Share

2 - Projek Baru Milyuner

Alena menaikkan sudut bibir bagian kanan. Kemudian, kepalanya diangguk-anggukan dengan ringan. Menandakan bahwa ucapan sang atasan disetujui. Sesuai dengan fakta. Ia tak akan dapat untuk menampik. Mengakui adalah hal yang harus dilakukannya.

"Aku memang tidak akan pernah membuat kau kecewa, Miss Geovant. Aku juga sadar diri. Jadi, aku akan meminta maaf kepadamu untuk sikapku yang tidak mengenakan," ujar Alena sungguh-sungguh, walau santai saja.

"Tidak usah. Aku tidak pernah marah. Aku profesional. Hanya aku suka mengatakan apa yang ada di dalam kepalaku jujur. Kau juga sudah tahu sifatku bagaimana bukan?"

Alena mengangguk ringan. Senyumannya kian melebar. Tawa diloloskan. Mencairkan suasana yang sedikit tegang. Kemudian, ia menduduki kursi di depan meja kerja atasan sekaligus salah satu sahabat baiknya itu.

Alena menegapkan tubuh dan kedua tangan disilangkan di dada. Masih dipandanginya lekat sosok Amanda Geovant. Ekspresi yang ditunjukkan oleh wanita itu berbeda dari kemarin. Membuatnya menjadi kian curiga. Tentu saja, ia harus mengonfirmasi segera.

"Kau menelepon dan memberitahukanku jika ada projek baru untukku. Jelaskan cepat kepadaku. Kau jangan menunda-nunda lagi dan menyebabkanku ingin tahu terus," pinta Alena dengan suaranya yang tidak santai. Intonasi juga ditinggikan.

"Kau bahkan mengirimkan  bodyguard  khusus untuk menjemputku, Boss. Kau tidak percaya bukan jika aku akan sungguh menerima pekerjaan ini?" Alena pun tak segan mengungkapkan kecurigaannya.

"Kau sangat pandai menebak pikiranku. Kau benar. Aku baru hendak menjemputmu. Tapi, baguslah kau sudah datang dan memenuhu janjimu kepadaku."

Alena terus mengembangkan senyuman. "Nah jika sudah begitu, bisakah cepat jelaskan kepadaku?"

"Hahaha. Kau tidak sabaran, Nona. Aku akan jelaskan jika kau mau menerima. Maksudku benar akan menyanggupi. Kau sudah sering menolak. Aku tidak mau kau ulangi. Aku yang harus menanggung malu pada klien karena perubahan kau buat."

Alena tak cepat menjawab, kali ini. Memang tidak akan mudah membujuk atasannya. Ia harus menetapkan kesepakatan serta juga negoisasi. Namun, Alena bukan tipikal yang dapat segera memutuskan akan mengambil tawaran. Tidak ingin dirinya sampai merugi.

Di sisi lain, keuangannya pun telah semakin menipis saja. Hampir tiga bulan ia menolak semua projek diberikan. Sebab, belum ada yang sesuai dengan apa diinginkannya.

"Kau ingin berubah pikiran lagi? Oke, aku tidak akan memaksa. Jika bagimu tidak bagus. Akan aku limpahkan pada yang lain. Tapi, kau sungguh bodoh jika menolak bayaran satu juta dollar setiap bulan. Kau akan bekerja selama kurang dari 200 hari."

Kedua mata Alena seketika membulat. "Apa katamu tadi? Satu juta dollar? Wow, jumlah yang fantastis. Dia pasti pria kaya raya. Kau tidak bilang padaku."

"Jelas saja. Dia adalah billionaire muda. Dia memiliki paras yang tampan. Kau pasti akan suka dan terpesona dengan pria itu. Aku punya foto dia. Akan aku perlihatkan. Memang sengaja tidak aku jelaskan karena rasanya tidak akan penting bagimu. Aku tahu kau tidak terlalu suka dengan uang."

Alena menambah tinggi lagi kedua ujung bibirnya. Melebarkan senyuman. Sosok pria berdiri tegap dengan setelan jas hitam di dalam foto, begitu dilihatnya lekat. Alena pun langsung merasakan ketertarikan dengan alasan tak cukup bisa logis.

"Baiklah. Aku akan menerima kerja sama dengannya. Apakah aku juga harus bercinta bersama dia?" tanyanya to the point.

"Itu urusan kau dan dia. Aku tidak ingin ikut campur. Aku memberi hak kau untuk mau atau tidak. Jangan menanyakan kepadaku. Lagipula, kau dan dia yang akan bercinta. Bukanlah aku yang terlibat, Miss Amanda."

Alena pun segera menanggapi dengan anggukan sembari tersenyum jahil. "Terima kasih, Miss Amanda. Aku rasanya akan menerima, asalkan dia pria yang aku inginkan," jawabnya dengan jujur.

"Maka dari itu, aku merekomendasikan kau kepadanya. Aku selalu memerhatikan para staf agar bisa nyaman bekerja dengan klien. Tidak semata-mata karena uang saja."

Alena menggangguk-anggukan kepalanya dengan gerakan lebih ringan. "Kau memang bos terbaik, Miss Amanda. Aku betah di sini bekerja karena kau memikirkan kami."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status