(Satu minggu kemudian)
*Wunggggg…..!!!
Suara mendengung keras yang disertai dengan hembusan aura tak kasat mata, bergema disekitar cela tebing tempat Arthur bermeditasi. Ledakan aura ini, tak lain adalah efek dari terbentuknya gerbang putih di dalam ranah jiwa Arthur.
Estimasi waktu yang semula diperkirakan Arthur akan butuh 10 hari untuk memenuhi target menyerap 1000 Demonic Core, ternyata bisa berjalan lebih cepat. Sama seperti apa yang di katakan oleh Jiwa kegelapan, Ranah jiwa Arthur yang beratribut kegelapan, mampu bertambah kuat beriringan dengan semakin banyaknya ia menyerap Demonic Core, menyebabkan setiap kali Arthur menambah Demonic Core yang ia serap, semakin kuat pula Ranah Jiwa nya.
Bertambah kuatnya Ranah Jiwa Arthur, membuat fondasi kultivasi nya semakin kokoh, yang mana mempengaruhi kendali Arthur pada Chi kegelapan menjadi semakin baik.
Dengan semakin baiknya kendali atas atribut kegelapan, Arthur akhirnya bisa berburu lebih cepat dan lebih banyak dari waktu yang ia perhitungkan sebelumnya.
"Bagus! Ini cukup mudah! Dunia yang di penuhi oleh Demonic Beast benar-benar seperti surga saja!" Gumam Arthur. Sambil memasang ekspresi puas.
Ia benar-benar tak menduga akan bisa berkembang secepat ini. Mengingat di kehidupan sebelumnnya, ia membutuhkan waktu beberapa tahun hanya untuk mencapai kelas yang sama seperti yang ia capai dalam seminggu ini.
"Baiklah, mari kita periksa seperti apa perwujudan gerbang putih!" Kata Arthur lagi, sangat penasaran dengan konsep Chi dengan lima gerbangnya dari dunia serta tubuh baru yang ia pakai saat ini.
Dalam sekejap, setelah mengatakan kata-kata nya barusan, Arthur segera memindahkan kesadaran menuju ranah Jiwa dalam tubuhnya.
Dan sesaat setelah kesadarannya sampai pada ranah jiwa, ia dibuat terperangah oleh pemandangan yang terhampar dihadapannya, dimana sebuah gerbang raksasa berwarna putih dengan corak hitam pada tepi-tepinya, kini tegak berdiri dengan megah dalam ranah jiwa miliknya.
Arthur mengamati dalam diam gerbang tersebut untuk beberapa saat, tak bisa menyembunyikan ekspresi kagum di wajahnya. Setelah merasa puas, ia melanjutkan dengan mulai berjalan mendekati gerbang.
"Hmmmm… kelima pintu ini pastilah yang di maksud oleh Jiwa Kegelapan." Gumam Arthur, saat melihat lima pintu kecil yang terdapat pada bagian tengah gerbang putih raksasa.
"Setidaknya aku harus membuka satu pintu dulu untuk kedepan, baru melakukan perjalanan menuruni gunung dan mulai menjelajah tanah Tartarus Land ini!" Kata Arthur.
Arthur yang sudah tak sabar untuk kembali melakukan perburuan, agar bisa membuka satu pintu pada gerbang putih, akan menarik kembali kesadarannya, sampai tiba-tiba satu hal aneh menarik perhatiannya saat ia secara tak sengaja melihat pada salah satu sudut ranah jiwanya. Dengan cepat ia kemudian bergegas untuk mendekat. Memeriksa lebih teliti.
"Hmmmm… bukankah ini…." Arthur bergumam ragu saat mendapat visi lebih baik dari hal aneh yang menarik perhatian nya.
Hal aneh tersebut tak lain adalah sebuah tanaman berwarna hitam pucat, tanaman ini tampak mulai layu, bisa mati kapan saja, energi kehidupan yang terpancar dari dalamnya sangatlah tipis.
Ketika Arthur masih dengan ragu mengamati tanaman aneh yang baru ia temukan tersebut, dari balik bayangan di sisi gelap ranah jiwanya, sesosok makhluk mulai berjalan mendekat kearah Arthur. Berhenti tepat di hadapan tanaman aneh. Ikut mengamati tanaman bersama Arthur.
"Hmmmm… apa yang kau lakukan disini? Bukankah aku sama sekali tak memanggilmu?" Tanya Arthur pada sosok tersebut, tanpa menoleh kearahnya.
"Kau bodoh atau apa? Aku tersegel didalam ranah jiwamu, jadi meskipun kau tak memanggil, pada dasarnya dari awal aku sudah berada disini!" Dengus makhluk tersebut, yang tak lain adalah Barbatos. Lord Iblis kelas tinggi yang tersegel dalam ranah jiwa Arthur.
"Terus saja bersikap sombong seperti itu! Kau selalu saja tampak menyalahkanku karena telah tersegel dalam ranah jiwaku! Padahal jika bisa memilih, aku sendiri juga tak mau ada makhluk asing yang aneh sepertimu berdiam dalam ranah jiwaku!" Dengus Arthur, saat mendengar nada mencela serta sombong dalam kalimat Barbatos.
"Bocah! Aku adalah Barbatos! Lord Iblis kedelapan yang agung! Jadi berhenti bersikap seolah kau yang di rugikan dengan terikat kontrak bersamaku! Padahal justru aku yang harusnya kesal, karena harus terkontrak dengan makhluk rendahan sepertimu!" Dengus Barbatos.
"Ahhhh… sudah! Terus saja membahas itu sepanjang waktu! Apa kau tak bosan? Lebih baik jelaskan padaku, kenapa benda ini masih ada dalam ranah jiwaku? Padahal aku kan sudah berpindah tubuh?" Tanya Arthur.
"Hmmmm… memang siapa dirimu? Seenaknya bertanya-tanya padaku? Tak sudi aku menjawabnya!" Dengus Barbatos, kemudian mulai akan melayang pergi.
"Aneh sekali, padahal Jiwa Kegelapan yang sebelumnya muncul di hadapanku mengatakan bahwa bila aku membutuhkan sesuatu, aku hanya harus memanggilmu, lalu kenapa sekarang kau bersikap seperti ini?"
"Kedepan, bila jiwa Kegelapan itu muncul lagi, aku harus menanyakan masalah ini padanya!" Kata Arthur, dengan suara yang sengaja dibuat keras, agar Barbatos mendengarnya.
Mendengar kata-kata Arthur, Barbatos yang sudah melayang memunggungi Arthur, segera menghentikan langkahnya, dengan cepat kemudian menoleh pada bocah tersebut.
"Bocah! Jangan berani kau mengadu yang tidak-tidak pada Lord Kegelapan!" Dengus Barbatos, dengan ekspresi wajah menyeramkan.
Melihat ekspresi menyeramkan Barbatos, Arthur bukannya merasa takut, tapi justru memasang seringai lebar.
"Mengadu? Aku kan cuma mau mempertanyakan kata-katanya sendiri? Tidak kurang dan tidak lebih!" Jawab Arthur santai.
Setelah beberapa kali pengamatan singkat, ia tahu bahwa entah kenapa, Barbatos akan segera kehilangan sikap angkuh dan sombong nya ketika berhadapan dengan Jiwa Kegelapan. Memanfaatkan hal tersebut, Arthur kini memakai nama Jiwa Kegelapan untuk mencoba mengancam Barbatos. Dan ternyata benar-benar berhasil. Barbatos terlihat cemas saat Arthur mulai menyebut Jiwa Kegelapan.
"Hmmmm… dasar bocah tengik! Aku tak tahu hal spesial apa yang ada dalam dirimu, sampai-sampai Lord Kegelapan bersikap begitu baik padamu!" Dengus Barbatos, kemudian mulai melayang kembali mendekati Arthur.
Dan setelah sampai di sebelah Arthur, tanpa mengatakan apapun, Barbatos mulai mengacungkan jari telunjuk nya, mengeluarkan api hitam pekat yang berderak keras dari ujung jarinya tersebut. Dan kemudian mulai membakar tanaman aneh yang ada di hadapan Arthur.
Namun anehnya, tanaman yang sebelumnya tampak mulai layu dan bisa mati kapan saja tersebut, kini justru mulai menunjukkan tanda-tanda akan kembali mekar saat api hitam mulai membakarnya.
Sampai akhirnya setelah beberapa saat, tanaman aneh itu kini benar-benar mekar sepenuhnya. Dipenuhi oleh energi kehidupan. Mekar sempurna diselimuti api hitam pekat di sekeliling nya.
Dan bersamaan dengan tanaman ini mekar kembali, Gerbang putih raksasa yang berada di dalam ranah jiwa Arthur, kini mulai di selimuti api hitam yang sama dengan yang sedang membungkus tanaman tersebut.
"Hmmmm… seperti yang kau duga, tanaman ini adalah perwujudan Element Seed, sesuatu yang hampir mirip dengan gerbang jiwa yang ada di dalam tubuh barumu! Yang tentunya kau tahu apa fungsinya, karena ini adalah sesuatu yang terbawa dari tubuh lamamu di kehidupan sebelumnnya!" Kata Barbatos.
"Element Seed? Sungguh aneh! Bukankah tak ada Mana di dunia ini? Hanya ada Chi? Lalu apa fungsi Element Seed?" Tanya Arthur.
Di kehidupan sebelumnnya, dunia tempat Arthur tinggal, setiap Kultivator, menggunakan energi alam yang di sebut Mana untuk meningkatkan kekuatannya. Dan Element Seed adalah tempat dimana mereka mengolah energi yang di sebut Mana itu. Konsepnya hampir sama dengan gerbang jiwa yang di gunakan untuk mengolah Chi di dunia baru tempat Arthur tinggal.
"Hmmmm… fungsi Element Seed? Tentu saja itu agar aku tetap hidup! Bukankah sudah jelas? Kontrak jiwaku, berada di dalam benda sialan ini!"
"Lagipula aku adalah makhluk yang menggunakan Mana! Jadi mau tak mau Element Seed ini harus tetap ada, kedepan selain menyalurkan Chi pada gerbang jiwamu, kau juga harus mengalirkannya pada Element Seed ini, agak aku bisa menyaring Chi tersebut menjadi Mana, dan memperkuat Element Seed mu!"
"Sehingga kedepan, kau akan tetap bisa menggunakan kekuatan energi Mana, seperti kehidupan sebelumnnya. Dengan itu, bisa memakai Hell Fire ku sebagai kekuatan mu!" Kata Barbatos. Sebelum mulai berpaling pergi. Tak perduli Arthur memahami penjelasan nya atau tidak.
Sementara Arthur, kini mulai memasang ekspresi wajah antusias, meskipun ia tak terlalu pintar, secara garis besar ia bisa menangkap apa yang ingin di sampaikan Barbatos.
"Jadi, ini sama dengan aku bisa berjalan dengan dua jalan kultivasi dalam waktu bersamaan! Sungguh hebat!" Gumam Arthur. Kemudian mulai kembali menarik kesadarannya.
Arthur kini sadar, dengan adanya Element Seed dalam ranah jiwanya, itu berarti dia masih bisa mengembangkan kekuatan lama dari kehidupan sebelumnya yang mengandalkan Mana, sekaligus mengembangkan kekuatan baru dari dunia baru yang saat ini ia tempati dengan mengembangkan gerbang Jiwa memanfaatkan energi Chi dari dunia ini.
"Hahahaha... Sungguh menarik! Dengan Element Seed, anggap saja aku adalah manusia dengan dua gerbang jiwa!" Kata Arthur, tak bisa membayangkan akan sekuat apa ia kedepannya.
Terlebih ia tak akan kesusahan dalam mengembangkan dua hal dalam ranah jiwanya tersebut, karena ia hanya harus menyerap Demonic Core sebanyak-banyaknya.
Semakin kuat Demonic Beast yang ia habisi, maka semakin kaya pula kandungan Chi Kegelapan dalam Demonic Corenya. Dengan begitu, Arthur akan berkembang lebih cepat bila terus menjadi kuat dan menyerap Demonic Core dari Demonic Beast tingkat tinggi.
"Baiklah, karena aku bisa menggunakan kekuatan lamaku, berarti aku bisa menggunakan Hell Fire!" Gumam Arthur, seraya menaikkan ujung jarinya, dan mulai mengalirkan Hell Fire yang ada dalam Gerbang jiwanya kearah ujung jari.
Setelah percobaan mengaktifkan Hell Fire berhasil, Arthur tanpa menunda segera mengeluarkan tubuh Boss kadal yang beberapa hari lalu sempat ia simpan dalam Spacial Ringnya.
Senyum cerah menghiasi wajah Arthur saat melihat tubuh kadal raksasa di hadapannya, kemudian tanpa menunda, ia segera mengarahkan Hell Fire diujung jari nya pada tubuh Boss kadal.
Hell Fire membakar dengan lahap tubuh kadal tersebut, tak menyisahkan satu bagianpun. Dan setelah selesai membakar….
"Bangkit!" Gumam Arthur pelan.
Bersamaan dengan gumamannya tersebut, Hell Fire pekat mulai kembali muncul di tempat sebelumnnya tubuh kadal raksasa terbakar. Dilanjutkan dengan sesosok makhluk berbentuk tulang belulang kadal yang di selimuti api hitam, kini mulai keluar dari dalam kobaran Hell Fire.
"Groooahhhh….!!!"Kadal raksasa yang kini berbentuk tulang belulang dengan di selimuti api hitam pada sekujur tubuhnya, mulai berteriak liar saat ia pertama kali keluar dari dalam kobaran Hell Fire."Hahahahha….! Bagus! Berhasil! Ini benar-benar memberiku perasaan nostalgia yang menyenangkan!" Seru Arthur, saat melihat makhluk dihadapannya."Baiklah! Mulai sekarang, namamu adalah Skull Lizard!" Kata Arthur, seraya kemudian membuat gerakan tangan mengibas.Dan bersamaan dengan gerakan tangannya tersebut, makhluk yang dinamai nya Skull Lizard, kembali mengaum liar untuk sesaat, sebelum mulai berubah menjadi kepulan api hitam dan kemudian menghilang."Hehhehe… Dengan Tartarus Land ini di penuhi oleh Demonic Beast, otak cemerlang ku ini memiliki beberapa gagasan luar biasa yang benar-benar membuat darahku menjadi panas! Aku tak sabar ingin segera memulainya!" Gumam Arthur, sambil memasang seringai lebar
*Boooommmm….!!!*Booommmm….!!!*Booommmm….!!!Suara rentetan ledakan, imbas dari pertempuran antara Arthur melawan Boss Serigala, menggema keras disekitar area tanah lapang. Selain menimbulkan ledakan keras yang menghancurkan tempat pertempuran, setiap bentrokan yang dibuat keduanya juga menyebabkan hembusan gelombang kuat. Baik Arthur maupun Boss Serigala, tampak memberikan semua yang mereka punya untuk memenangkan pertarungan."Dark Ball!"Teriak Arthur, segera mengeksekusi teknik serangan jarak jauhnya begitu melihat celah dalam gerakan Boss Serigala yang sedang sedikit mengambil nafas.Serangan tersebut, mendarat dengan telak pada wajah lawannya. Membuat Boss Serigala terdorong mundur beberapa langkah sambil mengusap-usap wajahnya yang berdarah."Auuuuuuu….!!" Lolongan kesakitan dari sang Boss Serigala, mulai terdengar begitu aliran Chi kegelapan yang mendarat d
(Tiga hari kemudian. Celah tebing, markas tersembunyi Arthur)*Wunnggg….!!!*Blaaaarrr….!!!Suara dengungan keras yang diakhiri dengan sebuah ledakan, menggema di sekitar lokasi. Kejadian ini menjadi pertanda dari terbukanya Pintu pertama dari Gerbang Putih dalam ranah jiwa Arthur."Hmmmm… sungguh sensasi yang luar biasa!" Gumam Arthur, saat merasakan aliran Chi disekitar tubuhnya, mulai bergerak liar memasuki pintu yang baru saja terbuka dalam ranah jiwanya. Terus mengisi ruang dalam pintu tersebut untuk beberapa saat, sampai akhirnya berhenti saat ruangan sudah penuh.Kejadian ini, segera menyebabkan cipratan liar dari kelebihan aliran Chi yang terdorong keluar, merembes pada sisi-sisi Gerbang jiwa."Lanjutkan untuk mengalirkan Chi pada Element Seed mu!"Saat Arthur masih menikmati sensasi yang ia rasakan, suara Barbatos tiba-tiba terdengar dari dalam ranah jiwany
"Hmmm… Apa yang sedang terjadi disana?"Tepat ketika sampai dikaki gunung, Arthur yang saat ini masih menikmati sensasi terbang tinggi diatas langit menunggangi Bangau api, segera mengerutkan kening saat pandangan matanya melihat tiga lelaki dewasa bermuka bengis, saat ini sedang mengejar seorang wanita muda.***(Kaki gunung)"Hahhaha… gadis muda, cepat berhenti! Itu akan percuma saja melarikan diri dari kami!" Teriak salah satu pria berwajah bengis. Perawakan pria ini, bertubuh kekar dengan wajah penuh bekas luka."Hahhaha…! Itu benar! Jangan sampai kami terpaksa melukai tubuh berhargamu itu!" Teriak pria berwajah bengis lain, yang memiliki perwakan tubuh lebih kecil dari pria sebelumnnya."Hmmmm… Dasar keras kepala! Jika saja pemimpin melarang kami melukaimu, dimana menyebabkan harga jual tubuhmu menjadi turun, aku sudah akan menghajarmu dari tadi!" Teriak pria bengis ketiga. Den
"Tuan muda, itu benar kau?" Seru sang gadis. Setelah menatap kearah Arthur dengan lekat beberapa saat."Tuan muda?" Sementara Arthur yang mendapat seruan dari sang gadis, justru segera memasang sikap bodoh, ia menoleh kebelakang. Mencari keberadaan orang lain di lokasi yang di panggil tuan muda oleh sang gadis.Bersamaan dengan sikap bodoh Arthur, sang gadis tampak maju satu langkah, kemudian mulai berlari cepat. Dengan keras memeluk Arthur secara tiba-tiba."Tuan muda, itu benar-benar kau! Syukurlah! Syukurlah aku bisa bertemu denganmu lagi!" Kata sang gadis sambil memeluk Arthur. Ia juga mulai menangis sesenggukan."Tuan muda? Aku?"Ditengah pelukan erat sang gadis, Arthur yang tak memberi pelukan balik, kini menjadi tertegun. Benar-benar tak memahami apa yang sebenarnya terjadi."Huhuhu….! Tolong berhenti bercanda tuan muda, aku tau kau tertekan karena hancurnya Klan! Tapi tolong
(Markas Bandit)"Hmmm… Kenapa ketiga orang itu belum kembali juga? Bila terjadi sesuatu pada gadis itu, lihat saja! Akan ku jadikan mereka bertiga sebagai contoh bagi yang lain! Berani sekali bermain-main denganku!" Dengus seorang pria berperakawan besar dan berkulit gelap.Pria yang sedang duduk diatas kursi kayu yang di desain khusus menyerupai singgasana ini, tampak memasang ekspresi kesal. Perawakannya yang tinggi besar, dikombinasi dengan salah satu matanya yang memiliki bekas luka menyeramkan, membuat sang pria tampak sangat gahar.Sementara disamping sang pria, pada kanan kirinya. Terdapat dua orang gadis cantik yang mengenakan pakaian sangat minim, begitu minim sampai tak mampu menutupi beberapa bagian intim tubuhnya. Pada leher kedua gadis ini, juga terpasang rantai besi yang ujung-ujungnya terikat pada kaki singgasana sang pria gahar.Dua gadis ini tampak memasang ekspresi senyum yang sangat terpaksa, samb
"Groaaahhh….!!!"Suara teriakan liar segera bermunculan dari berbagai arah saat Arthur selesai memanggil seluruh pasukan tulang api nya.Teriakan-teriakan tersebut, membuat beberapa wakil pemimpin Bandit secara tak sadar mengambil satu langkah mundur kebelakang."Iblis?""Setan?""Makhluk neraka?"Berbagai gumaman mulai terdengar diantara kelompok Bandit begitu melihat para pasukan Arthur. Ekspresi wajah setiap dari mereka berubah ngeri seketika.Hal ini di sebabkan tak lain karena selain wujud makhluk panggilan Arthur begitu menyeramkan, mereka juga mengeluarkan aura yang begitu buat, beberapa dari makhluk ini bahkan memiliki aura dari Demonic Beast kelas menengah tingkat rendah. Suatu eksistensi yang jarang di temui di wilayah pegunungan kabut hitam, dimana sebagian besar Demonic Beast yang hidup di wilayah ini hanya memiliki kekuatan pada kelas rendah tahap punca
"Tuan muda Arthur! Terima kasih! Aku tak tahu bagaimana kau bisa tumbuh menjadi begitu kuat! Tapi ini mungkin berkah dari surga atas semua cobaan yang dialami keluarga kita!""Dengan kekuatan barumu itu, kau bisa membangun ulang Klan Macan Kumbang Illahi, dan menuntut balas atas Klan-klan picik yang telah menghancurkan keluarga kita!" Kata salah satu tetua Klan Macan Kumbang Illahi. Pria tua ini begitu bersemangat saat menyampaikan kalimatnya.Mendengar itu, Arthur yang saat ini tengah sibuk menghitung tumpukan harta yang berhasil ia jarah dari gudang harta kawanan Bandit. Segera menoleh untuk menatap kearah sang pria tua."Hmmmm… Apakah kau tak lihat aku sedang sibuk? Benar-benar mengganggu moodku saja!" Dengus Arthur. Kemudian mengabaikan sang tetua yang tampak masih tertegun. Benar-benar tak menyangka bahwa Arthur akan menanggapinya seperti itu.Arthur segera kembali menghitung tumpukan hartanya setelah mengabaik