Share

4. The Queen Of Ice

Azura mendengus kasar mendengar ucapan pria aneh juga gila yang menggendongnya ini.

Azura berusaha meronta tapi Devano tidak membiarkan dirinya bisa lepas, hingga Devano merebahkan Azura keatas ranjangnya. Azura cukup terkejut karena Devano membawa dirinya kedalam kamar, dia waspada jika pria gila ini akan memperkosanya.

"Kau mau apa ?" Tanya Azura melotot dan mencoba bangkit, tapi Devano mengunci tubuhnya. Devan memperhatikan wajah dingin dan galak Azura, dia begitu mengagumi wajah ini. Dikecupnya kening Azura dan itu sangat membuat Azura tidak bisa menahan emosinya.

Azura menendang selangkangan Devan , membuat pria itu kesakitan buakan main. Wajah Devan memerah menahan sakit, dia ingin berbicara tapi sakit yang dia rasakan akibat tendangan Azura membuatnya tak bisa membuka mulutnya.

Azura langsung menarik paksa tubuh Devan yang kesakitan itu keluar kamar hingga sampai di pintu apartementnya.

"Pergi dan jangan memperlihatkan wajahmu lagi didepanku. Mengerti !!" Azura langsung membanting pintu cukup keras. Rencana nyaman nya hari ini berantakan gara-gara pria gila itu.

"Haduh....kenapa aku bisa tidur dengannyaaaaaa....aaaaakkkhhhhh...."  merasa kesal, dia baru kali ini kesal kepada seseorang. Biasanya hanya  orang yang kesal dengan tingkahnya, tapi pria itu membuat moodnya rusak.

"Awas saja jika berani muncul lagi didepanku." Kata Azura kepada dirinya sendiri.

***

Seminggu lagi berlalu semenjak kejadian di apartement Azura itu dan Devan tidak lagi menemui Azura. Tapi bunga mawar yang dia kirimkan setiap harinya tidak pernah berhenti dia kirimkan. Selain karena dia sibuk belakangan ini, Devano sedang menunggu waktu yang tepat untuk menemui Azura lagi.

Devan merapikan meja kerjanya sedikit lalu beranjak dari sana, besok malam Azura akan tampil di acara tahunan Victoria secret yang diadakan di Los Angeles, dan Devano akan hadir disana.

***

Sebuah buket bunga mawar merah serta merah muda sudah ada ditangan Devano, dia datang bersama dua temannya. Devano tidak asing dengan acara ini, dia pernah beberapa kali ikut melihat pertunjukan para wanita seksi ini. Tapi kali ini Devano punya seseorang yang harus dia perhatikan. Devano pergi kebelakang panggung ingin mencari Azura tapi kedatangannya ditahan salah satu security.

"Aku hanya sebentar, ingin menemui kekasihku. "

Security itu lalu mempersilahkan Devan masuk. Dia memperhatikan semua model dengan pakaian dalam itu, rasanya dia seperti berada disebuah istana bidadari, tapi bidadari miliknya belum juga terlihat. Devano akhirnya menangkap Azura yang sedang berdiri dan sepertinya sedang dipasangkan atribut ketubuh seksinya.

Devano melangkah dan mendekati Azura dengan kepercayaan dirinya, " hai honey, i miss you so much." Azura langsung melihat Devan tajam, meski dia tidak menolak pelukan serta kecupan  yang deberikan Devano padanya.

"Aku tunggu kamu." Devano memberi buket yang dia bawa sembari mencium lagi pipi Azura. Sedangkan Azura tidak bereaksi, dia menatap dingin dan menusuk Devano.

"Wah, Azura kamu berkencan dengan tuan Maczie itu ? Ya tuhan, dia masuk top sepuluh besar pengusaha muda dan sukses dua tahun ini. " seru Celine teman dekat Azura yang juga menjadi angel victoria secret.

"Doakan saja dia tidak mati sehabis ini" Bobby asisten Azura merinding mendengar kalimat itu. Jika Azura sudah berbicara seperti ini dipastikan akan ada malapetaka yang akan Azura lakukan.

****

Acara bergengsi itu dimeriahkan oleh beberapa penyanyi papan atas, Azura sangat menghipnotis dengan sayap yang dia kenakan. Devan bersorak gembira saat Azura keluar wajah Azura yang saat berjalan dingin berubah saat tepat diujung panggung. Azura memberikan senyumannya sebentar , tapi cukup membuat beberapa pria pengagumnya bersorak histeris.

Mata Azura menatap Devano dingin, kedua teman Devano sampai percaya kalau Azura adalah Queen of Ice, julukan itu memang sangat pas untuk Azura. Dia tidak memperlihatkan aura kebencian, tapi wajah tanpa ekspresi itu membuat siapa saja merasa terintimidasi kecuali Devano.

"Loe yakin loe lagi kencan sama Azura kan Dev ?" Tanya Anton.

"Kenapa ? Mau bukti ?" Anton menggeleng lalu tersenyum.

"Azura benar-benar sensual ya, gila ." Sahut Anton lagi.

"But she's mine " Devano memulai lagi kalimat kepemilikan itu. Belakangan Devano sudah seperti orang gila yang mengklaim Azura adalah miliknya. Hal gila yang baru kali ini Devano lakukan.

Bersambung....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status