Share

Episode 7

Saat bangun tidur Luna merasa perutnya sangat mual sekali. Hingga dia tak tahan untuk mengeluarkan cairan yang bikin mual dari perutnya. Badan Luna sedikit lemas karena mual yang tak kunjung hilang.

"Huek! Huek!" Luna muntah di lantai karena sudah tidak keburu ke kamar mandi.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Dodi yang baru masuk kamar.

" Enggak tahu, perutku mual banget. Mungkin masuk angin." Jawab Luna dengan lemas.

"Nanti aku belikan obat ya." Ucap Dodi.

"Apa aku hamil ya mas? Coba nanti kamu belikan tespek ya." Luna menduga dirinya hamil. Karena mualnya berbeda dari biasanya.

" I..i..iya nanti aku belikan tespek juga." Jawab Dodi yang khawatir kalau Luna hamil.

***

Luna sudah mencoba tespek dan hasilnya positif Luna hamil. Luna ingin langsung memberitahukan kabar bahagia ini pada suaminya.

"Mas lihat ini!" Pinta Luna menyerahkan benda pipih bergaris 2 itu.

"Kalau garisnya 2 berarti kamu hamil?" Tanya Dodi penasaran dan langsung mendapatkan anggukan serta senyuman dari Luna.

Wajah Dodi terlihat tidak bahagia mendengar berita ini. Dia khawatir kalau anak yang di kandung istrinya bukan anaknya.

"Kok kamu enggak bahagia? Inikan yang kita tunggu-tunggu." Tanya Luna sedih melihat wajah suaminya.

"Tapi apa bener anak yang kamu kandung anakku?" Tanya Dodi tidak percaya yang membuat Luna sakit hati.

Bagai di sayat hati Luna mendengar pertanyaan suaminya. Dia memang hampir diperkosa tapi dia berhasil melarikan diri sebelum Bagas menyentuhnya. Mas Dodi pun sudah tahu ini, tapi masih tidak percaya bahwa anak yang Luna kandung adalah anaknya.

Dodi masih memikirkan tentang anak yang di kandung istrinya. Dodi tidak terima kalau istrinya mengandung anak orang lain. Dodi & Luna saling diem-dieman tidak berbicara satu sama lain.

"Kalian kenapa? Bukannya bahagia kok jadi murung gitu dua-duanya." Tanya pak Ahmad saat mereka sedang makan malam.

"Tidak apa-apa pak." Jawab Dodi.

"Kalo tidak apa-apa kenapa kalian saling diem-dieman?" Tanya pak Ahmad lagi.

"Mas Dodi tidak percaya kalau anak yang Luna kandung adalah anaknya." Jawab Luna sambil menangis yang tidak tahan menahan sakit dalam hatinya.

"Ya sudah lebih baik besok kalian ke dokter. Dodi,kamu harus percaya kalau itu anak kamu. Luna tidak mungkin berbohong sama kamu." Ucap pak Ahmad meyakinkan Dodi.

Datanglah Luna dan Dodi ke dokter untuk memeriksakan kandungan Luna. Dan akhirnya Dodi percaya bahwa anak yang di kandung Luna adalah anaknya. Pasalnya usia kandungan Luna sudah mencapai 10 minggu. Sedangkan, Luna dibawa pergi sama Bagas baru 3 minggu yang lalu.

"Sayang,maaf ya aku sudah salah sangka." Ucap Dodi sambil berlutut di kaki Luna dan menghadap perut Luna yang di dalamnya ada anaknya.

"Tidak semudah itu minta maaf." Jawab Luna sengit.

"Terus aku harus apa biar kamu maafin aku" Tanya Dodi.

"Kamu harus ambilkan aku mangga muda yang ada di pohon depan rumah."

"Ya sudah nanti aku minta tolong orang buat ambil mangga muda di pohon." Ucap Dodi enteng.

"Kok orang lain yang ngambil? Aku maunya kamu yang manjat sendiri." Ucap Luna sambil memanyunkan bibirnya.

"Tapi aku enggak bisa manjat pohon sayang." Ucap Dodi benar tidak bisa manjat pohon.

"Ya sudah kalau enggak mau aku enggak mau maafin kamu." Ucap Luna kesal.

Dodi mencoba manjat pohon demi anak yang ada di dalam kandungan istrinya. Luna tertawa puas melihat suaminya ketakutan memanjat pohon.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status