*Boooommmm…!!!
Rangkaian suara ledakan, menggema keras pada wilayah hutan sekitar air terjun, tempat dimana sebelumnya Arthur bermeditasi.
Ledakan-ledakan tersebut, tak lain berasal dari puluhan lemparan Dark Ball milik Arthur. Yang tanpa henti ia hujamkan kearah kawanan Demonic Beast berbentuk kadal raksasa di hadapannya.
*Slaaaassshhh…!!!
Selain lemparan Dark Ball, Arthur memberi selingan dalam setiap serangannya dengan melancarkan tebasan-tebasan cepat dimana selalu terarah pada kepala kadal-kadal yang berposisi dekat dengannya. Tebasan-tebasan tersebut, secara instan membunuh setiap kadal yang menerima serangan.
Aksi Arthur dalam membantai kawanan kadal berlanjut untuk beberapa waktu, sampai akhirnya kawanan kadal yang pada awal kemunculan nya berjumlah puluhan, sekarang cuma tersisa satu ekor.
Seekor kadal terakhir ini, tampaknya adalah Boss dari kawanan kadal yang tadi di bantai Arthur, karena ia memiliki ukuran tubuh yang tak biasa, dua kali lebih besar dari kadal-kadal yang lain.
Kini, dengan tubuh penuh bekas luka ledakan serta luka tebasan, sang Boss kadal menatap liar kearah Arthur, tampak sangat marah karena pemuda di hadapannya telah membantai semua kawanannya.
Mendapat tatapan liar tersebut, Arthur yang saat ini juga mendapat banyak luka dari pertempuran melawan puluhan kadal sebelumnnya, bukan merasa takut, tapi justru memasang ekspresi riang. Dengan seringai lebar pada wajahnya, Arthur yang merasa semakin tertantang karena mendapatkan lawan yang agak berat. Segera menerjang kedepan.
Melihat Arthur dengan ceroboh menerjang kearahnya, sang kadal yang tampak sama sekali tak menduga hal tersebut, sedikit memasang ekspresi bingung, sebelum digerakkan oleh instingnya, memutuskan untuk mengambil langkah sama, dengan cepat menerjang balik kearah Arthur.
Bentrokan antara Arthur melawan Boss Kadal pun tak terhindarkan. Keduanya bergerak cepat mencari celah dari gerakan lawannya masing-masing. Secara bergantian melancarkan serangan. Arthur dengan terus menebas sang Kadal, dan sang kadal yang mengandalkan ekor panjang berototnya terus memberi serangan bertenaga besar pada tubuh Arthur, terus mengibas-ngibaskan ekornya tersebut.
Pertarungan yang pada awalnya mengandalkan gerakan cepat mencari celah, kini secara tiba-tiba berubah menjadi perlombaan ketahanan fisik saat keduanya saling melancarkan serangan ke tubuh lawannya masing-masing secara bergantian.
"Hmmmm… jika terus begini, tak akan ada habisnya!" Dengus Arthur, saat merasa pertarungan berada pada titik buntu.
Sebenarnya, ia bisa saja melanjutkan perlombaan fisik antara dirinya dengan Boss kadal, menunggu siapa yang akan kehabisan tenaga terlebih dahulu untuk menentukan siapa pemenangnya. Terlebih Arthur sangat percaya diri dengan tubuh fisiknya karena telah melatih teknik awal dalam buku pertama Kegelapan Menaklukan Surga.
Dengan menguasai tahap awal dalam buku pertama, hal ini menyebabkan Arthur selain mampu mengendalikan atribut kegelapan lebih baik, juga membuat tubuh fisik Arthur di tempa oleh keganasan atribut kegelapan dalam proses nya. Berakhir menjadikan tubuh Arthur, mengalami kenaikan ketahanan fisik secara signifikan.
Namun, meskipun percaya diri dengan tubuhnya, Arthur menolak ide untuk belomba adu ketahan fisik dengan sang kadal, karena semenjak ia dan Boss kadal memulai pertempuran, Arthur yang dari tadi menyebarkan atribut kegelapan miliknya kesegala arah, kini mulai bisa merasakan kehadiran sekelompok Demonic Beast lain yang secara perlahan, dan dengan gerakan mengendap-ngendap, mulai mendekati lokasi pertempuran, mengawasi dengan sabar di lokasi aman.
Arthur bisa menduga, kelompok Demonic Beast yang baru saja datang tersebut, saat ini dengan cerdik sedang menunggu sampai pertempuran antara ia dan Boss kadal berakhir, menunggu keduanya kehabisan tenaga sebelum mulai maju untuk menyerang.
"Baiklah, aku akan sedikit bertaruh!" Gumam Arthur, tampak telah memutuskan sesuatu setelah terlihat berfikir sejenak.
"Kegelapan menguasai tubuh!" Kata Arthur kemudian.
Dan bersamaan dengan kata-kata nya tersebut, aliran Chi kegelapan yang ada di sekitar tubuh Arthur, tampak mulai bergejolak, kemudian dengan cepat menyebar untuk beberapa saat, sebelum kembali tertarik memasuki tubuh Arthur. Membuat tubuh bagian kaki sampai lutut, diselubungi Chi kegelapan sepenuhnya.
"Hmmmm… dengan tingkatanku sekarang, hanya bisa sampai lutut saja ya!" Gumam Arthur, berbicara pada dirinya sendiri sambil beberapa kali menghindari serangan sabetan ekor Boss kadal yang tanpa henti terarah padanya.
*Woooshhh….!!!
Setelah tampak bergumam pada dirinya sendiri, Arthur tiba-tiba membuat langkah mendadak, memanfaatkan aliran Chi kegelapan yang menyelubungi kakinya, ia bergerak lebih cepat, kembali menerjang kearah sang kadal yang tampak tak siap dengan langkah tiba-tiba Arthur tersebut.
Memanfaatkan momentum dari keterkejutan sang kadal, Arthur tanpa ampun mendaratkan tendangan keras pada kepala lawannya. Membuat sang kadang yang mendapat serangan telak pada bagian kepala, segera terpental jauh, hanya berhenti ketika menabrak sebuah pohon besar yang ada disekitar lokasi. Kadal ini mati seketika dengan kepala hancur.
Melihat serangannya berhasil, Arthur yang masih mempertahankan tekniknya, kembali bergerak cepat menyapu semua Demonic Core dari puluhan kadal yang tergeletak di tanah, memasukkan semuanya tanpa tersisa kedalam Spacial Ring. Termasuk juga tubuh raksasa Boss kadal.
Dan sesaat setelah merasa urusannya selesai, Arthur tanpa menunda bergerak cepat meninggalkan lokasi, sejauh yang ia bisa. Sebelum teknik yang sedang ia gunakan berakhir karena kehabisan Chi.
Seperti kata Arthur, ia sebelumnya telah melakukan taruhan besar. Dimana bila sang kadal tak mati dalam sekali serang, Arthur akan terancam kehabisan Chi dengan cepat karena memaksa mengeksekusi teknik yang seharusnya belum bisa ia gunakan dalam tingkat kultivasinya sekarang.
Bila hal itu benar-benar terjadi, maka tamat sudah riwayatnya, karena bila itu tidak sang Boss kadal yang menghabisinya, maka kelompok Demonic Beast yang sedang mengawasi pertarungan, akan menjadi makhluk yang menerkam Arthur.
Saat ini, Arthur masih terus bergerak cepat tanpa menoleh kebelakang, karena ia tahu kelompok Demonic Beast pasti sedang mengejarnya.
Dan setelah beberapa lama, bertepatan dengan habisnya simpanan Chi Arthur, ia bisa merasa bahwa kelompok Demonic Beast pengejarnya, tampak telah menyerah dalam usaha mereka. Tak bisa mengikuti pergerakan cepat Arthur yang meliuk-liuk pada rerimbunan hutan.
"Sialan, itu tadi benar-benar nyaris! Untungnya mereka adalah makhluk bodoh yang mudah menyerah!" Gumam Arthur, dengan nafas terengah-engah.
Sambil mencoba kembali mengatur nafas, Arthur terus melihat sekeliling, berusaha mencari tempat aman untuk mulai menghitung hasil kerja kerasnya hari ini.
"Hmmmm… kurasa disana akan aman!" Kata Arthur, begitu melihat sebuah celah yang berada pada sebuah tebing, dimana separuh dari celah, tertutup sebuah pohon raksasa.
"Hahahha… apa-apaan! Ini terlihat seperti sebuah Basecamp! Sungguh lingkungan alam yang unik! Baiklah, sudah kuputuskan, tempat ini akan menjadi markas rahasiaku!" Ucap Arthur, saat melihat celah yang berada di balik pohon, ternyata memiliki ukuran agak luas.
Tanpa banyak menunda waktu lagi, Arthur yang sudah mengambil posisi nyaman di dalam celah tebing, segera mengeluarkan semua hasil dari perburuan nya hari ini.
"Hmmmmm…. 98 Demonic Core, ditambah dengan Boss kadal, maka akan berjumlah 99! Lumayan! Tinggal 901 Demonic Core lagi!"
"Jika kecepatan berburu ku stabil, seharusnya dalam 10 hari kedepan target 1000 Demonic Core akan bisa terpenuhi, dan bila yang dikatakan Jiwa Kegelapan benar, maka dengan itu aku akan mampu membuka gerbang putih!"
"Aku sudah tak sabar untuk melakukan penjelajahan di dunia baru yang disebut Tartarus Land ini!" Gumam Arthur, dengan ekspresi wajah antusias.
Setelah bergumam, Arthur menyempatkan waktu untuk memilah-milah Demonic Core yang ia dapat, mengelompokkan nya dari yang memiliki aliran Chi terendah, sampai yang tertinggi.
Ia berencana menyerap yang terendah lebih dahulu agar proses penyerapan seluruh Demonic Core bisa berlangsung lebih mudah dan cepat.
(Satu minggu kemudian)*Wunggggg…..!!!Suara mendengung keras yang disertai dengan hembusan aura tak kasat mata, bergema disekitar cela tebing tempat Arthur bermeditasi. Ledakan aura ini, tak lain adalah efek dari terbentuknya gerbang putih di dalam ranah jiwa Arthur.Estimasi waktu yang semula diperkirakan Arthur akan butuh 10 hari untuk memenuhi target menyerap 1000 Demonic Core, ternyata bisa berjalan lebih cepat. Sama seperti apa yang di katakan oleh Jiwa kegelapan, Ranah jiwa Arthur yang beratribut kegelapan, mampu bertambah kuat beriringan dengan semakin banyaknya ia menyerap Demonic Core, menyebabkan setiap kali Arthur menambah Demonic Core yang ia serap, semakin kuat pula Ranah Jiwa nya.Bertambah kuatnya Ranah Jiwa Arthur, membuat fondasi kultivasi nya semakin kokoh, yang mana mempengaruhi kendali Arthur pada Chi kegelapan menjadi semakin baik.Dengan semakin baiknya kendali atas atribut ke
"Groooahhhh….!!!"Kadal raksasa yang kini berbentuk tulang belulang dengan di selimuti api hitam pada sekujur tubuhnya, mulai berteriak liar saat ia pertama kali keluar dari dalam kobaran Hell Fire."Hahahahha….! Bagus! Berhasil! Ini benar-benar memberiku perasaan nostalgia yang menyenangkan!" Seru Arthur, saat melihat makhluk dihadapannya."Baiklah! Mulai sekarang, namamu adalah Skull Lizard!" Kata Arthur, seraya kemudian membuat gerakan tangan mengibas.Dan bersamaan dengan gerakan tangannya tersebut, makhluk yang dinamai nya Skull Lizard, kembali mengaum liar untuk sesaat, sebelum mulai berubah menjadi kepulan api hitam dan kemudian menghilang."Hehhehe… Dengan Tartarus Land ini di penuhi oleh Demonic Beast, otak cemerlang ku ini memiliki beberapa gagasan luar biasa yang benar-benar membuat darahku menjadi panas! Aku tak sabar ingin segera memulainya!" Gumam Arthur, sambil memasang seringai lebar
*Boooommmm….!!!*Booommmm….!!!*Booommmm….!!!Suara rentetan ledakan, imbas dari pertempuran antara Arthur melawan Boss Serigala, menggema keras disekitar area tanah lapang. Selain menimbulkan ledakan keras yang menghancurkan tempat pertempuran, setiap bentrokan yang dibuat keduanya juga menyebabkan hembusan gelombang kuat. Baik Arthur maupun Boss Serigala, tampak memberikan semua yang mereka punya untuk memenangkan pertarungan."Dark Ball!"Teriak Arthur, segera mengeksekusi teknik serangan jarak jauhnya begitu melihat celah dalam gerakan Boss Serigala yang sedang sedikit mengambil nafas.Serangan tersebut, mendarat dengan telak pada wajah lawannya. Membuat Boss Serigala terdorong mundur beberapa langkah sambil mengusap-usap wajahnya yang berdarah."Auuuuuuu….!!" Lolongan kesakitan dari sang Boss Serigala, mulai terdengar begitu aliran Chi kegelapan yang mendarat d
(Tiga hari kemudian. Celah tebing, markas tersembunyi Arthur)*Wunnggg….!!!*Blaaaarrr….!!!Suara dengungan keras yang diakhiri dengan sebuah ledakan, menggema di sekitar lokasi. Kejadian ini menjadi pertanda dari terbukanya Pintu pertama dari Gerbang Putih dalam ranah jiwa Arthur."Hmmmm… sungguh sensasi yang luar biasa!" Gumam Arthur, saat merasakan aliran Chi disekitar tubuhnya, mulai bergerak liar memasuki pintu yang baru saja terbuka dalam ranah jiwanya. Terus mengisi ruang dalam pintu tersebut untuk beberapa saat, sampai akhirnya berhenti saat ruangan sudah penuh.Kejadian ini, segera menyebabkan cipratan liar dari kelebihan aliran Chi yang terdorong keluar, merembes pada sisi-sisi Gerbang jiwa."Lanjutkan untuk mengalirkan Chi pada Element Seed mu!"Saat Arthur masih menikmati sensasi yang ia rasakan, suara Barbatos tiba-tiba terdengar dari dalam ranah jiwany
"Hmmm… Apa yang sedang terjadi disana?"Tepat ketika sampai dikaki gunung, Arthur yang saat ini masih menikmati sensasi terbang tinggi diatas langit menunggangi Bangau api, segera mengerutkan kening saat pandangan matanya melihat tiga lelaki dewasa bermuka bengis, saat ini sedang mengejar seorang wanita muda.***(Kaki gunung)"Hahhaha… gadis muda, cepat berhenti! Itu akan percuma saja melarikan diri dari kami!" Teriak salah satu pria berwajah bengis. Perawakan pria ini, bertubuh kekar dengan wajah penuh bekas luka."Hahhaha…! Itu benar! Jangan sampai kami terpaksa melukai tubuh berhargamu itu!" Teriak pria berwajah bengis lain, yang memiliki perwakan tubuh lebih kecil dari pria sebelumnnya."Hmmmm… Dasar keras kepala! Jika saja pemimpin melarang kami melukaimu, dimana menyebabkan harga jual tubuhmu menjadi turun, aku sudah akan menghajarmu dari tadi!" Teriak pria bengis ketiga. Den
"Tuan muda, itu benar kau?" Seru sang gadis. Setelah menatap kearah Arthur dengan lekat beberapa saat."Tuan muda?" Sementara Arthur yang mendapat seruan dari sang gadis, justru segera memasang sikap bodoh, ia menoleh kebelakang. Mencari keberadaan orang lain di lokasi yang di panggil tuan muda oleh sang gadis.Bersamaan dengan sikap bodoh Arthur, sang gadis tampak maju satu langkah, kemudian mulai berlari cepat. Dengan keras memeluk Arthur secara tiba-tiba."Tuan muda, itu benar-benar kau! Syukurlah! Syukurlah aku bisa bertemu denganmu lagi!" Kata sang gadis sambil memeluk Arthur. Ia juga mulai menangis sesenggukan."Tuan muda? Aku?"Ditengah pelukan erat sang gadis, Arthur yang tak memberi pelukan balik, kini menjadi tertegun. Benar-benar tak memahami apa yang sebenarnya terjadi."Huhuhu….! Tolong berhenti bercanda tuan muda, aku tau kau tertekan karena hancurnya Klan! Tapi tolong
(Markas Bandit)"Hmmm… Kenapa ketiga orang itu belum kembali juga? Bila terjadi sesuatu pada gadis itu, lihat saja! Akan ku jadikan mereka bertiga sebagai contoh bagi yang lain! Berani sekali bermain-main denganku!" Dengus seorang pria berperakawan besar dan berkulit gelap.Pria yang sedang duduk diatas kursi kayu yang di desain khusus menyerupai singgasana ini, tampak memasang ekspresi kesal. Perawakannya yang tinggi besar, dikombinasi dengan salah satu matanya yang memiliki bekas luka menyeramkan, membuat sang pria tampak sangat gahar.Sementara disamping sang pria, pada kanan kirinya. Terdapat dua orang gadis cantik yang mengenakan pakaian sangat minim, begitu minim sampai tak mampu menutupi beberapa bagian intim tubuhnya. Pada leher kedua gadis ini, juga terpasang rantai besi yang ujung-ujungnya terikat pada kaki singgasana sang pria gahar.Dua gadis ini tampak memasang ekspresi senyum yang sangat terpaksa, samb
"Groaaahhh….!!!"Suara teriakan liar segera bermunculan dari berbagai arah saat Arthur selesai memanggil seluruh pasukan tulang api nya.Teriakan-teriakan tersebut, membuat beberapa wakil pemimpin Bandit secara tak sadar mengambil satu langkah mundur kebelakang."Iblis?""Setan?""Makhluk neraka?"Berbagai gumaman mulai terdengar diantara kelompok Bandit begitu melihat para pasukan Arthur. Ekspresi wajah setiap dari mereka berubah ngeri seketika.Hal ini di sebabkan tak lain karena selain wujud makhluk panggilan Arthur begitu menyeramkan, mereka juga mengeluarkan aura yang begitu buat, beberapa dari makhluk ini bahkan memiliki aura dari Demonic Beast kelas menengah tingkat rendah. Suatu eksistensi yang jarang di temui di wilayah pegunungan kabut hitam, dimana sebagian besar Demonic Beast yang hidup di wilayah ini hanya memiliki kekuatan pada kelas rendah tahap punca