Share

Part 05 Kenangan Masa Lalu

    Cinta membuatku tak berdaya,setiap Naraya ingin melupakan cinta dan masa lalunya.Kenangan demi kenangan tampak di depan matanya.rasa sakit yang belum bisa naraya lupakan sama sekali. meskipun sudah berjalan empat tahun naraya berpisah dengan Reyhan.laki-laki yang pernah menjadi belahan jiwanya.

    Terlalu banyak kenangan yang ia lalui bersama,meskipun itu Cuma kepura-puraan semata.Naraya memegangi dadanya yang begitu sesak karena rasa sakit tiba-tiba yang mengingatkannya tentang kenangan bersama Reyhan dalam hidupnya.dia Cuma bisa berharap semoga urusannya disini cepat selesai.dan dia bisa kembali lagi ke New York.menjalani rutinitasnya seperti biasa.tanpa ada bayangan masa lalunya disana.

    Entah sampai kapan ia harus menjalani hari-harinya seperti ini.Hidup tapi seperti orang yang mati.mungkin orang melihat sosok Naraya adalah wanita yang tegar, andai kalo mereka tau kalo itu Cuma sebuah topeng semata.menutupi luka yang masih belum mengering. Cuma karena alasan tak ingin orang melihatnya rapuh. Naraya menutupinya dengan rapat. Karena Naraya tidak ingin orang-orang disekitarnya tau akan kesedihan yang Naraya rasakan selama ini.

    “Nona, Silahkan sudah sampai,” Ucap sopir pribadi Naraya.

    “Owh iya pak.” Dengan langkah gontai Naraya turun dari mobil dan menuju ke dalam kantornya.

   Tiba saatnya Naraya menginjakkan kakinya di perusahaannya. Para pegawai menyambut kedatangan Naraya. Semua mata terkagum-kagum akan kecantikan Naraya yang tak pernah kelihatan sama sekali semenjak di dirikannya perusahaan Nc Corporation milik Naraya.

  ***

“Apa jadwalku hari ini di Nc?”

   Naraya baru saja menginjakkan kaki di bandara Soekarno Hatta pagi ini dengan ponsel yang masih menempel di telinganya setelah perjalanan panjang New york-Jakarta.

  “Tidak ada jadwal pertemuan, semua bisa ditangani. Cabang restorant dan hotel yang dibali sekarang juga sudah hampir selesai.tinggal menunggu grand opening saja satu minggu lagi acaranya.tapi besok jadwal anda padat karena ada meeting management untuk memantau perkembangan proyek yang sedang dalam penanganan Nc Corporation.,” jawab Maria sekertaris pribadinya.

    Naraya mengangguk mendengarnya dan masuk ke dalam lift menuju ruangannya.

   “Ok...kalau begitu aku ingin mengunjungi panti asuhan hari ini dan jangan ganggu aku.”

   “ Yes, Miss. Bagaimana perjalanan anda? Menyenangkan?”

   Naraya menghela nafas.” Sama sekali tidak.kalau begitu aku tutup dulu.”

   “Ok...Miss...”

  Tut...sambungan terputus.

****

“Bagaimana perjalanan anda tadi Miss. Naraya. Perkenalkan Saya Kinan Staf dari Devisit keuangan perusahaan?”Suara yang dia kenal itu membuatnya mendongkakkan kepalanya yang tadinya fokus dengan MacBooknya. Seolah-olah yang diucapkan barusan adalah sebuah sindiran. Sindiran dari sahabat terbaiknya Kinan.

   “Owh...Baik,” ucap Naraya datar.dengan kembali fokus sama MacBooknya. Kinan yang merasa di cuekin oleh Naraya menjadi jengkel.” Apa-apaan dia ini, aku dicuekin seperti aku tak ada didepannya saja.” Gumam Kinan dalam hatinya.

   “Owner terbesar dari Nc Corporation akhirnya pulang juga setelah sekian lama tak ada kabar sama sekali.” Ucap Kinan pedas pada Naraya.

   Naraya menahan senyumnya dalam hati, melihat sahabatnya menampakkan tampang yang menahan marah padanya.

   “Hmm...Wajah anda datar sekali Bu kayak triplek.” Desis Kinan dengan cuek. Dan kembali ke meja kerjanya meninggalkan Naraya yang masih berdiri di hadapannya.

    Naraya menarik nafas dan menghembuskannya, berusaha menahan tawa karena ulah sahabatnya itu.

***

   Naraya masih memandang ke luar jendela, saat ketukan di pintu ruangannya terdengar, Naraya mempersilahkan masuk. Naraya masih tetap berdiri dan melipat lengannya di dada sambil tetap mengfokuskan pandangannya ke depan.” Senang bertemu dengan mu lagi Orlando, informasi apa yang kau bawa sekarang?”

      Pintu terbuka memunculkan seorang lelaki yang berpawakan tinggi yang mempunyai body idaman seluruh wanita.yang tak lain adalah Orlando. Kaki tangan Naraya. Seorang mantan anggota FBI.yang sekarang mengabdikan hidupnya untuk Naraya. Yang berani untuk mati melindungi Naraya.

    “Penggusuran panti asuhan itu memang disengaja Miss, dan yang merencanakannya adalah orang tua dari mantan suami anda.dan perusahaan Adiputra ada andil untuk kejadian ini.”

     “Kenapa harus berurusan dengan keluarga itu lagi Orlando...” Naraya menghela nafas mendengar informasi yang diberikan Orlando. Ia benar-benar tidak ingin lagi berurusan dengan Reyhan dan keluarganya. semakin dia berurusan dengannya. Semakin sakit hatinya.

     “Motif apa yang mendasari mereka melakukan semua ini?”

     “Balas dendam Miss...” Naraya berfikir sejenak solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini. Ia tidak ingin berlarut-larut dengan masalah ini. Masalah yang membuatnya muak harus berurusan dengan keluarga Adiputra.

     “Tolong bereskan masalah ini secepatnya, jika memang mereka tidak menjual tanahnya tidak masalah. Carikan saja rumah yang luas untuk pemindahan panti asuhan Pertiwi. Yang mempunyai halaman yang bisa dibangun area bermain untuk anak-anak panti.” Ucap Naraya dengan tegas, dengan intonasi suara yang memerintah.

    “Baik Miss...”

    “Ya sudah pergilah Orlando...tetap awasi pergerakan mereka,”

     “Siap Miss.” Orlando pergi meninggalkan ruangan Naraya. Setelah selesai berbicara dengan Orlando. Naraya bergegas pergi meninggalkan perusahaannya. Dan turun menuju parkiran menuju mobil yang sudah disiapkan.

     Naraya memasuki mobil dan mobil melaju keluar dari parkiran perusahaan .melaju menembus  padatnya jalan kota Jakarta.

    ****

    Chiiiiiiittttt... Mobil ngerem mendadak, ada mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya.

   “Apa-apaan orang ini, pingin mati apa.?” Desis Naraya sambil ngomel keluar dari mobil dan menghampiri mobil yang ada didepannya.mobilnya.

  Toookkk...Tokk...Tokkk...

    Naraya mengetuk kaca mobil yang ada didepannya. Naraya sedikit kaget saat seorang pria keluar dari mobil itu adalah orang yang pernah ia tabrak saat dibandara.

   “Kamu...” Naraya menunjukkan telunjuk ke arah pria itu dengan tatapan yang terkejut.” Oh My God mimpi apa aku semalam harus bertemu dengan orang gila ini lagi.” Ucap Naraya sambil menepuk kepalanya tidak percaya. Dia tidak menyangka kalo bertemu lagi dengan pria menyebalkan yang ada didepannya saat ini. Sepertinya takdir mempermainkan Naraya.

   “Dasar wanita aneh...” Desis Arsenio kepada Naraya yang masih menampangkan wajah menyebalkannya. Di dalam hati sebenarnya Arsenio sangat bersyukur karena di pertemukan lagi dengan Naraya. Wanita yang mencuri perhatiannya. Dia terlalu tinggi Egonya, sehingga Arsenio Cuma bisa menampilkan dirinya yang sangat menyebalkan kepada Naraya.untuk menutupi ketertarikannya pada wanita yang ada di depannya saat ini.

“Kamu yang aneh berhentiin mobil ditengah jalan, kalau kau ingin cepat-cepat mati jangan bikin susah orang.” Ucap Naraya dengan ketus. Sambil berjalan menuju mobilnya. Naraya membunyikan klakson mobil terus menerus sampai akhirnya pria itu masuk ke mobilnya dan menepikan mobil di pinggiran jalan. Naraya melajukan kembali mobilnya menuju ke Panti Asuhan Pertiwi. Tempat dimana ia dibesarkan dan tumbuh tanpa orang tua. Menyisahkan perih di relung hati Naraya. Menjadi anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya. Entah apa alasan kedua orang tuanya sampai tega membuangnya ke panti asuhan.

    Memakan waktu satu jam Naraya sampai ke Panti Asuhan Pertiwi, mobil memasuki halaman Panti, tidak ada sedikitpun yang berubah sama sekali. Semenjak terakhir ia tinggalkan empat tahun yang lalu untuk menetap di New York. Naraya tidak segera turun dari mobil, ia duduk termenung sambil menyandarkan kepalanya di jok mobil. Dengan tatapan Nanar memandangi Panti Asuhannya.bergelut dengan fikiran dan perasaannya.

    Naraya Cuma bisa berharap yang terbaik untuk panti asuhannya. Memberikan kenyamanan dan kebahagiaan untuk ibu dan adik-adik pantinya. Karena bukan salah mereka, mereka harus menanggung semua ini.” Semoga saja Orlando bisa berbicara baik-baik dengan pihak Adiputra, dan mendapatkan hak milik panti asuhan, meskipun harus membayar dengan harga mahal.” Batin Naraya.

    Naraya menghela nafas panjang dan mengeluarkannya. Sebelum ia beranjak turun dari mobil, menemui wanita paruh baya yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

****

   Tokkk....Tokkkkk...Tokkkk...  

    “Sebentar...” Naraya mendengar suara sahutan perempuan paruh baya yang sangat dia rindukan, Bu Ani sangat kaget saat membuka pintu, siapa yang ia lihat. Anak yang sangat dia rindukan selama ini. Bu Ani berkaca-kaca sambil merentangkan tanggannya untuk memeluk Naraya.

   “Ibu...” Naraya memeluk Bu Ani dengan erat, tak kuasa menahan tangis yang dia tahan dari tadi.

   “Naraya sehat...kamu sayang?” Ucap Bu Ani dengan menatap lekat wajah Naraya. Dan mengajaknya masuk kedalam panti. Sambil tetap memegang erat tangan Naraya.

   “Naraya sehat bu, Ibu sendiri bagaimana kabarnya? dan adik-adik panti kemana Bu’ panti sepi sekali?” Tanya Naranya sambil melihat situasi panti yang sepi.

    “Mereka semua belum pada pulang sekolah.Dito dan Rina juga ada kuliah pagi belum pulang.” Tutur Bu Ani dengan tetap memandang gadis kecil kesayangannya, yang sekarang menjadi wanita Dewasa dan Sukses. Panutan bagi anak-anak panti. Terutama Dito dan Rina yang sudah remaja. Karena motivasi yang diberikan Naraya membuat mereka semangat untuk melanjutkan kuliah. Dito yang mengambil jurusan Arsitektur dan Rina mengambil jurusan Kedokteran. Meskipun awal mulanya mereka takut akan biaya kuliahnya.berkat Naraya rasa takut yang mereka rasakan sirna karena Naraya tidak ingin Dito dan Rina terbebani memikirkan biaya kuliahnya. Karena semua Biaya Naraya yang menanggungnya. Cukup Dito dan Rina konsentrasi untuk menggapai Cita-citanya. Karena buat Naraya mereka adalah keluarganya.

    “Ibu masalah panti yang mau digusur. Ibu jangan khawatir. Jika memang pemilik lahannya yang sekarang tetap ingin menggusur panti ini, Ibu dan adik-adik tidak usah khawatir, Naraya sudah menyiapkan tempat untuk panti asuhan kita. Itu solusi kedua Bu. Syukur-syukur pemilik lahan yang baru mau menjualnya pada Naraya. Ibu dan adik-adik bisa tetap menempati panti ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status