Share

Chapter 46

Ara merasakan sakit di perutnya. Dan ia tahu apa arti dari sakit perut tersebut. Ia segera berlari ke kamar mandi dan benar tebakannya, ia melihat setetes darah yang membasahi celana dalamnya.

Ara menatap darah itu lama. Dalam benaknya kini terlintas, jika ia datang bulan dan darah ini sebagai pertanda hari pertama, itu artinya sperma yang Bastian buang di dalam rahimnya tak membuahi sama sekali.

Tes...

Ara meneteskan air mata. Entah ini air mata senang atau air mata kesedihan. Ia tak tahu kenapa ia menitikkan air mata.

Ara menghapus air mata tersebut lalu melepas celana dalamnya yang terkena darah. Ia membuka lemari rak yang ada di kamar mandi lalu mengeluarkan pembalut yang ia sediakan di sana.

Haaahhh.

Ara menghembuskan nafasnya kasar. Entah kenapa ia mendadak sedih. Kembali mengingat darah tadi membuat suasana hatinya langsung memburuk.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
yg salah itu cuma ara yg ngebela wanita gk bner,,
goodnovel comment avatar
Audrey Ompusunggu
Sebenernya nggk ada yg salah sih. Tian dn Riani (serta pendonor ASI lainnya) yg nggk mau kasih ASI ke sembarang orang, Babas yg emang nggk ada sangkut pautnya dgn kehamilan & kematian Naima, maupun Ara yg menganggap dosa ortu tidak seharusnya ditanggungkan ke sang bayi tak berdosa.
goodnovel comment avatar
Arc Coffeesupply
Sabarlah dikit lagi Bas.. Ara ga yakin kalo mau cerai koq, Ara cuma ga PD. Yakinkan Ara lagi Bas...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status