Share

kejutan Hari Pertama

DOK.. DOK…

DOK.. DOKK..

“Tiara bangun! Lo mau kerja apa kagak! Tiara!”

Suara bising tersebut adalah ulah Nathan yang membangunkan Tiara. Nathan merasa kesal, karena dia sudah menelpon Tiara ribuan kali namun tidak mendapatkan jawaban. Bahkan dia mengetuk dengan keras pintu kosan Tiara masih saja belum mendapat jawaban.

“iya bentar, siapa sih berisik banget.”

Suara lemah tersebut berasal dari Tiara yang baru saja membuka pintu kamarnya dengan keadaan yang sangat berantakan. Ternyata Tiara baru bangun dari Tidurnya, tak biasanya Tiara telat bangun. Entah apa yang terjadi dengan Tiara hari ini.

“Tiara sadar! Lo emang gak mau berangkat kerja apa, ini udah jam tujuh lebih. Sadar Tiara!”

Tiara tersentak mendengar perkataan Nathan, dia langsung menoleh kearah jam yang tergantung didinding kamarnya. Betapa terkejutnya dia, ternyata perkataan Nathan bukalah bualan belaka. Tanpa basa – basi Tiara menutup Kembali pintu kamarnya.

BRUAKK…

“Sialan lo Tir! Hampir aja hidung gue kena pintu kamar lo!”

Tiara tak perduli dengan perkataan Nathan, dia langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia tak habis fikir, bagaimana dia bisa tidur terlalu pulas semalam. Dia memang tak suka dengan perkerjaan barunya ini, tapi dia sungguh tidak berniat telat dihari pertamanya bekerja.

Tiara sudah tidak bisa berfikir lagi, dia mengambil baju yang menurutnya sopan dan mudah untuk dikenakan. Lalu langsung lari menuju mobil Nathan, dia tak perduli dengan penampilannya saat ini.

BRUK..

“Nath! Ayok buruna jalan!”

“Eh ANJIR, ngagetin aja lo Tir! Mau masuk ketok dulu kek.”

“Udah gak keburu Nathan, buruan jalan.”

Nathan yang belum pernah melihat kejadian tersebut hanya tercengang. Nathan lalu menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan kearah kantor Tiara. Sepanjang perjalanan Nathan dibuat gagal focus dengan tingkah Tiara.

Tiara membuka kaca yang berada di mobil Nathan untuk memperbaiki tatanan rambutnya yang tak berbentuk. Tiara menyisir rambunya perlahn lalu mengumpulkannya di satu sisi, dengan perlahan Tiara mengikat seluruh rambunya menjadi kuncir kuda. Saat Tiara menguncir rambutnya leher indah Tiara tenpampang nyata dengan sedikit rambut tipis tertinggal membuat Nathan meneguk ludah.

Setelah selesai Tiara memoles wajahnya dengan bedak tipis dan menggunakan lipstick. Dia hanya menggunakan make up sederhana hari ini, dia tak perduli apa tanggapan bosnya nanti. Yang terpenting adalah Tiara harus sampai kantor secepatnya.

“Lo juga gak biasanya

telat bangun. Biasanya lo yang paling cepet bangun, sampe gangguin mimpi indah gue”

“Gue juga gak tau Nath, bodo amat dah. Ini buruan kenapa, nanti kalo telat berabe urusan”

“iye – iye, ini gue udah ngebut kali”

Nathan sudah bisa mulai focus saat Tiara sudah berhenti berulah. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar Tiara tidak telat. Dengan kejadian hari ini membuat Nathan sadar akan satu hal. Ternyata Tiara itu sangat cantik, dan entah kenapa dia baru sadar hari ini.

‘Gila baru ngeh gue kalo Tiara secantik ini, perasaan dulu dia enggak kayak gitu’

Setelah sepuluh menit perjalanan, Tiara dan Nathan ahirnya sampai di Clarke Corp’s. Tanpa berpamitan dengan Nathan, Tiara langsung lari dengan terburu. Nathan keluar dari dalam mobil dan hanya tersenyum melihat kelakuan Tiara.

*******

Dari lantai sepuluh perusahan Clarke Corp’s Bastian melihat Tiara yang diantar oleh pria hal itu membuat hatinya memanas.

‘Ternyata disekilingmu banyak sekali pria Tiara. Aku tak kan membiarkan ini terus terjadi’

Pikirannya menjalar kemana – mana, membuat hatinya semakin panas. Ahirnya bastian memilih Kembali kedalam ruang kerjanya. Namun siapa sangka didalam ruangannya, ada orang lain yang menunggu kedatangannya.

Disofa ruang kerjanya sudah ada  Farah yang menunggunya dengan wajah binal. Farah memamerkan belahan dadanya pada Bastian. Farah terkenal suka menggoda Bastian, namun Bastian tak pernah menanggapinya. Bukannya tubuh Farah tak menarik, Farah memiliki tubuh yang sangat sexy dan payudara yang sangat besar, namun fikiran Bastian masih sehat dia bisa membedakan mana wanita baik – baik dan tidak.

Bukannya tertarik, Bastian malah muak dengan kelakuan Farah. Maka dari itu dia memilih untuk mencari sekertaris baru dan keberuntungan sedang menghampirinya yaitu dia bertemu denga Tiara sore itu. Wanita cantik yang sangat lembut dan peyayang, namun siapa sangka dia dekelilingi banyak pria. Bahkan ponakannya yang sangat nakal itupun menyukai Tiara.

“Bas, kenapa kamu lama sekali. Aku sudah bosan menunggumu..”

Dengan sedikit mendesah, Farah mencoba menggoda Bastian. Farah berjalan mendekati Bastian dengan dua kancing baju bagian atasnya terbuka. Bastian yang baru saja masuk kedalam ruangannya, melihat Farah dengan tatapan muak.

“Berani beraninya kamu masuk ruangan saya tanpa izin terlebih dahulu”

“Alah Bas, gak usah jual mahal deh gue tau kok lo suka sama gue. Mumpung gue lagi bosen nih, kita main bentar bolehlah”

Bastian yang mendengar perkataan Farah hanya tersenyum miring.

“Kamu sudah kehilangan akal Farah, mulai hari ini kamu bukan sekertaris saya lagi. Tolong keluar dari ruangan saya saat ini juga! Saya sudah menemukan pengganti yang lebih baik darimu!”

Bastian mengatakan hal itu dengan penuh emosi, hari ini Farah sudah melewati batas. Sebenarnya hampir setiap hari Farah menggodanya, namun tidak pernah Farah senekat ini. Farah yang mendengar perkataan Bastian keluar dengan perasaan jengkel.

Saat keluar dari ruangan Bastian, Farah tak sengaja melihat wanita yang baru saja keluar dari lift. Farah menatap Tiara sinis, Tiara yang tak tahu apa – apa hanya kebingungan. Namun matanya terbelalak saat melihat penampilan Farah yang acak – acakkan keluar dari ruangan bos barunya.

Fikirannya campur aduk, fikiran – fikiran negative menghampiri. Bagaimana tidak, pagi – pagi buta dia melihat wanita dengan pakaian acak – acak dengan dua kancing baju terbuka keluar dari ruangan bos barunya. Walau sebenarnya sekarang tidak terlalu pagi, karena sudah jam masuk kantor.

‘Eh anjir mata gue, apa tuh yang barusan gue liat. Masa iya si bos, pagi – pagi udah maen aja’

Tiara bergidik sendiri dengan fikirannya. Belum sempat dia menenangkan fikirannya, dia sudah dikejutkan akan kehadiran Bastian yang baru saja membuka pintu ruangannya.

“Tiara kenapa kamu berdiri disitu, cepat masuk aku akan menjelaskan apa saja yang harus kamu kerjakan”

“Ba baik pak”

Tiara tersentak, dengan Langkah ragu – ragu Tiara memasuki ruangan Bastian. Ruangan Bastian terlihat sangat rapi dan teratur membuat Tiara terperangah.

‘Tapi apa gunanya ruangannya rapi kalo di pake buat ngelakuin yang enggak - enggak, dasar bos mesum’

Tiara hanya menggelengkan kepalanya, mengenyahkan fikiran buruknya. Dia tak ingin menjadi sasaran baru bosya. Dia sangat tak suka dengan hal – hal yang berbau mesum, menurutnya itu sangat menjijikan. Walau terkadang dia juga memikirkan hal tersebut, namun dia berhayal dengan orang yang disukainya tentunya.

“Apa yang ada di otak cantikmu Tiara, kamu pasti berfikir yang tidak tidak tentangku”

“Tidak pak, saya hanya kagum ruangan bapak terlihat sangat bersih dan rapi”

Tiara tersenyum kaku, dia tertangkap basah oleh bosnya. Mengabaikan apa baru saja terjadi, Tiara mendengarkan dengan seksama apa saja yang dikatakan oleh bos barunya. Sedikit aneh memang, bosnya langsung yang membimbing dan memberitahu segala kegiatan dan apa yang harus dia lakukan sebagai sekertaris.

Namun Tiara tak ingin ambil pusing tentang hal itu. Setelah Tiara paham dengan apa saja yang harus ia lakukan, Tiara langsung menuju meja kerjanya yang berada tepat didepan ruangan  bosnya. Dia mulai mengerjakan hal – hal yang harus dia kerjakan, menurutnya pekerjaannya tidak terlalu sulit karena Bastian membimbingnya dengan sangat baik.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status