Mereka yang sudah siap penetrasi dan mengarungi kenikmatan bersama, malah menghentikan semuanya. Galen dan Irish sama-sama sadar, ini salah. Nafsu tak boleh melemahkan akal sehat. Jadilah, keduanya terduduk sambil terdiam dengan posisi yang sama-sama bugil. Keduanya tak ada yang berinisiatif untuk sekedar memakai kembali pakaian keduanya. Dan Irish hanya terisak, ia hampir kelepasan, dan baru sadar ia akan menyerahkan harga dirinya sia-sia yang akan membuatnya menyesal seumur hidup. Galen merapatkan tubuhnya ke arah Irish dan memeluknya dari samping. Ia mencintai Irish, ia tak ingin merusak Irish, cukup tanda merah di bagian
Irish menyatukan kedua tangannya, sambil meremas pelan. Dan menggosok-gosokan tangannya seolah ia sedang berada di cuaca dingin yang ekstrim.Untuk menutupi semua dosa-dosanya, Irish memakai syal, dan harus berpura-pura pilek, agar bisa mengelabuhi yang lain dan berkata sakit, sehingga tak ada yang melihat lehernya yang terdapat banyak ukiran Galen.Menarik napas panjang, akhirnya Irish mengetuk pintu bos besar dan membukanya. Irish menelan salivanya, pose Declan yang duduk di kursi kebesaran sambil serius melihat laporan di kertas berjilid hijau tersebut menambah kesan dan aura yang begitu menarik, menandakan lelaki pekerja keras dan penyanyang keluarga. Andai, Declan masih muda Irish tak segan melabuhkan hatinya, walau ia sadar ia hanya seorang gadis miskin, dan tak bisa melupakan cinta pertamanya begitu saja. Cinta pertama yang akan ia lakukan apa saja, agar Galen kembali ke pelukannya.Semalam, saat Galen pulang, Irish terus berpiki