Share

Part 7

Happy reading!

"Ini bayaran buat Lo berdua." ucap seorang pemuda memberikan lembaran uang merah yang sangat banyak pada dua orang preman.

"Sipp, terima kasih bos." ucap preman tersebut mencium uang itu.

"Tapi bos, bos mukulnya kuat banget, sakit beneran ini!" salah satu preman menunjukkan wajahnya yang lebam akibat pukulan kuat pemuda tersebut.

"Tapi bayarannya setimpal kan?" alis pemuda itu terangkat.

"Setimpal kok bos, lain kali kalau butuh bantuan, panggil kita aja ya bos." Fikar tersenyum mengangguk.

Setelahnya kedua preman tersebut pergi, Fikar tampak tersenyum puas dengan rencananya hari ini, awal mula dia akan mendekati gadis cantiknya.

Fikar menghayalkan wajah Tisha, wajah cantik nan pesona yang sangat menggoda Fikar. tapi selain itu, ada maksud tujuan tertentu lainnya, selain ingin mendapatkan Tisha sepenuhnya.

"Aku harus bisa! Tisha hanya untukku!" ucapnya dengan ekspresi yang menakutkan.

********

Sekar mendorong tubuh Gavin hingga terbaring di ranjang. "hei Sekar, ada apa denganmu?" tanya Gavin heran melihat sikap wanita itu.

Perlahan Sekar membuka kancing atasannya bajunya, dua kancing terbuka dengan ekspresi Sekar yang sarat ingin menggoda Gavin.

"Sentuh aku Gavin!" pintanya dengan sendu.

Gavin membulatkan matanya tak percaya dengan ucapan Sekar, wanita yang selama ini terlihat kalem dan lugu bisa bertindak seperti ini.

"Kau sudah gila ya!" maki Gavin saat Sekar semakin maju ke arahnya.

Sekar terkekeh. "siapa yang gila disini? aku atau kau?"

"Apa maksudmu?"

"Sentuh aku seperti kau menyentuh adikmu! cumbu diriku dengan ganas dan liar!" teriak Sekar.

Gavin tertegun dengan ucapan Sekar, apakah kemarin malam Sekar melihat dirinya dan Tisha di kamar? Sekar semakin tersenyum menang saat kening Gavin berkerut tengah berpikir.

Flashback on.

Sekar menunggu di luar rumah Gavin, seharusnya ia sudah pulang. namun ia merasa tidak enak melihat ekspresi Gavin, bagaimana pun juga pastilah Gavin marah padanya, dan untuk itu ia harus minta maaf.

Lama menunggu Gavin keluar membuat Sekar penasaran, entah dorongan dari mana yang membuatnya untuk masuk ke dalam, sayup-sayup ia mendengar suara percakapan antara Gavin dan Tisha, suara itu berasal dari kamar Tisha.

Perlahan ia membuka pintu kamar Tisha dengan sangat hati-hati, pintu terbuka sedikit memberi celah untuknya melihat.

Awalnya ia melihat Tisha yang mulai turun dari ranjang dan berusaha berjalan ke arah kakaknya, lalu setelah itu, hal yang tak pernah di duga Sekar pun terjadi.

Gavin mencumbu adiknya begitu liar dan ganas, belum lagi tangan Gavin yang mulai merambat ke bagian tertentu milik Tisha, suara erangan Tisha membuat mata Sekar semakin melotot.

"Aaaah kak." erang Tisha.

Tak lama Gavin melepaskan ciumannya, ia berjalan menjauhi tubuh Tisha, dan meremas kuat rambutnya.

Tapi hal tak terduga lainnya juga terjadi, Sekar melihat Gavin yang tengah memperhatikan Tisha membuka pakaian di dalam kamar mandi.

Terlihat jelas jika Gavin terangsang melihat tubuh telanjang adiknya sendiri, tapi Gavin malah memilih keluar, dengan gerakan cepat Sekar juga keluar dari kamar Tisha.

Sekar membekap mulutnya tak percaya, apa yang di lihatnya ini nyata!

Flashback off.

"Kau melihat semuanya kemarin malam?" tanya Gavin menatap tajam Sekar.

Sekar hanya merespon tersenyum, Gavin menghela nafasnya dalam, sifat bernafsunya pada Tisha sudah ketahuan orang lain. pikirnya.

"Jadi, apa yang kau inginkan?" tanya Gavin seakan menantang.

"Bercinta lah denganku!" Gavin menaikkan kedua alisnya hingga terangkat.

Posisi Sekar berdiri dengan bibir dan jari yang ia gigit sensual, menggoda Gavin agar bernafsu padanya.

Gavin perlahan mulai berjalan ke arahnya, sambil berjalan Gavin berkata. "kau ingin permainan yang kasar atau yang lembut?"

Pertanyaan vulgar Gavin membuat pipi Sekar bersemu merah, lain hal dengan Gavin yang merasa jijik melihatnya.

Setelah Gavin dekat dengannya, Sekar menangkup kedua pipi pria itu. "aku mencintaimu Gavin." desisnya pelan di depan wajah Gavin.

Gavin tersenyum mengerikan. "puaskan aku malam ini!"

Awwww! 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status