Share

Part 04 Babak Baru Naraya

4 Tahun kemudian

Manhattan, New York City

    Sebuah kehidupan tidak akan berarti tanpa adanya perjuangan dan tekat yang kuat. Menghadapi segala macam badai kehidupan yang menimpa dengan perjuangan yang benar-benar dimulai dari titik yang paling bawah, sampai mencapai titik kesuksesan.

    Kerasnya kehidupan membuat Naraya menjadi sosok pribadi yang tangguh, hati yang pernah hancur karena pengkhianatan dari orang yang sangat dicintainya membuat Naraya membangun dinding yang tak kasat mata oleh siapapun yang mendekatinya. Hati yang membeku layaknya bongkahan es. Membuat Naraya menjadi sosok yang dingin dan cenderung pendiam.

    Tidak ada lagi senyum manis diwajah Naraya, senyum yang mengahangatkan siapa saja orang yang melihatnya. Semenjak kejadian empat tahun yang lalu. Tak pernah pun Naraya terlihat tersenyum. Semua orang yang kenal dekat dengan Naraya terlihat prihatin melihat Naraya yang sekarang. Penghianatan yang menenggelamkan sosok Naraya yang ceria.

    Semenjak pindah ke New York Naraya mulai merintis usahanya di bidang kuliner, Naraya membuka Restorant pasta dan cafe. Yang mana didalamnya juga menyediakan berbagai macam oleh-oleh khas setiap Negara. Tidak butuh waktu lama Naraya mengembangkan usahanya. Dalam kurun waktu empat tahun Naraya bisa membuka beberapa cabang restorant dan cafenya di New york. Restoran dan cafe yang diberi nama “Fidelidade no amor” yang mempunyai arti dalam bahasa portugis adalah kesetiaan cinta. Konsep restorant dan cafe yang cozy dan mengusung gaya anak muda membuat “Fidelidade no amor” menjadi tempat makan dan nongkrong favorit nomer satu di wilayah Manhattan.

  Derrrt...derrrttt...derrttt...

    Ponsel Naraya tiba-tiba bergetar, saat melihat siapa yang menghubunginya Naraya segera mengangkat telfonnya.

     “Iya Bu...” Jawab Naraya sopan.tak biasanya Bu panti menelfon Naraya, pasti ada sesuatu yang terjadi di panti. Tiba-tiba perasaan Naraya tidak enak.

    “Nay, Panti asuhan kita mau di gusur, pemilik lahan sudah menjualnya. Ibu takut Nay, bagaimana nasib anak-anak panti?” Ucap Bu Ani dengan sedih.

   “Ibu jangan khawatir, masih ada Naraya. Selagi Naraya masih hidup Ibu dan anak-anak panti tidak akan kenapa-kenapa. Itu janji Naraya pada ibu.” Ucap Naraya meyakinkan Bu Ani. Naraya tidak ingin melihat Bu Ani sedih. karena buat Naraya Bu Ani adalah orang tuanya, yang merawat Naraya mulai bayi. Yang memberikan kasih sayang dan cinta yang tidak pernah diberikan oleh orang tuanya sendiri.

    “Iya Nak, Ibu percaya sama Naraya.” Ucap Bu Ani.

    “Ibu jaga diri baik-baik bersama adik-adik, kalo ada apa-apa hubungi Naraya. Besok Naraya pulang ke Indonesia.” Ucap Naraya dengan sopan. Panggilan pun diakhiri oleh Naraya.

    Naraya menghubungi orang kepercayaannya yang berada di Indonesia untuk mencari tau siapa yang mau menggusur panti asuhannya.

    “Hallo Orlando.” Ucap Naraya dengan tegas.

    “Iya Nona.” Ucap Orlando dengan sopan.

    “Tolong cari tahu siapa yang ingin menggusur Panti asuhan Pertiwi, dan motif apa yang mendasari penggusuran itu. Besok aku akan ke Indonesia. Laporan aku tunggu di meja besok.”

    “Siap Nona.” Tidak menunggu lama Naraya bertindak. Meskipun Naraya beberapa tahun ini menetap di New york. Naraya tetap memantau perkembangan usahanya yang ada di Indonesia. Dan selalu memenuhi kebutuhan panti asuhannya.

    Setelah menyelesaikan semua urusannya di New york, Naraya bersiap-siap menuju Bandara dengan menggunakan helikopter.

    Naraya terasa sesak karena harus kembali ke Negaranya. Di tempat dimana hatinya pernah hancur tidak tersisa. Meskipun mencoba melupakan rasa sakit itu butuh perjuangan, seorang Naraya sampai berada dititik ini. Menjadi wanita yang tertutup. Yang tidak ingin lagi mengenal yang namanya cinta. Naraya turun dari helikopter langsung di landasan bandara John F. Kennedy New york. Kemudian Naraya langsung memasuki pesawat jet yang akan membawanya ke Indonesia, dengan menaiki Jet Pribadinya.

Kekayaan dan kemewahan yang di Nikmati oleh Naraya, berkat kerja kerasnya selama ini. Kerajaan bisnisnya dalam bidang kuliner sukses pesat. Semua produk yang dijual Naraya untuk saat ini mempunyai hak paten tersendiri dari perusahaan Naraya. Nc Corporation yang ia bangun dua tahun yang lalu. Yang menaungi Restaurant, cafe, hotel dan pusat perbelanjaan milik Naraya.

****

Bandara Soekarno Hatta,Jakarta,Indonesia

     Setelah menempuh perjalanan panjang yang sedikit menyita waktu, dan akhirnya pesawat yang dinaiki Naraya sampai di landasan Bandara Soekarno Hatta. Naraya bersiap-siap turun dari pesawat dan menuju lobby sambil menunggu jemputan sopirnya. Naraya mampir untuk membeli coklat hangat. setelah keluar dari kedai coklat Naraya melanjutkan perjalanannya menuju Loby tunggu untuk penjemputan. Ditengah-tengah perjalanan Naraya tidak sengaja menabrak seorang Pria, coklat panas Naraya tumpah di baju pria tersebut.

     Brukk!!!

     “Apa Jalan tidak pakai Mata?” Ucap pria itu dengan ketus kepada Naraya.

     “Maaf...” Jawab Naraya singkat dengan dingin dan menampilkan ekspresi yang datar di wajahnya.

     “Apa cuma permintaan maaf saja yang bisa kamu ucapkan? Apa kamu tidak bisa lihat jas ku kotor terkena minumanmu.”

     “Terus maumu apa? Aku harus ganti rugi dan membelikanmu jas baru untuk gantinya?” Ucap Naraya dengan sinis dan berlalu pergi meninggalkan pria itu yang masih diam ditempat.

    “Wanita yang unik.” Ucap laki-laki yang bernama Arsenio.

***

     Naraya melakukan panggilan telfon kepada sopir yang menjemputnya di Bandara. Naraya sedikit kesal karena kejadian di loby bandara tadi. Bawaannya sekarang Naraya ingin marah.

     “Hallo Pak Man, udah sampai di Bandara?” Ucap Naraya kepada sopirnya.

     “Sudah bu, saya ada di depan pintu masuk Bandara.” Ucap Pak Man dengan sopan.

    “Baik saya segera kesana Pak Man.”

    “Baik Bu...”

   Naraya berjalan menuju sopir yang sudah menunggunya di pintu masuk Bandara. Setelah bertemu dengan sopirnya, Naraya langsung memasuki mobilnya.

    “ Maaf bu, kita langsung ke rumah apa langsung ke perusahaan?” Tanya Pak Man dengan sopan.

    “Kita langsung ke perusahaan saja Pak Man. Karena saya ada urusan sedikit di perusahaan.”

    “Baik Bu.”

   Naraya menghubungi Orlando kaki tangannya yang ia tugaskan untuk mencari informasi tentang penggusuran panti asuhannya.

   “Hallo Orlando,”

   “Iya Nona.”

   “Apa Informasi yang saya inginkan sudah kamu dapatkan?”

   “Sudah Nona.”

   “Ok! Saya tunggu kamu di perusahaan, saya sekarang perjalanan menuju perusahaan.”

    “Baik Nona.”

  Naraya memutuskan panggilannya dengan Orlando. Dan kembali fokus dengan pemikirannya sendiri.

   “Kota yang penuh kenangan masa lalu yang menyakitkan untuk Naraya. Entah bagaimana diriku saat waktu dengan sengaja mempertemukanku kembali dengan Reyhan. Apa aku bisa kuat dengan rasa sakit hati ku. Melihat wajah laki-laki yang tega menyakiti hati ku dan membuat ku hancur.”

   “Semoga aku kuat Tuhan.” Batin Naraya.

****

Tidak akan pernah ada yang tau cinta itu datang.

Cinta datang dari ketidak sengajaan.

Cinta yang membawa Luka.

Dan cinta sendiri yang menyembuhkan Luka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status