"Aku udah nyiapin nama anaknya. Enakan Carrgil atau Saxon?"
"Kenapa namanya aneh begitu?"
"Nggak aneh!" Irish mengotot. Suaminya hanya bisa menggeleng, kenapa para wanita bisa bersikap begitu ajaib di saat bersamaan? Lihat bagaimana wajah Irish yang meringis menahan mulas dan masih ngotot tentang nama anak yang belum pernah mereka diskusi sebelumnya.
"Carrgil. Kenapa namanya seperti orgil? Orang gila?" tanya Declan.
"Papa jahat! Anak sendiri dikatain gila!" Declan tertawa. Apa yang ia bicarakan benar adanya. Bagaimana mungkin istrinya bisa menamai anak seunik itu? Trus apa katanya tadi? Saxon? Nama aneh dari mana lagi?
"Saxon bukannya nama alat musik?"
"Nggak tahu! Ikutin aja, anak sendiri yang mau namain Saxon."
"Namanya tidak elit!" Irish mencibir. Memangnya nama elit itu seperti apa? Harus ada kemewahan seperti emas dan mobil? Kenapa tidak dinamai emas bin berlian saja?
"Masih mules?"&
"Tante Mama! Nay mau pake seragam yang mana?" teriak Nayjla menghebohkan seluruh penghuni rumah seperti biasa.Irish sedang menyusui Baby Saxon yang baru tidur subuh tadi karena malam tadi mengajak begadang. Benar-benar luar biasa rasanya jadi ibu."Tante Mama!" Nayjla masuk ke kamar dan melihat ibu sambungnya yang suruh diam karena adiknya baru saja terlelap. Bayi berusia 4 bulan yang membuat Irish merasa satu hari 24 jam itu kurang, kalau boleh Irish mau minta sampai 36 jam. Agar ia bisa mengurus baby Saxon dengan leluasa lagi."Bentar. Tunggu adiknya berhenti nyusu dulu." Nayjla putar badan dan akhirnya ia mengurus dirinya sendiri. Terkadang ada kecemburuan, kenapa orang tuanya lebih peduli pada bayi itu tapi saat melihat bayi merah itu Nayjla sadar adiknya memang belum bisa apa-apa dan kepolosannya membuat Nayjla belajar mandiri. Bocah itu akhirnya ke meja makan dan sarapan sendiri.Irish mengelus-elus rambut putranya yang masih me
Kita adalah teman tumbuh bersama, kita adalah saksi hidup bagaimana terus berjuang melawan takdir dan hidup yang kadang terasa tak adil sama sekali, tapi selalu bersama bergandengan tangan dan tersenyum melewati semua hal.Galen tersenyum hidupnya mungkin penuh lika-liku atau bisa saja terlihat berjalan begitu mulus tergantung siapa yang mengambil sudut pandang, orang bijak akan mengambilnya sebagai pembelajaran yang harus dijadikan guru terbaik dan saat seseorang yang suka mengeluh melihat hidupnya terus saja mengeluh dan merasa dunia begitu kejam dan Tuhan begitu kejam.Galen akan menutup buku kisah hidupnya dan Irish dan membuka lembaran baru bersama Emery dan calon buah hati mereka yang seperti Tuhan kabulkan karena berjenis kelamin perempuan dan akan dinamai Emerald. Emery dan Emerald merupakan ratu di hidup Galen dan laki-laki itu akan terus mensyukuri hidupnya.Laki-laki itu sedang memperhatikan istrinya yang berolahraga menyambut detik-
Irish, hanya menatap sang kekasih dengan air mata penuh di pelupuk matanya. Ia benci hal ini.Perpisahan!Irish benci perpisahan, Irish tak siap melepas Galen. Setelah pengumuman kelulusan, Galen mengucapkan hal yang mematahkan tulang-tulang Irish sekaligus masa depan gadis polos itu. Bagaimana mungkin, mereka harus menjalani LDR demi sang pujaan mengejar masa depan di negri orang nun jauh disana.Irish tak mungkin ikut, ketika ia menyadari bahwa keluarganya tak mampu untuk membiayai kuliah di luar negri. Untuk mendapat beasiswa, Irish hanya siswi yang berotak pas-pasan."Aku janji, setelah pulang dari sana, kita akan menikah." Ucap Galen mantap. Sebenarnya, Galen tidak siap melepas kekasihnya. Namun, keadaan yang memaksa mereka untuk berjauhan beribu mil."Kalau Alen naksir bule cantik disana, Ai ngapain?" Ujar Irish polos."Aku janji sayang, cinta ini hanya untuk kamu. Kamu percaya kan sama aku?" Galen m
Irish, mengembungkan pipinya dan terus saja menatap ponsel yang tidak ada pergerakan sama sekali. Seminggu, sudah seminggu Galen menghilang.Cowok yang telah Irish pacari selama 5 tahun itu menghilangan tanpa kabar. Irish tentu saja gelisah, biasanya sehari satu kali, Galen mengabarinya.Cewek berambut panjang lurus itu, duduk di bangku fakultas kampus. Irish tidak populer, tidak juga seorang nerd. Irish hanya seorang gadis normal, seperti mahasiswa kebanyakan. Kuliah-pulang.Perbedaan waktu begitu menyiksa, perbedaan 13 jam membuat Irish tidak bebas berkomunikasi dengan kekasihnya. Sekarang pukul 09.09 pagi, dan di tempat Galen sudah malam. Apa Galen kuliah sampai selarut itu?Irish jelas tidak tahu, bagaimana sistem perkuliahan di luar negri. Kebanyakan membaca novel-novel luar, mempengaruhi pikiran buruk Irish. Remaja disana suka party, setelah itu mereka mabuk-mabukan dan one night stand. Irish tak san
*bapak dipecat, pulang saja ke rumah. Kuliah bisa dilanjutkan kapan saja, tapi kamu tidak bisa di tanah asing tanpa uang.* Terlanjur kecewa, terlanjur takut, terlanjur gagal, terlanjur sayang. Galen hanya membiarkan pesan itu, dua tahun ia berjuang jungkir-balik, dan mendapat pesan sialan ini? Galen putus asa, tapi ia tak mau menyerah, sudah setengah jalan. Jika ia menyerah, sia-sia tenaga yang ia habiskan, rugi materi, rugi waktu, rugia usia. Galen tak mau rugi, Galen ingin mengejar mimpinya. Sedari dulu, ia ingin mendapatkan pendidikan terbaik.Untuk sementara Galen termasuk mahasiswa Internasional yang tinggal di asrama. Galen boleh bekerja, karena ia sudah dua tahun disini. Ya, biaya hidup di negara orang sangat mahal.California State University. Bukan hal gampang, agar bisa di kampus bergengsi di dunia ini, dan sekarang menyerah? Lelucon apa ini?Galen mengingat saat ia jungkir-balik mengur
Irish bahagia bukan main, Galen tidak melupakannya. Hari-hari Irish, berubah jadi bahagia dan kembali bersemangat. Gadis itu, tersenyum sepanjang hari, hanya karena pesan sederhana itu.Irish bahkan, terlalu rajin mengerjakan tugas yang deadline minggu depan. Semua karena Galen. Rasanya Irish secepatnya menyelesaikan kuliahnya dan menyusul Galen kesana. Minimal Irish bekerja, mengumpulkan uang, dan bisa ke negara asing tersebut.Irish mempunyai satu teman--Monica. Gadis itu tak terlalu tahu masalah pribadi Irish seperti apa, karena Irish itu begitu tetutup. Tapi Monica ingat, Irish pernah bilang ia punya kekasih, hanya saja tidak tahu itu siapa.Irish dan Monica sedang berada di kantin. Mereka membunuh waktu untuk masuk ke mata kuliah selanjutnya. Irish selalu memikirkan Galen, apa yang lelaki itu lakukan, apa Galen sedang tidur, apa Galen belajar, apa Galen makan, semua hal kecil ia pikirkan. Perbedaan waktu memang bukan
Sore, Irish sudah mulai berkerja. Posisi kasir. Setelah diberi training selama seminggu, Irish sudah bisa memegang sendiri. Dari awal juga, Irish sudah mengerti cara mengoperasikan komputer khusus tersebut. Kita, hanya perlu memasukan menu makanan apa yang dipesan pelangan, dan menghafal kode agar cepat dimasukan.Irish, sudah mulai masuk kerja dari jam 4 sore. Dan pulang jam 11, lelah sudah pasti. Tapi, bayangan wajah Galen yang tersenyum manis, langsung terbayar. Sesederhana itu. Irish akan mengusahakan segalanya, agar ia bisa melihat wajah Galen. Apalagi, sekarang mereka sudah jarang bertukar kabar. Irish sibuk kerja, Galen sibuk dengan dunianya di luar negri.Irish betah bekerja di Top Cafe. Semua karyawan ramah dan saling menerima. Bahkan, sang pemilik restoran begitu baik, dan menganggap Irish anak sendiri.Seperti sekarang, Irish memperhatikan pelanggan yang mulai ramai. Ada yang datang bekerluarga, sepasang kekasih
Kosong!Irish merasa kosong dengan hati dan jiwanya. Setelah pengakuan gadis cantik itu, Irish mematikan sambungan telpon. Tapi, ia tak merasakan apa-apa. Ia merasakan kekosongan. Lebih tepatnya, ia mati rasa!Irish termenung. Bahkan di tempat kerja pun, gadis itu tak bergeming. Irish terus saja memikirkan Galen dan gadis bule itu, apalagi pengakuan yang keluar dari mulut gadis itu membuat Irish berpikir macam-macam. Jika gadis itu mengaku teman, tentu Irish masih merasa tenang. Galen butuh teman disana. Tapi, kekasih? Apa Galen harus butuh kekasih disana? Galen... nama itu benar-benar menyita semua perhatian Irish."Melamun terus kak." Tegur Brata. Irish hanya tersenyum tipis. Bahkan ia beberapa kali salah memasukan nama menu, hingga para pelanggan komplain. Berurung boss Irish begitu baik, hingga Irish tak dipecat segera."Kakak mau nggak, pulang kita ngopi bentar di Bread Bruh. Ada menu baru katanya." I