Langit malam hari begitu indah , langit yang di taburi bintang – bintang yang saling kelap kelip . Tatapan Taylor jatuh pada sebuah mobil Mazda Biante yang terparkir tak jauh dari area mension.
Taylor menutup pintu balkon dan berjalan ke arah ruang kerja . Thomas sedang berkutat dengan laptop . Taylor tersenyum dan duduk di sofa sebelah Thomas .
“ Ada yang mengawasi mension “ Thomas angkat bicara , Taylor hanya bisa menghembuskan nafasnya baru ia akan mengucapkannya tapi ia kalah cepat dengan ayahnya .
“ Tepat di depan kamarku “ tatapan keduanya saling beradu . Thomas tahu bahwa anaknya sudah memikirkan sebuah rencana . Senyuman Taylor langsung terbit begitu ia menemukan sebuah rencana buruk dan kejam .
Taylor bangkit dan tersenyum kepada Thomas . “ amankan mommy Daddy “ dengan kedipan manja untuk ayahnya , Taylor pergi ke arah ruang persenjataan . Langkahnya berhenti begitu melihat gerak gerik Nick yang mencurigakan .
Nick tersenyum begitu melihat Taylor , Nick melirik kan matanya pada jendela mension . Di sana sudah ada tiga orang yang saling terhubung . Nick dan Taylor langsung berlari ke arah ruang persenjataan dan mengambil colt 1991 senjata yang dulu ayahnya gunakan untuk menghabisi Marcho dan Eve .
Langkah yang begitu tenang dan elegan di tunjukkan oleh Nick dan Taylor . Di ruang tamu sudah ada Thomas , Harsha , Azka , Elair dan Ara . Thomas dan Azka sudah siap dengan senjata mereka . Thomas juga sudah menyiapkan sebuah ruangan untuk Harsha , Elair dan Ara untuk bersembunyi .
Thomas mengarahkan ketiga wanita yang sangat ia sayangi menuju ruang rahasia . “ sayang kau tak boleh keluar sebelum aku yang menyuruhmu keluar “ Thomas mengecup kening Harsha dengan lembut . Harsha hanya bisa menangis karena setelah sekian lama , musuh keluarga ini muncul ke permukaan untuk menuntut balas dendam.
Thomas berlari dan menutup pintu yang terbuat dari baja dan menempelkan kelima jarinya . Pintu ruang rahasia sudah tertutup dengan rapat . Para bodiguard sudah berkumpul di ruang tamu dan mereka akan menyusun sebuah rencana . Taylor tersenyum dengan miris kepada targetnya kali ini .
Ketika para bodiguard membuka pintu utama mension suara tembakan saling bersahutan dan mengakibatkan sedikitnya bodiguard yang tertembak dan langsung mundur .
Taylor yang melihat itu geram dan maju beberapa langkah sebelum langkahnya mendekati gerbang suara tembakan lagi - lagi terdengar dan semakin menyahut kencang .
Taylor bersembunyi di balik pilar yang menjulang tinggi . Thomas dan Azka pergi ke bagian sayap kiri dari mension dan mendapatkan para bodiguard nya sudah terkapar tak bernyawa . Thomas semakin menggeram .
Tak mau membuang waktu Thomas menghubungi Markas untuk menurunkan semua bodiguard yang ada di markas . Sekitar dua belas menit terdengar ada Suara helikopter . Sepuluh helikopter mendarat dengan sempurna di taman mension yang sudah di banjiri dengan darah .
Ada sekitar seratus lebih bodiguard yang Thomas kerahkan untuk menghabisi tiga musuhnya itu . Ketika Thomas tengah mengatur semua posisi bodiguard suara tembakan yang besar terjadi di bagian depan mension . Thomas dan Azka berlari ke arah suara ledakan dan mendapati bagian depan mension yang sudah hancur .
Adu baku tembak di hentikan Ketika seorang pria paruh baya keluar dari mobil Mazda Biante dan tersenyum dengan sinis ke arah Thomas . Dari arah belakang Taylor dan Nick saling keheranan .
“ kau Refand Smith “ tatapan menyalang Thomas berikan untuk ayahnya . Ayah kandung yang tega membuangnya . Dari arah belakang Elair berlari dan langsung terpaku begitu melihat suaminya . Suami yang ia kiri sudah meninggal sekarang kembali membawa kebencian untuk anaknya .
“ Refand “ tangisan Elair langsung pecah begitu melihat suaminya belum meninggal . Refand hanya tersenyum dengan miris .
' ternyata Elair masih mengingatku ' batinnya tersenyum dengan bahagia. Taylor menatap pria paruh baya itu dengan sinis dan devil . Refand hanya tersenyum begitu melihat anaknya Thomas masih hidup dan sekarang ia melindungi ibunya .
“ Kenapa kau menghabisi putraku !! “ Thomas semakin terheran . Elair hanya bisa terheran putra dan seingatnya putranya hanya Thomas seorang .
“ putra siapa yang kau maksud ? “ suara Elair sudah sangat lirih dan menyayat hati .
“ Apa kau ingat Marco ? “ Thomas seketika langsung membelalakkan matanya . Dan seketika tangannya terkepal dengan indah . Thomas menggeram tak suka .
“ jangan sebut pria bajingan itu “ suara Thomas sudah sangat parau dan menahan kesakitan . Ayahnya sendiri tak menyebut dirinya sebagai anaknya .
“ Marco dan Eve adalah putra dan putri ku “ Refand tersenyum dan mengejek Thomas , Thomas hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar .
“ dan kau Thomas , kau yang telah menghabisi kedua anakku “ tatapan Refand langsung tertuju pada Taylor . Thomas menatap Taylor dengan cemas . Tapi seakan tak terjadi apa – apa Taylor menatap balik Refand dengan cemooh dan hinaan yang ia tunjukan dengan tatapannya .
Taylor hanya tersenyum , Refand terheran kenapa anak Thomas yang satu ini begitu tenang dan tak terlihat ketakutan di sorot matanya yang tajam .
“ Aku kembali untuk membalas dendam atas kematian kedua anakku “ tak lama suara tembakan saling bersahutan . Tak mau diam menerima penghinaan Thomas berjalan dengan santai dan mendekati dinding mension dengan santai .
Dengan satu kali tarikan Thomas dapat melumpuhkan dua bodiguard yang sudah sangat terlatih milik Refand .
Refand yang sedang dalam situasi genting dan ia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan satu bodiguard yang sedang menghadapi ribuan peluru . Taylor mengangkat satu tangannya dan segara menyergap anak buah Refand . Taylor membawa ke arah ruang bawah tanah dan ia akan menyiksanya sampai ia puas.
Tatapan kosong dan air mata yang terus saja mengalir dari pelupuk matanya . Keadaan Elair sudah sangat kacau bahkan sekacau kacaunya . Thomas menghampiri Elair dan memeluknya memberi ketenangan .
Tangan Elair sudah sangat bergetar ia mengajak anaknya untuk pergi ke kamarnya . Thomas , Taylor dan Azka mengikuti Elair dari belakang .
Elair meraih sebuah kotak berwarna merah menyala dan memberikannya pada Thomas . Thomas semakin bingung dengan sikap ibunya .
“ bukalah “ tangannya yang sudah gemetaran kini memegang bahu sang cucu dengan kencang .
“ aku akan menuntut balas dendam pada Thomas , Elair . Karena Thomas Marco dan Eve sampai kehilangan nyawanya “ Thomas bergumam dan menatap ibunya dengan lirih dan seketika tangisan ibunya pecah .
Taylor merebut kertas yang Thomas genggam dengan tak sabaran dan membacanya dengan emosi yang sudah naik .
Thomas tahu bahwa anaknya lagi akan merencanakan sesuatu dengan Nick tapi Thomas mencegahnya dan membiarkan semua ini terjadi .
“ aku tak mau nyawa keluargaku dalam bahaya “ Taylor melepaskan genggaman pada tangannya dan berjalan dengan langkah lebar dan penuh dengan amarah .
Dari lantai bawah Nick membawa kedua wanita yang sangat ia sayangi , Harsha dan Ara . Taylor memeluk Harsha dengan erat , hati Taylor sangat teriris begitu mendengar sesegukan kecil dari bibir Harsha . Taylor mengusap pelan kedua pipi Harsha yang sudah di genangi oleh air mata dan mengecupnya dengan sayang .
“ akan ku habisi mereka mom “ Taylor mengecup dahi Harsha dengan sayang dan melirik Nick melalui ekor matanya yang tajam . Nick pergi bersama Taylor ke arah kamar Taylor .
Taylor dan Nick sedang membahas rencana selanjutnya untuk menghancurkan pria bernama Refand Smith yang tak lain kakeknya sendiri . Taylor menghubungi semua bodiguard yang tidak di ketahui oleh ayahnya .
Taylor memiliki sebuah mension yang sangat besar dan mewah yang semuanya disisi oleh para bodiguard Taylor . Taylor sudah menemukan sebuah rencana dan tersenyum dengan sinis .
Suasana pagi di mension keluarga Keif Russel masih terasa canggung karena semua orang yang sedang sarapan menampilkan wajah yang datar . Wajah datar sudah menjadi ciri khas dari Thomas dan Taylor bahkan wajahnya sangat datar sedatarnya. Tak ada senyuman di pagi hari , mension yang dulunya hangat oleh senyuman dan tawa sekarang mencekam karena insiden kemarin yang sudah merenggut nyawa bodiguard sebanyak 20 orang .Thomas keheranan anak yang satu lagi belum juga pulang . Harsha hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pasrah atas semua yang terjadi . Ara terlihat sangat murung dan tak mau mengangkat wajah cantiknya . Thomas semakin geram karena sarapan ini tak ada yang mau angkat bicara .Brakk !!Semua orang yang ada di meja makan terkejut karena gebrakan yang Thomas timbulkan , sorot matanya satu per satu meneliti semua orang yang sedang menatapnya kecuali putranya , Taylor . Taylor tetap saja santai dan memakan sarapan
Refand tersenyum dan mengusap bingkai foto Elair , kemudian ia memeluknya dengan erat . Elair masih mengingatnya walaupun usianya sudah tua . Refand tersenyum ternyata putra kandungnya dan Elair kini sudah menjelma sebagai seorang ayah yang sangat tegas dan bijaksana . Refand membuang Thomas karena ia memiliki keputusan lain .Flash back.“ Kau harus nikahi aku Refand “ wajahnya sudah digenangi dengan air mata , wajahnya yang imut dan manis kini berubah menjadi merah . Sarah wanita yang berstatus sebagai istri dari Dean Keif Russel. Sarah kini sedang mengandung anak dari Refand.“ Itu bukan anakku “ Refand membentaknya dengan keras dan ia mendorong bahu sarah dengan kasar . Sarah terhuyung ke belakang dan menangis tersedu-sedu. Tanpa mereka sadari dari balik tembok Dean menguping pembicaraan mereka .Wajah Dean seketika mengencang menahan gejolak amarah yang kin
Tatapan Thomas jatuh kepada keadaan sang anak yang berantakan . Anaknya sudah dua hari tidak pulang ke rumah dan berhasil membuat Thomas , Harsha dan Taylor khawatir terhadap dirinya. Tapi Alex selalu menganggap itu hanyalah kebohongan belaka . Ia sangat membenci kakaknya , Taylor selalu mengaturnya .Taylor menatap sang adik dengan menyalang tapi tatapannya Ter kalahkan oleh tatapan lembut sang ibu , Harsha . Harsha mengusap bahu Taylor dengan sayang .Taylor menelusup kan kepalanya pada pelukan hangat ibunya . Harsha terkekeh begitu melihat wajah Thomas yang sudah memerah menahan cemburu . Thomas memalingkan wajahnya begitu Taylor menatapnya dan terkekeh geli .“ Apa Daddy seperti itu dulu , mommy “ Taylor tersenyum dan mengecup pipi Harsha dengan sayang . Harsha tersenyum .Ia mengusap pucuk kepala putranya begitu Taylor kembali menelusup kan kepalanya mencari kehangatan pelukan seorang i
Matahari menyinari seorang wanita cantik yang mengenakan baju tidur bermotif penguin . Luna mengerjapkan matanya ketika silaunya matahari mengenai netra hazelnya . Luna bangkit dan melirik jam , sekarang sudah jam 8 pagi . Luna telat bangun , pasti teman – temannya sudah menunggu di tempat biasa . Ponsel yang tergeletak di nakas segera Luna raih dan membukanya ponselnya begitu banyak notif dan SMS dari teman – temannya .Luna menyerit pasalnya ada sebuah nomor yang tidak di kenal . Dengan rasa penasaran Luna membuka isi pesan itu .From : 08××××××××××Selamat pagi , semoga paginya indah . Kau pasti mempertanyakan siapa aku ! . Aku sudah mengirim foto pada dirimu . Cobalah buka pasti kau akan suka . Aku yakin .Luna mencari aplikasi SMS yang ada di ponselnya . Ketika ia membukanya . Di sana ada sebuah foto dirinya tengah diikuti oleh tiga orang d
Tatapan Taylor jatuh pada sebuah foto yang baru saja bodiguard -nya kirimkan . Rahangnya mengeras , lagi – lagi Luna bersama Stevan Roswell . Ia akan benar – benar menghancurkan pria yang bernama Stevan Roswell .“ Batalkan semua kontrak dengan Roswell corp “ tatapannya tetap Ter – arah pada foto yang lagi - lagi terus di kirim atas perintah darinya .Layar laptop yang lebar memuaskan pandangan tajam Taylor ketika Luna sedang bersama pria lain . Taylor tak suka dan akan memberinya sebuah pelajaran yang setimpal .Taylor menutup laptopnya dengan kasar dan mengusap wajahnya dengan frustasi . Taylor menghembuskan nafasnya dengan pelan dan kemudian memejamkan matanya untuk beberapa saat , lalu berjalan keluar ruangan dan pergi ke parkiran mobil untuk mengambil mobil Aston Martin Garrix miliknya yang sudah terparkir di parkiran khusus petinggi perusahaan .Mobil kel
Wajah Luna sudah pucat pasi , pasalnya teror tersebut masih berlanjut hingga dua hari ini . Ayah dan ibunya sedang pergi ke luar negeri . Stevan sebagai sahabat yang baik ia menginap di mension Luna dan sudah berjanji pada ayahnya .Luna menatap kosong langit malam . Stevan yang melihat itu pun jadi tidak tega . Siapa sebenarnya yang sudah meneror Luna . Stevan tahu bahwa mental Luna sangat lemah . Stevan mendekat ke arah Luna dan mendapati Luna . Tatapan Luna kosong , kemarin ada yang mengirim surat ancaman untuk dirinya .“ ayo masuk Luna , ini sudah sangat malam “ Stevan dengan niat baik mengajak Luna agar masuk ke dalam kamarnya .Udara malam yang dingin tak baik untuk kesehatan . Stevan berpamitan ketika Luna menutup tubuhnya dengan selimut . Luna menangis , ia sangat ketakutan .Luna baru ingat bahwa ia memiliki seorang pelindung ,
Tatapan Taylor jatuh pada sebuah mobil Aston Martin DB 11 yang sudah pergi dari pekarangan mension . Tangannya terkepal . Hatinya iba , tapi egonya tidak . Taylor sudah sangat sakit , hanya kata maaf yang bisa menyembuhkan luka di hatinya .“ Te asustare “ Taylor tersenyum kecut , jemarinya mengusap wajah Luna . Luna tak menyadari bahwa di kamar Taylor ada bingkai foto dirinya . Taylor meletakkan kembali bingkai foto Luna dan tersenyum dengan devil .Nick masuk , Taylor tetap tidak mengalihkan tatapannya pada Nick . “ ada apa “ Nick duduk dan langsung mengambil anggur yang ada di meja bundar . Taylor menatapnya dengan tajam .“ kita lakukan seperti rencana “ tatapannya kembali pada langit yang mulai mendung , mungkin sebentar lagi akan turun hujan .“ Apa kau gila Taylor ,Luna gadismu “ Nick yang keheranan masih
Stevan memandang wajah Luna yang sedang menyantap es krim . Keduanya kini sedang di taman . Dari tempat yang tidak jauh dua bodiguard Taylor mengamati semua gerak gerik Luna dan Stevan . Mereka setia memotret dan memberikan hasil nya kepada tuannya , Taylor memasang penyadap kepada ponsel Luna .Luna tersenyum begitu melihat bahwa es krim milik Stevan sudah mencair dan meluber ke tangannya. Luna tersenyum lalu menampar pelan pipi Stevan , Stevan tersadar lalu tersenyum . “ Es krim milikmu mencair Stevan “ Luna kembali melanjutkan menyantap es krim ya . Stevan tersadar kemudian ia terkekeh geli . Luna menggelengkan kepalanya. Sahabatnya Memang konyol .Luna dan Stevan kemudian meninggalkan taman dan pergi ke tempat lain . Dua bodiguard dengan setia membuntuti gerak gerik Luna . Luna dan Stevan berhenti di sebuah Cafe . Merek berdua duduk dan memesan makanan . Kedua bodiguard duduk tak jauh dari Luna dan Stevan berada .