Share

Part 5

Setelah liburan bersama, Keanu kembali ke Jakarta menggunakan kereta api. Shanum mengantar pria itu sampai ke stasiun. Pria itu mengusap puncak kepalanya seperti biasa dan tersenyum hangat. Perasaan Shanum terasa nyeri karena setelah Keanu pergi, ia akan benar-benar sendirian disini. Ia harus menjalani kehidupannya seperti biasa tanpa orang-orang terdekatnya. Rasanya begitu hampa.

"Nanti kapan-kapan aku kesini lagi dan kita jelajahi kota Solo. Jangan kerja mulu!" ucap Keanu sebelum masuk ke stasiun.

"Baiklah. Hati-hati."

"Aku pergi dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Shanum melambaikan tangannya sampai sosok Keanu tak terlihat lagi. Gadis itu menghela nafasnya sejenak. Rasa hampa itu kian terasa. Ia menunduk membiarkan air matanya terjatuh.

Tidak bisa. Ia tidak bisa begini terus. Ia harus terbiasa sendiri disini. Jika tidak, Shanum akan lemah. Ia memegangi dadanya sendiri yang terasa sakit. "Aku gak boleh lemah. Aku punya Allah. Allah tidak akan meninggalkanku."

..............

Sepanjang perjalanan Keanu terus teringat Shanum. Ia merasa tidak tega meninggalkan gadis itu di Solo seorang diri. Rasa ini sama seperti perasaannya saat dulu pertama kali ke Jakarta untuk melakukan praktek di rumah sakit disana. Ia tidak bisa lagi menjaga Shanum dari dekat seperti pesan Haikal padanya. Ia kemudian mengandalkan Haidar yang ternyata satu tempat praktek dengan Shanum. Tapi kini ketika Haidar malah menjadi suami adik sahabat mereka itu, pria itu malah membiarkan Shanum sendirian disana. Ia sebenarnya tak tega tapi ia juga tak bisa memaksa Haidar untuk selalu bersama Shanum sementara pria itu akan menikah dengan Sofia. Jelas sekali Sofia tidak akan tau menau soal hubungan Shanum dan Haidar kini. Yang wanita itu tau Haidar dan Shanum hanya bersahabat.

Tapi Shanum? Dia tau semuanya dan tetap menjalaninya.

Keanu harap Shanum akan kuat. Ia hanya bisa bantu berdoa.

Sekilas pria itu teringat akan seseorang dan rasa kehilangan. Keanu sangat tau rasanya makanya ia sempat berdebat dengan Haidar soal pria itu yang meninggalkan istrinya sendirian disini walau memang pria itu akan tetap menikahi kekasihnya. Keanu hanya tidak ingin Haidar merasakan seperti dirinya.

Memang Haidar tidak pernah mencintai Shanum dan hanya mementingkan Sofia, tapi soal perasaan siapa yang tau? Allah itu maha membolak balikkan hati manusia, jadi jangan terlalu naif dengan perasaan yang kamu rasakan kini. Apalagi sampai menyakiti salah satu wanita yang adalah istri kamu sendiri. Karena sudah tanggung jawabmu membuatnya bahagia setelah ucapan janji suci itu.

Keanu khawatir jika suatu saat Haidar menjadi mencintai Shanum lalu semua terlambat. Seperti dirinya dulu.

Keanu pernah kehilangan wanita yang ia cintai dua tahun silam. Haidar tidak tau karena awalnya ia malu tentang perjodohan diantara orangtuanya dengan orangtua wanita itu. Keanu tidak pernah bercerita ke Haidar maupun Shanum soal perjodohannya. Wanita cantik dan manis itu yang Keanu tak pedulikan. Perlahan ia mulai menyukai wanita dengan tutur kata lembut itu. Sangat berbeda dengan wanita-wanita kota yang lain. Itu yang membuat Keanu jatuh cinta. Lalu tak lama setelah ia menyadari perasaannya, wanita itu pergi. Kecelakaan pesawat dua tahun lalu membuatnya bahkan tidak bisa bertemu Kamila untuk terakhir kalinya. Jangankan bertemu, jasad wanita itu hingga kini tak pernah ditemukan. Pesawat yang tenggelam di laut lepas itu hilang entah kemana.

Sakit? Tentu saja. Sangat amat sakit. Sampai rasanya ia tidak bisa bangkit kembali. Itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya. Karena ia belum sempat menyatakan perasaannya pada Kamila.

Jadi jika Haidar bilang dirinya tidak tau apa yang dia rasakan, Haidar salah. Keanu pernah merasakannya bahkan jauh lebih menyakitkan. Penyesalan itu jauh lebih menyakitkan.

Keanu tidak ingin jika suatu saat Haidar merasakan seperti dirinya. Walau meninggalkan Sofia jelas bukan hal yang tepat. Ia tau beratnya meninggalkan wanita yang dicintai. Tapi tetap saja menyakiti istrinya adalah hal yang buruk di mata Allah. Jika Allah murka dengan yang dia lakukan bagaimana? Tidak akan ada orang yang tau dengan apa yang terjadi kedepannya. Yang jelas menyakiti sesama manusia tidak dibenarkan. Apalagi mengabaikan tanggung jawabnya.

Pernikahan bukan hanya sebuah janji dengan ikatan suci. Tapi pernikahan juga tanggung jawab yang harus dijalani seumur hidup. Jika hanya sebuah janji yang diucapkan tanpa tanggung jawab yang dijalani, itu bukanlah pernikahan. Siapapun bisa melakukan janji suci tapi tidak semua orang bisa mempertanggungjawabkan pernikahan mereka hingga akhirnya pernikahan itu berakhir dengan cepat atau malah menyiksa satu sama lain.

Sampai sekarang di usianya yang sudah menginjak tiga puluh tahun, Keanu masih belum menemukan wanita yang tepat. Sehingga ia memilih untuk tetap sendiri sembari berusaha mencari cinta sejatinya. Ia tidak ingin cepat-cepat menikah hanya karena teman sepantarannya sudah menikah bahkan sudah punya anak. Ia tidak ingin menjalani pernikahan yang tidak sepenuh hatinya. Ia tidak ingin mempermainkan sebuah ikatan suci yang sacral itu. Keanu takut tak bisa bertanggung jawab jika ia hanya asal menikahi wanita yang menurutnya pantas.

Jika hanya mencari wanita tentu mudah baginya. Tapi tidak untuk mencari pasangan hidup. Tentu diikuti dengan Keanu yang juga terus memperbaiki dirinya sebagai seorang pria, karena ia ingin mendapat wanita yang baik juga. Karena Keanu percaya, pasangan hidup adalah cerminan diri sendiri.

"Lo pikir gue supir lo sampai nyuruh jemput ke stasiun? Berasa bos besar ya." Haidar melipat kedua tangannya ketika Keanu sudah keluar dari stasiun sembari membawa tas ranselnya. Sahabatnya itu hanya tersenyum lebar tanpa merasa bersalah.

"Gak apa-apa lah. Selagi lo belum nikah sama Sofia masih bisa gue jadiin babu," canda Keanu yang mendapat pelototan dari Haidar.

"Ganggu aja. Gak tau apa gue sibuk."

Keanu tergelak. Ia kemudian merangkul Haidar sambil tertawa kecil." Gue tau gue sepenting itu sampai lo mengesampingkan Sofia dulu demi gue. Thank ya betewe."

"Mimpi lo?" Haidar menepis tangan Keanu dari pundaknya lalu langsung masuk ke mobil pajeronya. "Gue mau lunch sama Sofia jadi telat gara-gara lo."

"Terimakasih udah ngajak gue. Gue mau kok."

Haidar melotot tak percaya dengan tingkat kepedean sahabatnya ini. Tapi mau tak mau ia jadi mengajak Keanu untuk makan siang bersama. Ia juga sudah mengabari Sofia soal penjemputan Keanu yang mendadak ini dan dia yang akan ikut makan siang bersama mereka. Untung saja Sofia tidak keberatan. Wanita itu memang sangat pengertian. Makanya Haidar cinta.

"Awas lo jangan mengacaukan momen."

"Tenang. Gue pengertian kok." Keanu mengacungkan jempolnya. Lalu mobil Haidar pun melaju membelah jalanan ibukota yang cukup macet siang ini. Maklum jam makan siang jadi banyak karyawan yang keluar untuk mencari tempat makan siang. Termasuk mereka berdua. "Lo gak mau tanya kabar istri lo?"

Haidar mengeratkan pegangannya pada kemudia mobil lalu melirik sekilas kearah Keanu yang tampak sangat santai." Jangan sebut soal dia didepan Sofia. Awas lo!"

"Santai. Ini gue nyebutnya pas gak ada Sofia kok." Keanu mengedikkan bahunya.

"Bagus deh."

"Shanum baik-baik aja betewe. Kemarin gue ngajak dia jalan-jalan."

"Lo udah bilang bahkan minta ijin ke gue," balas Haidar cuek.

"Tapi dia kesepian."

Haidar mendengus," terus gue harus apa? Bawa dia kesini dan satu rumah sama Sofia terus gue dikenal sebagai dokter penyakit dalam yang punya dua istri?"

Keanu tergelak." Kenyataannya begitu sih."

"Sial!"

"Gue cuma mengingatkan sih, Dar. Sebelum lo menyesal jika mengabaikan Shanum. Walaupun saat ini lo belum mencintainya."

"Maksud lo?"

"Perasaan dan takdir gak ada yang tau, Dar. Apalagi mau gak mau lo melakukan poligami. Dan tau ganjaran buat suami yang gak adil sama istri-istrinya?"

Haidar mendengus lagi," jangan ceramah deh siang-siang gini. Bikin gue tambah panas aja."

Keanu tertawa," hebat ya sahabat gue. Otewe punya istri dua. Gue satu aja belum."


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status