Share

Fake love (Indonesia)
Fake love (Indonesia)
Penulis: Ade Tiwi

Prolog

Dasta memperhatikan sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depannya. Kaca mobil terbuka dan menampilkan wajah tampan seorang pria yang tersenyum ramah padanya.

"Abang Shaka?" seru Dasta tak percaya.

"Iya, ayo masuk ke dalam. Biar Abang antar pulang." ajak Shaka.

"Enggak usah bang, biar Dasta naik angkutan umum saja." tolak Dasta merasa tak enak pada Abang sahabatnya ini.

"Ehmm, jadi kamu menolak ajakan calon suamimu ini ya?" pancing Shaka yang dari nadanya terdengar sedikit tak suka dengan penolakan Dasta.

Dasta menggeleng. "Kalau begitu, ayo masuk." ajak Shaka lagi masih dengan senyuman manisnya.

Dasta mengangguk dan masuk ke dalam mobil tanpa menunggu perintah yang kedua kali dari Shaka.

"Eh!"Dasta berjengit kaget ketika tanpa aba-aba Shaka memasangkan safety belt untuknya.

Setelah selesai, Shaka tersenyum seraya mengacak pelan rambut halus milik Dasta. Menghidupkan mesin mobil dan mengendarainya dengan kecepatan sedang.

Sepanjang perjalanan yang ada hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Keduanya tenggelam dalam pemikiran masing-masing.

"Kamu, sungguh menerima perjodohan ini kan, Dasta?" ucap Shaka membuka obrolan.

"Kalau Abang sendiri, bagaimana?" tanya balik Dasta.

Shaka tersenyum. "tentu Abang menerimanya."

"Kenapa?" satu kata pertanyaan yang meluncur keluar begitu saja dari mulut Dasta.

"Jawabannya mudah saja. Karena cinta datang tanpa alasan, Dasta."

Dasta terdiam. Ia mencerna begitu dalam kata demi kata yang Shaka ucapkan.

"Apakah Abang Shaka mencintaiku?"

Shaka kembali tersenyum, namun ia tetap bungkam tak menjawab pertanyaan kedua dari Dasta. Dasta jadi sedikit ragu akan hal itu, tapi sebisa mungkin ia bersikap tenang.

Benarkah Abang dari sahabatnya ini menerima perjodohan ini karena rasa cinta? Atau hanya keterpaksaan belaka?

Beberapa menit kemudian mobil Shaka berhenti di sebuah rumah sederhana. Shaka mematikan mesin mobilnya.

"Terima kasih ya kak, sudah mau repot-repot mengantarkanku." ucap Dasta tulus.

"Sama-sama," jawab Shaka singkat.

Dasta melepaskan saefty belt-nya membuka pintu mobil bersiap keluar. Shaka menarik tangan Dasta, membalikkan tubuh wanita itu agar menghadapnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Dasta.

Cup.

Dasta terbelalak dengan ciuman mendadak Shaka yang mendarat tepat di bibirnya. Awalnya hanya kecupan berupa sapuan ringan. Namun mampu mengalirkan perasaan aneh di diri Dasta, darahnya berdesir ketika bibir Shaka bergerak melumat bibirnya.

Hanya sebentar, kemudian Shaka melepaskan cumbuannya di bibir Dasta. Dasta yang syok hanya mampu terdiam, pikirannya masih belum pulih sempurna efek dari ciuman Shaka.

"Ciuman pertama kita," bisik Shaka di telinga Dasta yang seketika membuatnya bergidik merinding.

"Turunlah, dan masuk ke dalam rumah terus langsung tidur. Oke." bagaikan hipnotis Dasta menganggukkan kepalanya dan mengikuti titah Shaka.

Shaka melihat punggung Dasta yang sudah turun dari mobil dan kini melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Senyuman samar di wajah Shaka tampak begitu mengerikan.

"Aku tidak sabar menantikan saat itu tiba." ucap batin Shaka penuh teka-teki.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status