Share

Bab 9

Butuh waktu dua jam bagi mereka untuk menyelesaikan makan malam romantis pernikahan mereka.

Mereka menyelesaikan makan malam mereka relatif lebih cepat, jadi setelah Lu Shijin mengambil tagihan, dia menyarankan untuk tetap tinggal di bukit untuk bisa menikmati pemandangan kota dimalam hari sebelum mereka kembali ke kota.

Tang Ruochu tidak merasa keberatan dengan ide itu.

Meskipun ini hanya sebuah pernikahan kerjasama, dia harus mengakui bahwa dia turut merasakan bahagia.

Yang Lebih penting lagi, tampaknya dia telah memberikan dampak yang padanya dan dia bisa melupakan masalahnya ketika sedang bersamanya.

Dia merasakan ini adalah berkah yang dia berikan dan memberikan efek yang baik padanya.

Dia hanya mengenalnya kurang dari sehari, tetapi untuk beberapa alasan, dia merasa sangat nyaman ketika berada di dekatnya.

Pemandangan malam dari bukit terlihat sangat indah. Angin bertiup lembut dan bintang serta bulan terlihat jelas memancarkan sinarnya. Tang Ruochu dan Lu Shijin pergi ke ruang observatorium untuk melihat bintang-bintang sebelum mereka naik ke atas bukit dan menjelajahi beberapa tempat yang indah.

Ketika suhu mulai turun sekitar jam 10 malam. Lu Shijin akhirnya menyarankan agar mereka segera pergi dari tempat itu.

Mereka menuruni bukit dan Lu Shijin mengantar Tang Ruochu pulang.

Tang Ruochu turun dari mobilnya dan mengucapkan selamat tinggal pada Lu Shijin. "Terima kasih atas makan yang telah dipersiapkan dengan sangat indah pada malam ini. Semoga perjalanan pulangmu dalam keadaan aman."

Lu Shijin menyandarkan tangannya di jendela mobil dan menatapnya dengan pandangan yang gelap saat dia berkata dengan lembut, "Kapan kau berniat untuk pindah?"

"Aku akan mulai berkemas ketika aku pulang nanti. Jika semuanya berjalan dengan baik, aku akan pindah dalam dua hari kedepan," ucap Tang Ruochu.

...

Lu Shijin mengangguk. Kemudian, dia mengulurkan tangannya dan berkata, "Berikan telponmu."

Tang Ruochu terdiam karena terkejut sebelum akhirnya dia menyerahkan teleponnya seperti yang dia minta.

Lu Shijin memasukkan serangkaian nomor dan berkata, "Ini nomor pribadiku. Kabari aku setelah kau selesai berkemas dan aku akan meminta Ling untuk menjemputmu."

Kemudian, dia menginjak pedal gas dan beranjak pergi.

Tang Ruochu berdiri di tempat dan menyaksikan mobilnya melaju dalam ke kegelapan. Akhirnya dia masuk kedalam rumah setelah dia tidak bisa lagi melihat mobilnya dari kejauhan.

Semua lampu di kediaman keluarga Tang masih menyala pada jam selarut ini.

Pengurus rumah tangga mereka, Paman Zhao, datang untuk menyambutnya setelah dia masuk ke dalam rumah dan berkata dengan sopan, "Nona, Tuan meminta Anda untuk menemuinya di ruang kerja ketika Anda tiba. Ada hal yang ingin dia sampaikan kepadamu. "

Tang Ruochu membeku karena terkejut sebelum dia melihat ke arah ruang kerja dan berkata dengan nada kasar, "Apa yang akan dia katakan kepadaku?"

"Uh ..." Paman Zhao terlihat ragu-ragu dan menatapnya dengan perasaan yang simpatik saat dia berkata, "Nona, seseorang dari keluarga Ji datang hari ini. Tanggal pernikahan Nona Ruoruo dan Tuan Yinfeng telah diputuskan dan itu ... adalah tanggal ketika kau seharusnya menikah dengan Tuan Ji. "

...

"Apa?" Tang Ruochu ekspresinya menegang dan ia memandang Paman Zhao dengan perasaan tidak percaya.

...

"Nona, tolong jangan terlalu bersedih," ujar Paman Zhao sambil menghela napas. Dia memandang Tang Ruochu dengan raut wajah yang prihatin karena dia takut dia akan melakukan sesuatu hal yang ceroboh.

...

Tang Ruochu tetap terdiam. Dia merasakan dadanya sesak seperti dihantam oleh sebuah gunung es besar.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam dan berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang kesal saat dia berjalan perlahan menuju ruang kerja ayahnya.

Pintu ruangan itu tidak tertutup dan dia melihat ayahnya tengah menikmati secangkir teh di sofa melalui pintu, yang memang dibiarkan sedikit terbuka.

Tangan Tang Ruochu mengepal sebelum dia mencoba untuk membuka pintu dan masuk kedalam ruang kerja.

"Kau sudah pulang?" ayahnya bertanya.

"Paman Zhao bilang bahwa kau ingin berbicara tentang sesuatu kepadaku. Apa yang ingin Kau bicarakan?" Tang Ruochu berkata dengan nada dingin. Dia tidak ingin berbasa-basi dan langsung menuju ke inti permasalahan.

...

Tang Song sepertinya sudah terbiasa menghadapi sikap Tang Ruochu terhadapnya. Dia tidak terganggu sedikitpun oleh sikap yang diperlihatkannya dan perlahan dia meletakkan cangkir teh di tangannya sebelum berkata, "Aku ingin memberitahumu bahwa pernikahan adikmu dengan Ji Yinfeng telah selesai dibicarakan."

Mata Tang Ruochu terlihat jernih dan suaranya terdengar seolah-olah tertutup oleh badai salju saat dia berkata dengan dingin, "Aku sudah mengetahui tentang hal ini."

"Kau telah mengetahuinya?" tanya Tang Song berkata dan dia pun berhenti sejenak, seolah-olah dia merasa sedikit terkejut.

...

"Ya. Aku tidak akan tahu bahwa 'ayahku yang baik' akan menikammu dari belakang jika Paman Zhao tidak memberitahuku sebelumnya," ucap Tang Ruochu dengan nada yang mengejek dan matanya yang dipenuhi dengan sinar kebencian.

...

"Apa maksudmu?" ujar Tang Song saat wajahnya berubah menjadi gelap.

Dia kesal dengan kata-kata Tang Rouchu yang terlalu terus terang dan juga tatapan kebencian yang tersorot dari matanya.

"Apa aku salah? Ji Yinfeng adalah tunanganku sampai dengan hari ini. Dia mengkhianatiku dan berselingkuh dengan si jalang Gu Ruoruo. Aku tidak memintamu untuk melarang mereka menikah tapi aku tidak percaya kalau kau benar-benar menyetujui pernikahan mereka. ini! saat ini kau menganggapku ini siapa, putri kandungmu,? " Tang Ruochu tidak bisa menahan amarahnya dan matanya bersinar karena luapan amarah.

...

Tang Ruochu bisa saja mengabaikan pengkhianatan yang telah dilakukan oleh Ji Yinfeng dan sikap Gu Ruoruo yang terus-menerus mempersulit dirinya, namun dia merasa sangat kecewa kepada Tang Song yang telah menyetujui pernikahan pasangan yang malang itu dan bahkan dia telah memilihkan tanggal yang tepat persis dengan tanggal di mana seharusnya dia menikah dengan Ji Yinfeng.

Tang Song juga merasa sedikit bersalah kepada putriya itu dan dia mencoba mengalihkan wajahnya setelah Tang Ruochu melontarkan semua tuduhan itu kepadanya. Nada suaranya melembut saat dia berkata, "Ruochu, aku tahu betapa marahnya dirimu tapi tidak ada cara lain untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi antara adikmu dan Ji Yinfeng, jadi aku hanya bisa menyetujui pernikahan mereka. Pesta pertunangan Ruoruo akan diadakan dalam tiga hari kedepan. dan mereka akan menikah dalam waktu dua bulan. Kau harus datang di kedua acara tersebut karena Kau adalah bagian dari keluarga, jadi tolong hentikan anggapan itu terhadap kami. "

Tang Ruochu tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Apa ... yang baru kau katakan? Apakah kamu bisa mengulanginya sekali lagi?" Tang Ruochu merasa seolah-olah dia telah mendengar sesuatu.

...

Apakah dia ... benar-benar memintanya untuk menghadiri pesta pertunangan pasangan yang malang itu?

"Ha ha ha..."

Mata Tang Ruochu membelalak karena dia tidak mempercayai semua hal itu dan dia merasakan semua darahnya mengalir menuju kepalanya saat dia tertawa dengan keadaan marah. "Kau benar-benar ayah yang hebat! Gu Ruoruo telah mencuri tunanganku tapi bukan membelaku, kau malah memintaku untuk menghadiri pesta pertunangan mereka? Hahaha, aku telah belajar sesuatu yang baru hari ini. Kau telah memperlakukan putrimu sendiri seperti sampah sedang putri simpananmu kau perlakukan seperti sebuah permata yang berharga.

"Aku jadi penasaran ingin apakah kau benar-benar ayah kandungku. Tolong beritahu aku jika kau bukan ayah kandungku karena aku merasa sangat sedih karena aku adalah putrimu!"

Kata-kata Tang Song telah menyakitinya begitu dalam sehingga dia membalas ucapannya dengan kasar seolah-olah dia telah kehilangan akal sehatnya.

"Beraninya kau!" Tang Song meraung marah. "Aku mengakui bahwa Ruoruo telah melakukan kesalahan tetapi dia sedang mengandung anaknya. Apa yang telah terjadi tidak bisa digugurkan. Apakah Kau pikir aku bisa melarang mereka untuk menikah ketika dia hamil? Aku tidak menegurnya karena aku mencoba untuk menjaga perasaan Xiaowan. Apakah kau mengerti itu? "

...

"Apakah itu artinya aku pantas dilempar keluar?" Tang Ruochu berkata sambil tertawa dingin.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam dan meredam semua rasa kekecewaan dan kepahitannya sebelum dia berkata dengan tenang, "Kau tidak pantas menjadi ayahku. Ibuku tidak akan pernah berdiam diri dan melihatku menderita seperti ini jika dia masih hidup."

Kemudian, dia berbalik untuk keluar tanpa ragu sedetik pun.

Dia berhenti tepat sebelum melangkah melewati pintu dan menambahkan, "Aku akan keluar dari rumah ini. Aku tidak akan menghadiri pesta pertunangan Gu Ruoruo, jadi ku minta kau harus bisa menerima keputusanku."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status