Share

2. Malam Petaka

Malam itu, Azura dan tim nya bepesta di suatu club malam di Jakarta. Setelah kontrak Azura dengan designer terkenal dunia selesai, Azura dan tim nya merayakannya di club.

Tapi malam ini Azura begitu berbeda, sakit dihatinya ingin ia keluarkan. Senyum Banu membayangi nya, sudah entah berapa kali dia minum hingga dia mulai pusing sekarang. Azura menari di lantai dansa bersama salah satu teman wanitanya, seorang pria yang melihat Azura tersenyum saat melihat tingkah dan gaya Azura menari di lantai dansa itu. Sambil menenggak gelas ke lima nya pria itu berjalan mendekati Azura, menarik pinggang Azura hingga tubuh mereka bersentuhan . Azura menatapnya dingin lalu sebuah senyuman menggoda terukir diwajah Azura.

"Baru menyadari kecantikanku hem ?" Azura yang sedang mabuk tidak perduli dengan siapa dia sekarang menempel, dia melihat pria itu menatapnya penuh hasrat dan Azura memulai mencium pria itu.

Bibir Azura bagai magnet bagi Devano, tangan Devano menelusuri lekuk indah tubuh wanita yang juga sedang menikmati kegiatan mereka di lantai dansa ini. Karena gerah, Devano akhirnya menggendong Azura, dia menggendong Azura ke mobilnya. Baru saja Devano duduk dikursi pengemudi dia sudah terkejut karena Azura langsung duduk dipangkuannya, Azura mengunci tatapan matanya dan Devano.

Wanita ini benar-benar membuat Devano tak habis pikir. Devano menjalankan mobilnya dengan Azura yang masih duduk dipangkuannya,

"Ah.....," desahan Devano keluar saat Azura menghisap lehernya.

"Sabar sayang, sebentar lagi kita akan sampai. Jangan terburu-buru oke."

Untungnya kaca mobil Devano cukup gelap untuk menutupi apa yang dia dan  Azura lakukan didalam mobil.

Hanya butuh sepuluh menit akhirnya Devano sampai di hotel tempat dia menginap, dia menggendong lagi Azura  untuk sampai ke kamarnya.

Begitu sampai dikamarnya Devano menidurkan Azura dan langsung mencium bibir Azura, menghisap dan menyapu bibir itu. Lalu Azura membalik posisinya menjadi diatas Devano, membuka satu persatu kancing kemeja milik Devano, gerakan Azura membuat Devano benar-benar gila. Sentuhan-sentuhan kecil itu terasa menyengat dirinya.

Azura berdiri disaat semua pakaian Devano sudah dia buka tanpa sisa. Gantian dirinya yang membuka perlahan dress yang dia gunakan, mata Devano tak berkedip sedikit pun, dan saat itulah dia sadar kalau wanita yang bersamanya ini adalah 'Azura' salah satu model terkenal dan aktris dengan bayaran fantastis beberapa tahun ini.

Tuhan, wanita ini benar-benar cantik seperti yang selama ini terlihat. Bahkan Azura lebih cantik dilihat secara langsung seperti ini. Devano bangkit karena tidak tahan menahan godaan yang disajikan Azura, ciuman dibibir Azura beralih keleher dan bagian lainnya.

Lama saling mencumbu Devano dan Azura akhirnya sampai pada titik yang mengejutkan Devano, saat dia mencoba masuk kedalam pusat kenikmatan Azura ada sesuatu yang menghalanginya.

"Ah...., jangan hentikan please..." ucap Azura. Untuk pertama kalinya Devano mendengar Azura berbicara panjang dengannya. Dan suara ini akan Devano ingat terus seumur hidupnya.

Azura mengalungkan tangannya dileher Devano saat pria itu masih ragu. Ragu karena dia akan menjadi pria brengsek malam ini, selama dia berhubungan dengan wanita-wanita lain Devano tidak pernah merenggut keperawanan seseorang, ditambah Azura sedikit mabuk. Tapi untuk dihentikan rasanya sangat sulit apalagi Azura terus menggodanya seperti ini.

"Please...," kata Azura lagi menatap mata Devano dan Devano tersenyum padanya. Devano jatuh cinta pada malam pertama dirinya dan Azura, jatuh cinta pada tatapan mata tajam milik sang super model itu.

Perlahan Devano menghentak masuk kedalam Azura, lalu dia mencium Azura agar rasa sakit itu tergantikan dengan panasnya ciuman mereka.

Maafkan Devano karena dia berdoa agar Azura langsung hamil benihnya, maafkan dia karena setelah ini dia akan mengklaim Azura adalah miliknya  meski wanita itu tak sudi.

***

Azura mengerjapkan matanya dia bangun dengan kepala yang pusing, segelas susu sudah ada didepannya saat dia mencoba membuka mata lebar.

Wajah pria hanya menggunakan boxer lah yang dia lihat. Jantung Azura berdetak cepat, jangan bilang dia semalam ?

Shit, umpat Azura karena dia sudah melepaskan mahkotanya dengan cara terkutuk ini.

Azura mencoba bangkit dan meraih helaian baju juga pakaian dalamnya.

"Minumlah, kita akan bicarakan ini. "

Setelah selesai memakai pakaiannya Azura langsung menenggak habis susu hangat dari pria asing yang sudah mengambil kehormatannya ini.

Azura lalu mencari dimana tas nya.

"Ini tas mu jika kau mencarinya." Azura mengambil tas itu dengan wajah dinginnya.

" Azura right ?" Tanya Pria itu tapi Azura hanya diam, dia melakukan kegiatannya mencari ponsel didalam tasnya.

"Aku akan menikahimu, jadi kamu tenang saja."

"Stop dan lupakan malam ini oke. Kau tidak perlu bertanggung jawab, aku yang menginginkannya." Azura langsung keluar dari kamar meninggalkan pria yang sudah menghabiskan malam bersamanya.

"Aku tidak mungkin bisa melupakan malam ini my Zura..." Devano mencium  foto Azura yang dia abadikan di ponselnya. Azura begitu seksi disana, dan itu akan menjadi obat Devano sebelum Azura menerimanya.

Bersambung....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status