Share

Part 17

Berbagai hidangan prasmanan di atas meja pun tersaji. Husna segera mengajak Shanum untuk mengambil makanan. Shanum hanya mengikuti saja meski ia tidak nafsu makan sama sekali selama dua hari ini. Bayangannya soal dirinya yang tidak akan bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Abizar seperti biasa membuat nafsu makan dan tenaganya menguap. Persis seperti remaja yang baru merasakan patah hati.

Sebelumnya Shanum pikir menjalani pernikahan poligami adalah yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Tapi ternyata memikirkan akan dirinya yang kehilangan Abizar dan tidak bisa memiliki pria itu ternyata jauh lebih menyakitkan.

"Wah! Dokter Abizar. Gak berasa ya udah mau tiga bulan. Sebentar lagi balik ke Jakarta deh," ucap Husna yang kebetulan berpapasan dengan Abizar di dekat meja minuman.

"Iya nih. Baru datang, Na?"

Husna mengangguk cepat, ia pun menoleh ke tempat Shanum duduk saat ini. Wanita itu tampak melamun d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status