Jangan lupa commentnya😘
"Akh,, sakit " Lirih Aira ketika merasakan bagian bawah pada tubuhnya terasa sangat pedih, Aira sadar ternyata semalam dia tidak bermimpi melainkan nyata adanya. Namun begitu ia terbangun tepatnya pukul tujuh lebih lima menit, sudah sangat siang bagi seorang Aira, ternyata laki-laki itu sudah pergi di pagi buta.
" Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu, baguslah kalo lelaki itu sudah pergi" Ujar Aira lega, setidaknya pagi ini dia tak harus melihat lelaki itu lagi.
Setelah beberapa menit kemudian, Aira telah meninggalkan hotel tersebut, ya, kamar dimana ia kehilangan segalanya pada malam tadi. Persetan dengan pria brengsek.
Aira meninggalkan hotel yang bernama Maxime bintang lima, yang bernuansa megah bak istana kerajaan, belum pernah ia masuk ke dalamnya, karena dari kejauhan saja sudah bisa ditebak hotel ini hanya untuk orang kaya yang bisa memasukinya, apalagi restorannya yang mungkin saja harganya jauh lebih mahal mungkin bagi Aira ia tak akan lagi dapat menginjakan kakinya kembali ditempat itu, mengingat bahwa dirinya saat ini tak punya apapun.
" Hari ini, aku harus mendapatkan pekerjaan itu juga" Ujarnya bergegas menyiapkan beberapa dokumen yang akan ia bawa untuk sesi interview atas panggilan pekerjaan yang seminggu lalu telah ia datangi, akhirnya mereka memanggil Aira, ini adalah satu-satunya cara untuk Aira bisa bertahan hidup.
***
" Panggilkan Rey kesini " Ujarnya kemudian menutup telpon, tak lama, Rey yang di panggil dalam telpon tadi sudah berada di ruangan tersebut. Rey adalah sekretaris sekaligus sahabat bagi lelaki itu.
" Ada yang bisa saya bantu tuan ? " ujarnya setelah menyapa mike
" Cari tahu tentang perempuan ini, dalam waktu 20 menit beritahu aku hasilnya,jika tidak gajimu yang akan aku potong " Lelaki itu memberikan foto kearah rey yang sedang berdiri didepannya,
Yah lelaki itu adalah Mexime devaldo, biasa di panggil dengan Mike, seoarang CEO muda yang sudah lama menempati kedudukan di sebuah perusahaan Wilson, sebuah perusahaan besar di bidang properti terbesar di negaranya. Tak akan ada yang mampu menandingi kekayaan perusahaan mison dengan perusahaan lainnya.
Dengan kepribadian Mike yang sangat dingin terkesan menakutkan, wajahnya sangat tampan namun sayang sekali aura yang terpancar sangat dingin, meski begitu bagi siapapun yang melihatnya pasti langsung dibuat jatuh cinta.
" Baik, saya pamit tuan " Ujarnya sambil membungkuk, memberi hormat sebelum meninggalkan ruangan itu.
Tak butuh lama bagi seorang Rey untuk mencari tahu informasi apapun, mengenai perempuan yang di perintahkan tuannya.
Suara ketukan pintu terdengar, yang langsung di jawab oleh sang tuan
" Masuk "
" Ini informasi yang tuan cari, berhubungan dengan hutang yang orangtuanya miliki saat masih hidup terhadap perusahaan ini, dengan hutang sebesar itu rasanya gadis ini tak cukup mampu membayar hutang tersebut maka dari itu saat ini ia sedang mencari pekerjaan untuk dapat Melunasinya. " Rey menyerahkan data perempuan itu kepadanya, menjelaskan sedetail mungkin lalu terlihat senyuman licik menyeringai di wajah mike yang tampan itu.
" Oh nyatanya dia adalah putri dari perusahaan Mison " Mike menjeda perkataannya lalu melanjutkan
" Apakah perempuan ini sedang mencari pekerjaan di kantor ini? " Tanya Mike tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya yang sedang menelusuri data yang barusan ia pegang.
" Betul tuan, tepatnya sebentar lagi ada jadwal interview yang akan segera dimulai "
" Untuk divisi apa dia melamar pekerjaan? "
" Untuk divisi administrasi tuan "
" Beritahu bagian HRD, untuk merekrutnya "
" Baik tuan, jika tidak ada lagi, saya pamit " Ujar Rey yang langsung meninggalkan ruangan itu.
***
Tepat pukul 10:00 pagi, di sebuah perusahaan Wilson, Aira sudah berada di sebuah ruangan yang begitu luas, duduk manis di sebuah kursi menunggu gilirannya tiba untuk mengikuti interview, dalam hati Aira sangat gelisah bahkan tak henti-hentinya terus memandangi jam tangan yang terbingkai indah di pergelangan tangannya yang nampak putih itu.
Keresahan yang terpancar dalam wajahnya yang sedikit terlihat pucat pasi namun masih bisa tertutupi dengan sebuah riasan pada bibirnya yang merah merona oleh sebuah lipstik Aira sangan gelisah bagaimana nasibnya saat ia tak mendapatkan pekerjaan ini, hidupnya sekarang sangat bergantung pada keputusan interview saat ini juga, tanpa sadar namanya terpanggil membuyarkan lamunannya
" Aira Angelica! " Seorang wanita paruh baya memanggil nama Aira dengan lantang, bertanda bahwa giliran Aira yang selanjutnya,
Aira langsung berdiri, merapikan sedikit rambut hitamnya yang terurai bebas dan memastikan bahwa pakaiannya tak ada satupun yang salah, dengan mantap Aira melangkahkan kaki menuju ruangan yang di mana masa depannya tergantung hari ini. Tanpa Aira tau di depan sana ada sesuatu yang bahkan Aira sendiripun tak pernah mengharapkannya.
" Selamat kamu di Terima di perusahaan Wilson, untuk bagian divisi nanti saya akan menghubungi anda kembali " Ujar Meri memberitahu selaku HRD di sesi interview.
" Baik, terimakasih banyak bu " Aira menyalami tangan Meri lalu membungkuk memberi hormat, sebelum akhirnya melangkah keluar ruangan.
Aira sendiri tak pernah menyangka bahwa dirinya diterima dengan mudahnya, setelah melakukan serangkaian tes dan tanya jawab yang ia sendiri pun tak percaya apakah jawaban yang ia berikan adalah benar atau salah, namun karena senangnya Aira sampai melupakan hal yang sangat penting itu, yang terpenting baginya adalah ia bisa secepatnya bekerja dengan baik dan bisa membayar hutang kedua orang-tuanya.
Aira sepertinya kurang paham betul dia sedang berhadapan dengan siapa, ya perusahaan Wilson yang di pimpin Mike, Aira sebelumnya memang tidak tau menau bagaimana jelasnya wajah dari pemuda kaya itu, di sosial media saja Aira tak menemukan wajahnya. Dia hanya tau bahwa sifat dan sikap nya begitu menyeramkan, siapa saja yang berani mencari masalah dengannya maka jangan harap hidupnya akan Damai.
" Bagaimana? " Tanya seorang lelaki di ujung sebrang telpon itu.
***
Tunggu kelanjutannya dan tinggalkan jejak yah 😘
Terlihat senyum tipis menghiasi wajah yang selama ini nampak begitu datar tanpa ekspresi, entah apa yang sedang ada dalam pikirannya, semenjak pertemuannya dengan Aira pada malam itu, gadis yang manis yang pernah ia cicipi, bahkan parasnya tak terkalahkan dengan kebanyakan wanita cantik yang pernah ia temui, baginya Aira adalah yang paling mempesona. Setelah mengetahui bahwa keluarganya sempat berhutang kepada perusahaan miliknya, namun belum juga dapat membayarnya mereka malah sudah tiada, ya hingga Aira yang harus menanggung semua itu. Senyum licik terpampang di wajahnya, memikirkan sesuatu yang menyenangkan bila menjadi nyata. Yah sebuah permainan yang akan ia lakukan untuk gadis kecilnya itu. Tanpa perlu ia bersusah payah mencari tahu keberadaan Aira, karna tanpa disadari olehnya, Ternyata Aira sendirilah yang menghampirinya langsung, meski Aira belum mengetahui bahwa lelaki yang semalam mengambil hal
|21+| Nampak seorang pria sedang menghadap ke arah luar jendela, membelakangi tubuh Aira, memakai setelan jas hitam dengan surai keemasan. terlihat dari belakang saja sosok pria itu sudah begitu memukau, Aira yang sudah berada tak jauh dari tempat keberadaan pria itu , akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya " Selamat malam tuan, saya Aira " Ujarnya terbata-bataHening, tak ada jawaban dari pria itu, sedetik kemudian pria itu membalikkan badanya, kini sosok yang selalu Aira hindari dan menyumpahi untuk tidak lagi bertemu dengannya, hari ini ia malah salah menduganya. Terlihat jelas wajah datar yang penuh dengan teka teki, Aira semakin terkejut dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini. " Kamu! " Ujar Aira mengernyitkan halisnya" Akhirnya kita bertemu lagi manis " Ujarnya menyunggingkan bibir tipisnya, Mike berjalan mendekati Aira dengan langkah yang perlahan namun pasti, h
Cahaya matahari menyelinap masuk melalui celah-celah dari bilik jendela, membangunkan sang empu yang sedang terlelap tidur dengan pulas setelah kejadian malam tadi yang membuat keduanya masih terjaga dalam mimpinya. Tepat pukul tujuh lebih lima menit tiga puluh detik, Aira mengerjapkan matanya perlahan, hal yang pertama Aira pikirkan tentunya mengapa bisa ia berada ditempat yang sama? Merasakan ada sesuatu yang melingkar di tubuhnya, ternyata Mike memeluk Aira dengan mesra. Matanya masih terpejam wajah yang selama ini nampak dingin dan datar seakan sirna begitu saja di pagi ini, wajah yang sangat garang itu kini terlihat teduh membuat nyaman untuk di pandang. Aira mengerjapkan kembali matanya, ia harus segera bergegas untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan barunya. Di alihkannya tangan mike secara perlahan dari tubuhnya lalu segera masuk ke kamar mandi . Ia mengguyur seluruh tubuhnya dibawah shower
Bab 08 Jam tangan yang bertengger indah pada pergelangan tangan aira kini tengah menunjukan pukul setengah empat, tanda waktu pulang telah tiba, aira segera membereskan pekerjaanya sebelum pulang. Aira mengingat perintah dari mike, mengenai hal yang belum aira tau membuat ia sedikit penasaran yang akan dibawa kemana aira sebenarnya. Bukannya merasa takut aira malah merasakan sedikit senang, heran.ada apa dengan otak aira sekarang apa karna setumpuk berkas yang baru saaja ia kerjakan telah membuat ia sedikit hilang kewarasannya? “ ih lama sekali, dimana dia di jam sekarang “ gerutu aira kesal menungu mike yang hampir setengah jam belum terlihat juga, hingga tidak lama setelah aira merutukinya, mike tiba di dekat aira mengagetkannya “ haiis kau membuatku terkejut, datang seperti setan saja huh “ ujar aira sembari mengelus dadanya, mencoaba menetralisir jantungnya yang hampir mencuat keluar “ ayo “ ujarnya dat
Sebuah pernikahan disinilah aira berada, dengan wajah yang telah dirias sedemikian rupa begitu cantik di tambah dengan balutan gaun berwarna putih menambah aksen keanggunan yang nampak luar biasa. di lihatnya pada pantulan cermin di depannya, senyum aira merekah indah, sangat manis bagaikan madu. " anda sangat cantik nyonya " ucap maya sang perias menatap bangga ke arah aira, dengan polesan yang terhias di wajahnya membuat wanita muda didepan aira menatapnya kagum. " ah tidak, anda bisa saja " aira tersipu, dilihatnya terus tampilan dirinya di depan cermin itu. ceklek tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan seorang lelaki yang tak lain adalah rey sekertaris mike " apa anda sudah siap nyonya? tuan mike sudah menunggu anda di bawah!" ujarnya sembari melihat ke arah aira dengan pandangan yang sama,meski datar namun terlihat jelas kekaguman tersirat disana&nb
"Maafkan aku mark " Lirihnya Pikiranya terbang melayang pada lima tahun lamanya, masa-masa kelam yang di miliki mark, sang adik tersayang yang menderita penyakit sekaligus mengalami depresi, meski sekarang keadaannya jauh lebih baik, namun tidak dengan pikirannya, kepribadian yang hangat dan riang seolah menghilang begitu saja. *** Flashback ∆∆∆ Sebuah pembalasan dendam terhadap salah satu perempuan yang berada dalam album foto itu tak lain adalah Aira sendiri salah satunya, tepatnya saat kejadian lima tahun lamanya, semasa masa remaja yang seharusnya di lengkapi dengan indahnya moment jatuh cinta yang biasa terkenal dengan sebutan cinta monyet. Masa-masa yang seharusnya indah untuk di nikmati di akhir pekan mereka bersekolah,tepat dihari kelulusan mereka bertiga bersama untuk merayakan kelulusan mark dan Aira teman sekelas yang mempunyai arti lebih dari teman pada hati mark yah masa SMA nya, d
Satu bulan semenjak kelulusan,aira telah memutuskan pilihannya untuk melanjutkan kuliahnya tepat di salah satu universitas di kota bandung, kepergiannya tak di ketahui siapapun termasuk mark, karna ia telah memberitahu pada kedua orang tuanya untuk tidak memberitahu keberadaannya apapun yang terjadi padanya, tanpa pernah Aira tau keadaan yang seperti apa yang membuatnya merasa seperti penjahat yang sedang lari sebab kejahatannya. Ah apakah menolak hati itu termasuk dalam sebuah kejahatan kriminal? Namun saat berada dalam perjalanan menuju bandung, mobil yang ia kendarai bersama sang supir menabrak pembatas jalan di karenakan kendaraan yang berada di belakang mobil Aira mendadak menabrak mobil Aira hingga mobil yang di tempati Aira oleng sampai menabrak pembatas jalan dengan benturan yang hebat, menyebabkan mobil itu seketika berbalik posisi. Beruntung sang supir dan Aira masih selamat meski dalam keadaan mengenaskan, para pengemudi ja
Bukankah masa lalu tak perlu lagi untuk di bahas? Jika bukan karna hati yang terus bersikukuh meminta pembalasan meski Jawaban yang akan di dapati adalah kesudahan***Ketika senja sudah menampakkan keindahannya, dengan terpaksa bulan harus segera hadir di dampingi sang bintang sebagai penghias langit malam yang sangat gelap, Disinilah kedua insan yang sedang di mabuk asmara dalam ketidaktahuan yang sebenarnya membuat salah satu atau diantara ketiganya keliru, keliru pada keputusan yang seharusnya tak di pilihnya menjadi bagian akhir dari suatu kisah.Di sebuah hotel bintang lima, mark mengajak Aira berkencan. Meski Aira bersikeras menolak namun tetap saja, mark tak mendengarnya, beruntung malam ini Mike memiliki kesibukan yang entah apa, atau ia hanya sedang bersembunyi sementara waktu?Aira merasa bimbang, kini bukan lagi perihal Mike yang harus selalu dituruti keinginannya itu namun ia juga haru