Liam terus memberikan ciuman yang penuh gairah kepada Joly, tangan Liam dengan pelan yang berada di pinggul Joly mengangkat pinggang wanita itu dan menaikannya ke meja makan. Lalu Liam semakin merapatkan tubuh mereka, dan membuat Joly semakin melebarkan kakinya memeluk lelaki itu dengan kakinya.
Joly membelai dada Liam yang sudah terbuka kancing-kancing bajunya dan kedua tangannya mulai turun untuk membuka kaitan celana Liam yang sudah tidak menggunakan ikat pinggang. Liam memundurkan tubuhnya sedikit untuk melihat tindakan istrin
Liam keluar dari klub malam saat jam menunjukan pukul satu malam, masih terlalu cepat untuk meninggalkan tempat itu, namun ia ingat bahwa Joly pasti akan kawatir dan cemas jika ia kembali lebih larut dari ini. Liam mengendarai mobilnya menembus kota yang masih ramai dengan kecepatan sedang. Ia cukup lega karena bisa sedikit berbaikan dengan Toni dan lelaki itu sudah tidak banyak menuntut dan berusaha l
Joly memandang wajah Liam yang lebih tinggi darinya, dari wajah itu Joly tidak melihat sedikitun rasa bersalah karena telah berbohong dan berkhianat, apakah lelaki yang dua tahun telah ia nikahi ini begitu ahli menyembunyikan hubungan gelapnya selama ini.. Joly mendorong tubuh Liam saat lelaki itu lengah sehingga menciptakan jarak yang cukup untuk Joly keluar dari kurungan lengan Liam. “Bisakah kita mengakhirinya sekarang, pintu keluarnya di
Liam memasuki kantor dengan suasana hati yang sangat buruk, wajah dingin dan aura hitam yang keluar dari sekitarnya membuat orang-orang di sekitarnya mengalami panas dingin terhadap situasi tegang dan mencekam yang terjadi. “Berikan datanya!” Perintah Liam dingin saat bertemu dengan Toni di lorong yang akan menuju ruang rapat mereka.
Alex mendatangi kantor milik wanita yang menarik hatinya itu, sudah hampir satu bulan Alex tidak bertemu dengan wanita itu sejak ia menerima revisi rancangan iklan untuk hotelnya. Wanita itu sudah memperbaiki semua seperti yang Alex harapkan dan sudah memberikan persetujuannya dengan konsep agar proses pegambilan gambar iklan dapat di mulai. Alex berharap bahwa pengambilan gambar itu akan di pantau oleh Joly sendiri sesuai rencananya sehingga ia b
Hembusan nafas Liam terasa hangat menyentuh tengkuk Joly, membuat Joly semakin meringkuk di dalam pelukan Liam yang memeluknya dari belakang. Liam tahu bahwa Joly belum tidur untuk itu dia semakin merapatkan tubuhnya kepada wanita itu.Liam tahu bahwa Joly memiliki bagian sensitif di tengkuk dan ujung telinganya, untuk itu ia mempermainkan wanita yang berpura-pura tidur itu, dengan menghembuskan nafasnya untuk mengoda istrinya yang berpura-pura tidur itu.
Flashback“Ada apa dengan Joly kenapa ia bisa melakukan ini dan meminta berpisah tiba-tiba? Apa yang telah membuatnya melakukan ini kepadaku?” pikir Liam.
Alex memasuki sebuah aula salah satu hotel mewah di Italy, sebuah hotel yang mengusung konsep Eropa klasik. Alex ingat bahwa awal-awal dulu saat ia memutuskan untuk mengurus perusahaan, daddynya memberikan ujian yang harus Alex lewati, Daddynya memerintahkan Alex agar memulai dari bawah, bukan sebagai seorang yang sudah memegang jabatan tinggi.Awalnya Alex sempat kesal dengan daddynya itu, yang memintanya melakukan per
Joly terbelalak mendengar ucapan lelaki di depannya yang mengatakan jika ia menyukai Joly, dan secara tidak langsung mengakui bahwa semua perbuatannya selama ini adalah hanya untuk dekat dan menganngu Joly. “Apa kau gila!?” Bentak Joly marah, merasa terhina. Mungkin lelaki di depannya ini mengira bahwa Joly adalah wanita yang dapat di permainkan sesuka hati dan menganggap Joly adalah wanita yang mau melakukan hubungan gelap.