So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm sure
There's no need to complicate, our time is short
This is our fate, I'm yours
By Jason Mraz
---
Senyum Genta mengembang sempurna saat menuruni tangga, bersiap untuk sarapan pagi seperti biasanya. Sesekali ia bersiul dan tak lupa bersenandung menyanyikan lagu Jason Mraz yang berjudul I’m Yours sehingga membuat mama serta papanya memandang heran.
“Pagi Mam.” Satu kecupan tak lupa mendarat pada pipi mamanya. “Pagi Pa.” menarik meja di samping mamanya dan duduk di sana.
Papanya hanya mengangguk.
“Pagi Gen, ada yang beda kayaknya hari ini.” Mama Ruby menendang pelan kaki suaminya di bawah meja.
“Biasa aja, Mama itu yang tambah cantik, pasti karena Papa udah di rumah aja, gak pergi-pergi lagi kan.”
Mama Ruby mencebik.
It is better to offer no excuse than a bad one-George Washington --Genta sedang duduk dengan kaki menggantung, pada sebuah gazebo yang berada di lantai paling atas gedung showroomnya. Kedua tangannya bertumpu ke belakang untuk menahan tubuhnya, sedangkan pandangannya saat ini menerawang melihat kerlipan bintang yang bertabur sangat indah di atas sana. Terdapat penerangan berupa lampu taman yang terpasang di setiap sudutnya.“Hening …”“Hmmm …”Gadis itu sedari tadi berbaring santai dengan kepala berada di pangkuan Genta, dan terlihat sibuk berkutat dengan ponselnya,“Hape lo di taroh dulu bisa gak?”“Gue lagi ngurus kerjaan, Om, materi iklan gue ilang katanya, padahal loh tadi dummy nya udah di cetak.” Jarinya masih saja sibuk mengetik kalimat panjang lebar pada benda pipih yang ia pegang.“Berhenti kerja gih.” Se
Illusion never changed, Into something realI'm wide awake and I can seeThe perfect sky is torn, You're a little lateI'm already torn By Natalie Imbruglia --Hening baru saja mendorong pintu kaca untuk melangkahkan kakinya keluar dari kantor saat Ara berdiri tepat di depannya dengan senyum manisnya.“Hai.” Sapa Ara.Mulus banget sih ni cewek. Gumam Hening dalam hati“Oh, hai juga.” Balas Hening tanpa canggung meskipun sedikit terkejut. “Mbak yang waktu itu di tempatnya Om Genta kan?”Om? Ara membatin sambil mengangguk.“Mau ke dalam ya Mbak?” Hening sudah membukakan pintu untuk Ara dengan sopan. “Silakan.” Lanjutnya.“Aku bukan mau ke dalam, tapi, aku mau bicara sama kamu.” Ucap Ara tanpa melepas senyuman dari wajahnya. “Bisa kan? Gak lama kok, cuma sebentar.” La
Pride comes before a fall-Unknown--Genta meletakkan dagunya pada setir mobil, mengetukkan jemarinya berulang kali menatap tanpa menoleh sedikitpun pada pagar kos Hening. Dari semalam gadis itu tidak mau mengangkat telepon maupun membaca chat dari Genta. Dan hari ini, pagi-pagi sekali Genta sudah berada untuk mencegatnya sebelum gadis itu berangkat menuju kantornya.Setelah pertemuan dadakannya dengan Zio semalam, sepertinya Genta sudah bisa menarik sebuah kesimpulan, meskipun ia belum bisa memastikannya. Tapi setidaknya ia sudah ada bayangan, apa sebenarnya yang sedang terjadi di sini. Tinggal bertanya dan menuntut kejujuran dari Hening, maka semuanya akan clear.Semalam langkah Genta terhenti, tidak menyusul Hening, karena selain menyebut mamanya, Zio juga menyebutkan nama Ara untuk dibicarakan.“Ngomong cepetan, nyokap gue sama Ara kenapa?” Pertanyaan Genta terkesan terburu serta
A real man gives up one nigth stands, for a woman he can't one night without-Unknown--Kalau biasanya, di hari ulang tahunnya, Genta selalu merayakan dengan makan malam bersama keluarganya -mama dan papanya-. Namun kali ini, tidak. Ia hanya terpekur sendiri menatap pemandangan kota dari jendela kamar hotel yang telah di sewanya selama 2 hari ini.Mamanya sangat marah, atas sikap tidak sopannya terhadap keluarga Ara dan papanya angkat tangan, tidak ingin ikut campur. Selama hidup Genta, ia tidak pernah melihat mamanya itu marah kepadanya, apalagi hanya karena seorang wanita.Dan Hening, gadis itu masih tidak mau mengangkat telepon dari Genta. Chat darinya pun tidak di buka sama sekali. Pergi ke mana sebenarnya gadis itu, ia juga sudah dua hari tidak muncul di kantor. Kabar yang Genta terima dari Mei hanyalah kalau Hening di pindah tugas oleh Agam ke luar kota, tanpa tau pastinya. Aneh! Ya sungguh aneh.Lain lagi saat Genta
I'll say will you marry meI swear that I will mean itI'll say will you marry me...By Jason Derulo--Tubuh Genta sudah berada di bawah guyuran shower di kamar mandi. Ia masih mengingat dengan jelas malam panjang yang dilewatinya bersama Hening, beberapa jam yang lalu. Luar biasa! hanya itu yang bisa ia katakan untuk mengungkapkan semua perasaannya saat ini.Menghabiskan malam bersama wanita, memanglah bukan yang pertama kali bagi Genta. Namun bercinta dengan seseorang yang ia cintai dan menjadi pria pertama bagi wanita tersebut, membuatnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Hanya ada perasaan membuncah di dalam hatinya, yang selalu membuat bibirnya melengkung dengan sempurna.Namun ada satu yang mengganjal di hatinya. Genta bukan orang bodoh yang tidak tau apa sebenarnya, yang terjadi pada diri Hening semalam. Tapi, siapa yang punya niat jahat kepada gadis itu? Siapa yang di temui ol
You don't marry someone you can live with You marry the person who you cannot live without -Unkown -- “Jadi, lo, dua hari ini di tempat Esa!? Ck, tau gitu gue ke restonya Zaid kan, datangin Esa.” Decak Genta sangat kesal dengan cerita Hening yang saat ini ada di sampingnya. Mereka berdua sedang menuju ke suatu tempat yang di rahasiakan oleh Genta. “Tapi, Om …” Hening ragu ingin bertanya kepada Genta. Ia lalu menarik nafas. “Om sama Mbak –" “Gue gak ada apa-apa sama Ara, dan jangan pusingin keluarga gue, itu semua urusan gue. Dan urusan lo sekarang, jaga kesehatan, makan makanan yang bergizi, biar anak gue entar tumbuh dan berkembang dengan sehat, di perut elo.” Hening menggeram frustasi mengacak-acak rambutnya. “Om Genta! dari tadi ngomongnya anak mulu ih!” Genta hanya tertawa melihat tingkah gadis yang dicintainya itu. “Katanya, lo pengen punya anak dua belas, makanya di bikin dari sekarang.”
So, go ahead and drive me insaneBaby, run your mouth, I still wouldn't changeAll this lovin' you, hatin' you, wantin' youI'm stuck with you, stuck with you, stuck withYou ... By Ariana Grande ft. Justin Bieber -- Sementara Hening memanjakan dirinya di dalam sana, Genta menunggu dan merebahkan dirinya di dalam mobil, berniat untuk tidur sebenarnya. Karena ia benar-benar mengantuk dan lelah dengan semua kegiatan yang tidak henti ia lakukan dari semalam. Namun sebelum Genta memejamkan matanya, ia menghubungi seseorang. “Hans! Di mana lo?” “Ah elo, kenapa gak datang tadi pagi, lo kan gak lagi keluar kota!” Genta tertawa mendengar ocehan Hans, tak ingin menanggapi dan membicarakan semuanya di telepon. “Eh, gue butuh rumah, secepatnya, kalau bisa senin udah bisa di tempatin.” “Rumah? Buat elo? Kenapa gak apartemen aja? Kebetulan apartemen gue yang la
There is no one more powerful, Than the one who trusts their own heart - Mimi Novic, Brilliance of Dawn --- Hening mengerang kecil, masih enggan membuka maniknya yang hitam pekat itu. Pelukan hangat dari tubuh suaminya semakin membuatnya betah berlama-lama bergelung di ranjang berukuran king size itu. Namun hasrat yang memenuhi kantung kemihnya, mau tak mau, mengharuskannya bangkit dan pergi ke kamar mandi. Dengan perlahan ia menyingkirkan tangan Genta dari tubuhnya, agar tidak sampai membangunkan pria itu dari tidurnya. Hening bernafas lega saat berhasil meloloskan diri dari pelukan possesif suaminya itu. Akhirnya ia bisa bangkit dan duduk sebentar untuk menetralkan aliran darahnya. Namun, baru saja Hening hendak berdiri, tubuhnya langsung ditarik kasar kembali terhempas di ranjang. “Mau ke mana sih, matahari juga belum muncul!” Ucap Genta yang tida-tiba sudah berada di atas istrinya itu. “Pipis! minggir, buruan!” Mau