Disaat aku tidak perlu dicintai denganmu lagi, itulah saat dimana kau mencintaiku, dan semuanya sudah terlambat.
Baru saja beberapa menut yang lalu Rani sadar dan ia tidak mau sama sekali mengarah dan melihat Saka.
Lalu mereka pun didatangi dokter beserta perawat di sampingnya.Rani yakin betul bahwa tidak akan ada yang terjadi pada dirinya, setelah ini mungkin ia akan pergi seperti biasa. Toh, tiket bukan hal yang sulit dibeli baginya. Tapi semuanya berbeda saat ia mendengarkan perkataan dokter yang berada di depannya ini."Selamat ya Bu, Pak. Ibu Maharani sesang mengandung empat minggu. Sebentar lagi akan menjadi Ayah dan Ibu nih, delapan bulan lagi bukan waktu yang lama, kok."Ucap dokter yang langsung memberi selamat kepada keduanya.Riang sekali dokter itu, bahkan langsung menyalami Saka yang tegak begitu dokter itu ke bilik kamar mereka.Pria itu munafik sekali, bukan? Seakan-akan tampaRani mengecek ke dokter kandungan persoalan anaknya, ia takut karena sempat tidak makan, bagaimana jika anaknya ini menjadi sangat lemah?Tidak lebih tidak kurang, pemeriksaan USG pun diberitahu kurang lebih sama seperti perawat kemarin oleh dokter khusus kandungan tentunya pada hari ini.Perawat kemarin memang banyak membantu dokter kandungan.Dokter itu juga menunjukkan di manajanin itu berada dan menjelaskan apa yang harus ia lakukan. Seperti hidup sehat, tidak stress dan disarankan ikut senam kehamilan.Begitu setelah selesai ke dokter kandungan, tentunya masih di rumah sakit yang sama, ia pun bersama-sama dengan Aca menukarkan resep vitamin yang diberikan dokter. Kurang lebih ada tiga atau empat vitamin yang diberikan.Rani akan berjuang menelan semua vitamin itu demi anak yang mungkin hanya satu-satunya akan dia punya.Sungguh, ia sudah tidak berniat untuk berbuat apapun selain membesarkan dan merawat anaknya.Ia akan mencintai anakny
Setiap kali Saka ke rumah sakit untuk mengunjungi Rani, pasti ada Airlangga, aca dan juga Irsyad di sana.Ada apa sih? Mengapa mereka selalu bersama?Sudah begitu, tak ada satu pun dari mereka yang keluar untuk membiarkan Saka dan Rani berbicara hanya berdua.Sebenarnya, mereka ini punya masalah apa?Ataukah terbalik, Saka yang punya masalah apa?Ah, entahlah.Situasi semakin sulit untuk mereka berkomunikasi. Saka sesekali melihat hanya dari luar.Terkadang ia melihat Aca yang tertidur sambil menjaga Rani atau Airlangga yang menyuapi potongan jeruk kepada Rani yang notabenenya masih menjadi istrinya.Rani hanya sekitar tiga hari di rumah sakit, hari ini mereka akan berberes untuk pulang.Seperti biasa, mereka berkelompok.Saka pun memberanikan diri untuk masuk dan hadir di tengah-tengah mereka membawa keheningan dan seakan-akan dirinya adalah ancaman bagi mereka. Padahal, mereka menatap Saka dengan kecaman."Ngapain ka
"Hadapin aja. Lu harus berterus terang. Dan lagi, om Yudis ga mungkin ga tahu persoalan ini. Dia pasti tahu anaknya nikah atas suruhan atasannya."Rani memegang kepalanya, mengapa rumit sekali."Ran, Rani. Lu denger gua. Omongan Saka ada benarnya. Pernikahan kalian ini memang ada ya walaupun atas omongan Om, tapi keluarga kalian sudah menyatu. Lu ga mungkin cuma pikirin perasaan lu sendiri dan yang lu tahu cuma tentang ayah lu sendiri. Itu egois."Aca memang benar-benar penasihat bagi kehidupan Rani, kurang apa lagi Aca menjadi sahabat dari seorang Rani?"Seenggaknya, lu harus selesain baik-baik sama tante Sekar. Bagaimanapun mereka pernah menjadi sosok keluarga yang baik. Lu juga harus mentingin perasaan mereka."Ia pun mengangguk-anggukkan kepalanya.Sejujurnya, ini juga yang Rani takuti dari sejak Saka mengajak dirinya menghadap orang tuanya.Masalahnya, Sekar memang sudah ia anggap seperti ibu sendiri.Sosok ibu yang ada di dalam hidupny
"Yah, bajunya ga dipake lagi sama Saka. Padahal Rani udah bangun pagi-pagi supaya Saka bisa kerja pake ini."Ucap Rani dengan sangat lesu sambil menaruh kemeja Saka di atas wajahnya.Aca yang mendengarnya pun langsung kesal."Lagian ya, gua udah bilang, cerai aja sih sama dia, terus cari cowok lain, kenapa mesti sama saka, dia nyakitin hati lu mulu, Ran."Rani langsung menatap Aca dengan sendu."Tapi kan Rani cintanya sama Saka, Ca. Dari nama aja udah jodoh. Rani. Raysaka."Aca berdecak."Capek gua ngomong sama orang IQ dibawah rata-rata kek lu. Yang demen cuma lu sendiri, yang suka cuma lu sendiri, dia mana suka sih sama lu. Udah cukup dia gituin lu mulu, itu artinya kode."Rani menggeleng-gelengkan kepalanya."Pasti maksud dia ga gitu, Ca. Rani tahu kok Saka suka sama Rani. Jelas-jelas waktu kecil dia kejar-kejar Rani."Aca pusing, temannya ini bodohnya kelewatan sekali. Kalau saja dia tidak sayang dengan
Kalau Raysaka bisa memilih, dia pasti tidak mau menikah dengan Rani.Gadis itu, hanya teman bermainnya saat kecil.Ia tidak pernah berharap bisa berakhir dengan gadis itu.Apalagi semenjak ia tahu siapa gadis itu.Maharani Aqila Dewi, walaupun namanya Maharani, tapi dia bukan ditakdirkan untuk menjadi permaisurinya Saka.Saka tidak pernah menginginkan atau bermimpi menjadi suami dari Rani.Sampai suatu saat, ia sadar, bahwa ayahnya hanyalah bawahan dari ayah Rani.Ayah Rani, Dewangga meminta Saka untuk menjadi suami anaknya.Saka tentu saja awalnya menolak, ia hanya pernah sekedar bermain dan hanya menganggap Rani adalah temannya. Tidak lebih dari itu."Rani kelihatannya suka sama kamu, lebih dari perasaan yang kamu miliki. Saya ingin kamu melamar dia, agar kamu bisa selalu menjaganya."Cih! Saka tahu pikiran Dewangga. Pria itu hanya ingin anaknya mendapatkan apa yang anaknya suka. Saka benci Rani! Anak manja itu hany
Rani mondar-mandir dari pukul enam sore. Ia sudah siapkan baju untuk Saka tidur, makan malamnya Saka, dan juga siap menanti Saka pulang.Namun sampai pukul sepuluh malam, Saka tak kunjung sampai.Rani takut saja ada apa-apa sama Saka.Rani kan istri yang baik, jadi ia tidak bisa tidur jika suaminya belum pulang. Padahal jam tidur Rani itu pukul sepuluh tepat.Hanya saja, Rani tidak bisa tenang kalau tidur tidak ada Saka di sebelahnya.Walaupun saat tidur mereka tidak... Belum pernah berpelukan, dan belum berbuat apapun di ranjang.Rani merasa ada yang kurang kalau tidur di ranjang yang kosong.Efek sudah terbiasa dengan keadaan Saka."Rani bobok aja, udah malam lho ini."Rani menggeleng-gelengkan kepalanya."Kalau mbok mau bobok duluan, gapapa, mbok. Rani mau tungguin Saka."Mbok pun tak enak meninggalkan Rani untuk kesekian kalinya.Ini bukan pertama kalinya Saka pulang malam.Untung saja Rani sudah makan du
Begitu mereka sampai di rumah Ayah, Dewangga langsung menyambut anaknya dan tentu saja juga menantunya.Waktu siang hampir sore ini, terbilang cukup pas. Tapi, Saka tentu saja sebenarnya tidak ingin terlalu lama disini.Tujuannya hanya makan siang dan pulang. Kalau seperti ini, tamatlah riwayatnya.Ia dan Rani pasti akan diminta untuk menginap semalam."Ayah kok makin kurus sih! Apa Rani harus kirimin makanan juga ke Ayah?"Dewangga hanya terkekeh. Nada anaknya ini sungguh mirip sekali dengan almarhumah istrinya, Wanda."Boleh juga. Ayah ga tau kalau kamu udah pinter masak sekarang."Pintar memasak? Mbok yang masak kok.Saka hanya bisa diam sambil mengunyah makanannya pelan-pelan.Rani langsung menyingkap rambutnya ke belakang."Kan Rani harus bisa masak biar suami betah di rumah, Yah."Saka langsung tersedak."Lho, lho. Saka makannya pelan-pelan. Rani tahu kok makanannya enak tapi jangan buru-buru."
Sudah dua hari semenjak dari rumah Dewangga.Kalau kemarin Rani tidak bisa memasak untuk membawakan Saka bekal, hari ini ia sudah bangun pukul empat pagi dan memasak bari Mbok.Padahal ia biasanya bangun satu jam sebelum Saka bangun. Namun sekarang ia bangun tiga jam sebelumnya. Ia sudah memperhitungkan semuanya, dua jam lebih untuk memasak, setengah jam untuk mandi agar selalu wangi lalu ia akan mempersiapkan pakaian Saka.Ia merasa darah-darah menjadi istri sejati sudah mengalir di tubuhnya.Sejak kapan Rani seperti ini?Ia sudah berubah total semenjak menjadi istri Saka dalam waktu dua tahun.Ia akan membuat bento yang sangat enak untuk Saka.Setelah mencari tahu, bekal yang paling enak adalah bekal ala jepang yaitu bento.Tempura, telur, daging panggang yang berada di samping nasi, lalu Rani masih ingat Saka yang membeli onigiri, maka ia juga membuat beberapa sushi ala dirinya.Soal rasa makanan