Share

5- Akhir Kisah Cinta Haidar

"Num. Sibuk gak?" tanya Keanu yang tahu-tahu membuka pintu ruangan Shanum. Membuat Shanum sedikit terkejut karena tadinya ia sedang menuliskan buku rekam medis milik pasien terakhirnya.

"Mas ih! Salam dulu kek. Bikin kaget aja." Shanum malah menggerutu. Untung saja jantungnya sangat sehat.

Keanu malah tersenyum geli." Assalamualaikum." Ia pun menuruti keinginan sahabatnya itu.

"Waalaikumsalam." Shanum akhirnya tersenyum juga." Kenapa emang, Mas? Aku baru aja selesai praktek sih."

"Eh iya besok kamu mau cuti bulan madu ya. Pasti sibuk mau packing ya?" tanya Keanu.

"Gak kok. Santai aja lagipula berangkatnya kan malam. Memang kenapa sih?"

"Temenin Haidar yuk," ucap Keanu membuat kening Shanum mengerut.

"Memangnya Mas Haidar kenapa?"

"Galau. Baru putus. Kasihan orangnya bengong terus di taman padahal harusnya udah pulang daritadi. Takut sawan." Keanu malah tertawa kecil. Seakan pria itu memang tak pernah bisa serius.

Shanum pun akhirnya segera menyelesaikan pekerjaannya." Ya udah yuk," ucapnya setelah merapihkan meja dan melepas jas putihnya. Ia pun mengikuti Keanu ke arah taman yang berada di belakang gedung rumah sakit.

Di sana Haidar tampak duduk menghadap air mancur di depannya. Kepalanya tertunduk seakan tak ingin melihat sekelilingnya, mungkin hanya merasakan rasa sakit yang teramat sangat dari dalam hatinya. Meski hubungannya dengan Meta baru sebentar, Haidar sudah sangat mencintai gadis itu. Ia merasa bisa mengikhlaskan kepergian Sofia dulu juga kekecewaannya terhadap mendiang istrinya terdahulu yang tidak ia ketahui. Tapi nyatanya kehilangan Meta malah memperparah lukanya, membuatnya seakan menjadi pria terlemah saat ini. Ia tidak menyangka kehilangan Meta malah membuatnya seakan kehilangan arah. Ia terlalu berharap dengan hubungan singkatnya nanti bisa berlanjut ke hubungan serius, menjadikan Meta istri sekaligus pengganti Sofia di hatinya.

Haidar jadi teringat begitu banyak dosanya pada Shanum yang juga mantan istrinya. Ia terlalu banyak bersikap dzolim pada Shanum sampai membuat wanita itu selalu merasakan tekanan dalam batinnya. Sampai semua perlakuan Sofia terhadap Shanum pun Haidar seakan menutup mata. Penyesalannya semakin mendalam saat menyadari kebahagiaan Shanum bukan pada dirinya meski ia mencoba untuk membahagiakan mantan istrinya itu dulu. Haidar mengira ini pasti karma untuk dirinya dan segala kesalahan yang ia perbuat di masa lalu. Ia siap menerimanya jika memang hal ini harus ia lewati karena kesalahannya sendiri.

"Mas, Mas Haidar baik-baik aja?" Suara Shanum membuat Haidar mendongakkan kepalanya dan menatap wanita yang pernah menjadi istrinya selama beberapa bulan itu.

Tiba-tiba Haidar beranjak dari tempatnya dan berlutut di hadapan Shanum, membuat wanita itu terkejut sampai memundurkan langkahnya." Maafin aku, Num. Maafin kesalahan aku dulu yang mengabaikan kamu."

"Mas. Jangan begini," ucap Shanum yang tak enak hati. Apalagi sekarang mereka jadi tontonan di taman rumah sakit yang lumayan ramai ini. Shanum melirik sekilas ke Keanu yang hanya mengangguk kecil seolah membiarkan Haidar bertindak seperti itu.

"Maafin kesalahan aku. Aku udah banyak dosa selama jadi suami kamu dulu. Sampai sekarang ketika aku sadar dengan pentingnya kehadiran seseorang, Allah seakan gak merestuinya. Aku tahu ini semua karena kesalahanku. Tolong maafin aku. Doakan biar semua kehidupanku bisa lancar. Maaf karena dosaku terlalu banyak pada kamu, Num."

Tanpa sadar Shanum menitikkan air matanya. Bagaimana pun juga ia masih sangat mengingat rasa sakitnya dulu saat diabaikan suaminya sendiri sampai rasa itu akhirnya kian hampa dan malah mencintai pria lain. Shanum sadar ia juga banyak kesalahan. Sekarang Shanum sudah merelakan segala kejadian dalam pernikahannya dulu dan membiarkannya menjadi kisah masa lalu. Ia tidak ingin luka di masa lalunya menjadi penghambat kebahagiaannya. Nyatanya masa lalunya malah seakan menjadi penghambat untuk kebahagiaan Haidar, mantan suaminya." Shanum sudah memaafkan Mas sejak dulu," ucapnya sembari membantu Haidar berdiri. Pria itu masih tertunduk di depannya." Mas harus kuat. Cobaan yang Mas hadapi bukan hukuman dari Allah. Itu hanya salah satu rintangan untuk Mas hadapi. Kalo pun Mas dan Meta belum berjodoh, mungkin memang jodoh Mas ada di wanita lain yang InsyaAllah lebih baik untuk Mas. Jangan hukum diri Mas sendiri. Mas harus kuat seperti sebelumnya."

Haidar perlahan mengangkat wajahnya dan menatap Shanum." Mungkin memang belum saatnya aku memulai kehidupan baru."

Shanum tersenyum mengerti." Menikahlah saat kamu siap, bukan saat kamu merasa tertinggal dengan kawan-kawanmu yang lain. Jodoh Mas pasti ada hanya belum Mas temui saja. Lebih baik Mas memperbaiki diri Mas sendiri, dengan begitu jodoh Mas di sana juga memperbaiki dirinya dan insyaAllah kalian akan bertemu di saat yang tepat."

Haidar tersenyum getir, baru menyadari kedewasaan wanita di depannya. Bahkan setelah semua rasa sakit yang dia rasakan, Shanum tetap ikhlas menjalani kehidupannya tanpa pernah mengeluh sedikit pun. Sampai-sampai dia bisa menemukan kebahagiaannya sendiri. Jauh lebih baik dari dirinya.

Keanu pun akhirnya maju dan memeluk pundak Haidar demi menguatkan sahabatnya itu. "Kalo Meta bukan jodoh lo, masih ada ikan di laut kok."

Haidar mendelik ke arah Keanu, "gue nyari jodoh bukan mau mancing!"

Keanu tertawa geli. Perlahan orang-orang pun bubar meninggalkan mereka bertiga di tengah taman.

Shanum hanya tersenyum melihat Haidar dan Keanu yang sibuk bertengkar mulut seperti biasa. Wanita itu kemudian melirik sekilas ke arah lobby rumah sakit, Abizar tampak berdiri di sana dan tersenyum ke arahnya. Shanum pun akhirnya menghampiri pria itu yang sejak pagi sudah sibuk dengan operasi usus buntu salah satu pasiennya. "Mas. Udah selesai?"

Abizar mengangguk. "Iya. Baru selesai operasi eh ngeliat drama mengharukan," ucapnya.

Shanum mengerucutkan bibirnya, "jangan begitu. Mas Haidar lagi galau tau."

Abizar tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Shanum dengan lembut. "Iya iya. Semoga dia bisa mendapat yang terbaik ya."

"Aamiin."

"Ya udah Mas siap-siap dulu nanti kita pulang bareng ya."

Shanum pun mengangguk lalu ia memilih untuk kembali ke ruangannya sementara Haidar dan Keanu tampak masih mengobrol di taman.

"Iya. Pada akhirnya Meta akan dijodohkan oleh orangtuanya. Mereka kayaknya takut jika Meta terus berhubungan sama gue yang cuma duda ini," ucap Haidar dengan nada putus asa setelah Keanu memaksanya untuk bercerita.

Keanu menghela nafas. Tak menyangka kisah cinta sahabatnya akan sepelik ini. Ia pikir semua akan berjalan lancar. "Terus lo gimana?"

Haidar mengedikkan bahunya, "mungkin gue harus melupakannya. Gue gak mungkin memaksakan hubungan ini. Restu orangtuanya aja gak dapet." Ia terlihat sangat putus asa dan mencoba ikhlas dengan hal ini.

Keanu menepuk-nepuk pundak Haidar, berusaha menguatkan sahabatnya. "Tenang. Nanti gue kenalin lagi sama cewek."

Haidar berdecak. Bahkan di saat seperti ini Keanu masih saja bergurau. "Gak deh makasih! Gue cari sendiri aja yang mau nerima gue apa adanya."

Keanu tergelak. "Iya deh iya. Gue yakin lo bisa nyari calon istri yang baik kok. Jangan salah pilih lagi ya."

Haidar mendengus kasar, "mudah-mudahan aja. Gue juga capek kalo salah pilih terus. Gue kan ingin menikah dengan jangka panjang dan punya partner seumur hidup."

"Mungkin jodoh lo belum lahir, Dar. Atau masih sekolah. Anggap aja begitu."

"Sialan!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status