Emosi Khika bergemuruh, berbanding lurus dengan emosi anak-anak cowok yang nyaris meledak. Jonjon langsung jadi objek tatapan penuh dendam dan pengkhianatan dari para lelaki-lelaki itu. Pantesan dia sama sekali nggak ada perubahan gaya, ternyata begini toh anak barunya. Dasar kutu!
"Aku tak pernah bilang kalau dia perempuan ya...," ujar Jonjon tanpa diminta. Para ganteng-ganteng mohak kontan melemparkan apapun ke arah Jonjon. Entah itu penghapus, pensil, pulpen, kertas, apapun yang ada di atas meja mereka. Yang
"BEGO BANGET KHIKA," desis Maurien menyaksikan kengerian yang baru saja terjadi di depan matanya.Sepuluh menit yang lalu sebelum kejadian itu, Khika bersama Maurien, Gita dan Zahra sudah berdiri di lorong menuju kantin, saling lempar melempar pandangan kikuk seolah mempertanyakan kebenaran aksi yang akan Khika lancarkan sebentar lagi.
KECEPATANmulut Jonjon terbukti lebih kilat dibanding kereta api super cepat yang melaju di jalur Shinkansen. Karena belum apa-apa ponsel gadis itu sudah ricuh berdentingan disusupi satu demi satu pesan masuk yang membundah. Padahal baru semenit tadi bokongnya merasakan panasnya alas plastik di kursi angkot. Perjalanannya pun baru sekitar dua ratusan meter dari Sekolah tapi masa iya berita ini sudah heboh. Kan baru tiga pulut menit.'341 chat unread'
KHIKA mendekat juga kearah Vino dengan jantung deg-deg-ser yang rasanya akan meloncat keluar bahkan kalo Vino cuma sekedar bergerak."V-Vin, bayar uang kas, seribu," Khika mencoba.Vino tak menjawab.
"Ka! Kayaknya Vino udah mulai jatuh cinta sama lo!" pekik Zahra tertahan.Kata-kata Zahra itu membuatnya tertegun. Masa iya? Bingkisan ini memang cantik. Ada pitanya pula di tengah. Sampai akhirnya Khika membuka isi bingkisan itu.
Somedaysomeone's gonna love meThe way I wanted you to need meSomeday, someone's gonna take your place..
"KHI-KA," kali ini Vino benar-benar bergetar dengan keberadaan Khika di hadapannya. Walau Khika sama kacaunya dengan dia, penuh air mata dengan rambut kusut itu, namun Khika menyapanya. Tak melewatkannya."Lo ngapain disini?" ucap Khika menghentikan sengukan tangisnya.?
Ponsel Vino bergetar dibalik kantong celananya. Nama Adam tertera. Vino mengangkatnya tanpa jeda."Halo, Vino, lo dimana? Gue ada di rumah sakit sekarang. Gue denger dari tuan Brooke kalo tante Tika operasi,""
UDARAmulai berembun dan matahari mulai naik. Khika masih tertidur dengan ponsel yang tergenggam manis ditangannya.