Share

3. Be Your Wife

Violeta berulang kali membolak-balik profil seorang pria di layar ponselnya, secepatnya ia harus bertemu pria itu. Dipastikan itu bisa menolongnya, harus bisa.

"Kau serius akan pergi ke London?" Xaniah, sekretarisnya bertanya dengan nada khawatir yang tidak dibuat-buat.

Violeta mengalihkan pandangannya ke arah Xaniah. "Tidak ada pilihan lain," ujarnya.

"Apa aku harus ikut bersamamu?"

"Aku rasa tidak perlu, aku hanya pergi beberapa hari."

Violeta Hubert. Gadis manis itu adalah keturunan satu-satunya keluarga Hubert yang memiliki segalanya. Di Perancis, perusahaan milik keluarga Hubert adalah salah satu perusahaan bergengsi yang paling di incar, baik oleh para pencari pekerja maupun para investor. Tidak hanya memiliki jaringan perhotelan, Hubert Corporation juga memiliki sejumlah bangunan mall dan saham di berbagai bidang usaha lain.

Sayangnya kekayaan keluarga Hubert tidak sebanding dengan kasih sayang yang Violeta dapatkan, ibunya meninggal karena tekanan darah tinggi saat melahirkannya, ayahnya seolah menjaga jarak darinya karena mungkin menganggap Violeta adalah penyebab dari kematian istrinya. Ia di besarkan oleh kakek dan neneknya. Satu-satunya wanita yang mencurahkan seluruh kasih sayangnya telah meninggal dua tahun yang lalu, saat Violeta baru saja menyandang gelar sarjananya. Ayahnya, juga telah tiada lima tahun yang lalu. Tinggal ia dan kakeknya yang telah tua renta dan terbaring di ranjang pasien rumah sakit.

Ayahnya dulu sebelum meninggal berwasiat, jika Violeta tidak mendapatkan suami sebelum usia dua puluh lima tahun, maka seluruh perusahaan Hubert akan di pindahkan kepada Samuel, adik tiri ayahnya. Pamannya itu selama ini membantu mengurus perusahaan Hubert sepeninggal ayahnya. Violeta tidak ingin perusahaan itu jatuh ke tangan orang lain meskipun itu adalah pamannya sendiri.

Violeta berulang kali mengembuskan napasnya. Sudah cukup ia tertipu oleh pria. Ia pernah berkencan dengan seorang pria bernama Liam, pria itu mengatakan akan menikahi Violeta, mereka bahkan pernah akan mendaftarkan pernikahan di kantor catatan sipil. Tetapi, Liam tidak datang, pria itu mengatakan orang tuanya mendadak terkena serangan jantung. Violeta bahkan mentransfer sejumlah uang untuk biaya perawatan yang tidak sedikit, belum lagi tidak terhitung jumlahnya berapa kali Violeta membantu perusahaan pria itu yang konon sedang butuh modal karena baru saja mulai dirintis. Nyatanya Violeta tertipu.

Liam hanya mengincar hartanya, Violeta sama sekali tidak mengenal Liam meski mereka telah lama  berteman, mereka satu kampus. Liam ternyata memiliki kekasih dan parahnya kekasih Liam adalah sahabat Violeta sendiri, Felicia. Mereka bekerja sama untuk mengeruk uang Violeta.

Tidak ada ketulusan di Dunia ini. Tidak ada!

Itulah sebabnya Violeta akan pergi ke London menemui seseorang yang di anggap mampu menolongnya. Pria itu bernama Leonel Johanson, dia sangat terkenal. Pria itu memiliki segalanya seperti Violeta, ia adalah pemilik Glamour Entertainment. Sebuah agensi model dan artis papan atas di London dan di New York, ia juga salah satu pewaris Johanson Corporation. Tetapi, tidak ada yang tahu jika diam-diam pria itu di ujung kebangkrutan karena ia menggarap sebuah film menggunakan seorang aktor termahal di Hollywood.

Nyatanya aktor itu terjerat kasus pelecehan terhadap seorang gadis di bawah umur. Film garapannya dipastikan tidak akan laku di pasaran karena skandal yang menjijikkan itu. Belum lagi skandal kebocoran keuangan di perusahaan karena ulah kepala departemen keuangan yang tersimpan rapat. Dan di sinilah sekarang Violeta berada, ia telah duduk di ruang kerja Leonel Johanson.

Pria yang berada di depan Violeta seribu kali lebih tampan di banding yang ia lihat di halaman media sosialnya dan di Wikipedia. Tubuhnya tinggi tegap, matanya indah, seindah samudera. Bibirnya... ya Tuhan, bibir berwarna merah itu, Violeta yakin bibir itu pasti kenyal dan sangat lembut jika di hisap.

"Sepertinya aku sangat beruntung, seorang miliarder cantik meluangkan waktunya untuk bertemu denganku," ucap Leonel setelah mereka berdua berkenalan.

Ia sama sekali tidak menyangka jika perusahaan Hubert yang menawarkan kerja sama dengannya mengirimkan gadis cantik sebagai perwakilan. Awalnya ia mengira gadis itu adalah perwakilan, nyatanya gadis itu mengaku sebagai salah satu penyandang nama Hubert.

Suaranya, sangat seksi. Violeta merasa ia belum pernah mendengar suara pria seseksi itu dan caranya berbicara. Sangat menggoda, santai, tapi berwibawa.

Violeta berdehem, otaknya hampir kehilangan kendali karena pikirannya tiba-tiba menjadi sedikit nakal. "Terima kasih atas pujiannya Mr. Johanson, saya merasa sangat tersanjung," katanya.

Leonel tersenyum. "Aku rasa tidak mungkin salah satu pemilik nama Hubert yang datang sendiri ke sini jika kerja sama yang kau tawarkan ini tidak penting, Miss...."

"Panggil aku, Violeta," sahut Violeta cepat.

"Baiklah, Violeta."

Violeta kembali berdehem. "Jadi, langsung saja pada intinya. Aku tahu kau sedang dalam masalah, kau di ujung kebangkrutan dan aku ingin menolongmu," ucapnya terus terang.

Mendengar apa yang terlontar dari bibir Violeta, Leonel mengamati seluruh wajah cantik Violeta kemudian ia mengepalkan satu tangannya di depan bibirnya. Pria itu tertawa tertahan hingga bahunya terguncang hebat.

"Kau tidak perlu bersandiwara, tidak perlu berbohong, aku telah menyelidiki semua tentangmu, aku mengirim beberapa detektif dan juga tim yang memeriksa keuanganmu," ucap Violeta tanpa basa-basi.

Seketika tawa Leonel terhenti. Pria itu bangkit dari duduknya, ia meletakkan kedua telapak tangannya di dalam saku celananya. Berjalan mengitari meja lalu berdiri di samping Violeta duduk. "Nona Manis, apa kau tahu perbuatanmu itu melanggar hukum?"

Violeta mendongakkan kepalanya. "Niatku baik, aku ingin mengajakmu bekerja sama lalu kau akan mendapatkan imbalannya. Kau bisa memulihkan keuanganmu," katanya.

"Dengar Nona Kecil, aku tidak bangkrut dan aku menolak tawaranmu," kata Leonel dengan nada tegas.

"Kau tidak perlu berbohong kepadaku, aku tahu kau bisa saja meminta bantuan keluargamu untuk memulihkan keuanganmu, tapi aku tahu kau menjaga gengsimu. Jika tidak kau pasti telah melakukannya sejak lama." Violet berucap dengan nada penuh keyakinan bahkan ia tampaknya tidak memiliki ketakutan.

"Nona Kecil, kau terlalu banyak bicara." Leonel menyeret kursi yang diduduki oleh Violeta, pria itu meletakkan kedua lengannya di sandaran tangan kursi, mengurung tubuh Violeta. Tatapan matanya terfokus pada mata Violeta. "Sekali ini kau kumaafkan karena telah terlalu banyak mencampuri urusanku," ucapnya dengan rahang tampak mengeras.

Violeta membalas tatapan mata pria di depannya. Entah kenapa jantungnya berpacu cepat, tetapi itu bukanlah rasa ketakutan melainkan debaran aneh yang sedikit mendamba. "Setidaknya dengarkan dulu apa tawaranku," ucap Violeta setengah mendesah.

Sudut bibir Leonel terangkat. "Wow.... aku rasa aku tidak perlu mendengarkan ide kekanakanmu itu," ucapnya.

"Aku menawarkan diri menjadi istrimu," ucap Violeta cepat-cepat.

Mi Amor.... Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan follow Instegram author. @cherry.blossom0311

Salam manis dari Cherry yang manis.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
cahaya dunia
ohh maiii gattt penawaran yg gilaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status