Share

BAB 37

Aku merasa kesal keesokan paginya. Kesal karena kebodohanku sendiri dan fakta bahwa Adib tidak pernah kembali ke kamar tidur tadi malam.

Aku tidak tahu di mana dia dan apa alasannya, tetapi mau bagaimanapun, itu tidak baik, seharusnya dia kembali ke kamar. Aku melakukan apa yang aku bisa untuk menenangkan pikiranku sendiri: memeriksa siklus menstruasiku, melihat apakah ada kemungkinan bisa hamil, tetapi sialnya aku lupa mencatat menstruasi terakhirku dan aku tidak ingat ketika melihat kalender. Aku yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari satu kesalahan, tetapi aku akan merasa lebih baik jika dapat memastikan kalau benar-benar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Kau terlihat sedang memikirkan sesuatu yang buruk,” kata Aqmal yang melangkah mendekati meja makan.

Aku meliriknya, menggigit bibir bawahku dengan ragu. Aku kira aku bisa meminta bantuannya. Bagaimanapun, dia adalah kepala keluarga, kan?

"Agak. Um, apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status