Siang itu kira-kira jam makan siang Kayla sudah berada di tempat bazar buku bersama 2 kawannya, Dian dan Resti. Mereka teman satu kelas yang sering bersama kemanapun pergi, namun semenjak sudah sibuk dengan skripsi masing-masing, dan antar mereka bertiga mendapat dosen pembimbing yang berbeda membuat mereka jarang untuk bisa pergi bersama. Jikalau ingin melepas rindu, mereka selalu mencari waktu luang yang sama dan janjian bertemu untuk sekedar melepas kangen, yah seperti saat ini mereka sengaja ketemu di tempat bazar buku untuk bisa ketemu dan bersama-sama makan siang.
“Mau nyari buku apa kalian? “ tanya Kayla.
“Lihat-lihat dulu ajalah. Nanti kalau cocok baru dibeli. “jawab Dian yang diangguki Resti pertanda setuju dengan statement Dian.
Mereka bertiga melihat buku-buku yang ada, memilih buku-buku yang sesuai dengan keinginan mereka. Mengitari tempat bazar dari ujung hingga ke ujung. Tiba-tiba tanpa sepenget
Sampai di ruang rawat semua terlihat lega dan berharap bu Murni bisa segera pulang dan segera membaik. Suasana masih hening meski di ruangan itu ada banyak orang. Setelah perawat selesai mengatur dan menyetel aliran infus serta memastikan semua sudah beres, segera perawat minta ijin untuk keluar dari ruang tersebut.“Eh, mas Ilham datang juga... Makasih ya... Dian sama Resti juga kesini. Makasih ya... “ ucap bu Murni dengan senyum.Namun hal itu justru membuat Dicky bertanya-tanya tentang kedekatan Kayla dengan mahasiswa dari pak Sutan itu. ‘Sebenarnya sedekat apa hubungan mereka? Kok ibunya sampai hafal sama anak ini’ tanya Dicky dalam hati.‘Apakah mungkin diantara mereka ada hubungan sesuatu? Tapi kenapa pak Hermawan bilang belum ada teman spesial yang ia kenalkan. Ah, mungkin dia teman akrab saja... ‘“Ibu, tadi kejadiannya gimana? “ tanya Hermawan.“Pulang dari
Sepanjang perjalanan Kayla lebih memilih diam dan mengamati pemandangan yang disuguhkan dari dalam mobil. Di dalam hatinya masih bertanya-tanya tentang ucapan Dicky pada adiknya tadi. Beberapa kali ia melirik pria yang ada di depan kemudi itu namun tak terlihat hal aneh dari wajahnya, tidak tersirat semburat grogi ataupun bingung pada dirinya. Sementara adiknya yang duduk di belakang terlihat lebih sibuk dengan handphone nya setelah beberapa kali terlihat obrolan dan candaan dengan Dicky.‘Kok pak Dicky lama-lama aneh sih.... Malah jadi kayak orang PDKT yang dipaksakan, tapi apa mungkin iya? Ahhh,mana mungkin lah. Aku ini apa, kenapa harus terlalu kePDan gini....’ ucap Kayla dalam hatinya.“Pak, ke mess ya... Saya mau ambil motor”“Iya. Rafi, maaf ya gak bisa antar sampai rumah sakit soalnya harus balik Jogja. Ada hal penting yang harus diurus secara langsung. Gakpapa ya?”“Iya mas
Keterkejutan pada pria yang baru menanyakan kondisinya setelah jatuh tidak hanya dialami Kayla saja, akantetapi juga pria itu sendiri. Mereka berdua saling pandang dengan wajah yang sama-sama kaget melihat satu sama lain. Belum sempat terucap jawaban dari mulut Kayla, pria yang tadi menabrak berkata dan membuyarkan mereka berdua.“Mbak, kalau sudah tidak apa-apa saya mau pergi boleh? Sudah ada pak polisi juga”“i iya mas, saya tidak apa-apa kok”Setelah pria yang tadi menabrak itu sudah jauh barulah Kayla kembali fokus pada pria berseragam polisi yang sedari tadi mengejutkannya.“Eh, mas Aldi... Tugas di sini ternyata” ucap Kayla gugup“Iya, lama banget tidak ketemu ya. Kamu pa kabar Kay?” tanya pria yang membuat kaget Kayla yang mengenakan seragam polisi itu sembari mengajak berjabat tangan.“Alhamdulillah baik mas... (jawab Kayla sambil menjabat tangan)”“
Senyum dua pria itu memang terkembang, namun di mata keduanya terlihat rasa penasaran tentang satu sama lain.“Nitip Kayla ya mas Dicky... ““Pasti, tanpa diminta saya pasti menjaganya kok mas Aldi “ jawab Dicky sambil menggenggam tangan Kayla yang sontak membuat Kayla sedikit kaget namun segera ia berusaha menghilangkan Keterkejutannya itu.Aldi tersenyum mendengar ucapan Dicky, setidaknya ia ikut lega bahwa wanita yang ia sayangi tidak sendiri di tempat baru.“Kamu pulang jam berapa Kay? Nanti aku mau pulang Purworejo, kalau kamu mau bareng sekalian nanti aku jemput.”“Gak usah mas, makasih... ““Nanti kalau kamu berubah pikiran bilang ya Kay.. (Kayla mengangguk dengan senyum) kalau gitu saya tinggal dulu. Mari mas Dicky... Saya titip jagain Kayla ya... ““Pasti mas.. Makasih juga ya mas udah anterin Kayla sampai sini dengan selamat”“Sa
"Nanti pulangnya aku anter ya... ““Iya, ke tugu kan? Saya kereta jam 4 sore pak”“Sebenarnya ingin antar sampai rumah, tapi besok aku ada kerjaan. Gakpapa kan kalau cuma sampai stasiun? ““Saya juga gak minta diantar sampai rumah kok. Jauh loh... (Dicky hanya tersenyum mendengar jawaban Kayla) besok kan minggu, weekend kok kerja? Kerja apa? ““Kalau kuli kan kerjanya gak kenal hari... ““Bapak kerja apa selain jadi dosen di Purworejo? ““Mau tahu? “ tanya Dicky meledek.“Iyalah, kecuali kalau saya cuma jadi selingan bapak bukan masa depan bapak. Gakpapa juga gak kasih tahu” jawab Kayla setengah kesal.“InshaaAllah kamu akan aku perjuangkan jadi masa depanku (Kayla mengernyitkan alis dan memanyunkan bibirnya) iya... Besok ada event di JEC Jogja Expo Center, pameran kerajinan khas Jogja. Saya jualan souvenir terus mau ikut
Sore hari Kayla sudah berada di stasiun Tugu Yogyakarta ditemani Dicky. Mereka berdua berdiri bersandar tembok menunggu jam kereta prameks ke Kutoarjo. Dengan mengenakan celana jeans pendek dan t-shirt merah membuat Dicky terlihat lebih muda.“Nanti di Kutoarjo dijemput kan? ““Iya pak, nanti mas Dika yang jemput katanya. Kalau mau ikut juga ayo...” ledek Kayla.“Kamu ya, tahu nanti malam aku ada kerjaan bilang suruh ikut.” Jawab Dicky sambil memegang kepala Kayla penuh sayang.“Abisnya bapak kayak berat gitu, sini aku bisikin pak (Dicky menunduk) liatin sayanya biasa aja pak, takutnya ntar malam gak bisa tidur, ntar kebelet pengen cepet nikah... “Mendengar bisikan Kayla itu membuat Dicky tertawa kecil dan menjawab “Kalau kamu sudah siap, pokoknya gak pakai lama deh”Kayla mencubit perut Dicky sambil merajuk melihat wajah Dicky yang posisinya lebih tinggi darinya, seketika Dicky ka
Beberapa hari Kayla tidak bertemu dengan Dicky. Yang seharusnya jadwal Dicky mengajar di Purworejo hari rabu sampai jumat tapi kosong karena event kerjaannya di Jogja hingga Dicky harus ijin rabu dan kamisnya. Rencana awal pun Kayla akan datang ke event mengajak kakaknya pupus karena Dika harus kembali ke Jakarta minggu malam sebab hari senin ia harus mulai bekerja kembali.Rasa rindu menggebu dirasakan pasangan baru seperti Dicky dan Kayla karena tidak bisa bertemu beberapa hari setelah hari jadian mereka. Hanya sesekali pesan WhatsApp yang dikirim untuk saling mengabarkan. Video call pun jarang bisa dilakukan karena Dicky benar-benar selesai bekerja ketika sudah larut malam sehingga ia milih untuk tidak menghubungi Kayla supaya tidak mengganggu waktu istirahatnya.Kamis malam Kayla mencoba menghubungi Dicky lewat pesan WhatsApp, karena sesuai jadwal event Dicky berakhir pada kamis sore. Dengan perasaan menggebu dan senyum
Siang hari mendekati jam makan siang Kayla sudah menunggu Dicky di depan ruang jurusan untuk melakukan bimbingan skripsi. Kali ini depan ruang jurusan yang biasanya ramai kini hanya ada dirinya seorang yang tengah menunggu. Sementara di seberang gedung terlihat beberapa mahasiswa yang tengah duduk santai sambil mengobrol.Kayla yang sedari tadi sendiri, berusaha menyibukkan diri untuk menghilangkan kebosanan dengan membuka somed nya. Kali ini ia membuka instagram, melihat postingan teman-temannya. Melihat postingan terbaru dari teman-temannya, Kayla pun dengan lincah memberikan like pada setiap postingan. Begitu scroll beberapa lama terlihat postingan Dicky yang begitu ramai mendapat like yang banyak dan komen ramai sekali. Hal itu membuat penasaran Kayla.Terlihat postingan foto dua tangan yang sedang berdekatan meski tidak saling berpegangan dengan caption ‘menunggu kemantapan hatimu... ‘. Sebelum Kayla membuka se