Share

Part 4, akun tak dikenal

Violetta's pov

Aku pun mulai membuka handphone milikku dan berusaha mencari sebuah akun.

Ketika aku selesai mencari, aku menemukan berbagai akun dengan nama yang sama dan membuatku merasa bingung sekali.

aku pun mulai memilih salah satunya yang menurut ku, profilnya seperti suamiku.

Setelah selesai memilih, aku mendapati bahwa akunnya di private.seketika, aku pun membatalkan niatku untuk mencari informasi pribadinya.

Lagipula, ia telah menyebutkan bahwa kami tidak boleh saling mencampuri urusan masing masing.

Aku pun mulai mengeluarkan situs pencarianku dari akun sendiri dan tiba tiba terdapat sebuah notifikasi dari handphoneku.

Tring!!...

"Dari perempuan?"ucapku sembari melihat isi pesan itu.

Ketika aku melihat isinya, aku mengerutkan keningku karena aku tidak mengenalnya sama sekali. Aku pun hanya membiarkannya dan melihat sekilas saja.

Dengan cepat, aku pun menaruh handphone ku kembali ke meja di samping kasur dan mulai memejamkan mata.

Perlahan, aku pun mulai tertidur lelap....

Jam 04.45

Aku terbangun pada pagi hari dan mulai membersihkan diriku.

Setelah itu, aku segera keluar dari kamarku dan mulai menuruni tangga menuju dapur untuk menyiapkan sarapan..

Ketika sampai di dapur, aku pun mulai memikirkan sesuatu.

"Apakah aku harus menyiapkan sarapan buat dia juga ya??"gumamku tanpa sadar.

"Yaudahlah, coba masak aja buat dia.."balasku kembali sembari membuka kulkas yang hanya berisi nasi dingin, telur, daun bawang, bawang putih, cabai,dan air dingin..

Aku pun mulai menyiapkan wajan yang tergantung di dinding dapur dan mencari minyak di dapur.

Setelah menemukannya, aku segera menuangkan minyak agak banyak ke wajan dan membuka api kecil.

Dengan segera, aku memecahkan cangkang telur dan mengocok telur itu dengan daun bawang dan perasa makanan.

Setelah itu, aku menaruh nasi dingin ke dalam mangkuk untuk dimasukkan ke dalam penanak nasi .sembari menunggu nasi menjadi hangat aku mulai menuangkan telur yang telah dicampur ke dalam wajan dan membuka apinya besar .

Setelah itu, telur hanya perlu diputar balik beberapa kali dan telah jadi dalam beberapa menit.

Aku segera menaruh telur itu ke piring dari wastafel dan aku mulai mengambil minyak ke sebuah gelas besi hingga tersisa sedikit di wajan. lalu mulai menaruh bawang putih ke dalamnya.

Setelah selesai, aku menaruh telur tadi dan kupotong potong menjadi banyak bagian.

Seketika, aroma masakan telah terpencar ke seluruh penjuru ruangan sebagai tanda masakan telah siap.

Aku pun mengeluarkan telur yang telah di orak arik itu dan menaruh potongan cabai di atasnya

Saat aku membawa hasil masakan itu beserta nasi ke meja, sudah pukul 5.00

Aku segera menuangkan air dingin ke gelas masing masing dan ke atas.setelah aku sampai ke sebuah kamar, aku mulai mengetuk pintunya.

Tok, tok, tok...

"Bangun..aku dah masak.kalau dak mau tinggalin saja, "balasku sembari akan pergi dari pintu tersebut.

Klik!

"Ya, aku turun nanti,"balas Davin sembari membuka pintunya dan menutupnya kembali.

Bang!

Aku pun segera turun ke bawah dan mulai pergi ke meja makan.setelah itu aku memakan hasil masakanku sendiri hingga habis.

Aku segera membereskan piring kotorku dan tanpa menunggunya, aku segera keluar ke pintu rumah untuk mulai bekerja..

Tap, tap, tap..

"Kamu mau kemana?"tanya Davin dari belakang .

"Mau kerja.."balasku sembari melangkahkan kakiku kembali tak peduli dengannya.

"Aku ceo dari perusahaan tempat kamu bekerja, tidak usah pergi bekerja kembali,"balasnya dan membuatku berhenti menapakkan kaki dan mulai menatapnya dengan kesal..

"Jadi aku ngapain di rumah??"

"Bukan urusanku, pergi saja dengan sahabatmu itu.."balasnya sembari duduk di meja makan dan memakan hasil makanan yang kubuat.

"Tapi..-"

"Tidak ada pembantahan."

Huf...

Tap! Tap! Tap!

Brak!!

Aku segera meninggalkannya keluar dan berjalan kaki menuju tempat perhentian angkutan umum.

"Dasar suami gila.."ujarku kecil sembari berjalan kaki .

Aku harus menaiki angkutan ini agar dapat pergi ke perusahaan tempat aku bekerja.ketika aku menunggu angkutan umum, sebuah mobil hitam menghampiriku dan membuatku menjauh karena nanti malah menghalangi jalannya.

Namun, ketika jendela mobil itu diturunkan, aku dapat melihat dengan jelas siapa pengemudi mobil hitam itu...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status