"Bunda, Ai nggak bisa. Ai mau sama Bunda aja." Ilene merengek pada Bundanya seperti anak kecil, dan menangis.
Pulang dari bulan madu Ilene langsung kabur ke rumahnya karena merasa gagal, merasa takut, dia sudah berusaha untuk mengalahkan rasa takut itu tapi berkali-kali gagal.
"Enakan jadi anak Bunda aja. Ai nggak siap jadi istri orang." Ilene jujur. Dia ingin menceritakan ketakutan yang terus menggerogoti dirinya, membuat dia tak bisa tidur dengan nyenyak. Ilene seperti dihantui mimpi buruk setiap waktu.
"Mana ada orang udah punya suami, ngadu-ngadu nangis kayak orang pacaran." Ilene berbalik melihat Darris yang menegurnya. Dulu dia bangga dan songong mengatakan ingin menikah, saat sudah terjadi dia menyesali hal itu.
"Huwaaaaaa, aku lebih baik kelahi sama kau daripada harus jadi istri orang." Ilene bangkit dan ingin memeluk Darris saat Darris sudah membentengi dirinya agar dipeluk Ilene.
"No. No! Haram pegang-pegang.
Ilene tersenyum malu-malu pada suaminya. Masih diliputi oleh rasa bersalah, takut, dan gagal, walau Bundanya telah meyakinkan jika semuanya baik-baik saja. Ilene bisa normal asal dia melawan ketakutannya sendiri dan dibantu terapi."Sini." Ilene tersenyum dan mendekati laki-laki itu. Bagaimana mungkin kamu merasa aneh dan asing dengan suami sendiri, apalagi merasa risih jika dia memegang kamu. Dengan perlahan Ilene mendekati Jared dan dengan rasa sayang yang penuh dia memeluk laki-laki itu. Ilene menutup matanya bersandar di dada laki-laki ini. Dia luar biasa, dia begitu sabar menghadapi sifat Ilene yang kekanakan. Ilene tahu, jika dia mendapatkan laki-laki lain dia sudah dipukul atau lebih parahnya lagi dicampakkan."Terima kasih." Ilene mengelus-elus dada Jared membentuk pola abstrak, walau gadis itu tak tahu jika laki-laki itu menahan dengan sekuat tenaga untuk tidak menerkam gadis itu. Jared begitu sabar, Jared bertahan dan sepertinya dia layak mendapat
She's become a Momma. A proud Momma for her twins.Ini adalah hari terbahagia Ilene, bukan hari-hari yang ia jalani kini hanya terisi dengan kebahagiaan. Kilas balik tahun sebelumnya saat dia menderita sebuah penyakit aneh yang membuatnya hampir menyerah dan sangat percaya diri. Tapi lihatlah kini, dia mengendong dua putri kembarannya ke rumah Nenek mereka.Candy dan Crystal memakai dress mini lucu berwarna putih dengan rambut kucir dua diikat ke atas. Setiap melihat kedua putrinya dia selalu menumpahkan air mata kebahagiaan. Dia terlalu bangga dengan anak-anaknya.Kedua bocah itu berlari menuju ke dalam rumah neneknya. Mereka sudah tahu, jadi paling semangat jika berangkat ke rumah Nenek, Nenek baik, Nenek sangat memanjakan mereka."Nenek!" teriak Candy dan Crystal kompak. Lihat? Ilene hanya bisa geleng-geleng sambil membawa kantung berwarna putih yang barusan ia beli buah untuk Bundanya. Setiap minggu Ilene ajak anak-anaknya ke r
"Buna, Kis kenapa?" tanya Candy sambil mendongak melihat ibunya.Ilene mengendong Candy menahan tangisnya, penyakit jantung Crystal kambuh membuat dia harus dilarikan ke rumah sakit. Ilene dan Jared sedang berusaha untuk mencari transplatasi jantung untuk Crystal namun saat ini belum juga dapat.Ilene menoleh ke belakang, tak kuat akhirnya menangis juga. Membayangkan Crystal yang kecil harus menderita seperti itu. Ilene tak ingin menangis di depan Candy membuat bocah itu terus bertanya dan mungkin tahu kesedihan apa yang tengah menimpa keluarga ini.Crystal bisa bermain tapi terkadang penyakit itu datang tanpa diundang. Sudah beberapa tahun mereka mencari transplatasi jantung yang cocok tapi tak kunjung berjodoh.Jared sedang berbicara dengan dokter pribadi Crystal. Dokter yang sudah dianggap keluarga dan menganggap Crystal anal sendiri karena ke sini.Ilene mencium-cium kepala Candy dengan sayang.Candy m
"Hari ini ujian? Sebelum ujian berdoa dan minum susu. Baca soal baik-baik dan jawab dengan benar." peringat Ilene pada kedua putrinya. Usia mereka sudah 10 tahun.Candy dan Crystal akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Ilene tersenyum dan tak berhenti bersyukur dengan semua anugerah yang ia dapatkan dalam hidupnya. Penyakit Crystal masih kambuh. Kabar baiknya mereka akan melaksanakan transplantasi jantung. Setelah pencarian dan penantian selama 10 tahun, semua kesabaran Ilene dan Jared akan berbuah manis.Jared sedang membuat sarapan untuk kedua putri kembarnya. Laki-laki itu menjalani perannya sebagai kepala rumah tangga yang luar biasa. Candy dan Crystal ingin makan nasi goreng dengan banyak hiasan lucu-lucu yang membuat mereka semangat dan sayang untuk makan.Jadi, Jared akan membentuk nasi goreng tersebut berbentuk karakter lucu. Kali ini dia akan membentuk karakter Rilakuma memakai selimut."Ayah, udah?" Candy langsung berla
"Selamat kamu resmi jadi editor. Selamat datang di tim kami. Hanya satu tugasmu, mencari penulis berbakat dengan gaya penulisan yang menarik dengan bumbu romance dan juga sisi erotisnya."Laki-laki itu tersenyum bahagia. Selain hobby fotografi, menjadi editor adalah bagian dari mimpinya. Bagaimana sebuah cerita tersaji dengan apik, dengan campur tangannya."Aku akan mencari penulis terbaik dengan kualitas tulisan terbaik. Hingga tembus menjadi best seller."_________________________Ilene membaca alamat redaksi penerbit tersebut.Iseng. Karena Ilene belum begitu yakin dalam kemampuannya menulis. Hanya saja, ia ingin karya-nya layak diapresiasi."Coba ah. Mana tahu jodoh."_________________________Hingga takdir mempertemukan keduanya di balik layar. Bagaimana jika, takdir menuntut keduanya untuk bertemu secara langsung?
Tentang : Penawaran Kontrak.Dear Gigi Kelinci,Saya Moon. Editor dari, penerbit Suka-Suka.Saya sudah membaca naskah kamu yang berjudul Brave Luna. Saya tertarik untuk memberikan penawaran kontrak.Dengan CATATAN : Masih banyak perbaikan, PEUBI, tanda baca, typos (Mustinya kamu nulis pakai iup).Tambahan : Saya ingin Anda menambahkan sisi erotis, bagaimana Luna menggoda bosnya dan berakhir bermalam bersama?Tertanda,Moon.Ilene menelan ludahnya gugup, bentar-bentar ia pasti salah baca. Apa tadi? Penawaran kontrak? Oh ini pasti ia sedang bermimpi bukan penawaran kontrak dari tulisan acak kadutnya miliknya. Murni ia mengkhayal bagaimana seorang wanita menjadi kuat dan tidak lemah di bawah penindasan lelaki.Ilene membaca berulang-ulang email tersebut dan berharap ia menghalu, tapi semuanya beneran. Nama Moon termpampang je
Tentang : RevisiHi Moon,Semoga harinya menyenangkan 🤗🤗🤗 .Saya sudah revisi habis-habisan, berharap ada perubahan🥺🥺. Ya saya memang amatiran. Tapi saya siap belajar🙌🙌🙌. Berikut saya lampirkan revisi saya (berharap tidak ada lagi revisi)Terima kasih kesabarannya.Regards,Gigi KelinciIlene bernapas lega, setelah ia mengirimkan naskah yang sudah ia otak-atik habis-habisan. Sudah lima kali, ia menulis, menghapus, membuat yang baru, sampai tangannya kebas."Bodo amat, kalau di tersingung. Biar dia jadi normal dikit kayak manusia."Semalaman Ilene begadang, dan ia berhasil mengirimkan subuh hari berharap Moon mengerti kalau Ilene begadang demi revisi naskah. Jika sampai hati Moon masih bilang naskahnya sampah, Ilene tak tahu lagi. Tapi jangan khawatir ia tahan banting, dan juga takkan menyerah secepat ini.
"Loh kok cemberut aja?"Ilene yang sedang gondok mengaduk-gaduk minumannya dengan kasar. Editor rese itu membuat moodnya turun bebas seperti bermain seluncuran di water boom.Bahkan, sekarang sudah jam 4, Ilene tak peduli kalau pada akhirnya ia gagal jadi penulis best seller. Untuk apa ia terkenal, tapi jiwanya tak sehat karena jumpa editor rese sejagad raya. Bahkan depan gebetan Ilene masih misuh-misuh. Ilene juga tak peduli jika Kayvan semakin tak menyukai dirinya."Maaf aku lagi kesal." Aku Ilene jujur. Kayvan hanya mengangguk. Ia tahu, asa yang menganggu pikiran Ilene sekarang. Apalagi habis bimbingan itu memang butuh pelarian mood yang sempurna, seperti para lelaki main game atau futsal. Jika para wanita Kayvan kurang tahu, mungkin dengan bergosip atau makan. Kayvan tahu, wanita adalah makhluk yang suka mengunyah seperti sapi. Makanya ia sengaja mengundang Ilene makan terlebih dahulu, tapi gadis itu hanya memesan jus