Dia mengerti bahwa dirinya telah melakukan ini untuk Xiaoxiao, tetapi pria itu terlalu gegabah. Dia bahkan tidak pernah membicarakan masalah itu baik dengan dirinya maupun dengan Lu Shijin.Bisa dibayangkan betapa bahagianya sang ayah pada saat itu.Setelah Lu Shengyao mendengarkan ucapannya, dia menolak dan merasa sedikit takut. "Kak ... aku melakukan ini karena aku tidak punya cara lain."Tang Ruochu memberikan senyuman yang menghibur. "Aku mengerti perasaanmu, dan aku tidak menyalahkanmu."Kau sudah melakukannya, dan sudah terlambat untuk menyalahkan dirimu juga.Hal terpenting yang harus kau lakukan saat ini adalah kau harus memberi tahu Lu Shijin tentang masalah ini sehingga dia akan siap secara mental untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.…Karena dia tidak dapat menghubungi Xiaoxiao melalui teleponnya, akhirnya Tang Ruochu memutuskan untuk pergi ke rumahnya.Ketika pelayan rumah tangga Ying melihat keberadaannya, sepertinya dia telah melihat seorang penyelam
Ketika Tang Ruochu memberi tahu Lu Shijin tentang Shengyao yang sudah melakukan negosiasi dengan ayahnya, ekspresi sang kakak tetiba berubah menjadi cemberut. Dia tidak berbicara sedikitpun bahkan untuk waktu yang cukup lama.Tang Ruochu dapat merasakan dengan jelas aura yang mengancam terpancar dari wajahnya.Pria itu terlihat sangat emosi.Seluruh perasaan di dalam hatinya tengah berkecamuk. Shengyao benar-benar gegabah, dan akibatnya, Shijin berubah menjadi reaktif.Setelah beberapa saat, akhirnya Lu Shijin berbicara dengan pelan. "Chuchu, suruh Shengyao menemuiku ."Tang Ruochu menjawab dengan "oke" dan segera menghubungi Lu Shengyao.Segera setelah Lu Shengyao menerima telepon dari saudara iparnya dan mengetahui bahwa kakak laki-lakinya ingin menemuinya, dia tidak berani tinggal diam, dia segera meluncur.Saat dia masuk kedalam ruang tamu, dia merasakan aura kemarahan terpancar dari wajah kakaknya. Sementara itu, Kakak iparnya tengah memandangnya dengan penuh simpati.Sebelum Lu S
"Jika Kau tidak ikut masuk, maka lebih baik kita pulang." Jika hal ini akan membuatnya semakin membenci Anyi, maka dia lebih baik marah pada kakeknya dan memutuskan untuk tidak menemui kakeknya."Mofei," suara Song Anyi terdengar sedikit berbisik, "tahukah kau bahwa kau hanya membuat semuanya menjadi lebih lebih rumit? Sekarang, masuklah dan berbicara baik-baik dengan Kakek. Mungkin, dia akan mau menerimaku. Tetapi jika kau pergi sekarang, dia tidak akan pernah mau menerimaku, dan dia akan berpikir bahwa aku adalah wanita jahat yang melarangmu untuk menemuiku. ""Tapi ..." Dia hanya merasa kasihan padanya."Mofei, aku tahu niatmu. Jika niatmu baik, masuklah."Melihat sorot matanya yang lembut, Shen Mofei hanya dapat menghela nafasnya dengan berat. "Aku benar-benar bukan tandinganmu."Ada perasaan kasih sayang yang kuat didalam kepasrahannya."Tunggu aku di luar." Dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium keningnya sebelum dia membuka pintu kamar dan masuk kedalamnya.Melihat pint
Shen Mofei masuk ke dalam bangsal, dan ketika Kakek Shen mendengar gerakannya, dia mengira bahwa itu adalah Wenjing yang telah kembali, pria itu segera menoleh. "Wenjing, kau ..."Tiba-tiba, ucapannya terhenti.Saat dia melihat Shen Mofei, kegembiraan jelas muncul didalam sorot mata lelaki tua itu, tapi dia berusaha untuk meluruskan ekspresinya dan dengan dingin dia bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?""Aku di sini untuk menemuimu."Shen Mofei berjalan ke ujung tempat tidur dan berhadapan langsung dengan Kakek Shen."Kedatanganmu kesini hanya untuk memastikan apakah aku sudah mati atau belum, bukan begitu?" Ketika lelaki tua itu teringat bahwa bocah busuk itu tidak mengunjunginya selama beberapa hari terakhir, dia merasa sangat kesal.Dia telah membuat kesalahan dengan memalsukan keadaan penyakitnya, tetapi bocah ini juga sangat keras kepala, sehingga dia menolak untuk bertemu dengannya. Dia merasa sangat marah sekaligus sedih karena ulahnya.Shen Mofei mengerutkan keningnya. "Kake
Shen Mofei membungkuk dan mencubit wajah wanita yang amat dicintainya. "Sekarang, mari kita pulang."Dengan segala sesuatunya yang telah dapat diselesaikan dengan cara yang memuaskan, suasana hati Shen Mofei terlihat sangat baik. Yang dia inginkan hanyalah segera pulang.Awalnya Song Anyi ingin memberitahu tentang pertemuannya dengan Xu Wenjing, tetapi melihat keinginannya untuk dapat segera pulang, dia hanya bisa tersenyum. "Oke, ayo kita pulang."…Ketika Lin Xuezhi melihat Lu Shijin dan Lu Shengyao kembali ke rumah keluarga Lu secara bersamaan, ada sedikit kekhawatiran yang terlukis di wajahnya. Namun dia segera menghilangkan perasaan itu dan tersenyum pada mereka dengan tatapan yang ramah. Akhirnya kalian berdua telah kembali. Ayahmu pasti akan merasa bahagia. ""Di mana ayahku?" Lu Shengyao bertanya."Dia ada di ruang kerja di lantai atas."Ketika mereka mendapatkan jawaban yang mereka inginkan, baik Lu Shijin maupun Lu Shengyao tidak berbasa-basi lebih lama dan langsung bergegas
Lin Xuezhi merasa khawatir dengan kalimat yang dilontarkan oleh Lu Shijin dan Lu Shengyao kepada lelaki tua itu, jadi setelah mereka naik ke atas, dia mengikutinya dari belakang dan menguping pembicaraan mereka dari luar.Ketika dia mendengar bahwa Lu Shijin akan meninggalkan Keluarga Lu, dirinya merasa gembira.Lu Shijin keluar dari ruang kerja dan menangkap basah sosok Lin Xuezhi dari sudut matanya. Dia mencibir wanita itu sambil beranjak pergi.Sementara Lin Xuezhi merasa sangat kesal dengan sikapnya, sekaligus dia juga merasa sangat senang ketika dia teringat bahwa anak tirinya itu akan meninggalkan Keluarga Lu atas kemauannya sendiri.Begitu Lu Shengyao juga pergi meninggalkan ruangan itu, Lin Xuezhi masuk kedalam ruangan dan melihat lelaki tua itu telah menyapu bersih semua benda yang ada diatas meja hingga berserakan di lantai.Dia merasa sangat ketakutan sehingga membuatnya berteriak, "Dingbang, apa yang sedang kau lakukan ?!"Mata Lu Dingbang tampak seperti akan lepas saat dia
Xu Xinlei tersenyum dan tidak memasukkannya kedalam hati. Dia menatap Lu Shengyao tanpa menyembunyikan perasaan sayang di matanya. "Shengyao, karena kalian berdua telah kembali bersama, maka pegang dia erat-erat, dan jangan biarkan dia pergi lagi."Kemudian, dia menoleh ke Ying Xiaoxiao dan memasang senyum lembut yang tulus. "Kak Xiaoxiao, terima kasih karena telah menjadi orang yang baik. Sebaliknya, aku telah bersikap sangat licik. Aku selalu menginginkan pacarmu dan bahkan aku juga telah melakukan sesuatu yang menyakitimu. Maafkan Aku!"Permintaan maaf yang dilontarkannya secara tiba-tiba membuat Ying Xiaoxiao merasa bingung. "Apa kau sedang bersandiwara?" Xu Xinlei tersenyum. "Aku tidak sedang bersandiwara. Aku hanya ingin memberikan restu ku kepada kalian berdua."Kemudian dia mengambil nafasnya sangat dalam dan mengerutkan bibirnya saat dia berkata dengan sangat tulus, "Shengyao, Kakak Xiaoxiao, aku harap kalian berdua akan bahagia selamanya."Ketulusan yang terpancar di wajahnya
Siang itu matahari yang terik mulai beranjak naik.Tang Ruochu tengah berdiri di depan sebuah studio pengantin dengan mengenakan gaun putihnya, wajahnya terbakar panas ketika dia melihat sepasang manusia tengah berpelukan dengan penuh gairah di dalam sebuah Porsche.Seharusnya hari ini adalah jadwal pengepasan gaun pengantinnya dan dia telah berjanji untuk bertemu dengan tunangannya di depan studio. Dirinya terkejut ketika disambut dengan sebuah adegan romantis setelah sekian lama menghabiskan waktu untuk menunggu kedatangannya.Punggung pria itu menghadap ke arahnya dan saat itu dia tengah mencium seorang wanita yang berada di dalam pelukannya dengan penuh gairah sementara sang wanita menanggapinya dengan hal yang sama. Tang Ruochu melihat bibir wanita itu melengkung membentuk sebuah senyuman puas melalui jendela mobil.Seperti disambar petir disiang hari, tidak pernah terlintas sedikitpun di dalam pikirannya bahwa tunangannya akan bermain gila dengan saudara perempuannya sendiri!