Share

Part 3

Selamat malam

Panas dingin reading!

Mulmed lagu di atas lagunya uhmm

================================

Cla pagi-pagi sekali sudah datang ke kantor, dengan semangatnya wanita itu mempersiapkan dirinya se-cantik mungkin untuk menyambut tamu penting hari ini.

"Hei Cla, tumben tidak datang telat hari ini?" tanya Ghea teman kantornya.

"Fans! kau selalu memperhatikan diriku ya?" jawab Cla lebay.

Ghea memasang ekspresi mual mendengarnya, sementara Cla terkikik melihatnya.

"Hei, kalian sudah pada tahu belum?" suara heboh Mikha yang terkenal biang gosip di kantor ini.

Spontan Ghea dan Cla menolehkan kepala mereka ke arah Mikha. "tahu tentang apa?" tanya keduanya kompak.

"Tentang tamu penting hari ini!" ucapan Mikha pun berhasil menarik perhatian Ghea, Cla hanya berekspresi biasa saja namun dalam hati juga ikut penasaran.

"Aku dengar-dengar nih ya, katanya tamu penting kita hari ini tuh si pemilik perusahaan tempat kita bekerja."

"Sudah tahu!" sahut Cla.

"Tunggu dulu! jangan di potong dulu ucapanku." kesal Mikha.

"Banyak yang bilang dia seorang pria bule, tampan, gagah dan hot." ujar Mikha memuji tamu penting itu.

"Terus-terus?" Ghea semakin penasaran.

"Yang aku tahu cuma itu, karena dia sedikit misterius, maksud ku tak banyak orang yang tahu mengenai kehidupannya. hanya saja...."

"Hanya saja apa Mikha, katakan, jangan buat aku mati penasaran." kesal Ghea.

"Aiiiih, bicara mu Ghea, udah kayak lirik lagu dangdut saja." ucap Mikha terkikik.

"Ayo Mikha, lanjutin ceritanya."

"Oke." Mikha menarik napas sebelum melanjutkan ucapannya.

"Hanya saja sempat gosip beredar jika dia seorang duda dengan satu anak, dan umurnya sudah 40 tahun." bisik Mikha di telinga Ghea.

Cla tidak dapat mendengar ucapan temannya yang berbisik, toh dia juga tidak berminat untuk mendengarnya.

"Whatsss!" pekik Ghea kaget.

"Eh, ssssssttt." Mikha menyuruh Ghea diam.

"Apakah itu benar?" Mikha mengangguk.

"Kau tahu darimana?" tanya Ghea lagi.

"Ada deh, Mikha gitu loh." jawabnya bangga, dan tak memberi tahu darimana ia mendapatkan informasi tersebut.

"Apa kau juga tahu namanya?" Ghea benar-benar di buat penasaran.

"Namanya Mr. Ste...." ucapan Mikha menggantung.

"Sudah datang!" teriak seseorang memberitahukan jika tamu penting sudah tiba di kantor ini.

Ghea dan Mikha saling tatap, kemudian berdiri saling heboh untuk menyambut tamu penting tersebut.

Cla menghembuskan nafas panjang, segitunya amat menyambut tamu ini. memangnya seperti apa si tamunya ini? palingan juga biasa. dengus Cla kesal.

Cla adalah wanita yang paling terakhir sampai untuk menyambut kedatangan tamu penting hari ini, Cla tak terlalu jelas melihat tamunya karena para pegawai yang nyaris berbaris seperti sedang antri sembako murah.

Suara sepatu yang beradu dengan lantai, semakin nyaring terdengar tatkala suara itu semakin mendekat ke arahnya. pegawai yang lain seakan memberi jalan untuknya dan menunduk hormat.

Cla juga ikut memberi hormat dengan menundukkan kepalanya, Cla yang menunduk melihat sepatu seorang pria berdiri di depannya. tepat saat ia mendongakkan kepalanya, matanya bertemu pandang dengan sepasang bola mata indah milik seorang pria bule.

Kedua mata Cla seakan terkunci dan terhipnotis dengan kedua mata itu, Cla yang tersadar lebih dulu memilih menundukkan kepalanya lagi.

Pria di depannya masih terus memperhatikan dirinya, sampai suara Adit menyadarkannya.

"Dia sekretaris pribadi saya di perusahaan ini, namanya Clarinta Nayara."

"She is beautiful." puji pria itu yang masih setia memandangi Cla.

Deg.

Suaranya sangat seksi terdengar di telinga Cla, wanita itu seperti tersengat listrik hanya karena mendengar suaranya. apalagi jika bersentuhan kulit, astaga! pikiran mu Cla.

"Mari saya antar ke ruangan Mr." ajak Adit menuntun pria itu untuk mengikutinya.

Adit dan tamu penting itu masuk lift menuju lantai paling atas, Cla menolehkan kepalanya tepat saat pintu lift akan tertutup, keduanya masih dapat melihat sekilas sebelum pintu lift tertutup sepenuhnya.

Jantung Cla seakan mau copot hanya karena pandangannya saja, ia memegang dadanya merasakan detak jantungnya yang seakan berpacu cepat.

Entah kenapa pertemuan Cla dengan pria itu mengingatkan dirinya akan film fifty shades of the grey, saling menatap dengan pandangan saling mendamba.

Apa? perasaan mendamba? apakah sekarang aku menginginkan sebuah belaian seorang pria? Cla menggeleng-gelengkan kepalanya saat berpikiran seperti itu.

Ia menepuk-nepuk kepalanya sambil bergumam, bego! bego! bego!

"Cla, masuk ke ruangan saya, dan bawa 2 cangkir kopi hitam panas." suara Adit menginterupsi Cla dari  interkom.

Cla yang mendapat perintah tersebut pun dengan cepat ia melakukannya, sangking terburunya ia sampai terkena air panas dari dispenser.

"Aduh mbak! kok iso koyok ngene? kan saya uwes nawarin tadi, biar saya saja yang buat." ucap Karjo dengan aksen bahasa jawanya, merasa tak enak pada Cla.

"Enggak apa-apa mas Karjo, lagian cuma ke siram air panas dikit kok." Cla berusaha menenangkan Karjo yang tampak khawatir.

"Yo uwes kalau gitu, saya tinggal ya mbak, masih banyak kerjaan di belakang." Cla mengangguk.

Setelah selesai membuatkan 2 cangkir kopi panas sesuai permintaan Adit, ia pun keluar dari dapur sambil membawa nampan menuju ruangan Adit.

Ghea yang melihat Cla membawa nampan pun mendekatinya. "ya ampun Cla! kenapa lo yang bawa ginian?" tanyanya heran.

"Iya tadi di suruh pak bos besar." dengusnya kesal.

"Mau gue bantuin gak?" tawar Ghea.

"Boleh dong," dengan senang hati Cla mengizinkannya.

Ghea mengetuk pintu ruangan Adit saat mereka sudah di depan pintu ruangannya, suara Adit menginterupsi mereka berdua agar segera masuk.

Cklek...

Kembali lagu itu berputar di pikiran dan telinga Cla, seakan-akan ia sedang syuting film erotis terlaris tersebut.

You're the light, You're the night You're the color of my blood. you're the cure, you're the pain. your the only thing i wanna touch. never knew that it could mean so much, so much.

Lyric bait lagu pertama itu seakan berputar seperti kaset di ingatan Cla, kaki Cla gemetaran saat membawa nampan berisi minuman untuk tamu penting itu.

Ghea memberikan minuman kopi hangat di sisi meja dimana Adit duduk. dan naasnya Cla memegang minuman kopi panas untuk pria tersebut.

Tangan Cla gemetaran hebat saat ingin menaruh gelas itu. sangking gemetarannya, tak sengaja kopi yang Cla pegang tumpah ke arah pria itu.

"AAAAAAA!" pekikan kaget luar biasa Cla saat melihat pria bule itu kepanasan.

"Mr, are you okay?" tanya Adit khawatir mendekat ke arahnya.

Pria itu menggeleng seraya tersenyum. "it's ok fine." ucapnya tersenyum samar.

"I'm sorry Mr, i accidentally." cicit Cla lirih ketakutan.

"It's okay, just calm down sweet girl." pria itu berusaha menenangkan Cla.

"What is your name?" tanyanya yang ingin langsung mendengar dari mulut wanita itu.

"My name is... Clarinta Nayara." pria itu terus memperhatikan gerakan bibir Cla.

"No doubt, you're the one."

"Ha?" reaksi spontan Cla saat bingung, ia menatap tak percaya ucapan pria bule itu yang kini menunjukkan seringainya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status