Share

Chapter 5 - Melamar Si Gadis Cerewet

Besok lusa sudah pesta pernikahannya, pesta pernikahan seorang Skandar Alexander Hemingway. Bukannya sudah mulai mengambil cuti dan mempersiapkan pernikahannya. Skandar malah tetap bekerja seperti biasa. Laki – laki itu anggap saja termasuk laki – laki pemilik kadar dingin dan kaku, tetapi laki – laki manapun diluar sana tidak ada yang sekaku dan sedingin Skandar Alexander Hemingway.

Skandar baru saja masuk ke dalam rumahnya. Hari belum malam, tetapi laki – laki itu sudah sangat lelah. Putra sulung keluarga Hemingway itu mendudukkan dirinya di sofa ruang bersantai rumahnya. Jas kerjanya ia lemparkan asal ke atas sofa, lagipula tiap hari ia akan ganti pakaian kerja, tidak masalah jika jas tersebut kusut sekarang.

Nancy, adik perempuannya menoleh dan duduk mendekatinya. Melihat adiknya, Skandar tidak tahu mengapa mengingatkan dirinya pada seorang Charisa Davis, gadis satu itu tiap melihat dirinya bawaannya selalu menyipitkan matanya. Apa dirinya sudah gadis itu masukkan ke dalam tipe hantu yang sangat ditakuti oleh gadis bermata bulat itu? Skandar jadi pusing memikirkan sifat calon istrinya itu.

“Kakak masih belum cuti juga?” Tanya Nancy pada kakaknya.

“Belum.” Ucap Skandar sambil menatap acara televisi yang tadi ditonton adiknya itu.

“Besok lusa sudah pernikahanmu. Kapan kakak akan ambil cuti?” Tanya adiknya itu lagi.

“Hari H pernikahanku. Kenapa?” Skandar masih tidak menatap adiknya. Dia sekarang sibuk untuk mendesiskan acara televisi yang tidak mendidik itu.

“Hari H? Kakak tidak serius kan?” Nancy menatap kakaknya seakan pria itu gila.

“Satu – satunya yang sinting dalam hal ini, adalah mom kita, Nancy.” Akhirnya Skandar menatap adik perempuannya itu. “Jika aku ambil cuti jauh – jauh hari, mom pasti akan menarikku kemana – mana. Lihat dimana mom sekarang? Di gedung pernikahanku.”

“Mom sangat antusias dengan serba – serbi persiapan pernikahan anak pertamanya, kak. Nikmati saja.” Ucap Nancy sambil tersenyum.

“Menikmati betapa tidak tenang hidupku. Jika hampir sejam sekali kau akan ditelfon mom. Ditelfon mom hanya untuk bertanya warna gaun, kursi, pita, hingga biskuit apa yang aku suka?” Skandar sudah terlihat sangat masam sekarang, mendengar keluhan kakaknya, Nancy sudah tertawa terpingkal – pingkal.

Skandar semakin kesal saat adiknya itu terus menertawakannya. Laki – laki itu bahkan langsung melempar Nancy dengan bantal sofanya, tetapi tidak mengenai adiknya, hanya jatuh di atas lantai. Nancy yang sudah selesai tertawa, mengatur wajahnya agar tidak menjadi korban kekesalan kakaknya itu, gadis itu teringat sesuatu.

“Kak, Kakak sudah melamar Charisa?” Nancy menunggu jawaban kakaknya yang juga melihat padanya untuk sesaat.

“Pertemuan keluarga kemarin bukannya sudah cukup?” Jawab Skandar cuek.

“Pertemuan keluarga kemarin hanya membahas tanggal pernikahan dan persiapannya saja. Kakak bahkan belum memberikan cincin lamaran untuk gadis itu.”

“Memangnya penting? Besok lusa juga dia akan mendapat cincin pernikahan.” Nancy memutar matanya kesal, Skandar Alexander Hemingway kali ini bisa dinobatkan sebagai pria paling tidak romantis se-Australia.

“Kamu gila ya kak? Bukan masalah cincin saja. Setiap gadis punya mimpi untuk dilamar dengan cara yang romantis. Anak itu bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menikmati masa mudanya nanti, karena harus menikah dengan pria dewasa yang dingin dan judes seperti Skandar Hemingway!” Skandar yang mendengarnya hanya bisa menjatuhkan rahangnya, adiknya sedang tak waras apa? Memakinya di hadapan dirinya sendiri.

“Kau masih waras kan Nancy Hemingway mengatakan hal itu sekarang?”

“Iya, aku waras. Aku sedang berusaha menyadarkan kakakku yang serba tak romantis itu sekarang.” Nancy menepuk bahu kakaknya kemudian. “Mumpung masih besok lusa, pergilah sekarang, dan lamar dia.”

“Aku bukan pemain roman picisan di drama bodoh itu, Nancy.” Sindir Skandar, kemudian berdiri dari sofanya.

Nancy yang mengira kakaknya itu akan mendengarkannya dan melamar calon kakak iparnya, hampir saja memberikan pujian kepada pria itu. Nancy kemudian jadi melempar bantal sofanya ke arah tangga rumahnya saat melihat kakaknya itu malah menaiki tangga menuju ke kamarnya di lantai dua. Skandar Alexander Hemingway benar – benar laki – laki dingin, judes yang sangat tidak romantis.

Skandar yang sudah sampai kamarnya, menutup pintu kayu kamarnya itu. Laki – laki itu merebahkan badannya di atas bed covernya yang bewarna biru langit. Kepalanya penuh sekali banyak hal selama seminggu ini. Mungkin jika bukan dirinya, pemilik kepala tersebut sudah berubah gila sekarang. Segala hal dalam seminggu ini benar – benar membuat siapapun harus mendinginkan otaknya.

Menutup matanya untuk sesaat, perkataan Nancy muncul di dalam kepalanya. Perkataan adiknya itu seperti menyindirnya. Dia bisa tidak peduli dan langsung menikah, bukannya dia sekarang juga sudah bosan dengan kehidupan monoton masa lajangnya. Tetapi gadis itu, Charisa Davis seharusnya memiliki masa muda yang panjang dengan teman – temannya. Hanya saja kehidupan sepertinya berlaku tidak adil bagi gadis itu. Seperti kata Nancy, harus menikah dengan seorang laki – laki dingin, judes yang sangat tidak romantis, dan laki – laki itu dirinya.

“Bodoh, mengapa aku jadi memikirkannya!” Umpat Skandar pelan.

Pria itu kemudian berdiri dari bed covernya dan mengambil jasnya dan langsung keluar dari kamarnya.

--------(^_^)---------

Di Rumah Keluarga Davis

Canberra, Australia

Charisa sedang memakan es krim pisangnya di dapur malam ini. Gadis itu baru saja selesai membantu kakak iparnya untuk mencuci piring makam malam keluarga mereka. Bukan membantu sebenarnya, karena yang mencuci piring tetap Amanda sementara dia hanya membantu perempuan itu untuk tidak sendirian di dapur. Sebagai imbalannya, Amanda memberinya semangkuk besar es krim rasa pisang.

Noah Davis, kakaknya sedang keluar beberapa saat yang lalu karena masalah teknis di kantornya. Itulah mengapa sekarang di rumahnya tinggal mereka berdua. Charisa masih lahap memakan es krimnya, gadis bermata bulat itu terdengar menyanyikan lagu dari sebuah girl grup yang sedang naik daun sekarang, What is love-nya Twice. Suara gadis itu terdengar merdu juga imut diwaktu yang sama.

Brrtt

Brttt

Ponsel gadis itu bergetar. Charisa melihat layar alat komunikasinya. Sebuah pesan masuk ke dalam aplikasi Line-nya. Awalnya ia berfikir Yuta yang mengiriminya, karena remaja Jepang itu bilang dia mau mampir untuk mengambil bukunya yang tidak sengaja Charisa bawa tadi di kelas, hingga nama kontak pesan itu membuat matanya membulat sebula - bulatnya.

From: Mr. Judes Hemingway

“Aku sudah ada di taman di dekat gang perumahanmu, temui aku sekarang!”

Charisa langsung berdiri dari tempat duduknya, gadis itu menaruh mangkuk es krimnya dan membaca dengan teliti sekali lagi. Mungkin saja matanya yang bulat itu membohonginya. Mr. Judes Hemingway adalah nama kontak yang ia berikan kepada laki – laki cerewet yang suka mengatur ini itu selama kehidupan pernikahannya nanti, Skandar Alexander Hemingway, calon suaminya.

Laki – laki Hemingway itu sekarang mengiriminya pesan, memintanya untuk datang ke taman perumahannya. Apa lagi yang mau dilakukan oleh pria dewasa satu itu? Charisa kebingungan untuk memutuskan, gadis itu sudah berjalan mondar – mandir di lantai dapur rumahnya, gayanya jika selalu panik.

Charisa tidak tahu ia harus datang atau pura – pura saja tidak membaca pesannya. Bukannya di pertemuan kemarin, dirinya sedang marah dengan laki – laki itu, ia berhak untuk tidak menjawabnya saat ini. Belum tahu apa yang harus ia lakukan atas permintaan pria dewasa satu itu, sebuah pesan masuk lagi ke aplikasi line miliknya.

From: Mr. Judes Hemingway

“Aku tidak suka menunggu, Charisa Davis. Ingat list yang tidak aku sukai, jika kau lupa, baca saja buku tulis biru kotak – kotakmu kemarin!”

Charisa membuka pesan baru yang masuk itu, rahangnya sudah kaku membacanya. Gadis itu terlihat kesal pada bunyi pesan Skandar Alexander Hemingway yang sangat pengatur itu. Dasar paman dingin, suka mengatur!!

“Memangnya urusan apa yang harus dibicarakan oleh paman itu? Malam – malam lagi.” Ujar Charisa yang mulai bertanya – tanya.

Seingat gadis itu, ia sudah bilang jika ia takut dengan hal yang seram – seram, dan hantu menakutkan munculnya di malam hari. Sekarang pria dewasa itu menyuruhnya datang lagi ke taman sendirian. Pria itu suka sekali mengganggu waktunya. Charisa akhirnya memutuskan untuk menelfonnya saja. Gadis itu ingin meminta laki – laki itu ketemuan besok pagi saja.

“Hallo... Paman, ini Charisa. Kita-“

“Kau dimana?” Sahut orang disana.

“Di rumah, paman.” Ucap Charisa pelan.

“Mengapa belum berangkat juga, aku disini sampai digigitin nyamuk, kau tahu?” Suara tuan muda Skandar tersebut terdengar sangat kesal sekarang.

“Ini sudah malam paman, banyak hantu. Kita bicara besok saja ya...” Charisa merengek meminta mereka bertemu besok saja.

“Aku jauh – jauh datang kesini, repot – repot membeli semua ini, menunggumu sedari tadi, dan membiarkan darahku dihisap kawanan nyamuk, dan kau menyuruhku untuk pulang begitu saja?”

Skandar harus mengingatkan dirinya untuk sebanyak mungkin bersabar, ia harus ingat jika gadis yang menelfonnya sangat muda, sangat manja plus kekanakannya. Semua hal yang ia lakukan malam ini yang penuh perjuangan, dan kesusahan pria itu dalam mencari semua hal yang serba dadakannya, harus dikalahkan dengan ketakutan gadis itu akan hantu yang sangat seram. Apa Charisa tidak tahu, jika Skandar Alexander Hemingway yang sekarang saja bisa berubah jadi hantu, hantu vampir yang butuh banyak darah!

“Memangnya paman mau ada urusan apa denganku malam – malam begini?” Tanya Charisa dengan polos.

“Melamarmu!”

“APA!!” Mata bulat Charisa Davis hampir keluar dari rongganya.

“Datang kesini atau aku yang datang ke rumahmu sekarang!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status