Share

Bab 5

Flasback

Ashlyn membuka matanya lalu melihat sekeliling ruangan tempatnya berbaring sekarang. Ruangan yang didominasi dengan warna abu-abu tua dan putih membuat kesan yang dingin yang menunjukan pemilik ruangan ini merupakan seorang lelaki. Ashlyn bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati pintu.

            Ashlyn baru saja terbangun dari pingsannya akibat ulah lelaki yang Ashlyn ketahui sebagai seorang polisi, namun ternyata memiliki hubungan dengan dunia werewolf sebagai seorang watcher yang membantunya di dunia manusia, pantas saja lelaki itu terlihat tenang saat melihat srigala yang memiliki ujkuran yang jauh lebih besar.

            Ashlyn mencoba untuk membuka pintu tersebut, namun ternyata terkunci. “Apa yang coba kau harapkan? lelaki itu akan membiarkanmu dengan mudah berkeliaran setelah ingin melarikan diri!” batin Ashlyn.

            Ashlyn lalu menelilingi kamar tersebut tidak ada yang menarik dikamar itu, kamar yang hanya berisi tempat tidur, dua buah nakas di sampinnya, sebuah sofa panjang yang besar dan bisa digunakan untuk tidur dua orang dewasa dengan sebuah meja kecil di depan. Selain itu hal yang paling mencolok di kamar lelaki ini adalah terdapat sebuah lukisan abstrak yang berukuran dua kali satu meter di dindinnya.

            Kamar yang sangat luas walaupun hanya memiliki sedikit peralatan, tapi Ashlyn yakin ia akan betah di sini karena aroma kamar ini yang sangat menenangkan. Namun Ashlyn tidak akan menjatuhkan harga dirinya hanya karena aroma ini.

            Ashlyn mendengar langkah kaki yang mendekat kemudia suara kunci yang diputar disusul denga berputarnta gagang pintu untuk dibuka. Terlihat dua orang pelayan yang membawa makanan juga pakaian di tangan masing-masing.

            “Selamat pagi nona! Kami adalah pelayan yang ditugaskan untuk mengantarkan anda makanan dan pakaian anda.” Ujar salah satu pelayan itu sopan.

            “Aku ingin kembali ke kamarku dan memakai pakaianku sendiri.” Jawab Ashlyn menatap kedua pelayan itu sehingga membuat mereka menjadi gugup dengan permintaan Ashlyn.

            “Maafkan kami nona, kami tidak bisa memutuskan itu.” Cicit pelayan yang membawakan pakaian tersebut.

            Ashlyn menatap kedua pelayan yang menunduk takut di depannya, Ashlyn tidak tega melihat orang-orang yang tidak tahu apa-apa seperti mereka mengalami kesulitan karenanya untuk itu ia meminta mereka pergi. “Pergilah!” ujar Ashlyn.

            “Baik nona, terimakasih!” ujar keduanya membungkuk lalu meninggalkan Ashlyn kembali. Ashlyn mendengra kedua pelayan itu yang kembali menguncinya didalam kamar.

            “Kau memang selalu berbaik hati Ashlyn.” Ujar Bekca di pikirannya.

            “Ya, mau bagaimana lagi, mereka tidak tahu dengan hal ini. Satu-satunya orang yang harus disalahkan atas semua ini hanya lelaki itu.” Jawab Ashlyn.

            Becka tidak menjawab pernyataan Joly dan memilih untuk kembali bersembunyi.

                                                                        ***

Flashback

Hari ini seperti biasa Ashlyn akan bangun pagi-pagi sekali untuk pergi lebih dulu  ke kamar mandi sebelum siswi-siswi yang lain bangun,

walaupun aku yang lebih dulu datang mereka akan tetap membuatku menjadi yang terakhir menggunakan kamar mandi jika bertemu dengn mereka disana.

Untuk itu Ashlyn memilih bangun lebih dulu agar tidak bertemu dengan yang lain dan bisa menggunakan kamar mandi tampa mendapatkan masalah dari yang lain. Ashlyn sudah seing menghadapi mereka, hanya saja sekarang Ashlyn lelah jika setiap hari harus ada keributan. Ashlyn ingin menjalani hidup dengan damai tampa ada yang mengusik.

Sekolah Ashlyn adalah sekolah yang dikhususkan untuk semua anak-anak werewolf

baik dari tingkat paling tinggi. Seperti calon alfa ataupun yang sudah menjadi alfa diusia muda hingga werewolf omega

biasa sepertinya. Ashlyn tidak tahu kenapa kedua orang tuanya yang hanya dokter di dunia manusia bersemangat untuk menyekolahkannya di sekolah khusus ini.

Tahun ini adalah tahun ketiga Ashlyn di sekolah asraman, Ashlyn tidak tahu kenapa ia bisa bertahan disekolah ini menghadapi semua perlakuan yang diterima dari penghuni sekolah yang tidak menyukaiku entah karena apa atau karena mereka merasa Ashlyn tidak pantas karena merupakan seorang half, dan belum bisa melakukan shiftnya. Bahkan sekarang Ashlyn tidak tahu apakah ia memiliki wolf atau tidak dalam dirinya.

Ashlyn melepaskan pakaiannya dan mulai membersihkan dirinya dengan pelan, luka-luka yang ia terima kemarin masih belum terlalu sembuh. Luka-luka seperti ini sudah sering Ashlyn dapatkan, selama tiga tahun terakhir sejak memasuki sekolah.

Tidak ada yang aneh dan curiga dengan luka-luka yang kudapatkan seolah bukan apa-apa karena yang lain juga mendapatkan luka yang sama saat berlatih namun akan sembuh dengan cepat karena mereka memiliki wolf yang dapat bertahan lebih kuat dari luka, sedangkan Ashlyn tidak. Luka yang ada akan mengalami kesembuhan yang dua kali lebih lambat dari werewolf

biasa.

Tubuh Ashlyn hanya lebih kuat diatas manusia biasa namun masih sangat lemah bagi werewolf yang sudah berubah. Ashlyn ingin menyerah dan berhenti dari sekolah ini lalu masuk kesekolah manusia biasa seperti selama ini, tapi mengingat kedua orang tuanya yang sangat bangga saat tahu Ashlyn mampu diterima di sekolah ini membuatnya bertahan.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Ashlyn berjalan menuju aula yang tersusun kursi-kursi panjang yang mampu menampung siswa-siswi. Ashlyn melihat bibi Mary sedang menata makanan untuk sarapan dimeja saat aku masuk, sepertinya bibi Mary sedang sangat serius sehingga tidak menyadari kedatanganku.

Good morrning bibi!Ashlyn penjaga kantin sekolahnya yang tampak serius dengan perkerjaannya.      

Ah, Good morning Ashlyn!” ujar bibi  Mary.

“Bibi, kau terlihat sangat sibuk apakah ada yang bisa kubantu?” Tanya Ashlyn.

“Tidak Ashlyn,bibi sudah selesai kau bisa sarapan sekarang”. Jawab bibi Mary.

“Benarkah bibi tidak ada yang bisa kukerjakan, aku bisa membantumu jika pekerjaanmu masih bnayak.Ujar Ashlyn menyakinkan.

No dear, itu adalah pekerjaan ku yang terakhir sekarang ambilah sarapanmu sebelum yang lainnya datang, kau tidak ingin bertemu dengan mereka kan” ujar bibi Mery menyakin Ashlyn.

Baiklah bi, aku memang tidak ingin bertemu mereka jika aku bertemu mereka pasti aku tidak akan keluar dengan keadaan yang baik.Ashlyn meras sedih jika mengingat perlakukan buruk yang lain kepadanya.

Selesai sarapan Ashlyn mengucapkan terimakasih kepada bibi Mary dan bergegas pergi keperpustakaan salah satu tempat yang paling aman baginya, karena tidak ada yang berniat menganggu Ashlyn disana mereka tidak ingin mendapatkan hukuman karena menggangu di perpustakaan oleh karena itu Ashlyn sangat sering berada berada di perpustakaan dan membaca buku-buku yang menarik minatnya.

Ashlyn sadar ia tidak akan bisa menghabiskan masa sekolah dengan indah seperti yang ia bayangkan dulu, sebelum memasuki dunia werewolf sesunggunhya. Ashlyn yang dulunya adalah seorang gadis yang populer disekolah karena memiliki sifat yang baik dan pintar, selain itu mempunyai wajah yang cantik menurut teman-teman tidak bisa memiliki teman seperti di dunia manusianya yang dulu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status