Happy reading!
"Kia...." bujuk Nando agar Kia menggeser tubuhnya yang nemplok di pintu lemari.
"Ak--aku malu mas."
"Malu? malu kenapa?" tanya Nando heran.
"Itu, isi di dalam lemarinya mas."
"Ha? memang isi dalam lemarinya apa, kok sampai kamu malu begitu."
Kia diam, bingung bagaimana mau mengatakan pada Nando bahwa isi di lemari pakaian itu...
"Sini biar mas lihat," tanpa menunggu jawaban Kia, Nando menggeser tubuh Kia.
Kia was-was saat Nando membuka pintu lemari pakaian itu, dan...
"Ini...." Nando mengerjapkan matanya melihat pakaian-pakaian seksi itu.
Kia menggigit bibirnya gugup.
"Kamu mau mencoba memakainya malam ini, Kia?" tanya Nando berbalik badan menghadap Kia dengan mengambil salah satu baju seksi itu.
Mulut Kia melongo mendengar pertanyaan Nando, hal itu sukses membuat Nando tertawa melihat ekspresi lucu istrinya. ia hanya menggoda saja, karena Nando tahu jika Kia tak mungkin mau memakai ini.
"Aku bercanda," Nando mengembalikan pakaian seksi itu ke dalam lemari lagi.
Nando mencoba mencari pakaian yang tidak terlalu terbuka, setidaknya pakaian yang masih bisa di pakai Kia malam ini.
"Ini!" Nando menyerahkan baju tidur berlengan pendek sebatas lutut.
"Pakai lah itu, setidaknya kamu tidak malu memakainya saat bersama ku." titah Nando tersenyum.
Dengan cepat Nando mengambil pakaiannya, agar Kia bisa leluasa berganti pakaian di dalam kamar. sementara dirinya akan berganti pakaian di kamar mandi.
"Mas, mau kemana?" tanya Kia begitu melihat Nando berlalu pergi.
"Memakai pakaian di kamar mandi, kenapa? mau pakai pakaian bareng?" tawar Nando iseng.
Kia menundukkan kepalanya malu, sepertinya Nando mengerti sekarang. jika istrinya ini ketika malu selalu bereaksi menundukkan kepalanya, di tambah wajah yang merona merah. tapi tak bisa di pungkiri, Nando menyukainya.
*********
Begitu keluar dari kamar mandi, Nando melihat Kia istrinya sudah tidur di ranjang, membungkus seluruh tubuhnya yang mungil dengan selimut tebal.
Waktu juga sudah menunjukkan tengah malam, dan Nando mengerti jika ia tidak bisa melakukan malam pertamanya dengan Kia. ia yakin wanita itu belum siap, terbukti dari gerak tubuh Kia yang gugup, dan Nando tidak akan memaksanya.
"Kia...." Nando mencoba memanggil namanya, dan Kia tak bereaksi.
Perlahan Nando menaiki ranjang dengan pelan, takut membangunkan Kia yang sudah terlelap.
Ia baringkan tubuhnya di samping Kia yang tidur memunggunginya, Kia terlihat begitu mungil jika bersamanya.
Perlahan tangannya bergerak ingin merengkuh tubuhnya, Nando tersenyum saat sebelah tangannya sudah bertengger di perut Kia.
Cukup seperti ini saja, dan Nando sudah sangat senang.
*********
"Enggh," lenguh Kia merasakan sesuatu yang berat di perutnya.
Kia membuka matanya dan melirik ke arah perutnya, sebuah tangan kekar memeluk tubuhnya.
Kia susah payah menyingkirkan tangan itu dari perutnya dengan pelan agar sang empunya tidak terbangun. Kia masih enggan bertatap muka dengan Nando. entah kenapa semuanya masih terasa mimpi baginya.
"Uhm, selamat pagi istriku." bisik Nando di telinga Kia.
Kia menegang, sejak kapan pria ini sudah bangun?
Nando terkekeh melihat ketegangan Kia, ia kembali melingkarkan tangannya di perut Kia. membawa tubuh mungil itu merapat ke tubuhnya, merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.
"Mas...."
"Ssstt, kita tidur lagi ya, aku masih mengantuk. ini juga masih terlalu pagi untuk bangun." ucap Nando mendekatkan wajahnya ke ceruk leher belakang Kia.
"Ayo sholat subuh dulu mas,"
"Sholat subuh?" Kia mengangguk.
Tanpa Kia mengatakan untuk kedua kalinya, Nando segera bangkit dan turun dari ranjang.
"Kamu dulu yang mandi, atau mas?"
"Mas, saja duluan." Nando mengangguk.
Kia pun juga ikut bersiap-siap, setelah Nando selesai dan keluar dari kamar mandi. giliran Kia untuk mandi dan mengambil air wudhu.
Mereka berdua sholat bersama dengan khusuk, Nando sebagai imamnya dan Kia makmumnya. setelah selesai Kia mencium tangan suaminya. dan Nando mengecup kening Kia.
Mata mereka saling pandang, Kia tersenyum yang di balas senyuman juga oleh Nando.
"Terima kasih ya Allah, ini sholat pertama kami setelah resmi menjadi sepasang suami istri. aku bahagia sekali!" ucap batin Kia senang.
"Kita tidur lagi yuk!" Kia mengangguk.
Kia dan Nando pun membereskan peralatan sholat mereka.
"Hanya tidur?" tanya Nando iseng melihat Kia yang sudah membaringkan tubuhnya.
"Maksudnya mas?"
"Tidak mau melakukan yang tadi malam tertunda?" Nando mengkode Kia.
"Ha?"
Melihat Kia yang tidak peka, Nando mendekatkan mulutnya ke telinga Kia seraya berbisik...
Nella tersenyum jahil ke arah Kia dan Nando yang baru bangun tidur, Kia merasa tak enak pada mertuanya karena kesiangan bangun."Pengantin baru, gimana tadi malam? lancarkan?" goda Nella."Lancar dong ya, sampai telat bangun gitu." sambung Nella di selingi tawanya.Hal itu kembali sukses membuat kedua pipi Kia memerah, ternyata ibu dan anak suka sekali menggoda dirinya."Mama!" tegur Nando merasa tak enak melirik ke arah Kia yang kini menundukkan kepalanya."Maaf, maaf. mama terlalu senang nak.""Tapi Kia jadi malu gitu ma.""Kia sayang, maafin mama yang lancang bertanya begitu." Kia mengangkat kepalanya dan menggeleng."Enggak apa-apa ma, malahan Kia merasa gak enak. hari pertama menjadi menantu di keluarga ini, tapi Kia sudah kesiangan bangunnya.""Ah, santai saja nak. oh ya, tadi pagi kalian sholat subuh?" Nando dan Kia mengangguk."Mama tadi pagi ingin membangunkan kalian berdua untuk sholat berjamaah di masjid, tapi begitu di de
Masih edisi honeymoon...Happy reading Hari ini Kia meminta Nando untuk mengajaknya ke Namsan Seoul Tower atau yang biasa orang-orang menyebutnya N Seoul Tower.Tak membutuhkan waktu lama, Kia dan Nando sampai ke tempat tujuannya.N SEOUL TOWER merupakan tempat wisata di Korea Selatan yang sangat populer. Wisatawan bisa menikmati keindahan Korea Selatan dari atas ketinggian mencapai 237 meter ini berlokasi di gunung Namsan.Liburan ke Korea Selatan tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke N SEOUL TOWER. Di sekitar N Seoul Tower terdapat toko suvenir dan restoran. Di puncak menara ini terdapat sebuah tempat yang bernama love lock (gembok cinta). Anda dapat mengabadikan dan menggembok rasa cinta Anda kepada pasangan dengan memegang gembok disekitar pagar, lalu membuang kunci gemboknya sebagai tanda pengharapan cinta kasih akan terus bersama selamanya.Entah itu mitos atau tidak, yang pasti banyak sekali pengunjung yang mela
Nella dan Rasyid menunggu kepulangan anak dan menantunya di bandara Soekarno-Hatta. hari ini Kia dan Nando pulang dari liburan honeymoon mereka selama di Korea."Itu mereka ma!" ucap Rasyid pada istrinya menunjuk ke arah depan.Kia dan Nando langsung menghambur kepelukan Nella dan Rasyid begitu sudah dekat."Kangen mama dan papa." ucap keduanya serempak."Gimana liburan bulan madu kalian?" tanya Nella penasaran.Kia menatap Nando seakan bertanya, jawaban apa yang harus ia berikan untuk menjawab pertanyaan mama mertuanya."Ma, nanti saja tanyanya setelah kita sampai di rumah ya." bujuk Nando mengajak kedua orang tuanya untuk segera masuk ke dalam mobil."Tapi, mama kan penasaran." ucap Nella merajuk."Ayo ma," ajak Kia merangkul bahu mertuanya.Mereka berempat masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang."Ayo cerita!" pinta Nella memaksa."Kan kalau sudah sampai rumah ma." Nando mengingatkan
"Hiks!" suara tangisan Aisyah terdengar pilu.Nella dan Rasyid merasa iba mendengarnya. "Coba ceritakan sayang." bujuk Nella."Terlalu sakit bunda, bahkan untuk mengingatnya saja Aisyah gak sanggup.""Tapi ada baiknya kalau kamu curhat sayang, insyaallah hati kamu jadi lebih plong dan lega."Nella terus membujuk Aisyah agar bercerita untuk mengurangi beban yang di pikulnya."Bunda, apakah Aisyah boleh tinggal di sini untuk sementara waktu?"Nella dan Rasyid saling pandang saat mendengar ucapan Aisyah."Boleh sayang, pintu rumah ini selalu terbuka untuk kamu." akhirnya Nella mengizinkan Aisyah untuk tinggal di rumahnya.Aisyah merasa sangat senang dan langsung memeluk tubuh tantenya, Nella membalas pelukan Aisyah dengan perasaan yang campur aduk.Ada rasa gelisah saat Nella menyetujui permintaan keponakannya, anak angkat mendiang kakak kandungnya itu, Nella sudah menganggap Aisyah seperti putri kandungnya sendiri. "Aisyah sayang
"Ada apa ma, pa?" tanya Nando menatap kedua orang tuanya.Setelah selesai makan siang bersama, Nella dan Rasyid meminta seluruh keluarga untuk berkumpul di ruang santai."Jadi begini, mengenai Aisyah." ucap Nella membuka suara.Aisyah menunudukkan kepalanya saat namanya di sebut, ia memeluk anaknya erat yang duduk di sampingnya."Iya, kenapa dengan Aisyah ma?" tanya Nando penasaran"Apakah kalian berdua setuju jika Aisyah tinggal di rumah ini untuk sementara waktu?" tanya Nella meminta persetujuan dari anak dan menantunya.Nando dan Kia saling pandang, seakan meminta pendapat lewat tatapan mereka."Kalau Nando sih setuju saja ma, kamu sayang?" Kia gelagapan ingin menjawab apa, kalau boleh jujur sebenarnya Kia gak keberatan sama sekali, hanya saja perasaannya merasa tak enak dan was-was semenjak kehadiran Aisyah di rumah ini."Kia ikut mas, mama, dan papa saja." jawab Kia akhirnya."Ikut? ikut kemana sayang?" goda Nando menjawi
"Apa yang ingin kamu bicarakan, saudaraku Aisyah?" tanya Kia penuh kelembutan.Bahkan ia tak sungkan menyentuh tangan Aisyah, sedikit mengelusnya"Aku ingin mengatakan terima kasih banyak padamu Kia." "Terima kasih untuk?" "Untuk semuanya, segala kebaikan mu." Aisyah memeluk tubuh Kia.Kia awalnya kaget, namun dengan cepat ia membalas pelukan Aisyah. sebagaimana pelukan sesama saudara."Kia, Kia. wanita bodoh yang berhati mulia, tak sadar jika kau sendiri terjebak dalam kebaikanmu. akting mu sungguh luar biasa Aisyah!" ucap batin Aisyah merasa bangga dan puas.Aisyah melepas pelukannya dan menatap Kia."Semoga Allah membalas segala kebaikan mu Kia." "Amiinn," Kia mengamini doa Aisyah."Semoga kau cepat berpisah dari Nando, dan di usir dari rumah ini. Amiinn." doa Aisyah dalam hatinya.Kia membalas senyuman Aisyah, tak menyadari jika senyuman licik yang terukir di wajah cantik wanita itu.itulah manusia yang s
Selamat membaca! "Yo bro!" teriakan suara pria nyaring masuk ke dalam ruangan sahabatnya."Hai Dav!" balas Nando santai menoleh ke arah pintu."Gimana nih?" Dava bertanya menggoda, menaik turunkan kedua alisnya bergantian. "Gimana apanya? "Itu, rasa pernikahan." senyum penuh arti dari Dava."Ngomong apa sih lu Dav." cengir Nando merasa geli dengan pertanyaan sahabat gesreknya."Hei, ayolah sobat, bagi pengalaman tentang kehidupan pernikahanmu. gue kepo nih!" "Kalau lo mah gak usah di ragukan lagi, lo kan manusia terkepo akut di muka bumi ini." ejek Nando membuat Dava tergelak."Eh Ndo, lo tahu gak? sekitar seminggu yang lalu Metha berhenti bekerja." "Gak tahu gue Dav, kan gue ambil cuti libur pasca menikah.""Nah, sekarang gue mau kasih tahu lo sesuatu." Dava mendekati Nando seraya berbisik."Gue denger-denger, Metha hamidun. alias hamil duluan.""Astaga Dava! ngucap lo. apaan sih lo g
Aisyah turun dari taksi dan membayar ongkosnya, ia menatap gedung tinggi di hadapannya dengan senyum yang mengembang.Segala sesuatunya sudah ia persiapkan dengan mulus, dan ia berharap siang ini ia mendapatkan kepuasan yang sudah di dambanya."Nando, aku datang menemuimu sayang." ucapnya senang.Sebelah tangannya menenteng sesuatu, seperti bekal makan siang.Aisyah masuk ke dalam kantor milik keluarga Wicaksana, Aisyah menghampiri meja resepsionis."Selamat siang mbak,""Siang nyonya." sapa balik resepsionis itu menatap Aisyah dari atas ke bawah."Apakah saya bisa bertemu dengan Nando?""Pak Arnando Wicaksana maksudnya?" Aisyah mengangguk."Sudah buat janji sebelumnya?" Aisyah menggeleng."Bilang saja, orang rumahnya datang ingin menemui.""Baik, sebentar saya hubungi dulu nyonya.