Share

6 . Baby girl

Taylor tetap duduk diam di dalam mobil Lamborghini Veneno roadster . Tak beberapa lama Luna dan Cleo keluar dari kafe . Sebelum berpisah mereka berdua saling berpelukan untuk melepas rindu. Mobil Aston Martin DB 11 berwarna hitam sudah keluar dari parkiran kafe dan mobilnya melaju mengarah pada sebuah mall besar dan terkenal . THE Keif Russel mall. Taylor tersenyum ,gadisnya mengunjungi mall milik ayahnya . 

Thomas tak memindahkan hak kepemilikan mall besar ini , karena di sinilah gaun pengantin istrinya di buat dengan hasil rancangan dari Chelsea . Chelsea adalah istri dari sahabat ayahnya yaitu David dan mereka berdua sudah memiliki 2 orang anak . Max dan Angel . Tampan dan cantik . 

Luna menaiki eskalator dan berjalan ke sebuah butik kelas atas yang pemiliknya adalah Chelsea . Taylor tetap mengikutinya dengan langkah cool dan tak lupa kaca mata hitam sudah bertengger di hidung mancungnya . Luna sedang memilih gaun . Taylor masuk dan langsung mendapat senyuman dan pelukan dari Chelsea . 

“ oh Taylor , apa kau lupa pada bibimu ini “ Chelsea tersenyum dan memeluk erat Chelsea . Luna seperti pernah mendengar nama Taylor -pun ia berbalik dan mendapat tatapan sejuk dari kedua bola mata Taylor .


Taylor tersenyum dan di balas oleh Luna . Jantung Luna berpacu dua kali lipat , pria yang selalu datang dalam mimpinya kini ada di hadapannya dengan balutan tuxedo berwarna silver . Pakaian yang melekat pada tubuh atletis-nya memberikan kesan sexy pada di Taylor . 

Luna tak memperdulikan detak jantungnya yang berpacu dua kali lipat . Luna memasukkan 3 buah gaun berbeda warna pada bagian plastik bermerek . Tidak hanya gaun . Ada lingerie , baju tidur , dan semua yang Luna beli berbahan sutra karena toko yang Chelsea kelola semuanya berbahan sutra . Mulai dari gaun pernikahan , gaun pesta dan lingerie juga berbahan sutra . Oleh karena itu toko Chelsea sangat ramai oleh orang – orang  kalangan atas . 

Tatapan Taylor terus terang arah walaupun jemarinya sedang memainkan ponsel . Chelsea yang melihat tingkah aneh Taylor pun mendekat .


“ apa Luna akan menjadi gadis incarannya kali ini “ suara Chelsea membangkitkan sebuah senyuman misterius . Chelsea hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar . Anak Thomas satu ini penuh dengan teka teki dan misteri . 

Luna berjalan ke arah kasir tatapannya tak henti hentinya mengamati tingkah Taylor yang begitu mencurigakan . Belanjaan sudah di total dan di bayar ketika Luna hendak pergi dari toko Chelsea .


Taylor juga mengikutinya , Luna merasa jengah . Sebenarnya ada apa dengan pria tampan di belakangnya ini begitu menyebalkan . 

“ Apa kau tidak memiliki pekerjaan , selain mengikutiku “. Luna sudah sangat geram . Taylor hanya bisa memberikan senyuman tampannya dan seketika amarah Luna langsung redup dan di gantikan dengan debaran jantung yang begitu cepat . 

“ Apa aku sangat tampan , hingga kau tak berkedip “ Taylor tersenyum dengan devil , Luna menggeram marah . Tapi Luna menetralkan amarahnya karena tak baik untuk seorang wanita marah – marah  . 

“ apa kau tampan ? Tidak “ Luna langsung pergi dari hadapan Taylor dan segera menaiki eskalator . Langkah yang lebar dapat menyamai langkah kecil Luna . Luna semakin geram dan ia tak henti hentinya menggerutu . 

Pada tangga tersebut akhir Luna lupa ia harus melangkah dan alhasil ia akan menyentuh lantai dengan mulus . Sebelum tubuhnya jatuh ke lantai sebuah tangan besar menangkap tubuh ramping Luna .


Luna hanya diam terpaku menatap tatapan tajam Taylor yang Ter arah kepadanya . Suasana mall yang sangat ramai seketika terhenti karena semua pengunjung mengalihkan pandangannya pada Taylor dan Luna . 

Suara tepukan tangan dan suitan  di dalam mall menyadarkan dua insan yang sedang saling bertatapan wajah dengan tenang . Dan seketika Luna mendorong dada bidang Taylor dengan kasar . Luna pergi dengan perasaan yang malu , semua ini gara – gara  Taylor . 

“ maaf kekasih-Ku sangat sensitif “ Taylor berlalu lalu mengejar Luna yang sudah sampai parkiran mobil . Para pengunjung sempat heran mengapa anak dari pemilik mall ada di sini . Mereka yang ingin meminta foto dan tanda tangan harus di urungkan karena setiap sudut sudah ada bodiguard yang berjaga . 

Luna membuka pintu mobilnya dengan kasar . Sebelum pintu tertutup sebuah tangan di balut tuxedo menahannya agar tak bisa di tutup dengan sempurna . Taylor menatap Luna  dengan senyuman khasnya . Luna hanya memutar bola matanya . Ia jengah dan kesal . 

“ Sekarang apa lagi maumu !!! “ Luna menghilangkan tangannya di depan dadanya dan menyenderkan punggungnya pada kursi kemudi . Taylor menyapanya , ia berjongkok dan menyentuh tangan Luna . Luna menepisnya dengan halus . 

“ Jangan pegang – pegang !! “ tatapan Luna terus saja Ter arah pada dinding mall , walaupun jantungnya sedang marathon sekarang . Taylor bangkit dan memajukan kepalanya pada kening Luna dan . Cup Taylor mengecupnya dengan lembut . 

Luna hanya terdiam , pintu mobil sudah tertutup dan Taylor pergi ke arah mobilnya berada . Luna dapat melihat Taylor mengeluarkan mobil Lamborghini Veneno roadster yang sangat mahal dan cantik .


Jantung Luna masih saja berdetak dengan tak karuan , Taylor mencium keningnya . Luna menyentuh keningnya dengan pelan kemudian tersenyum . 

Mobil Aston Martin DB 11 milik Luna sudah melesat meninggalkan pekarangan mall . Jalan raya yang kebetulan sedang lenggang . Mata cantik Luna terus saja menatap spion mobilnya pasalnya ada dua limusin yang tengah mengikutinya .


Luna semakin menaikkan kecepatan mobilnya begitu Luna menaikkan kecepatan mobilnya , dua limusin yang di kendarai oleh orang – orang Taylor tak mau ketinggalan jejak mereka menaikkan kecepatan pada mobil yang sedang merek kendarai . 

Nafas Luna naik turun pasalnya dua limusin itu terus saja mengikutinya hingga depan gerbang sebuah mension yang sangat besar dan elegan . The Delaxroix. Luna menetralkan nafasnya ketika mobil kesayangannya sudah berada di lingkungan mension .


Luna menaiki tangga dengan langkah yang tergesa gesa . Dua limusin yang tadi sempat mengikutinya sedang tidak ada dan Luna sudah sedikit tenang . Udara yang kebetulan mendung dan sedikit sejuk menarik perhatian Luna agar membuka pintu balkon . 

Pemandangan yang bagus dan  hijau . Ketika Luna menoleh ke arah jalan tak disangka dua limusin yang tadi mengikutinya ada di dekat mension . Tatapan Luna terus terarah pada dua limusin itu . Luna mencoba mencari mobil siapa ini , tapi di bagian plat mobil sangat hitam dan blur . Luna hanya mendesah dengan pelan .

                              " Ayah , ayah di mana . "  

 " Iyah Princess , ayah masih di kantor sayang .  " 

               " Ayah , dua limusin terus saja                     mengikutiku Sampai ke rumah ." 

 " Mungkin pemiliknya satu jalur denganmu sayang . " 

                   " Dua limusin itu ada di depan                             rumah kita ayah . " 

 " Tidak usaha cemas sayang ." 

   " Ya sudahlah aku tutup ya , dah ayah . " 

Franco hanya bisa tersenyum , di hadapannya kini sudah ada Taylor yang sedang tersenyum cerah kepadanya . Taylor sudah mengklaim Luna sebagai miliknya dan Franco menyetujuinya . Taylor sudah menyusun rencana agar Luna takluk dan luluh dalam dekapannya . 

Langkah yang elegan dan terkesan mahal . Taylor berjalan dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya . Mobil Aston Martin Garrix berwarna silver sudah menunggunya .


Mobil yang baru saja ia beli dengan harga fantastis . Senyuman Taylor tak luntur hingga memarkirkan mobilnya di  mension milik kedua orang tuanya . Harsha dan Thomas tentu saja heran putranya yang satu ini memang aneh dan misterius . 

Tatapan tajam terkesan membunuh di berikan Alex untuk Taylor , tapi Taylor hanya tersenyum saja . Harinya begitu baik dan menyenangkan .


' Aku akan mendapatkan dirimu Baby girl' senyuman devil terbit dengan sendirinya . Taylor tak akan pernah melepaskan Luna . Luna is my mine . 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status