Share

7 . Kau kembali dengan membawa ancaman

Langit malam hari begitu indah , langit yang di taburi bintang – bintang  yang saling kelap kelip . Tatapan Taylor jatuh pada sebuah mobil Mazda Biante yang terparkir tak jauh dari area mension.


Taylor menutup pintu balkon dan berjalan ke arah ruang kerja . Thomas sedang berkutat dengan laptop . Taylor tersenyum dan duduk di sofa sebelah Thomas . 

“ Ada yang mengawasi mension “ Thomas angkat bicara , Taylor hanya bisa menghembuskan nafasnya baru ia akan mengucapkannya tapi ia kalah cepat dengan ayahnya . 

“ Tepat di depan kamarku “ tatapan keduanya saling beradu . Thomas tahu bahwa anaknya sudah memikirkan sebuah rencana . Senyuman Taylor langsung terbit begitu ia menemukan sebuah rencana buruk dan kejam . 

Taylor bangkit dan tersenyum kepada Thomas . “ amankan mommy Daddy “ dengan kedipan manja untuk ayahnya , Taylor pergi ke arah ruang persenjataan . Langkahnya berhenti begitu melihat gerak gerik Nick yang mencurigakan . 

Nick tersenyum begitu melihat Taylor , Nick melirik kan matanya pada jendela mension . Di sana sudah ada tiga orang yang saling terhubung . Nick dan Taylor langsung berlari ke arah ruang persenjataan dan mengambil colt 1991 senjata yang dulu ayahnya gunakan untuk menghabisi Marcho dan Eve . 

Langkah yang begitu tenang dan elegan di tunjukkan oleh Nick dan Taylor . Di ruang tamu sudah ada Thomas , Harsha , Azka  , Elair dan Ara . Thomas dan Azka sudah siap dengan senjata mereka . Thomas juga sudah menyiapkan sebuah ruangan untuk Harsha , Elair dan Ara untuk bersembunyi . 

Thomas mengarahkan ketiga wanita yang sangat ia sayangi menuju ruang rahasia . “ sayang kau tak boleh keluar sebelum aku yang menyuruhmu keluar “ Thomas mengecup kening Harsha dengan lembut . Harsha hanya bisa menangis karena setelah sekian lama , musuh keluarga ini muncul ke permukaan untuk menuntut balas dendam. 

Thomas berlari dan menutup pintu yang terbuat dari baja dan menempelkan kelima jarinya . Pintu ruang rahasia sudah tertutup dengan rapat . Para bodiguard sudah berkumpul di ruang tamu dan mereka akan menyusun sebuah rencana . Taylor tersenyum dengan miris kepada targetnya kali ini . 

Ketika para bodiguard membuka pintu utama mension suara tembakan saling bersahutan dan mengakibatkan sedikitnya bodiguard yang tertembak dan langsung mundur .


Taylor yang melihat itu geram dan maju beberapa langkah sebelum langkahnya mendekati gerbang suara tembakan lagi - lagi terdengar dan semakin menyahut kencang . 

Taylor bersembunyi di balik pilar yang menjulang tinggi . Thomas dan Azka pergi ke bagian sayap kiri dari mension dan mendapatkan para bodiguard nya sudah terkapar tak bernyawa . Thomas semakin menggeram .


Tak mau membuang waktu Thomas menghubungi  Markas untuk menurunkan semua bodiguard yang ada di markas . Sekitar dua belas menit terdengar ada Suara helikopter . Sepuluh helikopter mendarat dengan sempurna di taman mension yang sudah di banjiri dengan darah .

Ada sekitar seratus lebih bodiguard yang Thomas kerahkan untuk menghabisi tiga musuhnya itu . Ketika Thomas tengah mengatur semua posisi bodiguard suara tembakan yang besar terjadi di bagian depan mension . Thomas dan Azka berlari ke arah suara ledakan dan mendapati bagian depan mension yang sudah hancur . 

Adu baku tembak di hentikan Ketika seorang pria paruh baya keluar dari mobil Mazda Biante dan tersenyum dengan sinis ke arah  Thomas .  Dari arah belakang Taylor dan Nick saling keheranan .


“ kau Refand Smith “ tatapan menyalang Thomas berikan untuk ayahnya . Ayah kandung yang tega membuangnya . Dari arah belakang Elair berlari dan langsung terpaku begitu melihat suaminya . Suami yang ia kiri sudah meninggal sekarang kembali membawa kebencian untuk anaknya . 

“ Refand “ tangisan Elair langsung pecah begitu melihat suaminya belum meninggal . Refand hanya tersenyum dengan miris .


' ternyata Elair masih mengingatku ' batinnya tersenyum dengan bahagia. Taylor menatap pria paruh baya itu dengan sinis dan devil . Refand hanya tersenyum begitu melihat anaknya Thomas masih hidup dan sekarang ia melindungi ibunya . 

“ Kenapa kau menghabisi putraku !! “ Thomas semakin terheran . Elair hanya bisa terheran putra dan seingatnya putranya hanya Thomas seorang .


“ putra siapa yang kau maksud ? “ suara Elair sudah sangat lirih dan menyayat hati . 

“ Apa kau ingat Marco ?  “ Thomas seketika langsung membelalakkan matanya . Dan seketika tangannya terkepal dengan indah . Thomas menggeram tak suka .


“ jangan sebut pria bajingan itu “  suara Thomas sudah sangat parau dan menahan kesakitan . Ayahnya sendiri tak menyebut dirinya sebagai anaknya . 

“ Marco dan Eve adalah putra dan putri ku “ Refand tersenyum dan mengejek Thomas , Thomas hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar .


“ dan kau Thomas , kau yang telah menghabisi kedua anakku “ tatapan Refand langsung tertuju pada Taylor . Thomas menatap Taylor dengan cemas . Tapi seakan tak terjadi apa – apa  Taylor menatap balik Refand dengan cemooh dan hinaan yang ia tunjukan dengan tatapannya .


Taylor hanya tersenyum , Refand terheran kenapa anak Thomas yang satu ini begitu tenang dan tak terlihat ketakutan di sorot matanya yang tajam . 

“ Aku kembali untuk membalas dendam atas kematian kedua anakku “ tak lama suara tembakan saling bersahutan . Tak mau diam menerima penghinaan Thomas berjalan dengan santai dan mendekati dinding mension dengan santai .


Dengan satu kali tarikan Thomas dapat melumpuhkan dua bodiguard yang sudah sangat terlatih milik Refand . 

Refand yang sedang dalam situasi genting dan ia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan satu bodiguard yang sedang menghadapi ribuan peluru . Taylor mengangkat satu tangannya dan segara menyergap anak buah Refand . Taylor membawa ke arah ruang bawah tanah dan ia akan menyiksanya sampai ia puas. 

Tatapan kosong dan air mata yang terus saja mengalir dari pelupuk matanya . Keadaan Elair sudah sangat kacau bahkan sekacau kacaunya . Thomas menghampiri Elair dan memeluknya memberi ketenangan .


Tangan Elair sudah sangat bergetar ia mengajak anaknya untuk pergi ke kamarnya . Thomas , Taylor dan Azka mengikuti Elair dari belakang . 

Elair meraih sebuah kotak berwarna merah menyala dan memberikannya pada Thomas . Thomas semakin bingung dengan sikap ibunya .


“ bukalah “ tangannya yang sudah gemetaran kini memegang bahu sang cucu dengan kencang . 

“ aku akan menuntut balas dendam pada Thomas , Elair . Karena Thomas Marco dan Eve sampai kehilangan nyawanya “ Thomas bergumam dan menatap ibunya dengan lirih dan seketika tangisan ibunya pecah .


Taylor merebut kertas yang Thomas genggam dengan tak sabaran dan membacanya dengan emosi yang sudah naik . 

Thomas tahu bahwa anaknya lagi akan merencanakan sesuatu dengan Nick tapi Thomas mencegahnya dan membiarkan semua ini terjadi .


“ aku tak mau nyawa keluargaku dalam bahaya “ Taylor melepaskan genggaman pada tangannya dan berjalan dengan langkah lebar dan penuh dengan amarah . 

Dari lantai bawah Nick membawa kedua wanita yang sangat ia sayangi , Harsha dan Ara . Taylor memeluk Harsha dengan erat , hati Taylor sangat teriris begitu mendengar sesegukan kecil dari bibir Harsha . Taylor mengusap pelan kedua pipi Harsha yang sudah di genangi oleh air  mata dan mengecupnya dengan sayang . 

“ akan ku habisi mereka mom “ Taylor mengecup dahi Harsha dengan sayang dan melirik Nick melalui ekor matanya yang tajam . Nick pergi bersama Taylor ke arah kamar Taylor .


Taylor dan Nick sedang membahas rencana selanjutnya untuk menghancurkan pria bernama Refand Smith yang tak lain kakeknya sendiri . Taylor menghubungi semua bodiguard yang tidak di ketahui oleh ayahnya .


Taylor memiliki sebuah mension yang sangat besar dan mewah yang semuanya disisi oleh para bodiguard Taylor . Taylor sudah menemukan sebuah rencana dan tersenyum dengan sinis .   

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status