Share

Empat

"ketuklah pintunya, bos ada di dalam" wanita itu menyuruh Hana 

Hana tampak gugup, meski begitu tangannya akhirnya berani mengetuk pintu 

Tok tok tok tok , terdengar pelan 

"Lakukan lagi, ketukanmu tak terdengar di telinga bos kami, kau tahu bahkan dokter mengambil sebagian daun telinga kanannya" ucap wanita itu penuh senyum 

Hana menelan ludahnya, 

Tok tok tok tok , hana mengulanginya kali ini ketukan tangannya lebih bertenaga 

"Siapa?" Teriak seseorang dari dalam 

"Ada tamu bos, seorang gadis memakai seragam SMA , mau bertemu bos katanya " jawab wanita itu  masih dengan tersenyum 

Entah kenapa bagi Hana , senyuman wanita itu justru terlihat menakutkan 

"Gimana bos, boleh masuk sekarang?" Tanya wanita itu lagi 

"Baiklah,bawa gadis itu masuk kemari" 

Pintu pun dibuka pelan-pelan , wanita bergincu yang entah siapa namanya itu masuk duluan, di ikuti Hana dibelakangnya 

Hana melihat seisi ruangan itu. Sama seperti ruangan yang ada di lantai bawah, nuansa ruangan ini juga bercat emas dengan guci-guci yang besar di setiap sudut ruangan. Di depan sana tampak dua orang pria berstelan jas rapi duduk berhadapan di sofa. Pria pertama yang dilihatnya masih terlihat muda ,mungkin berusia 27 tahun , ia terlihat sangat tampan namun tatapannya tampak dingin . Dan pria satunya sudah beruban dengan kacamata yang melorot sebagian ke pipinya . Hana memperhatikan bentuk aneh daun telinga kanan pria tua itu

 Ahhh.... Pasti pria tua itu bos nya . Gumam Hana di dalam hatinya 

"Sepertinya anda kedatangan tamu yang penting, kita bicarakan lain waktu saja" pria muda itu bangkit dari duduknya , pamit pergi . Ia melewati Hana begitu saja tanpa meliriknya sama sekali tanpa ekspresi apapun di wajahnya 

"Antarkan leon, nona Maia " suruh pria tua itu mengangkat tongkatnya ke arah wanita bergincu 

Rupanya wanita itu bernama maia 

Maia menuruti permintaan bosnya, ia membukakan pintu dan berjalan di belakang pria bernama leon itu 

"Duduklah nona cantik, siapa namamu ?" Sapa si bos kepada Hana 

Hana pun duduk  lalu menjawab " nama saya Hana, saya kesini karena ada permintaan" pandangan Hana tertunduk 

"Hana ya... Nama yang cantik . Permintaan apa? Kau tahu tidak ada permintaan yang gratis kepada sesama manusia  kecuali kau meminta kepada Tuhan " 

".................." Hana masih menunduk tanpa bersuara 

"Kau anak Gunawan? " tanya si bos lagi 

".... Ya pak" jawab Hana , ia mengangkat pandangannya perlahan 

"Kau tidak mirip dengan ayahmu sedikitpun, bagaimana kabar ibumu dan kedua adikmu?" 

"Anda kenal dengan keluarga saya?" Tanya Hana 

"Tentu saja, aku bahkan kenal ibumu sejak masih sekolah , kasihan sekali nasibnya sekarang, seandainya ia tak menolak lamaranku saat itu" jawab pria itu, sambil menyalakan api pada rokok di mulutnya 

Hana diam tak menjawabnya 

"Kau ingin kembali barang-barang itu Hana?" 

"Ya" 

"Baiklah tetapi kamu harus membayarnya, bagaimana?" Raut wajah pria tua itu tersenyum yang Hana tak bisa menebak apa artinya 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status