Elliona saat ini sedang membasuh tangannya dan segera mengoleskan hand sanitizer ketelapak tangannya
“Cih sialan, laki- laki tua itu berani sekali mencium tangan mulusku ini. Menjijikkan” umpat Elliona yang terlihat kesal karena dengan lancangnya pelanggannya itu menyentuh bahkan mencicipi bagian tubuhnya
Elliona melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi, namun belum sempat lahkah kaiknya berada diluar seseorang menutup jalannya dengan tubuh tegapnya yang bersandar pada sisi pintu.
“ KAU ?” pekik Elliona “Cih, kau lagi rupanya pria kutub” ucap Elliona sengit
Sedangkan seseorang yang disebutnya pria kutub masih tidak bergeming ditempatnya, ia justru menelusuri garis wajah wanita yang ada didepannya ini dan kemudian mengeluarkan seringai setan miliknya
“Hallo Nona, kita bertemu lagi !” ucap William dengan mengedipkan satu matanya bermaksud untuk mengoda Elliona “Bukankah ini sebuah takdir yang menarik” lanjutnya kemudian dan menegakkan badannya dengan satu tangannya berada di saku
“Cih, aku bertemu denganmu bukanlah takdir yang menarik Tuan. Namun ini adalah sebuah kesialan” sengit Elliona sambil melipat tangannya di depan dada. Membuat sesuatu bagian tubuhnya sedikit menyembul karena gaun hitam yang dipakainya memiliki belahan dada rendah
William meneguk ludahnya pelan, ketika ia melihat objek yang mampu membangkitkan gairahnya saat ini juga “Sialan, wanita ini benar- benar berbahaya” ucapnya dalam hati
“Apa kau bilang kesialan ? Ck, justru kau harus bersyukur bertemu denganku Nona !! Banyak wanita yang berlomba-lomba hanya untuk sekedar melihat wajah tampanku”
“Itu hanya wanita bodoh Tuan, dan sayangnya aku tidak peduli dengan rupa wajahmu. Aku bukan wanita yang hanya menyukai paras” ucap Elliona dengan nada merendahkan
“Aku tahu apa yang kau sukai Nona” ucap William dengan cepat, lalu dengan sekali gerakan ia menarik salah satu tangan Elliona untuk mendekat padanya. Tarikan William membuat Elliona bergerak maju dan beruntung salah satu tangannya membentur dada bidang William sehingga ia masih bisa menahan berat tubuhnya untuk tidak langsung menabrak tubuh tegap milik William
Elliona bisa merasakan deru nafas pria ini menerpa kulit halus wajahnya sehingga membuat tubuhnya sedikit meremang
William semakin memajukan wajahnya dengan menatap Elliona tanpa kedip, sedikit memeringkan wajahnya dan bibirnya tepat berhenti di samping telingan Elliona
“UANG...yang kau gilai adalah uang Nona” ucap William dengan kembali menurukan wajahnya dan mengecup leher jenjang milik Elliona
Dengan segera Elliona mendorong tubuh William untuk menjauh darinya “Brengsek..jangan sekali- kali kau menyentuhku dengan mulut kotormu itu ..Bajingan !!” sentak Elliona merasa tidak terima dengan perlakuan William
Sedangkan William hanya terkekeh menanggapi reaksi wanita didepannya ini
“Mari kita buat kesepakatan Nona, bercintalah denganku dan kau tinggal menulis berapa nominal yang kau butuhkan” ucap William dengan percaya diri
“Ckkk.. mimpi saja kau bajingan, jika kau sekaya Donal Trump aku akan mempertimbangkannya” ejek Elliona
“hahaha.. bahkan Bill Gates saja masih berada dibawahku Nona !.. Facebook bahkan Google, CEO mereka adalah anak buahku” ucap William dengan mengeluarkan sesuatu di balik saku jas mahalnya
“Baca ini baik- baik” ucap William sambil menyerahkan sebuah kartu nama berwana gold pada Elliona.
Elliona mengambilnya dan membacanya dengan seksama, tak berapa lama matanya membulat sempurna. Kartu nama tersebut tertulis
CEO Luxury Gold Corporation
Name : William Andersson Kim
Born : New York, 30 Desember 1992
Sialan, benarkah dia William Kim ? pengusaha muda terkaya sedunia ? bahkan Bill Gates saja masih berada dibawahnya. Elliona menelan ludahnya kasar, ia tidak tahu ini kesialan baru atau sebuah keberuntungan untuknya.
“Berhentilah terkejut seperti itu LiOn sayang. Kau adalah wanita yang sangat beruntung aku sampai mengeluarkan kartu namaku seperti ini” ucap William sambil mengusap pipi halus pelan
“Jika kita bertemu lagi pastilah kau ditakdirkan untuk menghangatkan ranjangku” desis William yang kemudian dengan cepat meraup bibir Elliona dan melumatnya sedikit kasar.
Ciuman tiba- tiba itu berlangsung cepat, William masih waras jika wanita yang ada didepannya ini tidak suka sebuah pemaksaan meskipun sesuatu mendesak ingin dipuaskan dibawah sana.
Dengan cepat ia mengakhiri dan tersenyum nakal kearah Elliona dan meninggalkan wanita itu tercengang dengan kejadian ini sendirian
“Cepat siapkan aku satu jalang untuk malam ini Vernon Smith” ucap William pada panggilan teleponnya.
****
“Ahh...Ohh...Ahh”
“enghh..Tu..tuan..engh”
“ Lebih cepat tuaan..ah..ah”
“yeah..ahhh..disitu Tuan.. ahh.. ahh...Arrgghhhhh” teriak seorang wanita yang saat ini telah mencapai kenikmatan duniawi entah ini merupakan pelepasan keberapa kalinya dalam semalam ini.
Belum sempat ia bernafas dengan lancar, rambut merah muda bergelombang miliknya ditarik kuat oleh seseorang yang ada dibelakangnya, yang tak lain adalah orang yang ia sebut dengan Tuan
“Siapa yang menyuruhmu berhenti, jalang sialan !! Aku masih belum puas..brengsek !!” maki orang itu yang tak lain adalah William Kim. Dengan cepat William membalikkan posisi jalang sewaannya itu dengan menjadi menungging dan dengan cepat ia memasukkan benda panjang kesayangannya melalui belakang tubuh jalang itu dan segera menghentakkan miliknya dengan keras dan cepat.
Gairah malam ini benar- benar diluar kendalinya, hanya dengan sekedar berciuman dengan LiOn membuat adik kecilnya menegang hebat bahkan terasa nyeri meminta untuk segera dipuaskan. Aroma wangi jasmine yang keluar dari wanita itu benar- benar membuatnya pening, terlalu memabukkan. Sempat ia berpikir untuk bersolo karir saat dalam perjalanan menuju hotel, jika kewarasannya tidak memperingatkan.
Sialan !! Mengingat wanita itu membuat gairahnya semakin menggelora. William memompa adik kecilnya semakin bersemangat, ia tidak peduli jika jalang dibawahnya ini kelelahan, pingsan ataupun mati sekalipun.
“Brengsekk kau LiOn, aku bersumpah akan membuatmu menghangatkan ranjangku dan membuat malam yang panas bersamaku” tekad William dalam hatinya
••••
Elliona melepaskan kacamata khusus yang ia pakai, meletakkan peralatan yang ia gunakan pada tempatnya. Kemudian melepas sebuah earphone yang ia gunakan. Mengambil handuk kecil yang tergantung di dekatnya, menyeka beberapa tetes keringat yang keluar dari dahinya.
Kemudian ia berjalan keluar menuju arah dapur memuat cokelat dingin kesukaannya, bisa dikatakan ia penggila cokelat dingin. Belum sempat ia meneguk cokelat dinginnnya, saat ia berbalik ia di kejutkan dengan seseorang yang tiba- tiba ada dihadapannya
“Ah.....” pekik Elliona
“Jessica, bisakah kau tidak muncul tiba- tiba !? Beruntung cokelat dingin tidak berakhir di ” omel Elliona yang masih menormalkan rasa keterkejuatannya.
“Mian Elli..”
“Ah bolehkah aku memintanya ?” tunjuk Jessica dengan matanya kearah cokelat Elliona. Mau tidak mau Elliona memberikannya pada Jessica, kemudian ia mengambil gelas yang lain dan cukup menuangkan air putih saja dan meminumnya.
“Ahh..terimakasih Elli..Cokelat ini membuat energiku kembali”
“Kau baru pulang pagi ini ? Tak seperti biasanya ..Heyy, kenapa bisa ada kantung mata sebesar ini dibawah matamu ?” selidik Elliona yang merasa aneh dengan temannya ini sambil menelisik penampilan Jessica yang cukup berantakan. Bahkan rambutnya yang biasanya rapi kini terkesan seperti burung merak
“Asal kau tahu saja Elliona..pelangganku kali ini benar-benar liar. Dia benar- benar menyiksaku seperti orang kerasukan, bahkan aku tidak diberi kesempatan istirahat setelah pelepasan dan kami tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu” ucap Jessica dengan mata lelahnya
“APA ? ... Cih, dasar pria keparat” maki Elliona yang mendadak darahnya mendidih
“Ck, kau benar Elli ! Tapi miliknya benar- benar memuaskanku. Dia benar- benar membuatku mabuk kepayang...uhh.. so sexy...bahkan mendengar desahan suara seraknya benar- benar membuatku lupa diri” kini mata Jessica yang awalnya memancarkan raut kelelahan mendadak menjadi berbinar- binar seperti ini, membuat Elliona bergidik ngeri.
“Cih, aku menyesal mengasihi dirimu dan memberikan cokelat dinginku, sialan”
Jessica hanya mengerucutkan bibirnya dan mendesah kecewa “Sayangnya ia tidak akan memakai jasaku lagi, ia hanya akan bercinta satu kali dengan jalang. Kemudian akan membuangnya seperti barang bekas. Bahkan, selama kami bercinta ia tidak mengizinkanku untuk menyentuh tubuhnya sama sekali. Padahal aku ingin sekali menyentuh roti sobek milik pria panas yang sialan tampan itu”
“Pffttt...woahahaha...lalu kau hanya dianggap seperti boneka olehnya !!?” Elliona tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan teman serumahnya ini. Tawa Elliona yang cukup keras membuat beberapa orang yang tinggal dirumah itupun ikut terbangun tak terkecuali Clara.
Ya, rumah yang Elliona tinggali adalah sebuah rumah untuk para pelacur malam. Rumah ini memang atas nama miliknya namun penghuni rumah ini adalah beberapa pelacur yang ia temukan dijalan, terkapar mengenaskan akibat kasus pemerkosaan bahkan ada yang ingin melakukan bunuh diri. Ia menyelamatkan mereka dan menampung mereka semua dalam rumah ini. Mereka sendiri yang memilih jalan hidup untuk menjadi wanita penghibur, Elliona tidak pernah memaksa mereka semua untuk menjadi jalang.
Ia juga bukan merupakan seorang mucikari, ia tidak pernah meminta uang seperserpun dari mereka semua. Kenapa harus meminta ? ketika ia bisa dengan mudah mendapatkan uang secara cuma- cuma ? Tuhan memang sangat baik padanya menciptakan dirinya menjadi sesempurna ini. Cantik, menarik dan menggoda, dan ia ..Cerdas. Ah..ia harus lebih bersyukur banyak- banyak tentang anugrah Tuhan untuknya ini.
Semua penghuni rumah ini adalah wanita penghibur tak terkecuali dirinya namun tidak untuk Clara. Sahabatnya ini memilih berdiam diri di dalam rumah dengan bermodal komputer untuk bermain game sepuasnya, ck wanita itu benar- benar seorang maniak game. Dan Clara bukanlah bagian dari orang- orang yang ia temukan, namun ia sudah bersama Elliona sejak awal
Jika kalian bertanya dimana orangtua mereka dan apakah orangtua mereka tidak tahu perbuatan mereka ? Ck, tentu saja Elliona dan Clara pandai menyembunyikan semua ini dari kedua orangtua mereka. Beruntung, orangtua mereka tidak tinggal di New York melainkan di New York, Korea Selatan tempat dimana mereka berdua dilahirkan
“Ada apa ini Elliona “ ucap seseorang yang muncul dari arah kiri Elliona dan Jessica
“Eoh..Kak Poppy, Chloe, Olive dan Clara lihatlah Jessica Swan. Penampilannya kacau setelah digagahi oleh seorang pria panas sampai pagi yang sayangnya ia hanya menganggapnya sebagai boneka saja ..pfftt..haha” ucap Elliona yang masih terkikih geli dengan temannya ini
Semua orang yang mendengar penjelasan Elliona ikut tertawa mengejek Jessica, sedangkan Poppy sebagai orang yang tertua hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.
“Yaakkk...Elli kau membuatku malu eoh” ucap Jessica sebal dan memicingkan matanya kearahnya Elliona, sedangkan Elliona justru menjulurkan lidahnya membuat Jessica semakin kesal dan malu dibuatnya saja
“Dengan siapa kau bercinta Jessica ?” tanya Poppy tiba- tiba
“X-Man”
Semua orang yang tadinya ikut tertawa mendadak bungkam mendengar jawaban padat dan singkat dari Jessica, namun tidak dengan Elliona yang sedari tadi masih terkikih“DIAM ELLI !!” sentak Poppy, membuat Elliona mau tidak mau terdiam dengan perasaan sedikit kesal. Memang siapa X-Man itu ? hingga membuat wanita jalang dirumahnya terdiam dan terkejut seperti ini“Be..benarkah i
Dua orang yang saat ini berada di ruang tamu kembali di kejutkan dengan Elliona yang tampak santai berjalan dari arah kamar Poppy ke lantai atas menuju kamarnya. Ya, lantai 2 adalah milik Elliona, semua ruangan yang ada di lantai itu adalah miliknya. Dan yang hanya bisa menaiki tangga itu hanyalah dirinya dan juga Clara.Namun mereka lebih dikejutkan kembali dengan sosok William yang sedikit berantakan dengan nafas yang sedikit tidak beraturan
βKau gila William Kim?β pekik Vernon yang saat ini nampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bosnya itu. Sedangkan William hanya mengedikkan bahunya tak peduli, sedari tadi ia hanya sibuk memandangi ponselnya saja
Elliona saat ini ingin sekali berontak namun apalah daya, berendam cukup lama juga membuatnya mulai lapar. Meskipun ingin sekali ia menyumpal mulut pria gila ini dengan batu namun ia hanya bisa terdiam dengan hati yang dongkol. Namun tiba- tiba ia teringat sesuatu
Elliona terus berlari dengan langkah yang cukup tertatih menghindari William yang tengah mengejarnya, hampir saja ia mengapai pintu yang diyakininya pintu keluar namun tiba- tiba ia merasa tubuhnya diangkat oleh seseorang.
Elliona saat ini sedang mencoba menikmati tidur nyenyaknya, entah sejak pria itu keluar dari kamarnya ia tidak mengunjunginya lagi kecuali seorang pelayan wanita paruh baya yang mengantarkan makanan untuknya. Mengunjunginya ? Ck, apa yang kau harapkan Elliona Lim. Bodoh! makinya pada dirinya sendiri. Seharusnya kau bersyukur karna pria gila itu tidak menemuimu dan kau bisa tenang menikmati malam i
30 menit berlalu sejak kejadian dimana Elliona dipaksa harus menidurkan adik kecil William karna permainan bodoh itu. Dan ini sudah menjukkan pukul 22.30 malam, namun mata Elliona masih belum bisa terpejam.
Mata William membulat melihat wanitanya sedang berada dipelukan laki-laki yang ada didepannya ini. Ia menggeram marah, sialan ! berani sekali laki- laki ini menyentuh miliknya, terlebih ia mendengar ungkapan rindu yang pria itu lontarkanBugh