Share

Part 4

Sudah seminggu semenjak kejadian pergok-memergoki antara Dava dan Airaa. Kini keduanya terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Airaa bekerja di butik miliknya sendiri, butik yang tak terlalu luas namun cukup mewah untuk kalangan atas.

Airaa mempekerjakan dua orang wanita untuk bekerja di butiknya, kedua wanita yang sudah sangat Airaa percayai untuk mengendalikan butik miliknya saat ia tak berada di tempat.

"Ini mbak kopinya." ucap gadis cantik menyugguhkan secangkir kopi panas untuk Airaa.

"Terima kasih," ucap Airaa begitu senang seraya meraih gelas kopi itu.

Kopi panas kesukaannya, para pekerja memang sudah sangat mengerti sekali tentang dirinya. Airaa yang suka minum kopi di pagi hari, Airaa suka makan makanan yang kering dan  tidak berkuah, dan masih banyak lagi hal tentang Airaa yang sudah sangat mereka hafal.

"Kopinya enak sekali Sita," puji Airaa setelah selesai menyeruput sedikit kopi itu.

"Ah mbak bisa aja, cuma kopi bubuk instan yang di seduh air panas doang." kekeh Sita menjelaskan.

"Aku tahu, tapi tetap saja enak. Aku tidak bisa membuat yang enak seperti ini." kekeh Airaa menceritakan pengalaman dirinya yang tak bisa membuat kopi.

Sita terkekeh dengan bosnya ini, bos yang jarang marah namun bila sedang badmood barulah Airaa mengomel-ngomel gak jelas. Tapi selebihnya Airaa adalah sosok orang yang baik, wanita cantik, manis dan ceria.

"Terima kasih Sita, kau bisa kembali bekerja." titah Airaa mengusir halus Sita.

Sita mengangguk tersenyum berlalu pergi dari ruangan Airaa. Setelah Sita pergi Airaa menyandarkan tubuhnya dengan gelas kopi di tangannya.

Ia hirup begitu dalam dan penuh perasaan aroma kopi panas yang banyak mengeluarkan asap mengepul.

Di tempat lain, Dava menatap nanar layar laptopnya. Seminggu ini dia seperti orang yang linglung mencari sosok wanita yang memergokinya, bayangan akan Airaa tak mau lepas darinya.

Bahkan Dava setiap hari datang ke club berharap bertemu lagi dengan Airaa, tapi sayang wanita itu tak pernah dapat Dava temui. dan dengan konyolnya Dava tetap menunggu Airaa sampai larut malam, kadang bahkan ia sampai mabuk dan ketiduran di club.

"Aissshh!" dapat menepuk cukup kuat meja kerjanya.

"Siapa sih wanita itu? Misterius banget." keluhnya kesal.

Di kota tempatnya tinggal ini kan luas, masa sangat sulit sekali menemukan satu orang wanita saja. Entah bersembunyi dimana wanita itu hingga sangat sulit sekali di temukan.

******

Hari pernikahan Nando & Kia...

"Aduh! bingung nih mau pakai baju yang mana." gumam Airaa melihat gaun-gaun miliknya yang akan dia pakai ke acara resepsi pernikahan sepupunya.

Mata Airaa jatuh terpesona pada gaun berwarna ungu yang baru ia beli dua minggu lalu, gaun seksi itu menjadi pilihan Airaa untuk ia pakai malam ini.

Ia mengambil gaun itu dan mencoba memakainya, setelah selesai ia bercermin di depan cermin besar yang ada di kamarnya.

"Perfect," ucapnya senang seraya menjentikkan jarinya. dengan cepat ia pun bergegas siap-siap.

Setelah selesai Airaa keluar dari kamarnya dan menuruni tangga, rumahnya tampak sepi karena kedua orang tuanya sudah dari pagi datang ke rumah keluarga Kia. Kedua orang tuanya sudah hadir saat acara akad nikah Kia dan Nando.

Airaa mengunci pintu rumahnya dan berjalan ke arah mobilnya yang sudah terparkir cantik. Ia masuk ke dalam mobil tersebut dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Sambil mengendarai mobilnya Airaa juga menyetel lagu dari kaset untuk menemaninya selama di perjalanan. Musik rock menjadi pilihannya dan selalu yang menjadi favoritnya.

Tak berapa lama Airaa pun sampai di tempat Acara, acara resepsi pernikahan yang di lakukan di sebuah hotel mewah ternama. Setelah memarkir mobilnya, Airaa melangkah masuk ke dalam.

Suasana acara begitu meriah dan ramai, Airaa sedikit ciut saat melihat banyaknya orang yang berpakaian tertutup dan sebagian berhijab, Namun dengan pasti Airaa tetap melanjutkan langkahnya dengan pede, dan bisa sedikit bernafas lega saat sebagaian tamu lainnya berpakaian seksi sama sepertinya, tujuannya sekarang adalah kedua mempelai pengantin. Setelah menyalami pengantin maka Airaa akan langsung pulang saja.

"Selamat ya Kia dan Nando," ucapnya ceria memeluk tubuh serta mencium pipi kanan dan kiri Kia setelah sampai di pelaminan.

Nando memalingkan wajahnya saat melihat Airaa yang begitu seksi, saat Airaa mengulurkan tangannya berniat ingin menyalaminya, Nandi buru-buru menyambut uluran tangannya kemudian melepaskannya.

"Maaf aku baru hadir sekarang Kia," ucap Airaa.

"Tidak apa-apa Airaa, terima kasih ya sudah mau datang." Airaa mengangguk.

"Mama dan papaku masih disini?" Kia mengangguk.

"Mereka ada di---nah, itu mereka!" ucap Kia menunjuk ke arah dimana orang tua Airaa berada.

Airaa menoleh dan benar saja kedua orang tuanya di situ, mama dan papanya terlihat sedang terlibat obrolan dengan beberapa tamu lainnya.

"Kalau gitu aku langsung pulang saja ya, sekali lagi selamat untuk kalian berdua. Samawa dan semoga cepat di berikan momongan, amiiin.

"Aminn, eh, kenapa cepat sekali. Makanlah dulu." Airaa ingin menolak tapi Kia pasti akan menahannya.

Untuk itu ia mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan mereka. Bukannya makan tapi Airaa langsung keluar dari tempat acara resepsi itu. Karena buru-buru, Airaa bahkan tak menyadari seseorang tengah mengejarnya sambil berteriak hei!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status