Share

Bab 3 Asumsi Alice dan Komentar Netizen

Alice tidak percaya dengan apa yang baru saja dia hadapi, direktur RS baru saja mengancam akan mengeluarkannya jika dirinya mencoba untuk mencari tahu kebenaran yang sebenarnya, mengenai kasus meninggalnya model cantik itu.

Alice mengambil ponselnya dan mencari berita tentang kasus meninggalnya model cantik tersebut.

Semua berita menyatakan bahwa model tersebut meninggal dengan cara bunuh diri yaitu menggantung diri di pintu kamar mandi, setelah sebelumnya meminum obat penenang dalam jumlah yang banyak.

Alice begitu gusar membaca semua berita itu, dia yakin dari hasil visumnya gadis itu dibunuh oleh seseorang.

Vagina wanita itu berdarah dan terdapat sperma di liang vaginanya. Alice berasumsi bahwa gadis itu sudah lebih dulu diperkosa sebelum dia meninggal.

Ada bekas kuku pada rahang gadis itu, mungkin saja orang yang membunuhnyalah yang memaksa gadis itu menelan obat penenang tersebut, lalu kemudian orang tersebut mengambil kain atau syal untuk mencekik leher gadis itu hingga ia tidak bernyawa. Setelah gadis itu tidak bernyawa barulah orang itu    mengambil tali mengikatnya pada tiang pintu kamar mandi dan menggantung tubuh gadis yang sudah tidak bernyawa itu. Lalu membuat segalanya seperti sebuah kasus bunuh diri.

Alice tersadar dari lamunannya dan tanpa sadar dia lalu menjentikkan jari telunjuknya dan tersenyum tipis.

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan"...

Alice lalu mengambil ponselnya dan membuat account baru lalu mulai membalas pada kolom komentar di setiap berita yang membahas soal kematian model cantik itu.

"Apakah kalian yakin ini kasus bunuh diri?? Cobalah teliti dengan bijak!!    Siapa tahu ada dalang dibalik semua ini, saya yakin gadis cantik ini dibunuh!!"

Alice meninggalkan pesan itu pada setiap kolom komentar.

Alice yakin gadis cantik itu pasti mempunyai teman, kerabat dan fans yang nantinya akan penasaran dengan postingan itu. Mereka lalu akan meminta polisi untuk kembali mengusut kasus ini. Alice yakin jika dia akan mendapat dukungan untuk menguak kasus ini.

....

Di lain tempat ada seorang pria yang tampak kusut sekali, wajahnya pucat dan tampak seperti sedang mencemaskan sesuatu. Pria itu tampak berkeringat dingin, kadang mengatupkan kedua tangannya    seperti sedang berdoa,, kadang memegang kepalanya dan meremas    kepalanya dan terlihat sesekali berpaling    ke arah jendela dan pintu.

"Bapak Alfred, silahkan masuk." Kata seseorang pada pria itu.

Pria itu langsung masuk dengan buru-buru ke dalam ruangan tersebut.

Diatas pintu ruangan tersebut terpampang tulisan 'PSIKIATER'

...

Alice baru saja selesai memeriksa pasien. Sehabis mencuci tangannya, Alice berpikir untuk istirahat sejenak dan menyantap makan siangnya. Namun niatnya tersebut tak kesampaian karena pintu kaca UGD terbuka lagi dan mereka kedatangan pasien baru. Perawat langsung cekatan menyambut pasien yang tidak sadarkan diri itu. Keadaan siang ini memang cukup ramai dengan pasien. Semua perawat sibuk dengan tindakan dan terapi dokter, sedangkan    ketiga dokter jaga yang lain juga masih sibuk mengurus pasien-pasien yang lainnya. Alice meneguk segelas air putih, lalu bergegas menuju pasien yang baru masuk itu dan langsung memeriksanya.

Pasien dibawa dalam kondisi tidak sadar, wajahnya pucat, konjungtiva anemis, dan bibirnya tampak kering. Alice lalu memanggil bapak itu "Bapak, bapak... " tapi yang di panggil hanya menggumam tidak jelas.

Alice lalu mencatat terapi dan meminta seorang perawat untuk memasangkan cairan infus dan memberikan terapi pada pasien tersebut.

"Mohon maaf, apakah ibu adalah keluarga bapak ini?" tanya Alice pada seorang wanita yang membawa Bapak itu ke Rumah Sakit.

"Mohon maaf dokter, Perkenalkan saya Anastasya, saya bukan keluarga dari bapak ini. Saya adalah seorang psikiater yang praktek di Klinik Liberty, tidak jauh dari Rumah Sakit Elinton." kata wanita itu.

"Bapak Alfred datang untuk menjalani konsultasi masalah kejiwaannya dengan saya, namun saat berkonsultasi bapak ini lalu seperti melihat sesuatu dan menjadi ketakutan, lalu beliau pingsan. Saya akhirnya membawa bapak ini ke Rumah Sakit ini, karena ini adalah Rumah Sakit terdekat dengan klinik tempat saya bekerja." Lanjutnya kemudian.

"Oke baiklah Ibu Anastasya, saya boleh minta tolong ibu mendaftarkan bapak ini untuk identitasnya di bagian administrasi sebelah sana, dan kalau bisa tolong hubungi keluarganya. Sepertinya Bapak ini mengalami dehidrasi sedang, dia kekurangan cairan dan elektrolit tubuhnya, itu yang membuatnya lemas dan pingsan." kata Alice menjelaskan.

"Baiklah dokter, terimakasih atas informasinya, saya akan ke bagian administrasi dulu untuk mendaftarkannya." kata psikiater itu, lalu pamit undur diri.

...

Sementara itu di kantornya Azka melihat kolom komentar pada berita tentang kematian model cantik itu.

Pria yang biasanya begitu tampan dengan senyum manisnya, kini berubah menjadi gusar setelah melihat komentar para netizen yg mulai mempertanyakan tentang kematian model itu. Dia melihat komentar paling atas, dan dia sepertinya tahu kalau dokter cantik itu ada di balik semuanya ini. Saat netizen lain mempertanyakan soal kebenaran kematian model itu, ada seorang netizen lain yang menyatakan "Saya tahu kalau gadis itu memang dibunuh".

Azka begitu gusar membaca komentar itu lagi, dan dia tahu jika sekali lagi dokter cantik itulah yang membuat akun baru lain untuk mempermainkan netizen. Bukan hanya netizen, Azka juga merasa kalau tujuan utama dokter itu adalah mempermainkannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status