Share

BAB 5 BANG NUGIE*

"Dasar kucing sultan, kamarpun sampai bersebelahan dengan tuan rumah," gumam Alex setelah ditinggal sendiri.

Nama kucingnya Moci, kucing betina jenis persia berambut panjang. Alex pikir laki-laki akan lebih suka memelihara jenis kucing bengal yang lorengnya maskulin. Moci memang jenis kucing manja yang memerlukan perawatan khusus dan harus selalu berada di ruang ber AC supaya bulunya tidak rontok.

"Pus ... pus ... " Alex mendekatinya pelan-pelan tapi untung kucingnya sangat jinak mengemaskan karena langsung mau bergelung di lengan Alex.

"Pasti Bocil akan senang jika kukenalkan denganmu." Bisa Alex bayangkan bakal secantik apa kucing kaya itu di mata Bocil kucingnya Bang Nugie yang biasanya cuma bergaul dengan betina kampung.

Alex segera menyiapkan makan Moci karena masih harus buru-buru ke sekolah. Alex menimbang makanannya dan memperhatikan baik-baik makanan yang mana boleh di makan hari Senin. Alex juga memberi vitamin dan memastikan kucing itu makan sesuai takaran sampai habis baru bisa dia tinggal.

Alex mengikuti semua catatan yang ditinggalakan oleh Pak. Haris. Dari tulisan tangannya yang sangat rapi Alex jadi kembali membayangkan kira-kira seperti apa dan berapa umur Pak. Haris, karena dari tadi Alex tetap tidak melihat satu fotopun di rumah besar itu.

Alex juga ingat untuk meninggalkan catatan di meja karena tadi Pak. Haris juga berpesan jika ada apa-apa yang perlu disampaikan. Sebenarnya Alex bisa langsung mengirim pesan, tapi Alex pikir Pak. Haris orang sibuk dia tidak mau mengganggunya dengan pesan tidak penting. 

Setelah menunggu Moci menghabiskan makanannya Alex segera menulis pesan pada kertas memo di meja.

[Saya sudah menakar makanan dan menunggu Moci menghabiskan makanannya]

 Alex langsung pulang berpamitan pada Pak Sarif dan mengatakan akan balik lagi nanti jam empat sore.

Alex kembali mengayun sepedahnya untuk pulang ke rumah karena harus bersiap pergi ke sekolah. Setengah jam lagi Jefry akan menjemputnya, Jefry tidak boleh tahu jika Alex bekerja sebagai pengasuh kucing atau rencana hadiah kejutanya akan gagal. Waktu mereka jalan-jalan di mal dua bulan lalu Jefry sempat menunjuk jam tangan yang ingin dia beli jika nanti punya uang.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Bang Nugie yang kebetulan juga belum pergi ke bengkel.

"Sudah beres Bang!" enteng Alex sambil melenggang masuk ke dalam rumah.

"Seperti apa orangnya?" ternyata Bang Nugie juga ikut penasaran.

"Aku belum bertemu Bang, tadi cuma ada satpam."

"Abang penasaran siapa yang punya rumah gedong segede itu?"

"Ya, Bang, rumahnya juga mewah banget pas masuk ke dalam dan tidak ada siapa-siapa. Pak. Haris cuma tinggal sendiri sama kucing, katanya juga jarang ada di indonesia. Mungkin dia duda, tanpa anak yang juga sudah ditinggal mati istrinya." Alex mulai bergosiup.

"Semoga kau benar-benar digaji tiga juta sebulan!"

"Jangan bilang-bilang Jefry kalau aku kerja ya, Bang!"

"Kenapa lo sayang banget sama anak manja itu." Bang Nugie kurang sukan dengan Jefry karena sering banyak alasan tapi anehnya Alex selalu percaya.

"Itung-itung Jefry sudah ukut ngeringanin beban Bang Nugie buat bayar ongkos angkutanku pulang pergi ke sekolah."

"Kalau gitu mendingan lo pacaran aja sama tukang ojek!"

"Emang Abang mau adiknya pacara sama tukan ojek?" Alex langsung meringis nyeri.

"Abang lebih suka kalau kamu gak usah pacaran dulu, sekolah aja yang bener dari pada cuma boncengan ke sana kemari ngabisin bensin yang disubsidi negara."

"Alex sudah tujuh belas tahun Bang, masak suruh jomblo terus kayak abangnya."

Gantian bang Nugie yang berdesis kemudian melempar kain lap motor ke arah adiknya.

"Emang Abang jomblo, kan?"

Sebenarnya Alex tidak serius mengejek abangnya, Alex juga tahu Bang Nugie seperti itu karena merasa masih memiliki tanggung jawab untuk mengurus ibu dan adiknya. Bang Nugie tetap kakak laki-laki ter 'the best' buat Alex meski dia gak pernah ngomong.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
kinoynoy40
ini kapan lanjutnya thor?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status