Share

Harga diri yang terbuang

 Mira keluar dari dalam rumah dengan tangannya memegang piring plastik berisi nasi goreng, tangan kecilnya berusaha memasukan sesuap demi sesuap ke dalam mulut mungilnya. Ada banyak butir nasi yang menempel berantakan di baju Mira .

Aaaaa.... Hana membuka mulutnya minta disuapi

Mira mengangguk dengan senang hati, ia terlihat berusaha menyuapi kakaknya dengan satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulut Hana

"Mmmmm.... enaknya, nasi goreng ibu memang paling enyyakk sedunia " puji Hana 

Ibunda Hana tersenyum melihat tingkah kedua putri yang amat disayanginya itu , lalu ibunda Hana mengeluarkan selembar lima ribu yang terlihat basah dari saku dasternya, ia memberikannya pada Hana 

"Maafin ibu ya Hana, uang jajanmu hari ini hanya segini "  

Hana menerimanya dengan senang hati meski ia tahu nominal uang segitu hanya cukup untuk membeli sekantung plastik es teh manis di kantin sekolahnya, Hana tak ingin membuat ibundanya bersedih 

"Ibu ngomong apa sih, Hana berangkat dulu ya.... Assalamualaikum bu " 

"Sita... Ayok buruan mau berangkat sekolah bareng kakak enggak?" Hana melongokan sedikit pandangannya ke dalam rumah 

"Sita sudah berangkat dari tadi ,Hana"

"Ohh ... Baiklah, Hana berangkat dulu ya .... Dadah bu..... dadah Mira " Hana berjalan pergi melambaikan tangannya kepada dua orang yang amat disayanginya 

Entah kenapa akhir-akhir ini Hana bermimpi aneh , ia bermimpi menangis di sebelah dua makam tak bernisan , mimpi berulang-ulang yang hampir mencekamnya setiap malam. 

Tidakkk.... Itu hanya bunga tidur tak akan terjadi apapun pada keluargaku 

🥀🥀🥀🥀

Sesampainya di sekolah, Hana langsung memasuki kelasnya, menaruh tasnya dan membuka buku pelajaran sebelum kelas dimulai. Ia mengambil kacamata dari kotak di tasnya. Saat ia sedang membersihkan lensa kacamatanya tiba-tiba cindy datang mengagetkannya dari belakang 

"Pagi....  Si Kutu buku cupu" seru Cindy bersemangat, ia duduk disamping Hana sambil menjilat-jilat lolipop merah di bibirnya,meninggalnya noda berwarna merah mengkilap di bibir gadis itu 

"Pagi juga Cindy.... Kamu terlihat senang sekali pagi ini , ada apa kalau boleh tahu?" Tanya Hana , ia meletakkan kedua kacamatanya diantara pelupuk matanya 

"Iya jelas senang dong,lihat ini.... Tara........." Cindy mengeluarkan iphone tipe terbaru dari dalam tasnya 

Hana menelan ludah saking takjubnya melihat benda itu. Ia tahu iphone adalah barang mahal yang merek dan kualitasnya hanya dimiliki orang-orang kaya saja. Jauh sekali dengan handphone 3g miliknya sendiri .  Ketika dunia sudah menikmati internet 4g dan menuju 5g,, Hana masih setia dengan Handphone pemberian ibundanya 3 tahun lalu itu. Itupun jarang sekali diisi paket internet, Hana hanya sesekali mengisi pulsa dengan pulsa reguler untuk sms saja. 

"Hebat ya kamu, bisa membeli iphone semahal itu, orangtuamu pasti sangat sayang padamu ya" 

"Enggak ko, mana mungkin orangtuaku beliin barang sebagus ini" timpal Cindy sambil menjilati lolipopnya , lidahnya memutar sambil mencium lolipop itu , terlihat agak berlebihan sebenarnya 

"Trus ini dibeliin siapa? Angga cowokmu itu?" Tanya Hana 

"Bukan juga " Cindy menjawabnya dengan santai 

"Lalu dari siapa?" 

"Hmmmh..... Kasih tahu gak ya? He he he he tapi jangan bilang-bilang ya, ini dari om Darwis " 

"Hah Om darwis?" Ucap Hana tak percaya 

Hana ingat betul nama itu, seminggu yang lalu saat Hana dan Cindy sedang berjalan-jalan di mall untuk membeli kado pernikahan wali kelas mereka bu Sofia. Seorang pria paruh baya dengan kancing jas yang terlihat menyembul karena perut buncitnya menghampiri Hana dan cindy. Tidak berhenti disitu saja , pria itu juga terus menggoda mereka berdua lalu memberi sebuah kartu nama sebelum pergi , pria itu mengedipkan mata kirinya berulang kali dengan sangat genit 

"Astaga..... Cindy jangan-jangan kamu....." Tebak Hana dengan rasa tak percaya 

Cindy tersenyum "kamu kalau mau nanti aku bisa hubungi om Darwis ko" 

Hana menarik nafasnya, ia benar-benar tak percaya dengan ucapan Cindy barusan 

"Ndy.... Kamu enggak takut apa?" 

"Takut apa?" Sahut Cindy , kini lolipop itu sudah habis, ia menaruh gagang lolipop yang tersisa di kolong meja kelas Hana sambil menyengir 

"HAMIL .... Kalau kamu hamil bagaimana nanti?" 

"Ya enggaklah, om Darwis pakai pengaman ko" 

"Pengaman apa?" Tanya Hana polos,meski ia pernah belajar edukasi seks tetap saja ia tak begitu paham. Ia sendiri tak punya pacar, jangankan berhubungan badan, berciuman pun belum pernah Hana rasakan 

"Adeuhhh ituloh, yang berjejer warna-warni di kasir minimarket" 

Hana tau apa yang dimaksud Cindy

Kondom yang dikemas dalam kotak-kotak kecil dengan warna-warni menggoda, bahkan adiknya Mira pernah menangis minta dibelikan barang itu karena mengira itu "kotak permen berhadiah " 

"Tapi kan ga ampuh seratus persen ndy.... Gimana kalau bocor?" 

"Hmmhh.... Enggak mungkinlah, angga udah beberapa kali pakai ko" 

"Aaa....angga cowokmu? Sama siapa?" 

"Ya sama akulah,,, Hana. Ihhh kamu tuh kuper banget,,, daripada sama angga gratisan mendingan sama om Darwis, baru sekali aja udah dibeliin iphone" jawab Cindy sambil menggerak-gerakkan barang mahal itu

Hana makin melongo mendengar penuturan sahabatnya, ia memukul-mukul kecil dadanya sendiri dengan tangannya. 

"Ndy... Itu dosa loh!" Hana mengingatkan 

"Ohhh.... Come on Hana... Hari gini siapa sih manusia yang enggak berdosa , lagian dosa kan bisa diampuni" seloroh Cindy 

"Udeh deh Han,,,, jangan ceramahin aku, serasa aku ini manusia paling berdosa di dunia ini, yang penting kan aku tidak mencuri apalagi sampai jadi koruptor" 

"Ndy.... Aku cuman takut kamu kenapa-kenapa, kita ini masih sekolah loh, masa depan kita masih panjang" 

 "Masa depan seperti apa Hana? Menikah trus punya suami pemabuk, lupa memberi nafkah , mengasuh anak sampai keriput.. Ahh untuk orang-orang rendahan seperti kita ini, siklus kehidupan seperti itu tak akan terelakkan lagi" jawab Cindy berlalu pergi dari kelas 

Ucapan Cindy barusan, menusuk hati Hana sampai kedalam, kenyataan pahit itu kini dialami ibunda Hana. Tak terasa air mata keluar dengan sendirinya dari sudut pelupuk mata Hana..... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status