Share

9 | Semakin Banyak

Rara tidak mau bertindak implusif dengan melabrak atau semacamnya. Dia mencoba berpikiran positif, bahwa yang dilihatnya siang tadi adalah hal wajar. Pasalnya wanita itu mengenakan seragam kantor. Mereka pasti rekan kerja, dan buku yang dibeli oleh wanita itu sudah tentu untuk pria lain. Ya, tebakannya pasti benar. Penggemar karya Gibran Effendi sudah meluas dan bukan hanya Abi saja.

Tapi... kenapa suaminya tadi harus sampai bohong saat Rara tanya sedang ada di mana? Jujur bisa, kan?

"Mbak Rara, makasih loh. Si kecil nyemilin terus."

Tetangga sebelah datang ke rumah guna mengembalikan wadah puding. Kemarin dia sengaja bikin banyak puding untuk bagi-bagi ke tetangga sekitar. Bagaimana pun juga Rara dan Abi adalah pendatang, dan lumayan sebagai tanda perkenalan biar ada silaturahmi.

"Kakaknya Mbak Rara mana, nih?" Tanya ibu itu sambil kepalanya celingak-celinguk ke dalam rumahnya.

Hah? Kakak?

"Saya anak sulung, bu. Ada adik 1, tapi nggak tinggal di sini." Jawab Rara polos.

"Masa? Yang ganteng banget itu emang bukan kakaknya Mbak Rara?"

Kemudian dia cengegesan sendiri setelah tahu siapa makhluk yang disebut 'ganteng banget' itu. "Dia suami saya, bu. Bukan kakak."

Mata si ibu membulat, nampak shock. Wajar saja sebenarnya karena Rara ini mukanya masih baby face, tubuhnya juga mungil, dan tidak terlihat sama sekali kalau habis melahirkan kurang dari 10 hari yang lalu. Sementara di mata ibu tetangga, Abi sudah terlampau dewasa. Mungkin itulah penyebab dia terkaget-kaget. Perbedaan umur mereka memang sedemikian kentara.

"Waduh, maaf. Saya nggak tau. Dikira adik-kakak."

"Iya bu, gapapa."

"Tadinya mau saya kenalin ke adik saya. Ternyata sudah berkeluarga toh. Sekali lagi maaf ya, Mbak Rara."

Rara mengangguk saja dan ibu tetangga pun pamit. Rara segera memasukan wadah puding ke rak dapur, dan mendapati Tia tengah asik berbicara melalui ponselnya.

"Ibu seneng tahu kamu ternyata kerja di Jakarta..... Kapan-kapan pokoknya harus main ke rumah Abi. Ibu bosen.... Iya memang ada menantu, tapi bisanya bikin ibu kesel terus...."

Suara Tia terdengar keras, seolah sengaja agar Rara mendengar pembicaraannya. Dia menghela nafas dalam dan coba meredakan emosi yang tertahan. Kalau bisa dia ingin sekali berteriak sekuat tenaga.

"Ibu tadi telfonan sama mantan tunangannya Abi." Jelas Tia tiba-tiba.

Tunggu, Abi pernah tunangan? Kenapa tidak pernah cerita ke Rara?

"Oh iya, bu." Balasnya sebab entah harus memberikan respon apa. Dia sadar tujuan Tia sebatas ingin memanasinya saja. Saat Rara akan masuk ke kamar, Tia kembali berbicara dengan kalimat yang super pedas.

"Marine ini anaknya cantik, pernah ikut ajang putri daerah, dan pintar. Lulusan S2 di UGM. Kalau ibu bandingin kamu sama Marine itu kayak bumi langit. Kalian beda level, Ra."

----

Rara memandangi cermin cukup lama sebelum akhirnya terdiam selama lima belas menit terakhir. Kaus yang dia kenakan diangkat, menunjukan ada bekas sayatan tepat di bawah perutnya. Panjangnya sekitar 4-6 inchi dan ya, ini terlihat mengerikan. Rara juga menyadari bentuk tubuhnya tidak lagi bagus seperti dulu. Lalu secara pendidikan pun dia cuma lulusan SMA, tidak kuliah apalagi berharap sampai jenjang strata 2.

Cantik dan berpendidikan.

Itulah penilaian Rara terhadap mantan tunangan Abi. Dia bahkan belum pernah bertemu dengan perempuan itu, namun rasanya sudah kalah telak duluan.

Airin sedari tadi menangis di atas kasur. Anaknya lapar ingin ASI, namun tak Rara hiraukan. Rara justru duduk di depan meja riasnya dan melamun. Sejenak terlintas di pikirannya, jika saja Rara tidak hamil, akan seperti apa hidupnya sekarang? Kemungkinan besar sedang nonton bioskop bersama teman-teman kuliah, atau berfoto di cafe-cafe cantik untuk di upload di sosial media.

Ah, sosial media. Dulu Rara sering menerima endorse, namun semenjak ketahuan hamil dia enggan membuka sosial medianya. Terakhir banyak hujatan yang Rara terima, sebelum Jasmine memilih menutup kolom komentar pada Instagramnya.

Ya, kehidupan Rara banyak berubah, dan dia rindu hidupnya yang dulu.

"Ra, itu Airin nangis. Suaranya kedengeran sampai teras depan."

Itu suara Abi. Suaminya betul datang terlambat, pukul 10 malam. Apa Abi menghabiskan waktu dengan wanita di toko buku itu? Begitu Abi akan melarikan jarinya ke wajah Rara untuk memberi kecupan, dia terlebih dahulu menepis. Rara bangun dari duduknya untuk menidurkan Airin.

Abi melayangkan tatapan penuh tanya. Ada apa dengan istrinya?

"Kamu kenapa nggak mau mas cium?"

Hening. Hanya ada kecapan dari bibir mungil Airin. Abi juga mengingat-ingat apa saja yang sudah dia perbuat seharian ini hingga Rara menghindar.

"Apa mas ada salah sama kamu?" Tanya Abi seraya mendekati kasur. Dia menatap punggung Rara yang miring ke sisi kiri guna menyusui Airin. "Kamu marah karena mas nggak nemenin kamu ke dokter ya, Ra?"

Semula Rara berharap dapat bersikap seperti biasa. Namun setelah Abi ada di hadapannya, dia gagal. Begitu banyak yang mengganggu pikirannya; tentang mantan tunangan Abi, wanita di toko buku, dan masa depan Rara yang tidak jelas arah tujuannya. Dadanya sesak karena semuanya dia pendam seorang diri.

"Cerita, Ra. Mas nggak tahu apa permasalahannya kalau kamu tetap diam gini."

Selepas Airin terlelap, Rara mengambil posisi duduk dan memerhatikan bagaimana kepala Abi tertunduk. Suaminya perlahan mendongak, sebelum mata mereka akhirnya bertemu.

"Ra---"

"Boleh aku liat isi tas kerjanya?" Potong Rara.

Kedua alis Abi naik, terlihat ragu sejenak. "Sebentar mas ambilkan."

"Keluarin semuanya."

Abi menurut sekalipun tidak paham apa maunya Rara. Di kasur mereka sudah tercecer barang-barang; dari mulai laptop, dompet, dokumen berkas sampai satu buah novel karya Gibran Effendi yang masih terbungkus rapi. Setelahnya Rara memilih berbaring dan memejamkan mata.

Untuk sekarang Rara hanya ingin tidur.

---

NOTE:

Visual Abi itu Sehun EXO. Buat yang belum tau bisa cus google. Jadi nggak usah diragukan lagi pas tetangga mereka bilang kalau Abi ganteng banget🤣

Yuk baca ceritaku yg lain❤

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sherin Eyin
ceritanya si abi selingkuh apa gimana deeehh
goodnovel comment avatar
Murni Aty
kpn upnya nih yhor?
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status