Joly memandang wajah Liam yang lebih tinggi darinya, dari wajah itu Joly tidak melihat sedikitun rasa bersalah karena telah berbohong dan berkhianat, apakah lelaki yang dua tahun telah ia nikahi ini begitu ahli menyembunyikan hubungan gelapnya selama ini..
Joly mendorong tubuh Liam saat lelaki itu lengah sehingga menciptakan jarak yang cukup untuk Joly keluar dari kurungan lengan Liam. “Bisakah kita mengakhirinya sekarang, pintu keluarnya di
Liam memasuki kantor dengan suasana hati yang sangat buruk, wajah dingin dan aura hitam yang keluar dari sekitarnya membuat orang-orang di sekitarnya mengalami panas dingin terhadap situasi tegang dan mencekam yang terjadi. “Berikan datanya!” Perintah Liam dingin saat bertemu dengan Toni di lorong yang akan menuju ruang rapat mereka.
Alex mendatangi kantor milik wanita yang menarik hatinya itu, sudah hampir satu bulan Alex tidak bertemu dengan wanita itu sejak ia menerima revisi rancangan iklan untuk hotelnya. Wanita itu sudah memperbaiki semua seperti yang Alex harapkan dan sudah memberikan persetujuannya dengan konsep agar proses pegambilan gambar iklan dapat di mulai. Alex berharap bahwa pengambilan gambar itu akan di pantau oleh Joly sendiri sesuai rencananya sehingga ia b
Hembusan nafas Liam terasa hangat menyentuh tengkuk Joly, membuat Joly semakin meringkuk di dalam pelukan Liam yang memeluknya dari belakang. Liam tahu bahwa Joly belum tidur untuk itu dia semakin merapatkan tubuhnya kepada wanita itu.Liam tahu bahwa Joly memiliki bagian sensitif di tengkuk dan ujung telinganya, untuk itu ia mempermainkan wanita yang berpura-pura tidur itu, dengan menghembuskan nafasnya untuk mengoda istrinya yang berpura-pura tidur itu.
Flashback“Ada apa dengan Joly kenapa ia bisa melakukan ini dan meminta berpisah tiba-tiba? Apa yang telah membuatnya melakukan ini kepadaku?” pikir Liam.
Alex memasuki sebuah aula salah satu hotel mewah di Italy, sebuah hotel yang mengusung konsep Eropa klasik. Alex ingat bahwa awal-awal dulu saat ia memutuskan untuk mengurus perusahaan, daddynya memberikan ujian yang harus Alex lewati, Daddynya memerintahkan Alex agar memulai dari bawah, bukan sebagai seorang yang sudah memegang jabatan tinggi.Awalnya Alex sempat kesal dengan daddynya itu, yang memintanya melakukan per
Joly terbelalak mendengar ucapan lelaki di depannya yang mengatakan jika ia menyukai Joly, dan secara tidak langsung mengakui bahwa semua perbuatannya selama ini adalah hanya untuk dekat dan menganngu Joly. “Apa kau gila!?” Bentak Joly marah, merasa terhina. Mungkin lelaki di depannya ini mengira bahwa Joly adalah wanita yang dapat di permainkan sesuka hati dan menganggap Joly adalah wanita yang mau melakukan hubungan gelap.
Liam melihat wanita yang kehilangan kesadaran karenanya, dokter mengatakan wanita itu mengalami demam dan juga kekurangan asupan gizi sehingga membuat tubuhnya lemah. Selain itu Joly memang memiliki riwayat tekanan darah rendah sejak dulu yang membuatnya cepat lelah. Setelah dokter memeriksa Joly, Liam terus duduk di samping wanita itu dan memikirkan semua yang terjadi di rumah tangga mereka beberapa waktu kebelakang, pernikahan yang hangat berubah menjadi dingin, kebahagian yang berubah menjadi kesedihan. Liam mengingat waktu sebelum Joly mengetahui rahasianya, wanita itu adalah cahaya hidup bagi Liam, membuat hari-hari Liam menjadi terang dan menyenangkan. Semua yang mereka lalui terasa tepat dan menghangatkan hatinya yang selama ini hampa tampa harapan. Kehidupa
Liam memandangi wanita yang masih tertidur di sampingnya, Joly menggunakan lengan Liam sebagai bantal untuk alas kepalanya. Wanita yang masih tidur itu terlihat sangat cantik dimata Liam, walaupun semalam Liam mengkomsumsi banyak alkohol namun ia bukanlah orang yang mabuk berat sehingga tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan semalam. Liam yang menyadari saat Joly membersihkan tubuhnya semalam, tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wanita itu. Liam mengambil kesempatan untuk mendaratkan ciuman di bibir wanita itu. Joly yang tidak menolak pangutan Liam di bibirnya, membuat Liam berani bertindak lebih jauh kepada Joly. Walaupun Joly tidak banyak bereaksi, namun bagi Liam itu sudah cukup karena Joly yang tidak menolaknya.&