"Ugh... Jack ya di situ baby."
"Seperti ini?" tanya Jack dengan suara parau saat memasukan jari-jarinya dalam inti Luna, wanita itu menutup matanya. Luna berhasil menggoda Jack dan sekarang Jack merasa terbakar dengan ramuan murahan yang berhasil Luna campurkan dalam minuman laki-laki itu.
"Ouh please. No please..." Luna mengeluh kecewa saat Jack malah mengelurkan jarinya. Wanita itu menatap bossnya kecewa. Apa-apaan ini? Kenapa Jack mempermainkan dirinya?
"Bukankah kau juga menginginkan diriku?" tanya Luna tanpa malu seperti seorang jalang murahan. Jack menatap lawannya dengan kabut gairah yang terlihat jelas di matanya, tapi apalagi yang ditunggu laki-laki ini? Luna sudah sangat siap sekarang?
"Pelan-pelan sweety. Tiger tidak akan senang, jika kamu langsung pada intinya. Tiger ingin dimanja terlebih dahulu." Goda Jack dengan memegang pucuk payudara Luna dan meremasnya. Awalnya ia memberi rangsangan ringan, tapi lama-lama Jack memeras
Salah jika Ilene berharap Moon ada di depannya? Aneh jika Ilene merindukab omelan jelek Moon. Kelainan bila Ilene lebih suka Moon membalas email dengan kata yang sangat tidak pantas bagi mata orang normal?Entah kenapa, Moon menghilang dan Ilene seperti tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu.Ilene merasakan lengannya dicolek-colek tapi ia menepisnya."Aelah Ai. Udah macam putus cinta aja. Udah di ACC juga tuh proposal, tinggal ngurus syarat ikut seminar." Ilene langsung menendang kembarannya. Keduanya sedang makan ice cream di kedai ice cream. Darris yang traktir ia lagi senang, dan sepertinya banyak hal yang bisa ia ceritakan. Walau rese Ilene sangat menyayangi kembarannya. Jika Moon dibaratkan nyawa ke sepuluh baginya, maka Darris nyawa ke dua bagi Ilene. Baiklah, Ilene bukan kucing."Kau tahu Ai. Net kembali, dan bahkan dia jadi dosen aku. Anjirrr, gila beningnya ngalahin Galgadot parah emang." Darris menggeleng, masih belum percaya i
"Ai! Ai tunggu!" pekik Kayvan. Ilene menarik napas panjang. Entah kenapa ia baru menyadari telah melakukan kebodohan. Tentu saja Moon akan mengejek dirinya. Tapi entah kenapa, ia terlalu berharap banyak pada Moon?Ilene berbalik. Jatuh lagi harga dirinya depan Moon. Si rese itu akan semakin memandang dirinya rendah."Kenapa?" Ilene menggeleng menyadari kebodohan dirinya untuk kesekian kali. Ilene akhirnya mengikuti Kayvan. Walau rasanya sudah tak nyaman. Ya ia bodoh, kenapa harus ke kecewa? Bukankah Moon juga mempunyai kehidupan pribadi? Kenapa ia yang heboh seperti cacing?"Mau ikut main nggak?" Ilene menggeleng. Gadis itu diam, saat melihat ke tiga cowok itu bermain bahkan sampai coret spidol di wajah. Ilene masih menganalisa Moon, tapi rasanya sulit sekali mendeteksi Moon, seperti Moon makhluk angkasa. Dasar makhluk astral!"Kalian nggak kerja?" Ke tiga laki-laki itu kompak menoleh padanya. Huh, yang mana Moon coba. Kenapa sulit sek
Tentang : BoyfriendDear Gigi Kelinci,If I was your boyfriend, I'd never let you goKeep you on my arm girl, you'd never be aloneI can be a gentleman, anything you wantIf I was your boyfriend, I'd never let you go, I'd never let you goTell me what you like yeah tell me what you don'tI could be your Buzz Lightyear, fly across the globeI don't never wanna fight yeah, you already knowI am 'ma a make you shine bright like you're laying in the snow burr*Bacanya jangan pakai nada.P.S : Saya seriusYour,Moon"Sedeng emang manusia satu ini kirim-kirim langsung nawarkan boyfriend. Bifrin. Hilih bacot!"Tentang : Bodo Amat 👹👹👹👹Hi Moon,Kamu makin tak jelas. Dan saya jujur malas melayani kamu.
Kesesatan bisa membawa seseorang menuju jurang gelap dan terperangkap selamanya di dalamnya dan tak ada yang bisa menyelamatkan dirinya.Ilene percaya jika ia sedang berada dalam kesesatan Moon tapi ia sendiri bingung bagaimana membuktikan atau tahu minimal tahu siapa dalang di balik layar. Si rese itu memang sok misterius.Ilene berlari tergopoh-gopoh tanpa memakai alas kaki. Berlari di atas pasir putih yang lembut, ia merasa seperti berada dalam film India kejar-kejaran di pantai hanya saja tak ada yang mengejarnya karena ia yang mengejar orang sekarang. Ilene merasa dibodohi, tapi sial sekali ia tak bisa membuktikan sedikitpun atau minimal ia punya bukti, Ilene kesal. Ia mengepalkan tangannya sambil memegang ponsel dan menggertakan giginya. Bisa saja Moon sedang menertawakan kebodohannya sekarang. Ilene menggeleng, tidak ia tidak bodoh ia cerdas bisa membuktikan Moon sekarang.Ilene berlari pelan mengatur napasnya dan melihat ke belakang,
"Kau lebih suka seks yang keras atau lembut?"Tangan besar Jack menjelajahi wajah cantik Luna. Laki-laki itu memegang bibir Luna yang sudah ia ikat tangannya di belakang. Ia suka menjadi budak seperti ini. Sebenarnya Luna ingin memilih mundur, tak jadi ia menaklukan Jack karena si iblis ini memang bukan tandingannya, tapi Luna seperti terjebak dalam labirin dan tak bisa kembali.Luna menatap Jack penuh permusuhan, sepertinya pertemuan-pertemuan mereka hanya diisi dengan seks—lebih tepatnya Jack yang memperkosa Luna. Terkadang Luna ingin meludah ke arah Jack, tapi ia tak berani, apa yang Jack bicarakan tidak main-main. Sekali Jack bicara menyakiti maka, akan ia lakukan.Jack berbalik dan membuka lemari besar berisi barang-barang untuk memuaskan kegilaan seksnya. Tiba-tiba, Jack mengambil sebuah tongkat panjang dan mengelus-elusnya. Luna tak yakin, ia bisa melaksanakan kali ini. Terkadang Jack menawarkan kekayaan dan juga memanjakan dirinya, tapi sa
Laptop dan Ilene adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Ibarat kompor dan kuali tak bisa berfungsi tanpa satu sama lain. Laptop sudah seperti separuh nyawa bagi Ilene, walau keseriusan dirinya menggarap naskah belum terlihat hasilnya tapi Ilene yakin ada saatnya ia akan menikmati semuanya.Hubungan Moon dan Ilene berjalan lebih intim. Moon tak serese dulu bahkan terlihat begitu care pada Ilene. Ilene adalah kaum hawa yang lemah dikit-dikit bawa perasaan. Walau belum melihat siapa dalang di balik layar, Ilene sudah jatuh cinta pada Moon. Katakan semuanya kekanakan dan konyol tapi itu yang Ilene rasakan. Dadanya membuncah bahagia saat berbalas email dari Moon. Atau saat ia galau ketika dalam satu jam saja Moon belum membalas email dari dirinya.Kopi Janji Manis, di sini Ilene berada. Ia menikmati cappucino dingin dan manis sambil melihat banyak kata-kata yang sudah ia susun. Ilene memang membutuhkan suasana baru, walau terasa lebih nyaman di kamar. 
Yang Ilene lihat, Aftar adalah sosok laki-laki yang lembut dan juga perhatian. Bagaimana laki-laki ini begitu tenang dan menjawab semua pertanyaan yang Ilene lontarkan.Keduanya tengah berjalan di pinggir danau, sebuah taman air yang menyediakan perahu jika para pengunjung ingin mengeliling danau yang sedikit panjang dan luas. Ilene hanya tersenyum dan berjalan berdampingan bersama Aftar. Terkadang Ilene berpikir, jadi kekasih Aftar tidak terlalu buruk. Walau hatinya masih condong pada Kayvan. Hanya saja, Kayvan tak pernah peka padanya."Sosok yang kamu kagumi itu siapa?" Aftar menoleh. Ilene tertegun, ia baru memperhatikan wajah Aftar lebih dekat, hidung mancung alis rapi yang hampir menyatu. Aftar seperti memiliki darah timur tengah. Wajahnya seperti orang Arab dengan rambut sedikit bergelombang, Ilene jadi teringat Jared. Laki-laki itu memiliki rambut yang bergelombang, hingga sering jatuh ke jidatnya."Aku suka B.J Habibie. Bagaimana beliau
Ilene dan Kayvan menertawakan kebodohan mereka. Hari ini, akhirnya mereka bisa eksperimen makanan bersama. Seperti yang Ilene inginkan, masak mie dengan susu full cream coklat. Mungkin bagi orang lain akan bikin enek, tapi kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya."Aku masukan susunya aja." Ilene yang tengah bersandar di pintu kulkas berwarna pink langsung mengangguk dan meneguk minumannya. Keduanya bereksperimen di dapur Kayvan.Dapur Kayvan lebih rapi dan tertata, mungkin Bunda Kayvan lebih rajin memasak di dapur. Bunda Ilene bukan orang yang terlalu berkutat di dapur, mau masak tinggal masak atau malas masak beli lauk. Ilene juga tak terlalu sering memasak di dapur walau ia bisa memasak apa saja.Setelah memasak mie dengan susu, Ilene ingin mempraktekan makanan yang lain. Walau harus menyalahkan estetika sebuah makanan tapi Ilene suka mencobanya. Mungkin ia bisa mencampurkan mie rebus dengan taburan meses coklat di atasnya. Kelihatannya meman