Esoknya Keanu dan Tiara berangkat ke Singapore untuk bulan madu mereka. Tadinya Tiara ingin di Indonesia saja bulan madunya seperti di Bali atau Lombok tapi kata Keanu, pria itu sekaligus akan mengunjungi adiknya yang sedang kuliah di sana. Jadi sekalian liburan dan mengunjungi adiknya juga. Karena Denis, adiknya Keanu tidak bisa menghadiri pernikahannya dikarenakan kesibukan adiknya yang sedang menjalani ujian di kampusnya. Keanu memaklumi dan tidak memaksakannya.
Saat ke Bandara pun Keanu dan
"Mom. Dad." Abizar memeluk kedua orangtuanya saat mereka bertemu di stasiun." Gimana perjalanannya?""Lancar kok. Udah lama gak naik kereta api," ucap Jasmine sambil menyelipkan anak rambutnya yang keluar dari jilbabnya." Shanum. Sini sayang." Ia merentangkan tangannya pada Shanum.Shanum tersen
Setelah proses panjang dan sedikit percekcokan biasa akhirnya akan terbayarkan dengan pesta pernikahan yang sudah disiapkan sedemikian rupa. Dan tanpa terasa minggu depan adalah hari yang Shanum tunggu-tunggu. Yaitu pernikahannya dengan Abizar.Undangan pun sudah disebar, gedung sudah dipesan juga makanan-makanannya. Seserahan sudah dipesan. Hanya tinggal mempersiapkan diri saja.
Sekembalinya Shanum dan Abizar dari Solo. Mereka pun mulai sibuk dengan persiapan pernikahan mereka lagi.Shanum diajak Jasmine untuk ke salon demi menjalani perawatan wajah dan tubuhnya. Shanum merasa seperti bersama Ibunya sendiri. Jasmine terlihat sangat menyayanginya seperti Ibunya dulu menyayanginya.
Gadis manis dengan pupil mata berwarna hitam pekat itu menatap kosong pada ranjang di depannya. Ranjang tempat pria yang sudah menjaganya selama dua puluh lima tahun ini terbaring. Tubuhnya yang renta semakin membuatnya terlihat rapuh, ditambah selang-selang yang menopang kehidupan pria itu selama beberapa bulan ini. Tapi ia tak bisa lupa bagaimana hangatnya senyuman Yudha, ayahnya. Sudah satu minggu ini pria itu terbaring lemah di sana akibat penyakit gagal ginjalnya yang semakin parah. Segala cara sudah dilakukan demi kesembuhan sang ayah. Sayangnya penyakit itu terus menerus menggerogoti tubuhnya yang renta. Tidak ada lagi tubuh kuat Yudha yang bisa menggendong Shanum saat kecil, yang selalu mengajaknya tertawa bersama meski hidup mereka hanya tinggal berdua setelah kepergian Ibu dan kakaknya dalam sebuah kecelakaan beberapa tahun silam.Shanum tak sanggup membayangkan jika dirinya akan kehilangan satu-satunya orang yang ia miliki di dunia ini. Lalu den
Akhirnya ijab qobul itu terucap juga dari mulut Haidar setelah didampingi Yudha sebagai wali nikahnya dan salah satu ustad yang menjadi penghulu bagi pernikahannya dengan Shanum. Gadis itu sedari tadi hanya menunduk dengan wajah bersemu. Ditambah beberapa orang saksi yang tidak lain adalah salah satu sahabatnya, Keanu dan salah satu perawat dirumah sakit ini. Keanu tampak terdiam memperhatikan Haidar dengan tatapan kosongnya saat mengucapkan ijab qobul yang sacral itu. Ia sebenarnya juga sudah tau yang sebenarnya tentang pernikahan siri yang dilakukan sahabatnya ini. Apalagi karena tiba-tiba Haidar menelponnya hanya untuk kemari dan ternyata malah menjadi saksi pernikahan sirinya. Karena pria itu memang sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain hanya saudara-saudara jauh dan dirinya sebagai sahabatnya sejak kecil. Sayangnya walau mereka satu profesi tapi Keanu praktek di ibukota, rencananya Haidar pun akan pindah kerja kesana karena Sofia, kekasih seka
Keanu menatap Haidar yang sejak tadi terdiam sambil mengaduk-aduk kopi di cangkirnya. Tatapan sahabatnya itu kosong dan terkadang dia menghela nafas berat seolah ada beban yang begitu besar didalam dadanya."Lo manggil gue kesini ternyata buat jadi saksi pernikahan siri lo sama Shanum?" Keanu meminta penjelasan. Pria berambut hitam pekat dengan mata agak sipit itu mengerutkan keningnya." Terus pernikahan lo sama Sofia gimana?""Tetap berjalan. Memangnya harus bagaimana lagi?" jawab Haidar santai kemudian mengangkat cangkir didepannya dan menyesapnya perlahan. Aroma kopi itu cukup menenangkan dirinya saat ini."Sofia gak tau kan?" tanya Keanu lebih ke sebuah pernyataan."Jangan sampai dia tau. Gue gak mau dia terluka. Selama hampir lima tahun hubungan kami, aku tidak pernah menyakitinya. Hatinya pasti hancur.""Lalu Shanum? Kamu pikir hatinya dia gak hancur?" Keanu sedikit muak dengan ke
Sofia terus berceloteh soal kegiatannya selama LDR dengan Haidar. Wanita itu juga menunjukkan design-design undangan pernikahannya pada Haidar. Meskipun pria itu meminta mengirimnya lewat ponsel tapi Sofia tetap menunjukkannya secara langsung."Aku sih suka warna biru muda dan silver ini. Kamu gimana?" tanya Sofia sambil menunjukkan undangan pilihannya."Bagus juga. Aku sih setuju aja."Sofia mengerucutkan bibirnya." Kamu selalu setuju. Gak asik!" Wanita itu protes.Haidar tertawa," iya maaf." Ia mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Sofia dengan lembut." Tapi kan kamu paling pintar memilih paduan warna. Lalu gimana soal prewedding kita?" Haidar mengalihkan pembicaraan."Aku ambil tema alam aja. Rencananya sih di gunung gede. Kan view disana bagus." Sofia kembali bersemangat menceritakan rencananya. Ia sangat bermimpi memiliki pernikahan impian dengan segala decorasi sesuai keinginannya. Ia ingi
Setelah makan siang bersama, Keanu mengantar Shanum kembali ke ruangannya. Mereka berdua hanya mengobrol ringan karena Shanum juga akan segera memulai prakteknya kembali."Besok hari terakhir aku disini. Mau nemenin jalan-jalan gak?""Haidar?" tanya Shanum yang merasa tidak enak. Suaminya itu melarangnya untuk menghubungi duluan sementara ia merasa tetap harus menjadi istri yang baik dengan selalu meminta ijin ke suami kemana pun. Tapi bagaimana ia bisa menghubunginya jika Haidar saja melarangnya?"Aku akan menghubunginya nanti. Dia pasti gak keberatan."Shanum akhirnya mengangguk," baiklah. Besok aku libur kok.""Kebetulan." Keanu tampak senang." Besok kita akan bersenang-senang. Gak enak tau liat muka kamu yang lecek kayak cucian belum disetrika itu."Wajah Shanum memerah," ih! Udah sana pergi. Aku mau kerja lagi."Keanu tertawa," oke. Selamat bekerja