Share

BAB 35

Kali ini ketika Adib mengatakan dia akan pergi ke rumah Aris, itu membuatku gugup. Aris adalah ... entah, aku juga belum pernah bertemu dengannya, tetapi Adib sering pergi mengunjunginya. Mengetahui bahwa Aris mencoba meyakinkan Adib melakukan hal bodoh di belakang Aqmal, aku kehilangan antusiasme tentang dia. Jika dia ingin dirinya terbunuh, itu masalahnya, tetapi aku tidak ingin dia menyeret Adib ke dalamnya.

Menciumku lalu mengucapkan selamat tinggal di pintu depan, Adib berjanji padaku, "Semuanya baik-baik saja, jangan khawatir."

Aku ingin memberitahunya lagi untuk tidak melakukannya, tetapi ruang kerja Aqmal terbuka dan aku tidak tahu apakah dia ada di dalam? Itu cukup jauh sehingga kecil kemungkinan dia akan mendengarku, tetapi tidak ada yang tahu (Aqmal Bramantyo sialan yang serba tahu).

Begitu Adib pergi, saat aku akan berjalan melewati ruangan kerja Aqmal, dia memanggil, "Irina."

Aku menahan tangan di kusen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status